logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 5 Kesalahan

Mentari kini menyinari bumi tercinta kita. Di ufuk Timur, mentari bersinar dengan indahnya dan memberikan harapan baru.
Di rumah Jeslyn, keadaannya sangat sepi dan tidak ada kebahagiaan yang terlihat sama sekali. Hanya ada kesedihan yang mendalam dari kedua orang tuanya yang selalu menunggu kepulangan anak tercinta mereka.
Bagaimana pun, perasaan orang tua sangat kuat terhadap anaknya. Maka dari itu mereka sangat yakin kalau anaknya masih hidup. Hanya saja mereka tidak tahu dimana keberadaanya saat ini.
Orang tua akan sangat sedih ketika anaknya meninggalkan mereka tanpa kabar sama sekali. Karena bagi mereka, anak adalah harta yang paling terindah dan paling utama dalam hidupnya. Kebahagiaan mereka adalah ketika bisa melihat anak anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik di dalam bimbingannya.
"Pa, anak kita kapan kembali?" tanya Bu Emeli dalam dekapan suami tercinta.
"Mama yang sabar, kita serahkan saja pada Tuhan. Percaya saja bahwa anak kita akan kembali lagi, walau entah kapan waktu itu tiba," jawab Pak Bao sambil terus menenangkan istrinya.
Mereka sangat di rundung kesedihan atas menghilangnya Jeslyn yang entah dimana sekarang. Bahkan, pekerja mereka pun merasa sangat kehilangan Nina muda mereka yang selalu membawa keceriaan dalam rumah itu.
"Nona muda kita adalah anak yang sangat baik, dia pasti di lindungi oleh Tuhan. Semoga nona muda kita cepat kembali," ucap salah satu pekerja di rumah Jeslyn.
"Ia, kasihan tuan dan nyonya yang selalu bersedih setiap saat atas kepergian nona muda. Semoga saja nona muda cepat kembali," ucap yang lainnya. Mereka lalu pergi melanjutkan pekerjaan masing masing dan tidak ingin mengganggu tuan dan nyonya mereka.
***
Di sekolah, Sisi dan teman temannya yang lain sangat senang karena tidak ada lagi si Jeslyn yang selalu membuat hari hari mereka buruk. Mereka semua kini bebas menebar pesona kesana kemari karena tidak ada lagi saingan yang berat.
"Ahhhh akhirnya, si kaleng merica itu sudah sirna dari muka bumi ini. Semoga saja dia tidak akan kembali lagi," ucap Sisi sambil duduk di kursinya dengan anggun untuk menarik perhatian sekelilingnya.
"Ia benar, gara gara dia kita selalu di cuekin oleh cowok cowok di kelas kita. Bahkan yang paling hits di sekolah pun selalu memperhatikan si kaleng merica itu," jawab Ara sambil ikut duduk di kursinya. Teman temannya yang lain juga ikut duduk dan mulai menebar pesona.
Para kaum Adam yang melihat tingkah mereka enek di buatnya. Biar bagaimanapun, Bagi mereka ketua kelasnya adalah yang paling utama dan inti dari semuanya, Jadi mereka tidak akan tertarik pada cewek cewek genit seperti itu. Jeslyn adalah ketua kelas yang sangat di kagumi oleh para kaum Adam, bahkan kaum hawa pun sangat mengagumi cara kepemimpinan Jeslyn yang menurut mereka sangat berwibawa dan elegan.
Inilah salah satu hal yang membuat Sisi dan gengnya sangat membenci Jeslyn. Menurut mereka, Jeslyn adalah parasit yang sangat menggangu kehidupan mereka sehingga tidak ada yang melirik mereka sama sekali.
Sementara itu, Daisha pun muncul dan membawa banyak kertas. Ternyata hari ini mereka akan ulangan dan Daisha yang di tunjuk oleh gurunya untuk menggantikan Jeslyn. Padahal Sisi sudah berharap banyak tentang dirinya yang menjadi ketua kelas baru dan merubah semua aturan yang telah di buat oleh Jeslyn. Baginya, aturan itu sama sekali tidak ada gunanya, karena masih banyak yang melanggar aturan tersebut. Tapi kenyataannya adalah hanya mereka yang melanggar aturan itu dan tidak ada yang lain yang berani melanggarnya.
"Haaa, aku tidak salah lihat kan? kenapa si benalu itu yang menjadi ketua kelas baru," teriak Sisi yang membuat semua penghuni kelas menoleh ke arahnya dengan tatapan yang sangat tajam.
"Heeee kenapa pada melihat ke sini? harusnya kalian tidak setuju dong kalau benalu itu yang jadi ketua kelas baru. Harusnya aku yang jadi ketua kelas baru bukan dia," teriak Sisi lagi yang membuat Daisha sangat marah. Sudah lama Daisha memendam kemarahan ini pada Sisi dan gengnya, namun Jeslyn selalu menasehatinya untuk terus bersikap bodoh amat pada hal hal seperti itu. Namun kini, orang yang selalu ada di sampingnya untuk menasehatinya kini entah berada di mana. Hal itu membuat Daisha gampang sekali marah, apalagi dia curiga kalau otak di balik menghilangnya Jeslyn adalah Sisi dan kelompoknya.
"Ohhh jadi kamu mau jadi ketua kelas baru ya. Bagus juga kalau kamu yang menggantikan Jeslyn untuk jadi ketua kelas, biar kamu tahu rasanya menjadi ketua kelas itu seperi apa," teriak Daisha tidak kalah mengerikannya ya g membuat semua penghuni kelas jadi diam seribu bahasa bahkan Sisi sekalipun.
"Kamu pikir menjadi ketua kelas itu gamapang haaa, kamu pikir menjadi ketua kelas itu hanya untuk gaya gayaan ia. Heiii kaleng rongsokan, menjadi ketua kelas itu susah. Tidak segampang yang otak dangkal kamu itu pikirkan, paham. Kalau kamu mau menjadi ketua kelas, silahkan. Dari awal aku tidak berminat sama sekali," teriak Daisha sekali lagi yang membuat kelas makin menakutkan.
Sisi yang melihat sisi gelap dari Daisha pun langsung bergidik ngeri dan tidak berani lagi berkata kata. Namun dalam hatinya, Sisi sangat kesal dan mengumpat kata kata kasar untuk Daisha.
Daisha sangat emosional sekarang semenjak kehilangan sahabat karibnya. Namun ia yakin bahwa Jeslyn masih hidup namun entah berada di dimensi yang mana. Persahabatannya dengan Jeslyn sudah bertahun tahun, untuk itulah jiwa mereka seakan bersatu dan selalu merasakan keberadaan masing masing.
Daisha kini menatap tajam ke arah Sisi sampai akhirnya ia duduk. Baginya, tidak ada yang bagus hari ini. Bahkan kelasnya serasa tempat yang sangat suram di saat ketua kelas andalan mereka kini tiada.
"Baiklah anak anak, sekarang kita akan mid tes hari ini. Singkirkan apapun yang ada di meja kalian, masukkan ke tas dan kumpul tas di depan. Ingat, yang ada di meja hanya pulpen. Apapun yang akan menggangu jalannya mid tes harus di singkirkan," ucap pak Tino dengan tegas. Semua penghuni kelas pun sangat terkejut mendengar penjelasan pak Tino. Pasalnya, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
"Oh ia, bapak ingin me unjuk ketua kelas baru. Siapa yang mau jadi ketua kelas menggantikan Jeslyn," ucap Pak Tino lagi namun kali ini dengan suara yang sedikit lebih lembut dari yang tadi. Namun, tidak ada yang menjawab sama sekali yang membuat pak Tino kembali meninggikan suaranya dan membuat semuanya menjadi tersadar.
"Katanya Sisi mau mencalonkan diri tadi pak," ucap Daisha lalu melirik ke arah Sisi sambil tersenyum sinis. Sisi yang mendengar penuturan Daisha pun langsung kaget dan sontak membulatkan matanya.
"Baiklah, bapak umumkan kalau ketua kelas baru kalian adalah Sisi. Bapak harap yang di tunjuk menjadi ketua kelas baru bisa seperti ketua kelas lama yang sangat bijak dalam mengambil sebuah keputusan," lanjut Pak Tino lalu membagika kertas mid tes.
Pak Tino tahu kalau tidak ada yang lebih baik menjadi ketua kelas selain Jeslyn, namun biar bagaimanapun ketua kelas harus di ganti karena Jeslyn sudau tidak ada. Pak Tino beserta hampir semua guru sangat tahu bagaimana kepemimpinan Jeslyn saat menjadi ketua kelas, menjadi ketua PMR dan juga ketua Karya Ilmiah Remaja. Hampir semua guru salut dan mengapresiasi kecerdasan Jeslyn dalam memimpin serta membagi waktunya.
Selang 1 jam, waktubyabg di tentukan pun selesai. Selesai tidak selesai dalam mengerjakan soal, jawaban harus di kumpul. Sisi lalu mengumpulkan kertas mid tes mereka di meja guru dengan perasaan yang campur aduk. Biar bagaimanapun, dirinya tadi sangat berkoar koar untuk menjadi ketua kelas baru, mengapa sekarang mati kutu.
"Baiklah anak anak, terima kasih atas partisipasi kalian dalam mengikuti mid tes ini. Bapak harap kalian mendapat nilai yang bagus terutama ketua kelas," tegas Pak Tino sebelum meninggalkan kelas. Karena Jeslyn memang selalu mendapat nilai sempurna ketika ujian, untuk itulah patut saja bila dia jadi ketua kelas dan contoh bagi teman temannya.
Bagai di sambar petir di siang bolong, Sisi pun sanagt terkejut lantaran dia hanya asal mengisi jawaban tadi. Tidak ada yang dia mengerti satupun apalagi menjawab dengn benar.
"Aduhhh mati aku. Ahhh sialan, aku terjebak sendiri dalam rencana ku," batin Sisi sambil terus meratapi dirinya.

Bình Luận Sách (167)

  • avatar
    Afifah

    ceritanya menarik sungguh sangat menghibur

    28/08/2022

      0
  • avatar
    AdeliaIcha

    1000/100

    5h

      0
  • avatar
    Jejen Jejen Jejen

    bikin penasaran cerita novel ini

    2d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất