logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 2 You Are My Butterfly

Chapter 2
Sepulang sekolah, Arabelle berjalan pelan sambil sesekali menendang batu kecil yang menghadang kakinya melangkah menuju ke halte bis.
"Woii!! Arabelle cepat! Bis nya sudah datang....." Teriak Lanny membuyarkan lamunan Arabelle. Dia segera melihat ke Lanny.
"Aaaaa, bis tunggu aku........" Teriak Arabelle sambil berlari menuju bis yang akan berjalan.
"Huft.... Untunglah." Kata Arabelle disela-sela nafasnya yang sudah terengah-engah.
"Aish, dasar kamu ini lagi mikirin apa sih, berjalan sambil melamun." Kata Lanny memandang heran ke sahabatnya itu.
Arabelle melihat wajah Lanny, memandanginya sesaat lalu dia tersenyum lebar.
"Lanny, kamu pasti tidak akan percaya. Aku menemukan satu bintang lagi." Kata Arabelle bersemangat. Lanny menghela nafasnya berat.
"Tidak lagi, Ara. Aku capek mendengarnya." Ucap Lanny tidak bersemangat.
"Tidak, tidak, kali ini benaran." Ucap Arabelle tetap dengan semangatnya yang tinggi. Lanny akhirnya menyerah.
"Ok. katakan, kali ini siapa yang mau kamu jadikan bintang?" Tanya Lanny dengan nada malasnya.
"Oh Lanny. Kamu pasti tidak akan percaya, bintang-ku ini ternyata dia dekat sekali dengan kita." Kata Arabelle tetap bersemangat, dia tidak memperdulikan sikap Lanny yang tidak begitu tertarik dengan ceritanya.
"Oh ya?" Tanya Lanny yang disambut anggukan meyakinkan dari Arabelle.
"Siapa?" Tanya Lanny lagi.
"Joshua Xavier." Kata Arabelle.
"Joshua, si anak baru itu?"
"Yup"
"Pria yang bertubuh kurus dan kecil itu?"
"Thats true.... Ah, dia emang kurus tapi dia tidak kecil kok." Protes Arabelle.
"Tapi mereka menjulukinya si pretty boy." Kata Lanny lagi.
"Itu lah kelebihannya." Kata Arabelle mantap.
Kali ini, Lanny memandang Arabelle dengan serius.
"Hua ha ha ha ha ha ha " Lanny tidak tahan untuk tidak tertawa. Arabelle memandang kesal ke Lanny dan memukul gemas lengan sahabatnya itu.
"Ups, sorry Ara. Aku tidak tau apa yang terjadi pada mu, tapi tampaknya ambisi mu itu terlalu besar dan semakin aneh." Ucap Lanny masih tersenyum dan tertawa pelan.
"Kamu salah Lanny, kali ini perasaan ku mengatakan aku akan berhasil menjadikan nya seorang bintang." Ucap Arabelle dengan wajah seserius mungkin.
"Ya, ya, kita lihat saja." Ucap Lanny menyerah pada ke ambiusannya Arabelle. Mereka terdiam sejenak.
"Lanny, kamu tau. Ternyata dia itu duduk dibelakang ku lo. Oh, bodohnya aku tidak menyadarinya dari awal." Ucap Arabelle menyalahkan dirinya sendiri.
Lanny tersenyum pada Arabelle. Dia tidak berkata apa-apa, bukan karena tidak ada yang mau dikatakan tapi dia cukup maklum pada ke pribadiannya Arabelle.
Bagaimana mungkin seorang Arabelle menyadari ada anak baru dikelasnya, karena dia setiap hari terlambat datang kesekolah. Itu karena dia setiap hari selalu saja ke sekolah sebelah untuk membujuk Karenina agar mau menjadi artis orbitan nya, belum lagi bila sudah dikelas Arabelle tidak pernah memperhatikan sekelilingnya. Bahkan Arabelle tidak hapal nama-nama teman sekelasnya. Pada hal mereka sudah berada dikelas yang sama selama 3 semester ini. Itu semua karena Arabelle selalu fokus pada dunia nya. Hanya Lanny yang selalu berbicara dan bercanda dengannya.
°°°°°°°
Arabelle memasuki kelasnya. Dia memandang sekeliling ruangan kelas.
"Hei Arabelle. Tumben kamu tidak datang terlambat." Sapa seorang temannya.
Arabelle tersenyum tanpa bicara apa-apa lalu dia duduk di kursinya, dia menoleh pada kursi dibelakang nya.
("Dia belum masuk.") Kata Arabelle dalam hati.
"Astaga! Apa kamu Arabelle?" Tanya Lanny lalu memegang kedua pipi Arabelle, berusaha meyakinkan kalau gadis disampingnya benar-benar Arabelle yang asli bukan halusinasinya.
"LANNY!" Teriak Arabelle dan segera menjauhkan tangan Lanny dari pipinya.
"Iya nih Lanny, tumben sekali aku melihat Arabelle datang lebih cepat hari ini. Pasti dia lagi bahagia ha ha ha ha " Ucap salah satu teman sekelas yang tadi menyapa Arabelle. Lanny ikut tertawa lalu dia mendekatkan duduknya ke Arabelle.
"Kamu tau siapa yang barusan bicara?" Tanya Lanny. Arabelle memandang ke temannya tadi lalu tersenyum pada nya, lalu Arabelle kembali mememandang Lanny.
"Apa kamu sedang bercanda? Tentu saja aku tau siapa dia, masa teman sekelas sendiri aku tidak tau namanya ha ha ha ha, kamu nih lucu sekali." Ledek Arabelle. Lanny tersenyum tipis.
"Siapa namanya?" Tanya Lanny lagi.
"Steffi Lee." Kata Arabelle yakin. Lanny segera mengetok pelan kepala Arabelle.
Pada saat Lanny mengetok kepala Arabelle, saat itu Joshua sedang berjalan melewati meja nya. Dia melirik sekilas tingkah kedua sahabat itu.
"Ya! Lanny Suteja!!!!" Teriak Arabelle.
"Apa?" Tanya Lanny dengan nada suara tak kalah tinggi.
"Sakitttt......." Rengek Arabelle dengan wajah seperti menangis. Dia mengelus-elus kepalanya yang terasa sedikit sakit.
"Itu karena Arabelle yang stupid." Ucap Lanny tanpa penyesalan.
"Apa maksudmu?" Tanya Arabelle dengan ekpresi bingung.
"Hei nona Arabelle, apa kamu tidak sadar? Orang yang barusan kamu sebut namanya tadi itu adalah Sunny Lee bukan Steffi. Aish, aku tidak percaya punya teman yang bahkan tidak tau nama teman sekelasnya sendiri." Ucap Lanny kesal.
"Tapi aku kan sudah benar menyebutnya." Ucap Arabelle membela diri.
"Apa nya yang benar?" Tanya Lanny masih dengan nada suara galaknya.
"Marga nya..... Lee. Sama, kan. " Kata Arabelle lalu tersenyum menang.
Lanny tidak membalas lagi dan hanya menggeleng kepala pasrah dengan kelakuan temannya ini. Arabelle menoleh ke belakangnya dan tersenyum manis.
"Hai..... Jo-Jo" Sapa Arabelle ramah.
"Jo-Jo?" Kata Joshua bingung.
"Ehm, bintang ku. Ah bukan, Jo-Jo kamu baru datang?" Tanya Arabelle tanpa memperdulikan pertanyaan Joshua.
"Aku sudah dari tadi datang." Kata Joshua.
"Benarkah? Kenapa aku tidak melihat mu datang?"
"Tidak tau. Mungkin kamu lebih senang bertengkar dengan teman mu." Kata Joshua cuek dan tidak melihat ke Arabelle. Dia membolak-balik buku pelajarannya.
"Aish, bertengkar apa nya. Kita sedang bercanda kok ha ha ha ha ha "
"Ara, diamlah. Guru sudah datang tuh." Kata Lanny.
"Ok, Jo-Jo nanti kita lanjutkan obrolan kita tadi ya. Bye." Kata Arabelle lalu kembali duduk menghadap guru.
("Obrolan? Memangnya apa yang diobrolkan tadi? Dan dia memanggil ku apa tadi, Jo-Jo? Sungguh gadis aneh.") Kata Joshua dalam hati.
Continue

Bình Luận Sách (21)

  • avatar
    Rita Oktavia

    wih bagus banget baca di sini

    08/06

      0
  • avatar
    Tambar malemGantang

    mantap

    04/05

      0
  • avatar
    admira_06Melisa

    i love money

    21/04

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất