logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 2 Camping

Sinar mentari kini menyinari bumi pertiwi dengan sinar harapan yang penuh dengan keceriaan. Semua penghuni camping kini terbangun dari mimpi masing masing dan siap untuk melalui tantangan hari ini.
Kehidupan ini memang penuh dengan misteri, untuk itu berjuanglah untuk menemukan jawabannya. Jangan terlalu sibuk dengan dunia sendiri yang membuatmu melupakan sekelilingmu, namun jadilah orang yang bisa di ajak untuk berbagi cerita.
"Selamat pagi anak anak, apakah kalian sudah berkumpul semua?" tanya Bu Clarisa sambil terus mengawasi para siswa siswinya.
"Sepertinya sudah ada semua Bu," jawab seorang siswa bernama Bagus.
"Bu, Jeslyn tidak ada," teriak Daisha dengan ekspresi yang sangat panik. Semua siswa siswi pun riuh dan bertanya tanya tentang keberadaan Jeslyn. Banyak dari mereka yang mulai menebak nebak tentang cerita sekolah mereka. Namun, di tengah kepanikan semua, Jeslyn muncul dari arah Selatan. Akhirnya, pikiran pikiran buruk mereka kini terpatahkan karena Jeslyn baik baik saja.
"Nak Jeslyn, kamu dari mana?" tanya pak Dimas dengan ekspresi yang aneh.
"Ohhh ini pak, Jeslyn habis dari mata sungai di sebelah sana," jawab Jeslyn sambil menunjuk ke arah di mana dia datang tadi. Sepertinya Jeslyn merasa aneh melihat gelagat Pak Dimas yang menurutnya aneh.
"Ohhhh baiklah, silahkan bergabung dengan teman teman yang lain untuk melakukan pencarian bunga Anggrek di dalam hutan," ucap Pak Dimas.
Jeslyn pun bergabung dengan teman teman yang lain sambil terus memikirkan apa yang dia temui tadi di pinggir sungai.
"Sepertinya ada yang tidak beres dengan tempat ini," batin Jeslyn.
setelah berkumpul, mereka pun di arahkan 7ntuk mencari bunga Anggrek yang di maksudkan. Bunga itu sangatlah langkah dan hanya terdapat di bagian hutan yang paling dalam. Tempat tempat yang berbahaya sudah di beri tanda, yang artinya tidak ada seorang pun yang bisa melewati tanda itu.
"Baiklah anak anak, sekarang mulailah mencari bunga yang di suruhkan. Ingat, jangan pernah melewati tempat yang sudah di beri tanda. Kalian harus saling menjaga sebagai satu tim," ucap Bu Clarisa.
"Baik Bu," jawab mereka serempak lalu bergegas menuju ke hutan bagian terdalam demi menemukan bunga Anggrek.
Bunga Anggrek yang di maksudkan sebenarnya sudah lama punah, namun kabarnya bunga itu masih hidup di bagian hutan terdalam Gunung Keramba. Akhirnya, semua siswa siswi baru pun berbondong-bondong menuju hutan dengan di dampingi masing masing dua panitia.
Namun, panitia yang mengawasi kelompok Jeslyn terbilang sangat galak. Bahkan, senior itu ternyata terkenal dengan geng terburuk di sekolah. Ternyata, senior itu memiliki adik yang bersekolah juga di tempatnya dan sekarang berada di dalam timnya. Adiknya itu tidak menyukai Jeslyn, karena menurutnya Jeslyn adalah orang yang bisa menyaingi kecantikannya di kelas sehingga kemungkinan cowok cowok akan menjauhinya.
Kesempatan ini di gunakannya untuk menjebak Jeslyn dengan cara memutar arah panah ke Selatan agar Jeslyn tersesat. Ketika Jeslyn sedang memperbaiki sepatunya, dia pun tertinggal oleh rombongannya dan kini dia salah arah. Jeslyn menuju ke tempat terlarang yang sudah di beri tanda. Lebih naasnya, tempat itu merupak inti dari tempat terseram di Gunung Keramba. Namun, hal itu tidak membuat Jeslyn takut sedikit pun.
"Astaga, ini dimana? Jangan jangan aku tersesat lagi. Tapi tanda pananya tadi mengarah kesini. Lalu mengapa di sini sepi sekali," ucap Jeslyn pada diri sendiri.
Sementara itu, Sisi dan teman temannya yang lain sedang menertawakan keberadaan Jeslyn yang sekarang menurut mereka sudah teriak histeris karena ketakutan.
"Hahaha, aku tidak bisa membayangkan wajah Jeslyn yang berada di hutan sendirian. Rasain, makanya jangan melawan Sisi," ucap Sisi sambil tertawa puas. Kakaknya dan teman temannya yang lain pun tertawa membayangkan ekspresi Jeslyn.
Semakin lama, semakin jauh Jeslyn memasuki hutan yang katanya sangat berbahaya itu. Namun, cerita yang beredar sangat berbeda jauh dengan kenyataan yang ada. Pemandangan yang ada di depan mata sangat indah nan menawan. Bahkan Jeslyn sampai mematung melihat pemandangan di depannya itu yang menurutnya sangat luar biasa.
"Wowwww, tempat keramat macam apa sebagus dan seindah ini? Wahhh ini sih bukan tempat keramat, melainkan tempat terindah yang pernah ada," batin Jeslyn sambil terus terkagum kagum dengan keindahan yang ada di depannya itu.
Jeslyn lalu mengelilingi tempat itu sambil terus berdecak kagum dan selalu memuji muji tempat yang di laluinya. Di setiap kesempatan, Jeslyn mengabadikan moment itu dengan mengambil beberapa gambar dirinya yang berada di tengah taman yang indah.
Saat asyik memandangi berbagai macam bunga, ia teringat akan tugas yang di berikan oleh gurunya yaitu menemukan bunga Anggrek yang katanya sudah punah. Jeslyn lalu memperhatikan bentuk bunga Anggrek itu dan memang bunga itu kelihatan sangatlah indah, jadi pantas saja kalau sudah punah akhibat manusia yang sangat rakus.
"Apakah bunga ini memang ada atau hanya Imajinasi pelukis semata? Kalau memang ada, bunga ini pasti sangatlah susah di temukan," ucap Jeslyn sambil terus memandangi gambar bunga tersebut.
Di tengah ketermenungannya, tiba tiba ada sesosok lelaki tampan yang berdiri di depannya. Lelaki itu sangat manis dan juga imut. Kalau di perhatikan, sepertinya dia hanya tua 2 atau 3 tahun dari Jeslyn. Kemunculannya yang secara tiba tiba itu sangat mengagetkan Jeslyn.
"Astaga," hanya itulah yang terucap dari mulut mungilnya Jeslyn. Dia sangat kaget karena merasa kalau dirinya sendirian di tempat ini.
"Kamu siapa?" tanya Jeslyn sambil waspada, siapa tau laki laki di depannya adalah hantu yang sedang menyamar.
"Jangan takut, aku adalah pangeran bunga di tempat ini," jawan laki laki itu dengan gaya yang sok cool.
"Hahahaha, yang benar saja kami. Mana ada hal seperti itu," ucap Jeslyn tidak percaya sambil tertawa terbahak bahak.
"Baiklah, jika kamu tidak percaya padaku. Lihatlah ini," ucap lelaki itu sambil memejamkan matanya dan menjentikkan jarinya lalu tiba tiba mu cuk sekuntum bunga di genggamannya. Hal itu sontak membuat Jeslyn terkesima dan diam seribu bahasa. Antara takjub dan juga ngeri. Hal itu hampir membuatnya jatuh saling kagetnya.
"Bagaimana, apakah kamu percaya? lagian kenapa kamu di sini, ini adalah tempat terisolasi dari dunia manusia. Belum ada satu pun manusia yang datang ke tempat ini kecuali dia," tunjuk laki laki itu pada seseorang yang sedang asyik memetik bunga.
"Siapa dia?" tanya Jeslyn penasaran.
"Dia adalah ibuku. Duluhnya, dia juga seorang manusia. Namun, saat sedang mengandung ku dia di usir dari tempat kelahirannya karena di fitnah melakukan hal hal yang berhubungan dengan ilmu hitam. Akhirnya, ibuku datang ke tempat ini seorang diri lalu membangun tempat ini dengan susah paya seorang diri. Ibuku membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan juga keikhlasan. Di sini, aku mempelajari berbagai ilmu beladiri dan anehnya suatu ketika aku mendapatkan kekuatan ini," ucap laki laki itu menceritakan asal usulnya tanpa ragu sedikitpun. Dia sudah mengetahui kalau hati Jeslyn sangatlah murni dan juga sangat penyayang. Untuk itulah dia berani menceritakan hal ini padanya.
Di saat Jeslyn sedang asyik berbicara dengan laki laki itu, tiba tiba ibunya memanggil. Saat mereka menoleh, Jeslyn pun terpesona dengan kecantikan dari mama si lelaki tersebut. Soalnya, wanita di depannya itu sangatlah cantik bak bidadari.
""Yibo, mengapa tidak mengajak temanmu masuk?" tanya wanita itu pada anaknya yang ternyata bernama Yibo.
"Baiklah Bu. Ayo, ibuku menyuruhmu untuk masuk," ajak Yibo. Sepertinya Jeslyn agak ragu, namun dia tetap melangkah. Sebisa mungkin, Jeslyn bersikap sebaik mungkin menghindari hal hal berbahaya. Namun, sepertinya Yibo mengetahui hal itu, makanya dia tersenyum sambil terus berjalan di depan Jeslyn. Wanita yang menyuruh mereka masuk hanya bisa tersenyum melihat anaknya bahagia. Ini pertama kalinya dia melihat Yibo sangat bahagia karena memiliki teman.
Selama ini, Yibo ingin sekali memiliki seorang teman untuk di ajak bermain bersama. Yibo adalah manusia setengah Dewa. Karena terlalu lama menjalani hidup seperti belajar ilmu beladiri, bertapa, akhirnya jiwanya menjadi dewa.
Setelah memasuki rumah yang layaknya seperti gubuk dari luar, Jeslyn begitu tercengak dengan keindahan yang ada di dalamnya. Meskipun kelihatan kecil dari luar, namun di dalamnya sangatlah luas dan sangat indah dengan barang barang yang tertata rapi di tempatnya. Jeslyn tidak berhenti berdecak kagum dan bersyukur karena tersesat. Di mana mana, orang akan ketakutan serta histeris karena tersesat, eh ini malah bahagia.

Bình Luận Sách (167)

  • avatar
    Afifah

    ceritanya menarik sungguh sangat menghibur

    28/08/2022

      0
  • avatar
    AdeliaIcha

    1000/100

    5h

      0
  • avatar
    Jejen Jejen Jejen

    bikin penasaran cerita novel ini

    2d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất