logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

bab lima

Seusai mengantarkan kekasihnya pulang, Langit juga bergegas pulang kerumahnya ,dia akan mengistirahatkan badannya sebelum besok akan menempuh perjalanan jauh, semuanya sudah ia siap kan tinggal besok berangkat.
Dengan bersenandung ria Langit masuk ke rumah, dia bahagia karena tadi dia mendapat kecupan singkat . hanya kecupan singkat saja dia bahagia sekali apalagi lebih.
"Hmmm,," terdengar suara deheman dari belakang Langit ketika Langit akan menaiki tangga
Langit pun menoleh
"Malam pah ,, belum tidur?". Sapa Langit pada pria paruh baya tersebut.
Yah itu adalah pak Gunawan ,papah Langit
" Dari mana kamu Lang?". Bukannya menjawab sapaan dari anaknya pak Gunawan malah bertanya balik.
"Jalan-jalan lah pah" jawab Langit santai
"Langit ,, papah harap sesudah kamu lulus S2, kamu harus sudah siap memimpin perusahaan papah,meskipun kamu punya perusahaan sendiri saat ini ,tapi kamu anak laki-laki papah satu-satunya, sedangkan kakakmu Mentari sudah ikut suaminya, jadi dia melepaskannya padamu.
" iya pah" jawab Langit singkat
Kemudian pak Gunawan berjalan mendahului Langit memasuki kamarnya ,di susul Langit.
**
matahari menampakan sinarnya , pertanda pagi telah menyapa.
Pagi ini di kediaman Gunawan diwarnai dengan drama sang ibu yang belum rela berpisah jauh dari sang anak.
Karena baru kurang lebih setahunan ditinggal sang putri yang ikut suaminya setelah menikah , sekarang harus ditinggal sang putra yang akan menimba ilmu di kota Paris , , sangat jauh. Sang putri yang hanya berbeda kota saja ia keberatan apalagi ini keluar negeri.
"Sayang ,, kalo kamu nggak betah pulang saja ya ". Ucap Bu Ratna sambil terisak.
" apaan sih MAh , aku bukan anak kecil ,nanti kalau liburan aku juga pulang. Mamah juga bisa nyusul kan" ucap Langit sambil memeluk sang Mama 
"Sudah mah ,jangan di manja,, nanti kapan Langit bisa tanggung jawab ". Ujar sang papa
" buruan nanti terlambat, Mama iku saja kalo gitu." sambung pak Gunawan lagi
"Mama nggak mau ikut nganter kebandara, takut nanti Mama malah berat ditinggalin kamu." ucap Bu Ratna sambil melepas pelukan putranya
"Hati-hati ya sayang ,, jaga diri baik-baik". Ucap sang Mama
" iya Mama juga yaa,, jaga kesehatan ,muach " jawab Langit
***
Dalam perjalanan menuju bandara Langit mengirim pesan ke Senja
[Sayang ,, kakak berangkat ya,, jaga diri baik-baik, tunggu kakak ya  senjanya Langit :-*]
[Hati-hati ya kak, kalau sudah sampai kabarin ya :-)]  balasan dari Senja
**
Sang Surya sudah kembali ke peraduannya, Berganti dengan rembulan dan gemerlap bintang yang menghiasi langit. 
Langit ,, nama yang saat ini sedang dirindukan oleh Senja
Sudah dua bulan mereka menjalani hubungan jarak jauh, hanya bertukar kabar lewat pesan, panggilan pun jarang, dikarenakan perbedaan waktu.
 Begini kah rasanya rindu pada seseorang?,
Senja juga selalu merasakan rindu pada seorang ayah yang sudah tiada, tapi kenapa rindunya saat ini pada Langit berbeda?
Khawatir, takut,resah  pasti ada,apalagi jarak jauh seperti yang dialami Senja dan Langit saat ini ,Senja tidak tau apa yang ada di sekitar Langit begitupun sebaliknya..
Hanya kata saling percaya yang menjadi pegangan nya saat ini..
"Huft,, menunggu , baru dua bulan tidak bertemu denganmu saja aku sudah merindu seperti ini, apalagi tiga tahun lamanya, tapi aku akan sabar menunggumu kak".  Gumam Senja sambil arah matanya menatap ke arah Langit yang di hiasi bulan dan gemerlap bintang, berharap bisikan rindu nya itu terdengar oleh Langitnya .. 
***
Berbeda dengan Senja yang sedang melantunkan rindu pada Langit, sedangkan Langit di sini tengah belajar dengan giat agar bisa menyelesaikan pendidikan nya dengan cepat.
Di samping belajar Langit juga mengutus orang kepercayaan nya untuk menggantikan di perusahaan yang dibangunnya sendiri.
Dan Langit hanya memantau dari jarak jauh.
Sedang perusahaan papanya masih papanya yang pegang, mungkin setelah lulus dari sini baru Langit akan fokus pada perusahaan Gunawan group.
***
Saat sudah sampai di apartemennya, Langit segera membersihkan diri.. Siang ini hanya ada sedikit materi jadi dia pulang cepat.
Duduk di balkon kamarnya sore hari, menikmati keindahan kota Paris yang konon sebagai kota romantis, Langit memejamkan matanya sambil mendekap bingkai dengan gambar matahari tenggelam. 
Yah itu adalah hadiah dari Senja ,, pemandangan matahari tenggelam beserta Langit yang mulai temaram.
Didepannya Langit selipkan fota Senja, di dekapnya dengan erat seolah bingkai itu Senja,,
"Senjanya Langit ,, kakak rindu,,, sabarlah Sayaang,, " gumam Langit...
***
Hari Minggu, yang biasa nya untuk orang-orang beristirahat ataupun refresing setelah beberapa hari melakukan aktivitas yang cukup melelahkan, begitupun dengan Langit yang siang ini ingin keluar menikmati kesendirian nya.
Langit keluar menuju sebuah cafe yang tidak jauh dari apartemen nya untuk sekedar refresh otak.
Sambil memesan coklat panas.
setelah memesan minuman lalu Langit pun mencoba menghubungi kekasihnya ,Senja.
Panggilan pun diangkat
"Hallo  Sayaang ,, apa kabar?"
"Hai kak,, aku baik".
" kakak sendiri gimana? ,, udah makan belum,, kakak lagi dimana kok kayanya rame ,, "
" ciee ,, udah bisa bawel yaa?". Bukannya menjawab, Langit malah menggodanya Senja 
"Apaan sih kak ,, aku serius nanya tau".
" kakak udah makan ,, ini lagi di cafe biar nggak jenuh di apartemen terus" .jawab Langit dalam panggilan tersebut
Tiba-tiba ada suara yang mengagetkan Langit ketika Langit sedang melepas rindu lewat telphone..
"Langit ,,, kamu lanjut kuliah disini?" tanya seorang gadis yang Langsung duduk di depan Langit, tetapi Langit tidak menanggapinya, justru dia tetap melanjutkan obrolannya dengan sang kekasih.
"Itu suara siapa kak,, orang Indonesia juga ya?". Tanya Senja penasaran
" Dea,," jawab Langit singkat
Yah sebelumnya Langit sudah menceritakan tentang Dea sang mantan kepada Senja,, karena Menurut Langit lebih baik terbuka sejak awal dari dirinya langsung daripada nanti Senja tau dari orang lain, pasti akan beda cerita .
"Ooh mantan kamu kak ". Ucap Senja dengan jahil
" hmm ,, cemburu kan " jawab Langit kembali menggoda Senja tanpa menghiraukan seseorang yang dari tadi memperhatikan nya.
"Apaan sih" jawab Senja malu-malu
"Lang ,, kamu kok nyuekin aku sih, dengerin yaa aku akan aduin ke papah kamu kalo sikap kamu kaya gini ke aku, selama ini aku masih diem , tapi nanti aku akan ngomong ke Om Gun tentang hubungan kamu dengan anak kecil itu" ucap Dea dengan lantang yang Langsung menghentikan obrolan sepasang kekasih lewat telepon tersebut.
"Sayang sudah dulu yaa,, aku urusun perusuh ini dulu". Ucap Langit yang langsung mematikan panggilannya tanpa menunggu jawaban dari sang kekasih...

Bình Luận Sách (555)

  • avatar
    AbdullahZara

    maghrib viuw nice😍

    09/07

      0
  • avatar
    WatiMira

    wihhhhh inimahh ceritanyaa bagusss bangettt

    08/07

      1
  • avatar
    ayubiNafid

    SG riper

    07/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất