logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab. 10. Kejadian

Seminggu sudah berlalu...
Riana tampak tersenyum kegirangan sambil menenteng tas birunya menuju pintu exit di sebuah toko alexa cake's. Hari ini dia sangat senang karena bos tempatnya bekerja baru saja memberikan upah atau gaji pertamanya. Riana terus berjalan menuju tempat parkir, dia hendak pulang dengan kendaraan kesayangannya yaitu sepeda ontel. Walaupun wajahnya cantik akan tetapi Riana orangnya gak gengsianlah.... Itu di karenakan dia sadar. Dia bukanlah anak orang kaya, yang banyak menuntut. Dia tahu siapa Ayahnya cuma pekerja sebagai seorang kuli yang tidak mempunyai gaji yang cukup banyak dan besar. Riana mendorong sepedanya ke tepi jalan raya. 
Namun....
Tiba-tiba saja sebuah mobil berwarna merah bertuliskan pertamina melintas sangat kencang dan langsung menyenggolnya.
"Braaaaakkkkk......."
Tubuh Riana terpental beberapa meter. Darahpun mengalir dari hidung dan kepalanya. Dia tak sadarkan diri. Supir truk menghentikan mobilnya dan turun mendekati tubuh Riana yang terbaring tak berdaya, orang-orang pun saling berdesakkan dan berkumpul untuk melihat kondisinya. Sementara di antara mereka ada yang menelpon polisi dan ambulance, Setelah beberapa menit ambulance melaju kencang untuk segera membawa tubuh tak berdaya Riana kerumah sakit.
Beberapa jam setelah Riana kecelakaan.
Pak Rino telah di telpon oleh pihak rumah sakit, dan sekarang dia tengah duduk sedih, di kursi ruang tunggu, tak henti-hentinya dia memanjatkan doa. Agar Anak perempuannya ini, bisa terselamatkan. Dia juga sudah memberi tahu dengan musibah yang menimpa Riana pada Andriek.
Jadi selama Riana di rawat, Andriek dan Keyla sementara waktu tinggal di rumah kedua orang tuanya. Karena jarak dari rumah sakit menuju rumah Orang tua Keyla tidak begitu jauh.
30 menit kemudian.
Andriek sudah berada di depan pintu gerbang...Berdiri, sambil menunggu ojek online yang di pesannya tadi, tiba-tiba saja terdengar suara wanita berteriak.
"Tolooonggg..... Copeettttt......
Andriek menangkap datangnya arah suara itu...
"Bruuuuk...."
Seseorang menabraknya yang tengah berdiri tegap itu, dan tanpa sengaja Andriek terpegang ke sebuah tali tas wanita, tentu saja itu sangat mengejutkannya sampai pada akhirnya terjadilah tarik-tarikan.
Tak sampai dua menit orang-orang pun datang berkumpul, sehingga membuat orang di hadapan Andriek melepaskan tas itu dan entah melarikan diri kemana. Andriek terdiam sejenak.
"Oooh.... Syukurlah." Desah seorang wanita yang tidak Andriek sadari kehadirannya.
"Nona.... Apakah ini tas Anda?" Dia baru berucap, sejenak wanita itu memandanginya.
'Apakah... lelaki ini buta?' Wanita itu membatin.
Sehingga membuat Andriek mengulangi pertanyaan.
"Nona.... Apakah ini tas Anda?"
Wanita itu baru menjawab. "Oh... Iya? Sambil menerima tas yang di sodorkan Andriek padanya.
"Terimakasih... Kamu sudah membantu ku."ujar wanita itu
"Iya." Andriek menjawab. Belum lama mereka berbincang ojek online pun datang menghampiri.
"Permisi? Apakah kamu Andriek yang pesan ojek tadi?" Tanya abang ojol sopan.
"Ya...Kalau begitu Aku pergi dulu Nona?"
"Oke... hati-hati di jalan dan sampai jumpa." Wanita itu berpesan dan tersenyum. Merekapun berlalu dari pandangan wanita itu.
'Hemm.... panggilan yang cukup puitis, dia itu pria yang tampan, tapi sayangnya dia buta, dan dia baru saja membuatku tersipu malu.' Wanita yang kira-kira berumur 35 tahun itu tersenyum geli. Dan segera berjalan menuju mobil mewahnya.
Ting.... Tung......
Bel Rumah berbunyi, tak lama kemudian Mamah Nia membuka pintu.
"Andriek.... Ayo masuklah." Ujarnya pelan, sambil tersenyum memandangi menantu kesayangannya itu. "Key... Keyla Andriek sudah datang?" Teriaknya lagi.
"Mam... Udah gak apa-apa, gak usah terlalu repot."
"Ya... Paling gaknya Keyla bisa siapin air buat kamu mandikan."
Andriek tersenyum. "Gak papa kok mam." Setelah itu melangkah memasuki ruangan untuk menuju kamar.
Mamah cuma menggeleng serta memperhatikan langkah Andriek yang sedikit menjauh.
Ceekkleeek...
Pintu kamar terbuka,Keyla memandanginya saja dengan posisi berbaring di atas sprimbed dengan earphone menempel di telinganya, dia hanya diam tak menyapa. Andriek menghela nafas sejenak, kemudian duduk di atas sofa yang memang ada di kamar itu.
"Key." Panggilnya datar, tak ada jawaban. "Key..." Ulangnya lagi."Sengaja gak nyahut apa emang gak denger sih?"Guman Andriek sedikit kesal, akhir-akhir ini emosinya memang sedikit sedang tidak baik. Dia masih bingung dan sedih karena memikirkan kesembuhan Riana.
Andriek berkata lagi."Keyla.... Aku tu manggil kamu!" Tapi respon Keyla semakin gak perduli dan semakin ngencengin suara musik yang di dengarnya.
Andriek langsung berdiri. "Key Suami datang tu ya di sambutlah Aku yakin, Kamu tu ada di dalam kamar ini, Tapi pura-pura gak denger!"Nada Andriek agak meninggi, gak seperti biasanya Andriek seperti itu, selain lelah kondisi kesehatannya sedikit memburuk.
Cuma berselang sedetik bantal yang ada di kursi itu tiba-tiba melayang menghantam wajah cantik Keyla.Tentu saja Keyla terkejut bukan main, sekarang Andriek sudah mulai berani mengasarinya.
"Apaan sih lo! Gue tu gak buta ataupun tuli!"
"Aku cuma minta, tolong hargai Aku sebagai suami kamu. Itu aja kok."
"Jadi.... mau lo apa? Gue musti ngelayani lo? Lo kan tau kita menikah itu bukan atas dasar cinta, ya wajarlah sikap gue begini?Sekarang Lo udah berani ngasarin gue ya? Oke...."Keyla langsung beranjak dari sprimbetnya dan mendekati Andriek.
"Nih.... Rasain!" Keyla menendang kaki Andriek.
"Auuhh.... Kamu apa-apaan sih." Andriek meringgis kesakitan sambil memegangi kakinya.
"Itu balasan buat orang yang berani mempermainkan gue!" Bantahnya tinggi.
Andriek tertawa."Sorri... Aku tu gak bermaksud ngasarin kamu, Aku cuma bercanda kok, emang kamu lagi ngapain sih, Ku panggil-panggil kok gak jawab?"
Keyla mendesah kesal. 'Ngimpi apa sih dia semalam? Tumben banget tingkah lakunya beda.'
"Key, tuhkan gak jawab lagi."
"Eh... Ndriek, harusnya kamu tu nyadar diri dong... jangan pernah bermimpilah buat gue jatuh cinta sama lo!"
"Cinta? Kok jadi ngomongin cinta sih, lagian Aku gak berharap banget kok dapat cintanya dari seorang gadis sombong seperti kamu."
"Apa!"
"Iya.... Aku serius, jadi gak perlu takutlah?"
"Kamu yaaa.... Bener-bener????" Ekspresi keyla tampak begitu marah. Dia geram sekali ingin rasanya ia pukul badan atletis Andriek dengan tangannya. Dan respon lelaki itu lagi-lagi hanya menebar senyum manisnya.
Deg.... Jantung Keyla berdebar
'Oh.... Sialnya kenapa gue mulai memperhatikan lelaki buta ini, dia sama tampannya dengan Riko? Oh.... plis gue harus bisa move on dari Riko si pengkhianat itu.'Entah mengapa senyuman itu nampak tulus sekali, walaupun sebenarnya senyuman itu tersimpan seribu kesedihan di balik layar indahnya.
Andriek kemudian berlalu dari hadapannya, dia bermaksud akan mandi. Keyla memperhatikannya saja, matanya langsung terbelalak sedikit melebar ketika melihat lelaki itu mulai melucuti pakaiannya.
"Apa-apaan ini? Apa dia bermaksud ngegoda gue? Emang lo pikir gue cewek berotak mesum! Huff.' batinnya pelan.
"Kenapa masih berdiri di situ?" Tanya Andriek terdengar datar.
"Kenapa emangnya?"
"Aku mau mandi, Aku hanya sedikit takut kamu akan tergoda dengan melihat tubuh seksiku ini."
"Apa! Jangan gila dong.... Gue cewek waras tau gak sih lo!"
"Haha.... kalau begitu cepetan keluar dan tolong ambilkan handukku."Andriek tertawa dan berkata tanpa ekspresi, Keyla terdiam sejenak, dengan tidak ikhlas dan sikap yang kesal akhirnya Dia ambilkan juga handuk untuk Andriek, setelah itu keluar dari kamarnya.
"Dasar cewek...." Ujar Andriek pelan. Setelah itu Diapun mandi.

Bình Luận Sách (208)

  • avatar
    SantosoTeguh

    mantap

    01/08

      0
  • avatar
    GazaEL

    sangat bagus

    17/07

      0
  • avatar
    ADIT

    resep

    06/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất