Ruangan kelas..
Loly dan gang dia menghampiri Lily yang lagi duduk sendiri di bangku disaat ruangan sepi sambil melamun.
"Eeeh dengar ya lo beruntung kali ini Rian membantu kamu keluar dari toiled sekarang ikut gua."Loly yang bersikap kasar menyeret Lily lagi di bawah nya ke suatu ruangan gudang area sekolahan. Tanpa Loly sadari serta dua sahabat dia, guru BK yang ingin menutup pintu ruangan melihat dari kejauhan Lily di tarik oleh seorang siswi yaitu Loly di temani oleh dua sahabat nya. Di saat itu guru BK tersebut mengikuti mereka
"Sini lo dan duduk," ketika Lily ingin duduk di bangku mita menarik kursinya ke belakang yang dimana menjahili Lily lagi.
Brug !
"Awww," jerit Lily yang kesakitan.
"Ahhahaha," tawa dari Mita.
"Bantu dia berdiri," perintah Loly.
"Ogah," jawab Mita.
"Sini biar gua yang bantuin sih Lily," kata sih mily.
"Gua gak suka liat kamu jalan berduaan dengan Rian sampai-sampai dia memarahi gua di kelas, dan gua gak perduli hari ini lo terluka atau nggak," ucap Loly yang marah.
Loly semakin menekan Lily, sementara Lily semakin tertekan juga oleh perkataan Loly yang cuman seorang diri.
"Sekarang gua bawa gunting,gua akan gunaiin gunting ini motong-motong rambut lo sebagai hukuman kamu," Ucap Loly.
Lily cuman terdiam  di tahan oleh dua sahabat Loly sementara rambut Lily berjatuhan di lantai.
"Aahahah liat ini rambut kamu." Loly menatap tajam Lily memperlihatkan rambut di tanganya.
"Lagi." Ketika Loly ingin mencukur rambut Lily, sosok ghaib misterius perwujudan gadis menampakkan diri.
"Aaa'aaa hmmm,"kata loly yang kaku.
"Duuff Loly gua duluan ya".Mily yang semakin tidak nyaman dengan suasana di ruangan itu meninggalkan Loly.
"Siapa Lo!," Ujar Loly.
Gunting yang ia pegang terjatuh sakin gemetar nya, ia tidak tau bahkan Lily tidak mengetahui, sosok ghaib yang muncul di hadapan mereka bertiga teman ghaib yang selalu di sisi Lily.
Sosok gadis ghaib itu berhadapan dengan Loly sampai terkejut melihat muka seram yang bisa berubah bentuk. Loly dan mita terpaku melihat di kedua mata sosok gadis itu memiliki dua warna sebelah kanan berwarnah ungu dan kemudian sebelah kiri berwarna putih serta mata hitam dia sudah sedikit memudar hanya bisa melihat kabur bentuk objek yang ia pandang  sosok gadis ghaib itu mengalami kecacatan pada penglihatan dia akibat terlalu banyak meminum ramuan kekalan hidup abadi buatan dari guru dia sehingga memberikan efek terhadap rambut,mata,serta kulit dia semua jadi pucat seperti albino dan sosok gadis itu lebih sensitif kepada ingsting yang bisa merasakan pergerakan orang yang ingin melukai diri dia dan pendengaran langkah kaki orang.
Loly mengangkat gunting di lengan tangan dia yang ingin menusuk ke sosok gadis itu namun yang di lakukan oleh Loly sia-sia, lengan tangan dia di tahan oleh sosok gadis itu sehingga gunting itu terjatuh ke lantai kembali.
"Tidak ada yang bisa melakaiku,lebih baik kamu keluar dari tempat ini," ucap sosok gadis.
Di saat itu Loly berlari keluar serta sahabatnya meninggalkan Lily seorang.
"Hiks,hiks,hiks."Saat Lily bersedih sosok gadis itu memeluk nya.
Lily belum melihat wujut dari wajah yang sedikit menyeramkan dari sosok gadis ghaib itu ketika ia memperlihatkan wujut wajah menyeramkan maka merasa sakit pada kedua mata dia. Lily merasakan pelukan hangat dari sosok ghaib yang sudah menyatu dengan dunia manusia, Lily tidak mengetahui sosok gadis itu seorang putri yang telah meninggal dunia sejak lama.
"Dia tidak akan berani ganggu kamu lagi," ucap sosok gadis.
secara respek Lily tersadarkan dengan sendirinya lalu melepaskan pelukan hangat itu dari gadis itu lalu melihat ke arah wajah yang sedikit menyeramkan, ketika ia melihat wajah dari sosok gadis tersebut kursi itu terjatuh akibat kepanikan dari Lily.
"Pergii!, Pergi! nggak." Lily ketakutan dan menyeret kaki dia untuk megapai gunting Loly.
Di saat ia berhasil mendepatkan gunting, Lily mengancam ke sosok gadis tersebut.
"Aku punya gunting, aku bisa menancapkan benda ini jika kamu berniat melukaiku," ucap Lily.
Sosok itu menjawab "Aku tidak akan pernah menyakiti mu,"
Saat itu juga sosok gadis ghaib itu menghilang.