logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab 4

"Biasanya apa?"tanya Rara.
"Tuh,"cicit Maya badannya gemetaran, wajahnya nampak sekali sedang ketakutan.
"Ih lo kayak ngelihat setan aja,"celetuk Yuki.
"Kak Naomi,"cicit Maya kemudian.
"Siapa?"tanya Starla.
"Kakak kelas,"jawab Maya dengan gemetaran saking takutnya pada Naomi.
Semua orang menengok ke arah yang ditunjuk oleh jari tangan Maya. "Santai saja kali, lagian nggak salah kita duduk disini. Meja ini kosong, benar nggak gengs?"tanya Rara sambil mengangkat alis sebelahnya.
"Benar-benar,"timpal Starla.
"Kalian ini gimana sih?"tanya Maya kesal. "Meja ini tidak boleh ada yang nempatin selain kak Naomi dan gengsnya,"lanjut Maya kemudian bangkit dari duduknya.
"Kalian buruan berdiri,"suruh Maya pada teman-temannya.
"Ayo, buruan,"suruh Maya dengan wajah yang ketakutan.
"Maya, memang ini meja miliknya? Dia itu nggak berhak melarang kita duduk disini, ini tempat umum,"ucap Rara yang memberikan kode kepada yang lain agar tidak berdiri.
"Benar nggak gengs?"tanya Rara sedangkan Starla dan Yuki mengangguk kecil.
Kini Naomi berjalan semakin dekat ke arah Starla, Rara, Yuki dan Maya. "Rara, kamu baru aja masuk bikin masalah buat kami,"cicit Maya kemudian dia pun memilih untuk pergi ke kamar mandi.
"Masalah buat kami,"lirih Starla.
"Kok Maya bilang Rara menjadi penyebab masalah untuk kita berempat sih,"ucap Starla tak mengerti. "Apa maksudnya,"imbuh Starla dalam hatinya.
"Lagian ini hanya perkara menempati tempat duduk doang,"imbuh Starla dalam hatinya.
"Rara, mending kita cabut-"ucapan Starla terpotong.
"Diam, Star! Kamu jangan takut gitu, kita makan nasi dia juga makan kan,"sahut Rara yang tidak ada rasa takut kepada kakak kelasnya.
"Sudahlah kita mending nyari tempat duduk yang lain, cari aman. Lagian mereka berempat menatap kita dengan penuh kebencian,"ucap Starla menarik tangan Rara agar berdiri, tapi Rara malah menarik tangannya sendiri secara kasar.
"Aku maunya disini,"ucap Rara bersikukuh ingin duduk ditempat duduk yang bersebelahan dengan anggota gengs pangeran sekolah.
"Siapa yang duluan yang menempatinya, dia yang berhak duduk duluan. Suruh siapa dia telat datang ke kantinnya,"lanjut Rara.
"Heh!"teriak Rohini dengan wajah yang bengis.
"Kalian bertiga cepat bangun dari kursi itu!"teriak Rohini membuat anggota inti Magdala menengok ke arah meja sebelah nya. "Itu tempat kami,"teriak Rohini.
"Berisik banget ih,"kesal Alan yang terganggu tidurnya.
"Di kantin tempatnya makan,bukan molor,"cibir Johan.
"Ngantuk gue soalnya,"balas Alan yang suka tidur tak kenal tempat, jika sudah ngantuk yah dia tidur, meskipun dikantin juga.
"Lanjut cerita lagi,"ucap Marvel yang mau bercerita kembali.
Sedangkan Galang, Johan,Alan, Amir dan Bram mendengarkan cerita Marvel, sedangkan Adit meskipun mendengarkan cerita Marvel, tetap memperhatikan para keributan antara gengs Starla dan Gengs Naomi.
"Kalau nggak mau gimana?"tanya Rara. "Kalau mau duduk, ya tinggal duduk saja ditempat lain,"imbuh Rara sinis.
"Aduh… Udah deh, Ra. Kita ngalah saja,"bisik Starla pada Rara.
"Ngapain ngalah, kita tuh jangan takut sama orang tuh,"balas Rara berbisik pada Starla, sedangkan Yuki memilih tidak berbicara.
"Noh disitu kosong,"tunjuk Rara dengan menampakkan wajahnya yang kesal.
Naomi berjalan semakin dekat ke arah Starla dan kedua temannya. "Kamu! Berani sekali berbicara tidak sopan pada kakak kelas kamu!"teriak Naomi.
"Ya beranilah, ngapain aku takut sama kamu,"jawab Rara ketus.
"Sana pergi! Karena aku dan kedua temanku, ingin duduk disini, karena ingin duduk bersebelahan dengan tempat duduk anggota inti Magdala,"usir Rara.
Naomi memberikan kode kepada temannya. Rohini menjambak rambut Yuki hingga berdiri, kemudian Yuki memekik karena kesakitan. "Anjng Lo! Sakit Nyet!" Yuki mengumpat.
Sedangkan Nesya menjambak rambut Starla hingga berdiri dari duduknya. "Ampuun! Sakit Kak lepaskan!"teriak Starla kesakitan air matanya keluar menetes ke pipinya yang mulus tanpa ada noda bekas jerawat.
Sedangkan Naomi menarik tangan Rara, kemudian mendorong tubuh Rara hingga terpental jauh. "Anjng lo! Sakit tahu!"pekik Rara.
Naomi berjalan mendekati Rara yang sedang terkujur lemas. "Sakit yah…. Cup… Cup…Kasihan,"ejek Naomi kemudian berjongkok didepan Rara.
Tak berselang lama Naomi pun membangunkan Rara. "Bangun, anjng,"umpat Naomi.
"Sekarang lo pukul gue, cepetan!"suruh Naomi menantang. "Jangan cuma berani melawan omongan doang, berani juga berkelahi dengan gue,"ucap Naomi membentak kemudian menendang perut Rara.
"Sakit, Anjng,"pekik Rara yang sekarang tengkurap.
"Berani banget bilang gue anjng, muka lo yang kaya anjng,"sentak Naomi sambil menendang kaki.
Sementara Starla sendiri didorong hingga ke arah kursi Bram, yaitu anggota inti Magdala. "Anjng banget! Gara gara ada yang nubruk gue dari belakang, eskrim gue jadi belepotan ke mulut sama hidung gue!"murka Brama.
"Aduh gimana nih, aku takut,"ucap Starla dalam hatinya.
"Itu yang nubruk lo Starla!"teriak Adit yang lihat waktu Nesya mendorong tubuh Starla ke kursi hingga membuat Brama yang sedang eskrim malah kena mulut dan hidungnya.
"Starla! Anjng banget tuh cewek!"teriaknya kesal kemudian hendak berbalik badan.
Sementara Johan, Marvel, Alan,Amir, Adit dan Galang menahan tawanya, karena muka Brama belepotan gara gara es krim kena ke hidung dan mulut Brama.
Sedangkan Yuki sekarang saling jambak sama Rohini. "Lepaskan Anjng!"teriak Rohini.
"Sebelum lo ingin dilepaskan rambutnya, lepaskan dulu tangan lo yang jambak tangan gue!"teriak Yuki. "Anjng…Anjng… Sudah jelas gue manusia, lo kali yang anjng!"teriak Yuki tak terima.
"Lepaskan jambakan lo! Atau gue makin keras jambak lo,"gertak Yuki.
"Arrrrrrrggh sakit!"teriak Rohini.
"Makanya lo lepaskan jambakan ya!"teriak Yuki lagi.
Kini Rohini melepaskan tangannya yang menjambak rambut Yuki. Sementara Yuki melepaskan tangan nya yang menjambak rambut Rohini.
"Mana yang namanya Starla?"tanya Brama sedangkan Starla langsung menundukkan kepalanya.
"Yang merasa namanya Starla, sini maju,"teriak Brama.
"Maju nggak yah,"ucap Starla sangat takut untuk melangkahkan kakinya ke depan menghampiri Brama.
"Bram, lap dulu napa. Muka cemong lo,"ucap Adit sambil menahan tawanya.
"Iya nih, gue mau lap,"sahut Brama.
Brama mengambil tisu sambil mengelap mulut dan hidung yang kena eskrimnya. "Si Starla memang nubruk lo, tapi nggak sengaja dia,"ucap Adit karena memang Starla didorong sama Nesya.
"Si Starla itu didorong sama Nesya, jadi nubruk ke kursi lo,"jelas Adit.
"Hey Gengs, lihat tuh Si Nom Non nendang kaki adik kelas,"ucap Adit sedangkan temannya yang lain pada melihat ke Naomi yang sedang menendang kaki seorang gadis yang sedang tengkurap.
"Kasihan bingit dedek gemes kita,"ucap Adit.
"Kasihan anjng, malah ditendang-tendang kaya gitu,"ucap Alan.
"Masalahnya apaan sih? Kok bisa kaya sampai berani nyiksa dia segala?"tanya Marvel.
"Eh Velo, lo seperti nggak tahu aja Si Nomi. Si Nomi tuh paling nggak suka ayang mbebz nya di deketin,"nimbrung Amir.
"Ayang mbebz, maksudnya Galang,"tunjuk Johan sedangkan Galang mengedikkan bahunya.
"Bagi Nomi yang pantas menempati tempat duduk bersebelahan dengan kita-kita adalah gengs nya,"ucap Amir.
"Dan yang berhak yah cuma dia,"imbuh Amir. "Yang berhak deketin Galang juga, cuma diaaa,"ucap Amir sambil menyanyi dengan sumbang.

Bình Luận Sách (210)

  • avatar
    AlyaNur

    wow cerita ini sangat² bagus~

    16/06

      0
  • avatar
    NurulSitti

    sangat " best

    17/11

      0
  • avatar
    awoloavv

    seruuuu

    28/10

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất