logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Ikatan Cinta Galang & Starla

Ikatan Cinta Galang & Starla

Eriska


Bab 1

Seorang pelajar laki-laki berjalan sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, menunggu seseorang dengan wajah penuh harap dan kegelisahan. Sesekali ia menoleh ke sekeliling dan mengepalkan tangannya ketika seorang gadis yang tidak asing di telinganya, Gempita, berlari-lari ingin menyusulnya. "Tunggu... tunggu!" teriak Gempita padanya. Lelaki itu menghentikan langkahnya dan mendelik ke arah Gempita. "Maaf, Tuan Muda. Saya tadi kesiangan," ucap Gempita yang sudah sampai di hadapannya. "Hem," hanya dehaman saja sebagai jawaban untuk gadis itu.
"Oh ya, tadi saya juga memasak dan membuatkan bekal untuk anda, Tuan Muda," kata Gempita dengan tangannya yang mungil menunjukkan kotak bekal pada Tuan Galanya. "Taruh saja kotak bekal di tas lo untuk gue, Gem," timpal Gala dengan dingin. Setelah Gempita memasukkan kotak itu ke dalam tasnya, lelaki yang berdiri tegap dihadapannya masih menatapnya dengan intimidasi.
Gempita terpekik pelan ketika Gala menarik tangannya hingga menubrukkan ke dadanya. "Sekarang benerin dasi gue," titah Gala. Gempita langsung mengangguk dan berusaha benerin dasi Gala dengan hati-hati agar tidak membuatnya lebih kesal. Tangan kekar tuan muda itu melingkar di pinggangnya dan menariknya hingga tidak ada jarak di antara mereka.
"Tuan, gimana Gempita nyimpulin dasinya kalau begini?" tanya Gempita pada Gala.
Gala terdiam menatap Gempita. Karena tak mendengar jawaban Gala, Gempita akhirnya mendongak sambil menatap wajah tampan Gala yang terlihat serius dan menakutkan. "Baiklah, aku biarkan Tuan seperti ini saja," ucap Gempita sambil menelan ludahnya kasar.
"Sudah," ucap Gempita kemudian. Kemudian Gala melepaskan pelukannya pada Gempita dan mengajaknya untuk melanjutkan perjalanan ke sekolah mereka.
Star, salah seorang teman sekelas Gempita, menunggu dia di sekolah sambil mengeluhkan keterlambatan Gempita, hingga akhirnya hadirnya Gempita membuat Star kembali tenang.
•••
Siang itu, Star duduk bersama Gempita dan Gala. Ia tidak bisa menahan diri untuk mencuri pandang ke arah wajah tampan Gala. Namun, Gala sadar akan pandangan itu dan merasa tidak nyaman. Ia kemudian meminta asistennya, Gempita, untuk bertukar tempat duduk agar tidak terlihat lagi oleh Star.
Setelah Gala dan Gempita berganti tempat duduk, Star merasa kesal, wajahnya  saat ini memerah dan ia memanyunkan bibirnya dengan kesal. Dikarenakan Gala malah menukarkan tempat duduk.
Sedangkan saat ini Gala s malah asyik berbicara dengan Gempita.  Tidak memperdulikan Star yang sengaja diasingkan olehnya.
Sementara Star merasa sepi, seperti dengan sengaja tidak dianggap ada sekarang ini.
Kini telinga Star dipenuhi oleh suara yang ia dengar yaitu suara mereka berdua yang sedang bercakap-cakap, sedangkan dirinya terabaikan.
Pemandangan di depannya mulai membuatnya begitu panas, Sementara Star hanya  bisa menahan rasa marah, kesal. Ia ingin sekali mengutarakan isi hatinya kepada Gala, tapi ia ragu untuk melakukannya. Apa yang seharusnya dilakukan Star?
Saat ini Star mengambil napasnya dalam-dalam untuk meredakan amarahnya dan mencoba untuk mengatasi perasaan diasingkan yang sedang dirasakannya meski dalam hati bergejolak.
Star saat ini cemberut, saat  ini Gala memiringkan kursinya dan jelas tidak mau melihatnya lagi setelah Star memasang muka cemberut.
Namun, Star  bangkit dan menarik kursinya kemudian membawa kursi itu didekatnya Gala.
Saat Star duduknya dekat dengan Gala dan mencoba mengajaknya bicara, Gala langsung menegurnya dan bertanya kenapa dia mendekatinya.
"Aku.. Aku kesini karena duduk di sana merasa sendirian," tunjuk Star dan melanjutkan, "Aku merasa kesepian, jadi saya memilih untuk mendekati kamu yang selalu mengajak Gempi bicara hingga melupakan aku teman sekelasnya,"
Star menarik nafas panjang dan melanjutkan dengan nada lembut, "Aku juga ingin ada di sampingmu dan berbicara denganmu."
"Gua nggak mau dekat-dekat sama lo. Nggak mau juga ngomong sama wanita kayak lo. Lo gendut dan bau badannya kaya bebek, pergi sana!" Gala membully Star, bahkan mendorong bahunya dan membuatnya terjatuh ke lantai.
Tiba-tiba, ibu kantin datang ke tempat mereka. Ia melihat Star terluka dan langsung menawarkan bantuan. Dengan sigap, ibu kantin membantu Star berdiri dari lantai, dan Star mengucapkan terima kasih dengan senyum tipis.
Setelah membantu Star, ibu kantin menaruh pesanan mereka di meja. Namun, Star memutuskan untuk membawa pesanannya ke meja lain, meninggalkan Gala dan Gempita berduaan.
Kemudian, Gempita yang sebelumnya diam, memutuskan untuk menegur Gala atas tindakannya terhadap Star. Gempita menyatakan bahwa meskipun Tuan Muda nya tak menyukai Star, bagi Gempita bahwa Star adalah teman yang baik dan pantas dihormati. Akhirnya, Gempita meninggalkan meja Gala dan bergabung dengan Star.
Gala menatap Gempita dan Star yang duduk bersama, dan terpancar rasa kesal dari matanya. 
"Kenapa malah gue yang sendirian di sini," batin Gala dengan perasaan kesal di dalam hatinya. 
"Ini semua gara-gara si gendut itu," ucap Gala dengan nada kesal, sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Dia merasa marah dan menyalahkan Star, karena ditinggalkan oleh temannya Gempita.
Ketika Star menoleh ke arah Gala, pandangan mereka sempat bertemu selama beberapa detik. Namun kemudian, mereka mengalihkan pandangan mereka secara bersamaan ke arah lain, seolah-olah mencoba menghindari kontak mata satu sama lain.
"Gempita memanggil Star, lalu berkata, 'Jangan dengarkan yang diomongkan,Tuan Muda, apalagi sampai memasukkan ke dalam hatimu."
"Gem, sekarang aku tahu alasan mengapa Gala bersikap dingin padaku. Dia tidak menyukai dan jijik padaku karena kelebihan berat badanku," ucapnya kemudian tetesan air bening itu jatuh ke pipinya yang cabi kerena gendut.

Bình Luận Sách (210)

  • avatar
    AlyaNur

    wow cerita ini sangat² bagus~

    16/06

      0
  • avatar
    NurulSitti

    sangat " best

    17/11

      0
  • avatar
    awoloavv

    seruuuu

    28/10

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất