logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

14. Teman pertamaku

Selamat membaca
~~~
"Terimakasih karena sudah menolongku." Andini menatap Renata yang tengah sibuk membaca novel di bangku depan ranjang dimana Andini tengah duduk atasnya.
Setelah jam istriahat berlalu, Andini maupun Renata sama-sama tidak kembali kedalam kelas. Renata beralasan jika dirinya menemui kepala sekolah, sedangkan Andini beralasan sakit dan tengah tertidur di UKS.
"Aku hanya merasa terganggu dengan sikap mereka." Renata berbicara tanpa menoleh sedikitpun pada Andini.
Andini hanya terseyum tipis mendapat jawaban dingin dari Renata. Dia tau jika Renata adalah gadis baik, tapi dia selalu menutupinya dengan sikap dingin.
Itulah kenapa semua orang enggan untuk berteman dengannya meskipun Renata sangat populer.
"Ini ketiga kalinya aku mendapat bantuan darimu, aku sungguh berterimakasih karena kamu selalu menjadi penolongku, itulah sebabnya aku selalu ingin menjadi temanmu dan membalas semuanya."
Renata terdiam mendengar ucapan Andini, dia merasa heran dengan ucapan yang dilontarkan Andini padanya.
Jika mengingat kembali ini kali kedua Renata membantunya, tapi kenapa Andini mengatakan ini ketiga kalinya.
"Apa sebelum kejadian di perpustakaan aku pernah membantumu?" Renata menatap Andini penasaran.
Andini juga sedikit heran dengan tingkah Renata, kenapa dia bisa tidak mengingatnya sama sekali.
"Dulu aku pernah hampir diganggu oleh beberapa pria dijalan, itu terjadi ketika aku baru pulang dari tempat kerja ibuku." jelas Andini.
Renata masih berusaha mengingat kejadian itu, tapi tidak sedikitpun terlintas diotaknya mengenai hal itu, apa mungkin saat itu kepribadianku tengah muncul?
Renata menyimpan novel miliknya dan beralih menatap Andini. "Apa itu terjadi ketika malam hari?"
Andini terdiam sambil memikirkan kejadian waktu itu. "Yang aku ingat itu waktu itu pukul 9 malam, dan aku pergi keminimarket sebentar untuk membeli minuman. Tapi ada beberapa pria yang mengangguku saat aku mau pergi dari sana, mereka menyuruh untuk memberikan tasku padanya. Karena aku takut jadi aku berniat memberikannya pada mereka, lalu tiba-tiba kamu merebut tasku dan menghanjar mereka."
Andini menatap Renata yang tengah menatap dirinya serius, meskipun dia merasa aneh pada tingkah Renata, Andini terus melanjutkan ucapannya.
"Mereka semua langsung pergi setelah mendapat pukulan darimu. Aku sempat terkejut dengan aksimu waktu itu, aku tidak menyangka jika kamu pandai berkelahi. Lalu kamu menatapku dingin, setelah itu melepar tasku hingga mendarat tepat dilenganku, aku benar-benar terkejut. Belum sempat aku berbicara, kamu sudah pergi begitu saja."
Renata terdiam mencerna semua ucapan Andini, selama ini dia tidak pandai berkelahi dengan siapapun, bahkan dia tidak memiliki kemampuan untuk menghajar orang.
Apa mungkin Andrea yang melakukannya? Andrea adalah kepribadian yang dimiliki Renata. Dia memilii usia yang sama dengannya, sehingga Renata sulit sekali untuk mengendalikannya. Kepribadian ini juga sering muncul saat dirinya merasa lelah, dia seolah memanfaatkan tubuh lemah Renata untuk mengambil alih.
"Apa waktu itu aku berpakaian seperti seorang pria?"
Andini kembali berfikir. "Iya. Awalnya aku sempat tidak bisa mengenalimu karena kamu berpakaian seperti Pria, waktu itu kamu memakai hoddie hitam dengan celana jeans."
Renata sudah yakin jika yang melakukan hal itu adalah Andrea. Tapi yang membuat heran adalah beberapa psikoterapi sebelumnya mengatakan jika Andrea bukanlah tipe orang yang selalu membantu seseorang, dia terlihat sangat cuek dan menyeramkan.
Dia pasti akan menghabisi seseorang jika sudah menganggu dirinya. Dia bahkan anti sekali bersenggolan dengan orang meskipun itu tidak sengaja.
"Apa itu benar-benar kamu?" tanya Andini.
Renata langsung menoleh. "Benar. Itu aku, sebenarnya aku tidak begitu mengingatnya karena aku sempat meminum pil tidur, jadi pikiranku sedikit kacau waktu itu. Maaf."
Bohong. Hanya itu yang mampu Renata ucapakan pada Andini, ini dilakukan agar semuanya tidak terbongkar. Setidaknya itu lebih baik dibandingkan Andini harus tau tentangnya.
Andini hanya menjawab dengan anggukan.
"Istirahatlah, aku harus kembali kedalam kelas." Renata berdiri dan memgambil novel miliknya.
"Sebenarnya ada yang ingin aku ucapkan padamu."
"Apa itu?"
Andini sedikit ragu untuk berbicara, pasalnya dia takut jika Renata kembali menolak dirinya. "Apa boleh kita menjadi teman?"
Renata kembali menatap Andini, dia tersenyum tipis. "Jika itu yang kamu mau, baiklah mulai sekarang kita teman."
Andini sungguh tak percaya dengan ucapan Renata, dia pikir kali ini dia akan kembali ditolak. "Terimakasih." Andini memperlihatkan senyum lebar miliknya, mulai sekarang dia sudah menjadi teman pertama Renata.
"Aku harus segera kembali." setelah itu Renata keluar dari UKS.
~~~
"Aku sungguh penasaran dengan hubungan kalian." Erik berbicara sambil memegang minuman yang baru saja dia beli dikantin.
Anggasta menoleh dan menyerit bingung. "Maksudmu?"
"Eyy..., aku tadi melihatmu memberikan jaket pada Renata, apa hubungan kalian berjalan dengan lancar?"
Plakk
Anggatsa memukul kepala Erik dengan sebuah kertas yang sudah dia gulung. "Apa mengintip orang lain sudah menjadi kebiasanmu hah?"
Erik menyimpan minumannya dan menatap Anggasta kesal. "Aku tidak mengintip, itu kebetulan."
"Kebetulan apanya? Kamu selalu ada disekitar orang lain untuk bergosip." tunjuknya.
Erik masih menatap Anggasta kesal, tapi dia tidak menyanggah atau membalas ucapannya. Dia berbalik lalu pergi begitu saja.
"Dasar aneh." Anggasta mengambil minuman yang ditinggalkan Erik dan meminumnya.
Hari ini cukup membuatnya sedikit bosan, semua orang tengah sibuk belajar dikelasnya masing-masing, sedangkan dirinya harus terkurung diruang OSIS karena masih mengurus tentang festival.
Untuk tahun ini semua anggota OSIS sudah sepakat menggunakan lapangan untuk festival setelah beberapa tahun kebelakang selalu diadakan di Aula, karena tahun ini akan butuh ruang lebih besar agar semua kelas dapat mendirikan stannya masing-masing.
Anggasta juga masih harus memikirkan tentang kelasnya, dia tidak tau harus membuat stan apa.
"Menyebalkan." rengeknya.
***

Bình Luận Sách (138)

  • avatar
    SariLinda

    bagus banget ini

    03/08

      0
  • avatar
    WijayaAngga

    Bagus ka, ada lanjutannya ga? atau cerita yang 11 12 ma ini bagus banget soalnya

    23/07

      0
  • avatar
    Abima aKeynan

    bgs

    11/06

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất