logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

31. Ternyata ...

Selamat membaca!!
~~~
Renata sudah masuk kedalam, pandangan pertama yang dia lihat adalah wajah lesu Andini, tidak biasanya dia seperti itu.
Dia selalu ceria dan bersemangat, apalagi jika dirinya sudah masuk kedalam kelas Andini pasti akan langsung menyapanya dengan antusias.
Renata berjalan menuju meja Andini dan menepuk pelan bahu gadis itu.
"Selamat pagi." sapanya.
Andini langsung menoleh dan hanya tersenyum tipis menanggapi dirinya.
"Ada apa?" tanya Renata heran.
Andini hanya menggeleng sebagai jawaban. Renata tentu saja heran dengan tingkah Andini.
"Apa ada yang mengganggumu?" tanya Renata lagi.
Mendengar itu Andini langsung sedikit terkejut dan tentu saja Renata sudah tau jawaban dari reaksi Andini.
"Apa mereka lagi? Apa yang mereka inginkan?" tanya Renata.
Andini langsung memeluk Renata erat, dia menangis. Renaga juga bingung harus bagaimana. "Ceritakan padaku, apa yang mereka lakukan padamu?"
"Aku sungguh mintamaaf." Andini berbicara sambil terus memeluk Renata.
"Maaf apanya Andini? Jelaskan padaku agar aku mengerti."
Andini melepas pelukannya, dia menatap Renata dengan sedih. "Mereka ingin bertemu denganmu istirahat nanti," tangisnya.
Renata menatap Andini bingung dan sedetik kemudian Renata langsung tertawa. "Kamu menangis hanya karena itu?" tanya Renata.
Andini mengangguk. "Tapi aku takut jika nanti terjadi sesuatu padamu, ini salahku Renata, maafkan aku."
Renata hanya bisa menggeleng hetan dengab tingkah sahabatnya, bagaimana bisa dia menangis dan murung seperti ini hanya karena mereka ingin bertemu dengannya.
"Tidak akan terjadi sesuatu, ini masih lingkungan sekolah, dan tentunya aku tidak takut sedikitpun. Jadi berhentilah menangis, kamu membuatku khawatir."
"Apa kita bicarakan ini pada Anggasta saja, dia pasti akan membantumu." saran Andini.
Mendengar itu Renata langsung menggelng tegas, dia bisa menyelesaikannya sendiri kenapa harus melibatkan Anggasta terus menerus. "Tidak usah, aku sudah banyak merepotkannya. Jangan beritahu dia apapun."
"Tapi–"
"Jangan bicara lagi, bel sudah berbunyi, aku duduk dulu."
~~~
"Ayo kita buat perjanjian, Gasta." Erik terus saja berusaha membujuk Anggasta agar mereka membuat perjanjian bersama.
Erik sungguh tidak ingin jika semua orang mengetahui rahasianya.
"Gasta!!"
Anggasta menutup kuping rapat-rapat sehingga suara Erik tidak begitu terdengar ditelinganya. Bagaimana pun dia harus memberi pelajaran pada Erik, siapa suruh selalu mengganggunya.
"Aku punya berita bagus, apa ingin kau dengar. Aku yakin kamu pasti akan terkejut."
Anggasta masih menutup rapat telinganya karena Erik pasti berbohong padanya.
Merasa dihiraukan Erik langsung menarik lengan Anggasta sehingga tangannya yang semula dia simpan di telinga terlepas.
"Ini tentang Renata."
Anggatsa menoleh, "jangan berbohong padaku lagi atau aku benar-benar akan membongkar semuanya."
"Aku tidak berbohong, tapi janji satu hal padaku–."
"Baiklah aku tidak akan mengatakan pada siapapun, puas?"
Erik langsung tersenyum lebar. "Aku sempat melewati kelas Renata pagi tadi, terus aku tidak sengaja melihat seseorang menghampiri bangku Renata dan menyimpan sesuatu disana."
Anggasta langsung teringat dengan surat ancaman yang sering Renata dapatkan, apa mungkin dia pelakunya.
"Apa kau lihat siapa dia?" tanya Anggasta serius.
Erik mengangguk. "Tentu saja." dia mendekat kearah Anggasta dan membisikan sesuatu padanya.
Tangan Anggasta langsung mengepal kuat, dia tidak menyangka jika orang itu akan melakukan hal seperti itu pada Renata.Jika memang dia pelakunya, Anggasta tidak akan pernah mengampuninya.
Seperti yang mereka bicaran tadi pagi, Renata maupun Andini mereka sudah berada diatap bersama dengan beberapa wanita yang dulu sering membully Andini.
Mereka langsung berdiri begitu melihat Renata dan Andini berjalan kearahnya.
"Ada apa?" tanya Renata dingin begitu dia sampai dihadapan mereka.
Wanita itu berdecih dan menatap tajam Renata, "Sangat arogan."
"Setelah aku biarakan kalian berdua menjadi sangat tidak sopan. Apa ingin aku beri pelajaran? Terutama kamu Renata, aku sungguh ingin melihat wajah aroganmu berubah menjadi wajah yang sangat ketakutan. Akan sangat seru jika kita bisa melihatnya."
"Aku tidak punya waktu untuk berurusan dengan kalian, jika ada yang ingin dibicarakan maka cepatlah." ucap Renata.
Mereka langsung terlihat sangat marah dan kesal karena ucapan Renata, dia benar-benar sombong dan arogan.
"Sepertinya kita harus terus mengirim surat itu, maka akan lebih mudah untuk melihatnya menderita."
Renata sangat terkejut dengan ucapan mereka, apa selama ini yang mengirim surat itu adalah mereka? Tapi bagaimana bisa mereka mengetahui semuanya. Tubuh Renata mulai bergetar hebat, keringan dingin mulai keluar dari seluruh tubuhnya.
"A-apa selama ini kalian yang mengirim surat itu?" tanya Renata dengan bola mata bergetar.
Mereka semua langsung tertawa begitu melihat ekspresi wajah Renata.
"Ahh hanya karena satu kalimat itu kamu menjadi sangat ketakutan. Mana wajah aroganmu tadi, tunjukan lagi. Ini sangat seru."
"APA KALIAN YANG MENGIRIM SURAT ITU?" teriak Renata.
Mereka semua terkejut dengan reaksi Renata.
"Bukan kami yang menulis itu, tapi kami akui jika kami yang mengirim itu padamu termasuk dengan memecahkan kaca jendelamu."
Renata mengepal kuat, dia sangat marah, takut dan tidan bisa melakukan apa-apa lagi.
"Aku yang menulis surat itu."
Renata langsung menoleh kebelakang saat dia mendengar ucapan seseorang dibelakangnya.
Matanya langsung melebar kuat, dia membekap mulutnya dengan tidak percaya. Apa dia tidak salah dengar?
Selama ini dia tidak pernah curiga sedikitpun padanya, dia bahkan sudah menganggapnya sebagai sabahat dan teman pertamanya.
Renata tidak menyangka jika Andini yang selama ini dia kenal adalah orang yang akan menusuknya dari belakang.
"Andini?" gumam Renata tidak percaya.
Andini tersenyum dan mendekat kearah Renata. "Hai Renata Adijaya.",
Renata menggesleng tidak percaya dengan semua ini, jadi selama ini Andini yang mengirim surat itu padanya, tapi apa hubungannya semua ini dengan Andini?
"Aku tau kamu pasti sangat terkejut dengan semua ini." ucap Andini.
***

Bình Luận Sách (138)

  • avatar
    SariLinda

    bagus banget ini

    03/08

      0
  • avatar
    WijayaAngga

    Bagus ka, ada lanjutannya ga? atau cerita yang 11 12 ma ini bagus banget soalnya

    23/07

      0
  • avatar
    Abima aKeynan

    bgs

    11/06

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất