logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab 7

Ajeng mencubit gemas hidung mancung Starla, sedangkan Starla meringis karena sakit dicubit hidung sama sahabat kedua orangtuanya. “Ya pasti nggak jadi dong nikahnya, kalau kalian berdua nggak saling cocok mah,”timpal Ajeng sambil melepaskan cubitannya di hidung putri sahabat nya.
Starla nyengir kuda setelah mendengarkan perkataan dari sahabat kedua orangtuanya. “Anak jaman sekarang, kalau dijodohkan tuh, pasti pengen buru buru ketemuan, mungkin takut jelek kali yah si calon jodoh nya,”sambung Ajeng.
“Tante, maaf jika Starla menyinggung perasaan Tante, suwer Starla nggak bermaksud kok-“ucapan Starla terpotong.
“Nggak papah, Tante nggak marah kok. Kalau memang kamu ingin segera ketemuan sama anak, Tante,”ucap Ajeng sambil melirik ke arah Handoko dan Dila secara bergantian, disertai senyuman penuh arti.
“Mungkin kami selaku orangtua akan mengatur rencana pertemuan kalian,”lanjut Ajeng.
“Akan secepatnya, kalian bertemu,”ucap Ajeng sedangkan Starla hanya bisa pasrah.
“Ini Tante Ajeng kok ngebet bingit jadiin gue mantu,”ucap Starla dalam hatinya.
“Starla sih, kapanpun siap untuk dipertemukan sama anak Tante Ajeng,”balas Starla.
“Dari anak gue sih, sudah mau yah dijodohkan. Tinggal anak lo nya, Jeng,”ucap Handoko.
“Lo harus pastikan jika anak lo masih jomblo, takutnya waktu Si Starla demen sama anak lo, malah nanti ada pacarnya anak lo kesini melabrak dan meneriaki Starla Si Pelakor,”nimbrung Dila.
“Gue yakin sih, kalau anak gue masih jomblo. Soalnya nggak pernah bawa anak cewek ke rumah,”timpal Ajeng.
“Si Ajeng, kayak nggak tau ajah, pacaran jaman sekarang. Pacaran nya yah lewat ponsel atau main di luaran,”timpal Dila.
“Tapi tetap saja, kalau memang anak gue punya cewek mah, pasti sekali juga dibawa ke rumah,”ucap Ajeng yang yakin 100% kalau anaknya belum pacaran.
“Ya semoga beneran anak lo masih jomblo,”timpal Dila.
“Semoga niat baik kita yang ingin besanan. Semoga saja terlaksana, apalagi mereka berdua belum mempunyai pasangan,”ucap Dila berharap Starla dan anak Ajeng berjodoh.
“Amiin, semoga memang mereka ditakdirkan berjodoh,”ucap Handoko mengaminkan.
“Ibu….Ayah… Starla pergi ke kamar, ngantuk pengen boci,”izin Starla.
“Iya, silahkan,”sahut Handoko dan Dila.
Starla bangkit dari duduknya, kemudian berjalan menuju kamarnya. Sementara Handoko, Ajeng dan Dila terus berbincang-bincang seru.
**
Malam harinya Starla sedang duduk di kursi rias, dia pun mengoleskan primer ke permukaan wajah nya secara menyeluruh setelah itu mengoleskan foundation dan bedak yang senada dengan kulitnya, terakhir Starla mengenakan blush on dengan tipis-tipis di pipi putih nya yang mulus. Kini dia mengoleskan lipstik merah di bibir nya yang seksi, awalnya Starla ingin menggerai rambut panjangnya saat mau pergi ke acara balapan liar, tapi sekarang dia berubah pikiran, dia ingin menguncir rambut nya yang panjang.
“Dah beres,”ucap Starla sambil memandangi wajah nya yang terpantul di cermin.
“Penampilan udah cantik, tinggal nungguin, Si BimBim,”gumam Starla.
Kini Starla mendengar suara motor yang sedikit berisik knalpotnya, berhenti tepat di halaman rumahnya. “Si Bimo, sudah datang tuh. Untung gue udah cakep begini, dia kan nggak nungguin lama,”gumam Starla sambil menguncir rambutnya.
Sebelum keluar dari kamar, Starla mengambil ponsel dan juga tas. Starla juga mengenakan tas yang cocok dengan pakaian yang dikenakannya malam ini.
Kini Starla bergegas keluar dari kamarnya, begitu sampai diluar kamar. Starla berjalan dengan langkah cepat menghampiri Bimo yang berada di ruang tamu.
Saat berada di ruang tamu, rupanya Bimo sedang duduk di sofa ruang tamu, ditemani Ibunya. “Tuh Si Starla nya udah beres dandan nya,”ucap Dila yang kini melirik ke arah putrinya yang terlihat begitu cantik.
“Anak ibu, sudah dewasa sudah pintar merias wajah,”puji Dila membuat Starla tersenyum.
Kini Starla melempar senyuman ke arah Bimo, sedangkan Bimo terpana dengan kecantikan yang dimiliki Starla. Dila melirik ke arah Bimo yang terpana dengan penampilan Starla malam ini. “Ehemm,”dehaman Dila membuat Bimo tersadar kembali.
“Starla, gue kira bakalan stay disini berapa jam, rupanya lo sekarang keluar juga,”ucap Bimo sambil menahan malunya, karena ketahuan lihatin Starla sama nyokap nya lagi.
“Mo, ketika lo baru nyampe ke halaman rumah, gue sudah beres dandan nya,”timpal Starla cepat.
“Cantik yah, Starla malam ini,”goda Dila pada Bimo.
“Can-tik,”jawab Bimo terbata.
“Iya, sampai kamu anteng banget lihatin, Starla,”timpal Dila sedangkan Bimo wajahnya memerah akibat malu banget.
“Pangling bener yah, kalau gue pake makeup,”celetuk Starla. “Mo, awas saja setelah ini, lo malah naksir sama gue. Gue pecat lo jadi sahabat gue,”ucap Starla kemudian berjalan mendekati Dila.
“Isss... Nggak boleh gitu,”tegur Dila pada putrinya sedangkan Starla terdiam.
“Ngak baik ngomong begitu. Kalau suka nggak papa, itu artinya kamu itu menarik dimata Bimo, seharusnya senang dong disukai sama cowok,”ucap Dila lembut.
“Meskipun Bimo suka, kan nggak maksa juga jadi pacar kamu,”imbuh Dila.
“Ibu, kami berlima membuat perjanjian dulunya, Bimo nggak boleh jatuh cinta sama sahabat nya sendiri,”timpal Starla. “Sebaliknya aku, Rara, Yuki dan Maya, nggak boleh jatuh cinta sama Bimo,”tambah Starla.
“Oh gitu,”timpal Dila.
“Yuk, kita sekarang berangkat takutnya telat nih, takutnya balapan sudah mulai,”ucap Starla yang nggak mau ketinggalan.
“Bu, Starla pergi nonton balapan liar, assalamualaikum,”pamit Starla kemudian salim pada Dila.
“Tante, Bimo pergi dengan Starla, assalamualaikum,”ucap Bimo kemudian salim pada Dila.
“Waalaikumsalam,”sahut Dila dengan lembut pada Bimo dan Starla.
Starla dan Bimo berjalan keluar rumah, sampai di teras rumah. Keduanya berjalan menuju ke dekat motor yang terparkir di depan halaman rumah. "Star, menurut lo kita langsung pergi ke tempat balapan nya, atau mendatangi rumah Yuki?"tanya Bimo.
"Langsung ke tempat balapan aja, suruh mereka nyusul sajalah,jawab Starla. "Gue kira sih, Si Yuki mau bareng sama lo, Mo,"imbuh Starla.
Kini keduanya sudah berada disamping motor Bimo. Bimo kini menaiki motornya, setelah Bimo menaiki motor, kini Starla naik di jok belakang. Sedetik kemudian, Bimo pun melajukan motornya menuju ke tempat balapan motor.
Mendengar dering ponsel nya berbunyi, Starla kini mengambil ponselnya kemudian membuka layar ponselnya.
Yuki mengirimkan pesan [ Si Bimo sudah jemput?]
Starla membalas pesan [Sudah, malah gue sama Bimo sudah otwe ke tempat balapan].
Yuki mengirimkan pesan [Tadinya gue mau otw ke rumah lo. Berarti sekarang gue langsung otw ke tempat balapan liar]
Starla membalas pesan [Sampai ketemu di tempat balapan liar, Bestie ku yang macan]
Starla yang sedang asyik bermain ponsel, tak sadar jika Bimo memperhatikan lewat kaca spion motornya. "Lo malam ini cans, Star,"ucap Bimo dalam hatinya.

Bình Luận Sách (210)

  • avatar
    AlyaNur

    wow cerita ini sangat² bagus~

    16/06

      0
  • avatar
    NurulSitti

    sangat " best

    17/11

      0
  • avatar
    awoloavv

    seruuuu

    28/10

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất