Daniel benar-benar kesal, ditambah lagi Angel yang tiba-tiba mematikan ponselnya. Tersimpan banyak rasa curiga ketika, Daniel mendengar suara laki-laki dibalik telepon tersebut, mebuat Daniel frustasi.
Daniel kemudian tersenyum ketika menerima sebuah pesan di ponselnya. Daniel merasa oleh di dukung oleh alam untuk mendekati Angel.
Ya Daniel menerima pesan agar Daniel menerima ajakan makan malam di rumah keluarga besar Pradana, karena Aldo ayah dari Angel Saat ini mengundangnya untuk makan malam, sekaligus membahas tentang bisnis mereka.
Tampa fikir panjang Daniel mengiyakan ajakan tersebut, Daniel segera bergegas menuju ruang ganti baju untuk mengenakan baju terbaiknya. Daniel sedikit menyunggingkan senyum tak sabar ingin bertemu dengan gadisnya.
Setelah semuanya siap, Daniel segera keluar dari apartemennya menuju ke mall. Daniel berencana untuk membelikan calon mertuanya buah tangan, dan juga calon istrinya. Daniel juga berencana untuk meminta agar, mereka memperbolehkan Daniel mendekati Angel.
Daniel kemudian melajukan mobilnya ke suatu mall, dan pergi mencari barang yang ia inginkan. Setelah sekian lama Daniel memilih barang, yang akan Ia berikan kepada calon mertuanya dan juga calon istrinya, akhirnya Danie mendapatkan barang tersebut.
Daniel kemudian keluar dari mal tersebut dan melajukan mobilnya menuju ke tempat tinggal Angel. Tak lupa Daniel menelpon asistennya Roni untuk membawakan mobil calon istrinya itu.
Saat ini Daniel menuju perumahan mewah, yang berada di tengah-tengah kota Jakarta selatan. dan tersenyum ketika akan memasuki perumahan tersebut. Hari ini Daniel bersiap untuk bertemu dengan calon ayah mertuanya, saat ini Daniel menuju ke rumah besar keluarga Pradana.
Daniel berencana untuk meminta menjadikan Angel sebagai istrinya, Daniel memang memiliki kemungkinan besar yang bagus karena memiliki hubungan bisnis yang baik dengan keluarga Pradana. Belum lagi tentang citra yang ia bentuk sedemikian rupa di depan media, agar menjadi terlihat sangat baik. Bahkan Daniel di katakan sangat ramah, dan bahkan menjadi duda incaran bagi setiap wanita. Daniel bahkan tak segan-segan menggunakan alasan bisnis, dengan keluarga Pradana untuk mendekati Angel, sang calon istri.
Saat Daniel hampir sampai di kediaman keluarga besar Pradana, Daniel tak sengaja melihat Angel dan Al tengah keluar dari mobil mewah. Sedangkan Angel bersiap masuk ke pagar besar, dan mewah setinggi hampir empat meter tersebut. Daniel memicingkan matanya tak suka saat melihat pemandangan tersebut, terlebih lagi Al saat ini tengah merangkul mesra pundak Angel, dan dibalas dengan senyuman manis oleh Angel.
"Dasar calon istri nakal, jadi tadi kabur dari apartemen saya kamu ke tempat bocah ingusan itu," gumam Daniel tak suka dengan kedekatan Angel dengan Al.
"Al kamu ga mampir beb?" tanya Angel menatap sahabat yang saat ini tengah bersiap masuk kembali ke mobilnya.
"Ga bisa by, aku harus balik ke apartemen, soalnya si Jenny pacar aku mau main ke apartemen, jadi aku mau balik dulu, nggak papa kan by?" kata Al bersiap masuk kedalam mobilnya.
"Iya Al hati hati ya, jaga Jenny kamu baik-baik, ntar di rebut cowok lain," kekeh Angel menggoda Al sahabatnya.
"Iya by kamu tenang aja," kata Al sembari menghidupkan mesin mobilnya.
"Bye by," kata Al sembari menjalankan mesin mobilnya.
"Bye Al," balas Angel sembari melambaikan tangannya ke arah mobil yang telah and lahan menjauh.
Mobil Al sudah melaju sangat jauh, sementara Angel sudah bersiap untuk masuk ke dalam pagar rumahnya kembali. Namun langkah Angel dihentikan oleh sinar mobil yang berjalan mendekat ke arahnya.
Angel memicingkan mata melihat mobil tersebut, mobil itu tampak tidak asing dimata Angel. Namun Angel lupa itu milik siapa dan di mana Angel melihatnya.
Daniel segera turun dengan menggunakan pakaian kasual, berwarna biru tua dengan kaos putih senada dengan jeans biru tuanya. Daniel turun dari mobilnya membuat Angel benar-benar tak percaya. Rasanya baru saja iya terbebas dari Daniel, tiba-tiba saat sore Daniel turun tepat di depan rumahnya.
Untuk sejenak Angel terpanah dengan sosok Daniel, yang saat ini menggunakan kacamata menambah dosis kadar ketampanan nya Hingga seratus persen.
"Gila kelemahan gue banget ini kalau lihat yang bening-bening gini," kata Angel dalam hati. "Eeet, Angel ingat lo jangan terpesona kepada setan berwujud malaikat tampan ini, ingat dia itu cuman duda genit, alias dunit mesum," tepis Angel dengan pemikirannya sendiri.
Tampa Angel sadari sejak tadi mata mereka bersitatap, langit yang ber lahan kehilangan warna jingganya, dan cahaya lampu yang ber lahan hidup menerangi Jalan kompleks mewah tersebut. Seolah menjadi saksi bisu melengkapi keromantisan suasana tersebut mengiringi mata yang sejak tadi bersitatap.
"Hai Angel calon istri ku," kata Daniel mengedipkan sebelah matanya, sekilas membuat Angel terkejut karena kehadiran Daniel, yang tiba-tiba sudah berada di hadapannya.
"Setan kali ah," kata angel dalam hati ketika melihat Daniel berada tepat di hadapannya.
Daniel menarik pinggang Angel agar lebih dekat dengannya, Daniel tersenyum ke arah Angel. Kemudian mengecup singkat bibir Angel, membuat Angel tersadar dan segera mendorong Daniel, hingga Daniel mundur tiga langkah.
"Tenang saja setelah kita menikah setiap hari kamu akan mendapatkan kecupan, kecupan bangun tidur, kecupan sebelum sarapan, kecupan sebelum berangkat, kecupan saat makan siang, kecupan saat pulang kantor dan kecupan saat malam," kata Daniel tersenyum menggoda ke arah Angel, sukses membuat bola mata Angel benar-benar membulat sempurna tak percaya apa yang didengarnya dari Daniel.