logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

3. Shot At Night

Syean menatap lama sepeda motor butut yang berdiri dengan ringkih di depannya. Memandang tidak percaya ke arah Dean.
"Seriusli?" Mulut mungilnya ternganga.
"Napa emangnya? Lu ngarep gue nebengin lu pake Ninja, geto? Please, sadar diri donk! Ga' pantes!" Dean terkikik geli melihat perubahan wajah Syean yang berubah menjadi kesal, dengan cepat merebut helm yang ada di tangan Dean.
"Berisik!" Syean memasang helm tersebut dengan kasar. Bibirnya turun lima centi. Dean semakin terkekeh melihat mimik yang ditunjukkan Syean.
"Kenapa, sih, Ketawa-ketawa? Orang lagi kesal juga!" Syean melipat tangan. Matanya memandang ke arah lain. Sementara Dean menggeleng-gelengkan kepala. Dia segera menaiki motornya dan menstarter mesin kendaraan tersebut.
Bunyi memekakkan telinga mengganggu indera pendengaran Syean.
"Ya Allah, suaranya! Kuatkan hamba, Tuhan!" jerit Syean sebelum akhirnya motor butut tersebut membelah jalan di malam yang berhawa sejuk.
Di atas motor tidak ada terjadi percakapan. Dean duduk dalam diam. Begitu juga dengan Syean yang mulai kedinginan. Salahnya yang tidak mengenakan jaket. Dalam keadaan seperti itu pun, Syean mati-matian menjaga badannya supaya tidak menyentuh punggung lebar Dean. Hati Syean bergetar deg-degan. Wangi tubuh Dean menenangkan urat syaraf yang ada di otak gadis cantik itu.
"Gue mau ngebut, nih. Pegangan, gih!" Terdengar teriakan Dean menindihi suara cempreng motor tersebut. Syean memegang besi di belakang pinggulnya.
"Gue udah pegangan. Buruan!" balas Syean kencang.
Yang dikatakan kencang tersebut ternyata tidak sampai 70 KM/Jam. Hanya saja bunyinya semakin meraung memekakkan telinga.
Terdengar umpatan di kiri kanan mereka yang terganggu karena bunyi knalpot motor Dean.
"Segini yang lu bilang kencang? Ckckck, bahkan siput pun lebih cepat dari ini, Dean!" Teriak Syean di telinga Dean. Yang diteriakin hanya bisa memanyunkan bibir.
"Cerewet!" balas Dean sambil terus menggas motornya.
Begitu sampai di danau Cimpago tiba-tiba saja motor tersebut batuk-batuk dan akhirnya terdiam, tidak bergerak lagi.
"Loh ... loh ... gimana ini? Motor lu rusak, Dean?" Syean histeris. Dia segera turun dari motor, berdiri di samping Dean yang wajahnya memerah karena malu.
"Maaf ya, sepertinya gue cuma bisa nganterin lu sampai di sini. Itu taksi dan ojek masih banyak. Gue mau nyari bengkel dulu." Dean mendorong motornya. Namun, Syean menjajari langkahnya dengan cepat.
"Gila aja lu ninggalin gue di sini sendirian. Gimana kalo terjadi apa-apa sama gue? Tega lu gue diperkosa tukang ojek?" Syean memegang lengan kekar Dean. Dean menatapi Syean dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.
"Lu sadar dengan apa yang lu ucapin?" Dean mencebikkan bibir. "Hanya orang goblok yang mau memperkosa elu!"
Syean sampai terhenti langkahnya mendengar ucapan Dean. Dia dengan cepat membuka helm dan menaruhnya di jok motor.
"Fine! Dan terima kasih telah nolongin gue!" Syean beranjak meninggalkan Dean. Matanya terasa panas. Tanpa bisa dia cegah. Air matanya menetes.
"Cengeng banget, sih, gue! Gue kuat dan gue sebaiknya menjauh dari manusia sombong dan brengsek ini!" Syean mempercepat langkahnya. Dia tidak peduli dengan danau kecil buatan yang memantulkan cahaya rembulan. Tidak peduli dengan deburan ombak di samping kirinya. Tidak peduli dengan beberapa motor dan mobil yang melaju di kiri kanannya. Pikirannya terlalu kalut. Dia lirik jam tangan sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Otak Syean terasa begitu lelah. Tubuhnya hampir ambruk menghempas bumi sebelum akhirnya sebuah tangan kekar menangkap pinggangnya. Syean menatap nanar wajah penolongnya dan dalam hitungan detik kepala perempuan tersebut terkulai. Pinsan tidak sadarkan diri.
Penolong Syean tersenyum sinis ketika mendengar satu kata dari Syean sebelum dia jatuh terkulai,
"Bajingan!"
"Sempat-sempatnya dia memaki gue! Dasar cewek aneh!" Lelaki tersebut memanggul tubuh Syean dan beranjak dari tepian Danau Cimpago yang semakin sepi. Rembulan malam semakin meninggi. Cahayanya yang tadi kuning keemasan perlahan-lahan meredup. Segerombolan awan hitam bergerilya menutupi cahayanya.

Bình Luận Sách (33)

  • avatar
    lepaspenulis

    keren, Cuy

    16/08/2023

      0
  • avatar
    Novel_Triboy

    mantap jiwa

    28/02/2023

      0
  • avatar
    Nabila

    keren ceritanya

    14/01/2023

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất