logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

bab 5 berubah

yedam yang mendengar hal itu hanya bisa diam dan duduk di bangkunya. nara terus memperhatikan arya dari kejauhan, yedam yang melihat itu tidak tinggal diam dia langsung mengalihkan perhatian nara dari arya.
"jangan terlalu di lihat "kata yedam mengeser kursi nara
"kenapa sih jangan ganggu napa, sedang sibuk nih"kata nara geram.
"kenapa kamu melihat nya begitu lama?"kata yedam marah.
" ganggu saja, aku lihat arya cuman penasaran"kata nara berusaha melihat arya.
"penasaran kenapa?"kata yedam menutupi nara agar tidak melihat ke arah arya.
"tadi saat aku dan clara berjalan menuju kelas kami melihat arya dan laila bertengkar hebat, karena itu aku merasa arya telah berubah"kata nara menerangkan.
"ohh oke"kata yedam mengangguk-angguk kan kepalanya.
"sudah paham kan, jadi jangan ganggu aku" kata nara menatap yedam.
"berubah perasaan ku dia biasa saja" kata yedam tidak percaya.
"itu karena kamu jarang melihat arya, aku kan sering melihat arya jadi aku tau arya banyak berubah tak seperti arya yang aku kenal dulu " kata nara merasa geram dengan yedam yang terus menghalangi pandangannya.
" ohh, jadi kamu nya apa sekarang?" kata yedam bertanya.
"aku cuma ingin tau siapa perempuan itu, yang bisa membuat arya menjadi orang yang tak punya hati makanya aku akan terus mengawasi arya dari kejauhan" kata nara menatap yedam.
"rasa penasaran yang berlebihan bisa membuat mu terluka,dan sifat manusia itu bisa berubah dengan seiring waktu seperti aku dan kamu" kata yedam mengingatkan
" aku tau itu tadi sifat arya ini berubah terlalu jauh karena itu lebih baik kamu bantu aku cari siapa perempuan yang telah membuat arya jadi berubah" kata nara sembari kedua tangannya memenganggi pundak yedam
"nanti aku pikirkan mau bantu apa tidak" kata yedam dengan santai.
"aku lebih mengusul kamu untuk belajar lebih giat lagi , karena bentar lagi kita akan lulus dari pada kamu mengurusi urusan orang lain" kata yedam melepas kan tangan nara dari pundaknya.
"kamu bantu aku atau tidak, aku akan belajar nanti setelah aku tau siapa perempuan yang mereka bicarakan tadi."kata nara sedikit meninggikan suaranya.
"oke, aku bantu tapi saat kita tau perempuan yang di maksud kamu langsung berhenti dan tidak menyelediki lebih jauh lagi" kata yedam memperingatkan nara.
"oke setelah aku tau siapa perempuan yang di maksud mereka aku akan berhenti " kata nara menyepakati perkataan yedam
tak terasa jam pulang pun tiba, nara dan yedam sudah siap untuk pergi tapi di tengan jalan nara melihat arya dengan perempuan. nara mengikuti kemana arya akan pergi.
"yedam ikut aku" kata nara menarik tangan yedam.
nara tidak bisa melihat wajah perempuan itu dari kejauhan, tapi nara yakin itu lah perempuan yang membuat arya berubah jauh. nara dan yedam diam-diam mengikuti arya dari belakang, nara mencoba mendekat untuk melihat siapa perempuan itu.
"kaya pernah lihat tapi dimana" kata nara bergumam
"yedam kamu pernah lihat dia gak" kata nara bertanya.
"pernah dia kan sahabat akrabnya laila" kata yedam melihat arya dan perempuan itu.
"pantas saja pernah lihat" kata nara tidak percaya bahwa sahabat dekat laila lah yang berhasil merebut arya darinya.
"kita pergi saja dari sini" kata yedam menarik nara menjauh.
mereka berdua pun pergi dari tempat itu dan bergegas untuk pulang kerumah, di depan pintu pagar sekolah nara melihat mobil ayahnya terparkir.
"itu mobil ayah ku, aku pergi dulu ya yedam dah" kata nara bersemangat menuju ke mobil ayahnya.
nara membuka pintu mobil ayahnya dan terlihat ayanhya yang sedang menunggunya di dalam mobil, nara masuk ke dalam mobil ayahnya tak lupa nara memasang sabuk pengaman.
"ayah kenapa hari ini jemput nara dari sekolah, biasanya ayah akan sibuk di kantor" kata nara bertanya karena dia tau hanya pasti sangat sibuk setelah masalah yang terjadi di kantor.
"ayah hanya ingin jemput kamu saja hari, apa tidak boleh" kata ayahnya nara.
"boleh malah aku suka kalau ayah jemput aku" kata nara senang.
ayah nara mulai menjalankan mobilnya menuju rumah di sepanjang jalan nara teringat apa yang di katakan ibu nya tentang masalah ayahnya, dalam benak nara terdapat sebuah pertanyaan apakah masalah ayahnya sudah selesai atau tidak.
nara tidak mengeluarkan suara begitu juga dengan ayahnya yang sedang fokus dengan jalanan. tak terasa mereka berdua sudah sampai di rumah, nara melepaskan sabuk pengaman dan turun dari mobil.
"ibu kami pulang" kata nara membuka pintu rumahnya.
"iya sayang " teriak ibu nya dari arah dapur.
nara pun pergi ke kamar nya meninggalkan ayahnya, nara pun menaruh tas nya, dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. selesai mandi nara membuka lemari baju dan memilih baju kaos dan celana pendek hari ini.
nara merebahkan dirinya ke kasur sambil memikirkan kejadian yang terjadi dan masalah ayahnya.
nara bangkit dari tidurnya, nara membuka pintu kamar nya dari kejauhan nara mendengar percakapan yang terjadi antara ibu dan ayahnya.
"ayah bagaimana dengan keadaan perusahaan?" kata ibu nara menatap ayahnya dengan raut wajah khawatir.
"semua baik-baik saja bu, perusahaan sudah mulai beransur-ansur membaik" kata ayah nara senang.
"ibu, ikut senang mendengarnya semoga tidak terjadi lagi masalah dalam perusahaan" kata ibu nara berucap syukur.
"iya bu semoga saja" kata ayah nara mengaminkan
nara yang mendengar itu langsung berlari menuju kamarnya, nara melompat kesenangan dia begitu senang masalah ayahnya yang sudah selesai.
tiba-tiba dia teringat tentang masalah arya dan laila, nara merasa sedih setelah tau wanita yang membuat mereka berpisah adalah sahabat nya sendiri.
"kenapa bisa sahabat nya sendiri bisa menjadi musuh dalam selimut, benar kata orang tidak ada yang bisa kita percayai di dunia ini terkecuali diri kita sendiri." kata nara dalam hati.
nara masih merasa ada yang janggal dengan apa yang dia lihat barusan di sekolah.
"apa aku selidiki lagi, entah kenapa rasa penasaran ini membuat ku ingin terus menyelidiki" kata nara berkata pada diri sendiri.
"tapi aku sudah janji tidak akan selidiki lebih jauh lagi kepada yedam" kata nara berguman.
nara merasa bimbang di satu sisi dia masih penasaran di sisi lain dia sudah janji dengan yedam.
nara terus memikirkan itu, hingga di mengambil suatu keputusan.
"seperti nya aku menurut saja dengan yedam, karena terkadang apa yang dia katakan benar"kata nara menyakinkan dirinya.
setelah nara memikirkan dengan matang di memutuskan untuk menekan rasa penasarannya dan kembali fokus untuk belajar.

Bình Luận Sách (164)

  • avatar
    saputraIndri

    cerita di novel ini bagus bgt, bucinnya yedam sama Nara akhirnya terbalaskan juga 👍👍

    27/01/2022

      0
  • avatar
    AoliyaSitiya

    Lumayan ceritanya suka

    3d

      0
  • avatar
    janSuparjan

    sangatbagus

    08/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất