logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

BAB 4

"Na...makann!" Teriak mama dari bawah.
"Ngga mau mah ngga lapar, Nana." Jawabku dari dalam kamar, perlahan langkah kaki terdengar mendekat ke arahku.
"Ayo makan sayang..mama cape cape makan masa anaknya ngga mau makan?" Gumam mama memasang wajah sedikit jutek namun memohon.
"Aaa anuu amhh i-iya iya mah,Nana makan bentar lagi,ni Nana masi ada sisa kerjaan IPA." Jawabku saat tubuh mama condong di dekat meja belajarku.
"Oummm gitu, okey mama tunggu di bawa yah, semangat." Aku hanya mengannggukan kepalaku sambil melihat pintu kamar yang kembali tertutup rapat.
*******
SKIP~
"Bwahahahaha akhirnya kelar juga." Sedikit menarik tubuh ke belakang, merenggangkan otot punggung yang serasa kaku karena duduk terlalu lama.
Tringg
Tringg
Tring
(Segera ku ambil handphoneku yang tergeletak di atas ranjang)
"Nomor tidak di kenal?siapa yah?aaa lupakan lebih baik aku angkat saja."
"Assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam, siapa yah?" Tanyaku penasaran,karena tak pernah ku dengar suara pria seperti ini.
"Saya guru baru di sekolah kamu, karena saya di perintahkan untuk mengurus kamu oleh pak Ace, jadi saya menelepon nomor kamu." Jawab pria itu dari seberang sana.
"Ohh maaf ya mas, salah sambung " Jawabku sambil mematikan telepon dan tidak  lupa memblokir nomor itu.
"Cihh siapa sih ya allah sok sokan ngatur orng mama aja sama papa ngga keberatan lagipula aku ngga butuh orang luar ngatur aku, bukan urusannya sok ngatur hih kepo." Gerutuku kesal sambil menghetakan kaki guna turun kebawah.
Dari kejauhan terlihat mama yang sibuk mencuci piring kotor.Seketika otak gemblungku mengeluarkan jurus handalan(jail).Perlahan ku melangkah mendekat ke arahnya dan~
Baaa~
Dunkk~
(Panci bertemu dengan kepala yang sangat uwu sekali rasanya)
"Allahuakbar ya Allah aduh aduhh mahhh...sakit mahhh ya Allah. "
"Allahuakbar ,Na....masyaallah sakit mana yang sakit." Timpal mama saat tau tubuhku meringkuk sambil memegang kepalaku yang terkena senjata antik mama.
"Udah tau yang sakit kepala,ma..masi juga di tanya." Mama hanya mengulum tawanya ntah karena puas memukul atau apa aku nuga tidak tau.
"Makannya lain kali klo mama lagi sibuk jangan di kagetin, mau mama jantungan hemm?"
"Ehh ngga mah ya allah..nauzubillah jangan lah mah " Perlahan badanku berdiri di susul mama yang awalnya tadi berjongkok denganku.
"Mama masak apa? wangi banget."
"Mhhh liat aja sendiri tu di panci, biasa kesukaanmu."Jawab mama sambil kembali melanjutkan aksinya mengikis bokong penggorengan  yang mulai gosong.
"Waww sayur asem."
"Makan yang banyak biar tu tubuh agak tinggi dikit, dah SMA masi aja juga ngga tinggi." Gumam mama sedikit menyindir dengan gaya.
"Ho'oh kek gitu trus badannya ngga tinggi tinggi." Timpal papa sambil menyentil jidatku pelan.
"Sakit pahh abis kena getok mama palaku pake panci "Gerutuku kesal sambil berjalan ke arah meja makan dan menyantap sepiring sayur asem yang sudah ku ambil tadinya.
" Enak?"Tanya mama.
"He'eh enak bangett.jos pokonya mah"
"Mah mah.." Panggil papa sambil menduudkan badannya di salah satu kursi meja makan.
"Hmm? apa pah?"
"Tamu papa besok mau kesini masakin yah "
"Siapa tuh, pah? orang mana? " Tanya mama lagi.
"Biasa orang bisnis mah deket rumah ya kali mama ngga tau."
"Siapa? kan papa tau sendiri mama ngga pernah keluyuran." Jawab mama.
"Oh iya yah..anu itu loh mah yang suaminya Bu Um, pak Heri."
"Oalahh yang anaknya udh gede jadi guru tuh? "
"Nah itu..besok ada bisnis sama papa jadi masakin yah mah." Ucap papa smabil memeluk pinggang ramping mama aku yang melihat hanya menggelengkan kepalaku pelan.
"Pah klo manja jangan di depanku ihh geli pah masi bawah umur belum 18+." Timpalku sedikit melengos tak melihat kelakuan dua joli itu.Mereka berdua hanya tertawa pelan sambil melihat ke arahku.
"Yaudah habisin makannya, abis itu sholat trus istirahat.Mama mau sholat dulu, jangan lupa piring harus bersih dan sudah di cuci." Ucap mama sambil berjalan meninggalkan aku yang masi nikmat makan.
"Siap boss."
"Ngomong ngomong siapa yah yang di maksud mama anaknya jadi guru? hmmm aaa apasih akuni bukan urusannya di pikir dah ah mau sholat abis ini." Gumamku sambil semakun mempercepat gerakan tangan menyendok sisa makanan dan mencucinya
******
14.45
Hari mulai menjelang sore semua kegiatan sudah selesai, akhirnya aku bisa berdiam diri dann menikmati masa tidur siangku.
SEMENTARA ITU DiKAMAR BAWAH~
"Mah,rencananya tuh papa mau kenalin anaknya pak Heri sama Nana sapa tau bisa akrab kek si Rizal sama yang lain kan.
" He'eh coba aja klo dia betah sama sikap si Nana yang bandelnya minta ampun, nasib baik Rizal, Farrel, Arga dan Raka tidak kabur karen sikapnya.Yahhh mungkin sudah terbiasa karena dari kecil ya pah?"
"Ha'ah mungkin gitu." jawab papa pelan.
"Dahh papa mau keluar bentar cek kerjaan "
"Hati hati di jalan jangan lupa bawa topi panas panas gini." Timpal mama sambil mengantarkan papa ke arah pintu utama yang memang dari tadi masih terbuka lebar.
Tak lupa kecupan manis di dahi mama,yah sudah biasa mungkin ritual sebelum keluar rumah.
"Hati hati, ingat waktu sholat kalau pulang, nanti klo telat sholat mama juga yang di salahin, katanya ngga ngasih tau." Gerutu mama kesal.
"Iya iya mahh ngga akan lupa lagi.Dahh assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Setelah kurang lebih 2 menit mama berdiri di ambang pintu, akhirnya masuk juga ke dalam rumah.Belum sempat masuk ke kamar, suara gaduh kembali terdengar di depan rumah.
Tok
Tok
Tok~
"Assalamualaikum..Nana... assalamualaikum"Panggil seseorang di luar sana.
" ( menghela nafas) waalaikumsalam "Jawab mama dari dalam rumah.
" Tante..."Teriak empat joli stres ngga ada otak itu.
"Iya apa sayang, rame rame..cari Nana yah?" Tanya mamaku lagi.
"Tau aja tante mah..kalau gitu mana nana tan?"Ucap Arga
"Bentar tante panggilin dulu kalian berempat bisa bantuin tante ngga?"
"Bantuin apa tan?"Tanya Rizal penasaran
"Bikin minum kalian sendiri." Gumam mama sambil mengulum tawa.
"Ya allah tan kami ngga akan lama juga ko cuman sebentar, butuh Nana  doang tan, jadi ngga usah repot bikin minum, lagipula kalau haus tinggal masuk ke dapur ambil sendiri." Jawab Raka sambil tersenyum lebar memperlihatkan gigi gisulnya  dengan pelengkap lesung pipinya di sebelah kanan
"Oke oke nanti kalau pengen makan atau minum ambil sendiri, tante mau bangunin Nana dulu." Perlahan langkah kaki itu menaiki tangga mengetok pintuku yang memang tidak terkunci.
Tok
Tok
Tok~
"Sayang...Nana? mama masuk yah." Gumam mama sambil masuk ke dalam kamar.Perlahan langkah kaki itu mendekat ke arah ranjangku, tangan kasar mengusap pipi kananku lembut.
"Nana...sayangg bangun,Nak."Kecupan kecupan kecil terlempar begitu saja menghujami pipi cubbyku.
"Aaa gemesnya...mama gigit yah."
Crauk~
"Aaaa mama mama sakit maaa lepas lepas ih sakitttt" Seketika nyawaku kembali pada tempatnya.Mendudukan tubuhku sambil mengusap pipi kiriku yang kena gigitan nyamuk besar yang tak lain adalah mama.
"Ada apa mah?" Tanyaku penasaran
"Ada si Farrel sama yang lain di bawah."Jawab mama sambil mencium lagi pipi kananku.
" Aa mahhh udh ihh geli tauk, udh di gigit di cium bertubi tubi gitu, liat nihh ngebekas mahh merah tu kann."Gerutuku sambil menyibak selimut dan mengambil kacamata di meja nakas dekat ranjangku.
"Bentar make kerudung."
"Auuu gemoynya coba sini ah mama pen peluk."
"Mama kenapa sih mah? aneh banget biasanya juga gini...atau jangan jangan karena frame kacamata baru yah....aneh kah mah?"
"Ngga bagus,Na, malah bagusan yang agak bulet sesuai sama mukamu lucu banget lohh anak mama nii."
"Iya lucu bagi mama,klo bagi orang lain yang lihat auto pengen muntah, huekk gitu liat mukaku." ucapku hanya asal jawab namun emang kemungkinan begitu.
"Dah ah mau turun mah kelamaan kasihan mereka nantinya." Mama hanya menganggukkan kepala dan mengikuti langkah kakiku keluar kamar.

Bình Luận Sách (239)

  • avatar
    gunasusenodwi

    luar biasa

    21d

      0
  • avatar
    AlfanurulAlfa

    makasih ya

    17/08

      0
  • avatar
    123Wawa

    sangat bagus sayang suka sekali dengan novel ini saya senang karena sudah membaca novel ini dan sangat bahagia sekali saya akan membaca nya berulang kali dan saya sangat tabjuk dengan novel tersebut

    16/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất