logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

The World Is Too Cruel

The World Is Too Cruel

Kim JS54


Chương 1 Sebuah Masalah

Untung dia Ayah gue. Kalo bukan Ayah gue, mungkin bakal gue pukul dengan tongkat baseball ini.
____________________
"MATI LO, ANJING!!" umpat Septhian dengan kesal. Septhian mendorong badan Erik dengan amat kencang, hingga Erik terhuyung kebelakang.
Erik pun bangkit dari jatuhnya, dan segera mendekat kearah Septhian.
"Gue kira lo cupu, ternyata suhu," ujar Erik sambil tersenyum miring. Septhian begitu kesal dengan ucapannya dan mengangkat tongkat baseball yang ia bawa.
"Pergi atau..." Septhian sudah siap ingin melayangkan tongkat baseball nya kearah Erik. Dengan cepat Erik pergi dari hadapan Septhian.
"Cih, gitu doang lemah." timpal Septhian. Kemudian ia membalikkan badannya, ia menoleh kearah Reza yang sedang berdiri kaku menatap aksi Septhian.
"Biasa aja kali liatnya," desis Septhian. Lalu ia mengambil tas baseball nya, dan segera pergi menaiki mobil yang ia bawa.
Septhian dan Reza memang daritadi sedang bermain baseball. Tetapi, anak orang yang mengajaknya ribut, orang tersebut ialah Erik.
Erik seperti orang yang sedang mabok. Datang tiba-tiba kearah Septhian dan menyerangnya. Septhian bukan anak yang begitu bodoh, ia memukulnya dengan tongkat baseball yang ia pegang.
"Lo mau masuk gak?" tanya Septhian. Reza masih terdiam kaku menatap kearah Septhian. Karena Reza begitu shock dengan sikapnya.
"WOY!! LO TULI!!?" bentak Septhian. Reza mengangguk, lalu segera masuk kedalam mobil Septhian. Dengan cepat Septhian pergi menjalankan mobilnya untuk pulang.
*****
Sesampai didepan halaman rumah, Septhian mematikan mesin mobilnya.
"Turun lo," ujar Septhian kearah Reza.
"Sekarang?" tanya Reza. Septhian menghela nafas kasarnya. "Lo liat sekeliling deh, kita udah dimana." Reza pun melihat sekeliling, ia menyadari bahwa dirinya sudah ada dihalaman sekitar rumahnya.
"Dirumah," sahut Reza.
"Iya dongo, emang ini udah sampe. Bego banget sih lo," timpal Septhian. Kemudian Septhian segera turun dari mobilnya. Reza pun segera turun dari mobil Septhian, tidak lupa membawa tas baseball miliknya.
"Makasih," ucap Reza. Lalu pergi kearah rumahnya. Rumah Septhian dengan Reza tetanggaan. Hanya terhalang dua rumah saja. Septhian pun segera masuk kedalam halaman rumahnya.
Rumah Septhian terletak disebuah perumahan cukup luas. Mobilnya ia simpan didepan halaman rumahnya, tidak dimasukkan kedalam bagasi. Karena ia akan segera pergi ke markas geng nya sebentar lagi.
Krek...
Septhian membuka pintu utama rumahnya. "Assalamualaikum." salam Septhian.
Saat Septhian masuk kedalam rumah, tidak ada seorang pun yang menjawab salam nya. Tanpa pikir panjang, Septhian pergi kearah kamarnya.
Disaat dikamar, Septhian menyimpan tongkat baseball nya ditempatnya. Ia membuka bajunya, dan segera pergi untuk mandi.
Sesudah mandi, Septhian pergi kearah dapur menggunakan baju tidurnya. Lalu, Ia mengambil satu botol minum, dan ia pun meminumnya. Tidak sengaja matanya melirik kearah jarum jam. Yang menunjukkan pukul 20.00 malam hari.
Septhian kembali ke kamarnya, sambil membawa satu botol minum ditangannya.
Saat sudah didalam kamar, ia mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja belajar. Ia mencari kontak Brahma.
Brahma merupakan teman geng motornya. Septhian selalu menghubunginya saat dirinya ingin balapan motor.
Saya:
Bro, balapan yuk. Gue gabut dirumah sendirian.
Septhian memang sedang sendiri dirumahnya. Karena Ayah dan Ibunya sedang berada di kantor mengurus pekerjaannya.
Septhian kembali meminumkan airnya sambil menunggu balasan dari Brahma.
Ting...
Satu notifikasi berbunyi di handphonenya. Dengan cepat Septhian membaca pesannya.
Brahma dongo:
Ayok, sini lo ke markas. Udah pada kumpul nih disini.
Septhian pun segera membalas pesan dari Brahma.
Saya:
Oke, gue otw ke markas sekarang.
Septhian pun mematikan ponselnya, dan bergegas mengganti bajunya untuk pergi ke markas.
Saat semuanya sudah rapih, Septhian segera mengambil kunci mobilnya beserta kunci motornya. Karena ia akan memasukkan mobilnya kedalam bagasi dan digantikan oleh motor klx kesayangannya.
Saat Septhian ingin membuka pintu utamanya. Ia tidak sengaja mendengar suara ribut dari arah luar rumahnya. Siapa lagi kalo bukan Celia dan Arga yang berantem.
"Aku sudah liat secara detail Mas!! Kalo dia itu SELINGKUHAN KAMU!!" bentak Celia dengan nada penekan.
"Itu cuman sekretaris aku aja!!" timpal Arga. Celia menggeleng kepalanya.
"KALO ITU SEKRETARIS KAMU, SEHARUSNYA KAMU GAK CIUMAN SAMA DIA DONG!!" geram Celia. Dan mereka berdua membuka pintunya, lalu masuk kedalam rumah. Tanpa disadari, bahwa ada Septhian yang sedang terdiam sambil mendengar ucapan mereka berdua.
Arga menoleh kearah Septhian yang sudah rapih menggunakan jaket berwarna hitam, celana jeans hitam dan beserta memakai sepatu.
"Mau kemana!?" tanya Arga sedikit membentak kearahnya.
"Balapan," jawab Septhian dengan ringan. Tanpa basa basi, Arga langsung menampar pipi Septhian dengan begitu keras.
PLAK...
Celia terkejut saat Septhian ditampar oleh suaminya.
"MAS!! Apa-apaan sih kamu ini!!" bentak Celia. Namun, Arga tidak mendengarkan ucapannya. Melainkan menatap tajam kearah Septhian yang sedang memegang pipinya yang sudah membiru.
"Ayah tidak akan mengizinkan kamu keluar dari rumah ini!!" geram Arga.
"Terserah!" Septhian pun segera pergi dari hadapan Ayahnya. Septhian langsung keluar untuk mengambil motornya di bagasi.
"Gak bisa dibiarin." Arga pun ikut keluar, dan segera mengawasi Septhian untuk tidak pergi. Celia begitu khawatir, apabila suaminya akan membuat kekejaman pada anaknya sendiri.
"AYAH BILANG GAK YA GAK!!" bentak Arga dengan nada penekan. Tangannya menahan jok belakang motor Septhian.
Septhian menoleh kearah belakang, ternyata Ayahnya menahan motornya dari belakang.
"GAK USAH NGATUR, YAH!!" timpal Septhian.
"Mas udah, biarin dia bebas. Jangan di kekang terus," ujar Celia. Berusaha mungkin untuk menjauhkan suaminya dari hadapan anaknya.
"Bebas? Anak seperti dia harus bebas!?" Arga menepis kasar tangan Celia yang sedang menarik dirinya.
"Dia udah mempermalukan Ayahnya sendiri!! Nilai fisika aja kecil, GAK GUNA!!" Septhian terdiam sesaat. Ia merasa sakit hatinya, saat Ayahnya mengatakan seperti itu.
Arga pun menghampiri Septhian kembali, dan menahan motornya dengan kuat. Agar Septhian tidak bisa mengeluarkan motornya.
Septhian melepaskan tangannya, dan menatap tajam kearah Ayahnya.
"Ayah seperti ini pengen dapet pujian dari oranglain?" tanya Septhian. Ia tersenyum miring dan tertawa kecil, karena merasa lucu dengan sikap Ayahnya. Ingin dipuji oranglain dengan cara mengekang anaknya sendiri.
"Gak pantas tau gak!" ketus Septhian. Arga merasa tidak terima dengan ucapan anaknya. Dan lagi-lagi Arga memukulnya dengan cukup keras kearah Septhian.
BUUGHH
Septhian mendapatkan satu pukulan sangat keras dari Ayahnya, sampai ia terhuyung kebelakang.
Celia begitu panik, dengan cepat ia menghampiri kearah anak kesayangannya.
"Kamu gak apa-apa kan, Nak?" tanya Celia. Septhian menggeleng kepalanya. Septhian memegang bibirnya, ternyata ada luka diarea bibir miliknya.
Celia amat terkejut saat mengetahui bibir Septhian terluka.
"Coba Ibu lihat," ujar Celia. Dengan cepat ia mengecek bagian bibir anaknya. Ternyata memang ada luka diarea bibirnya. Karena tamparan dari suaminya.
"Ibu kasih obat dulu ya, tunggu sebentar." Septhian mengangguk. Lalu Celia segera mengambil kotak P3K yang ia tersedia dirumah.
Tidak lama kemudian, Celia datang membawa kotak P3K. Dan segera mengobati luka anaknya.
"Gitu doang lemah!!" pekik Arga. Lalu pergi meninggalkan mereka berdua di bagasi.
Sesudah diberi obat, Septhian pun segera mengeluarkan motornya. Dan ia tidak lupa meminta izin kepada Ibunya untuk balapan liar dengan teman gengnya.
"Bu, Septhian izin balapan ya." ucap Septhian yang sudah berada diatas motornya dan sudah memakai helmnya juga.
"Iya, hati-hati ya." Septhian mengangguk dan melambaikan tangannya kearah Ibunya. Setelah itu, Septhian pergi untuk menuju kearah markas gengnya. Celia pun segera masuk kedalam rumah sambil membawa kotak P3K.

Bình Luận Sách (83)

  • avatar
    AzkiaFebi

    bagus

    30/05

      0
  • avatar

    KERENN BANGETTTT

    26/05

      0
  • avatar
    Puspita SariAnita

    𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒈𝒆𝒏𝒖𝒔

    04/05

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất