logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 31 BERTEMU SEPUPU

Caffe Orion
Flo dan Zack tiba di sebuah cafe yang katanya adalah tempat langganan pria itu. Setelah sampai, mereka duduk di salah satu meja yang terletak di sudut kafe
Seorang waiters datang menghampiri mereka dengan membawa dua lembar buku menu dan menyodorkan kepada kedua orang itu.
“Silahkan, Mas dan Mbak mau pesan apa?” tanyanya dengan ramah, lalu menulis pesanan mereka. Setelah memastikan pesanannya sesuai, Waiters itu pergi meninggalkan mereka.
"Cewek tadi siapa sih?" tanya Zack sambil meletakkan kunci motor dan juga kaca mata hitamnya di atas meja. Lalu menatap Flora yang terlihat asyik dengan ponsel.
"Oh, itu Shera." Flora melirik pria itu sesaat, lalu dia kembali fokus pada ponsel untuk membalas pesan chat dari grup.
"Dia sering gangguin lu?" tanyanya pria itu lagi, Zack memang terkenal dengan sikap posesifnya. Dan itu membuat Flo sudah memahami dia, meski mereka hanya Sepupu.
"Hm ya gitu. Dia itu benci banget sama aku." Flo meletakkan ponselnya, lalu kembali menatap Zack yang sejak tadi setia memandanginya.
"Karena?" Flo hanya mengedikkan pundak untuk menjawab pertanyaan Zack. Dia sendiripun tidak tahu kenapa bisa Shera sangat benci padanya.
Padahal dia tidak pernah berbuat masalah dengan wanita itu. Kalau masalah Axel pun, dia sangat jarang berbincang dengannya. Bahkan terkesan seperti musuh.
"Kayaknya dia naksir sama kamu Zack." Flora terkikik geli, sambil menutup meulut menggunakan telapak tangan.
"Apaan. Ogah gua mah. Mending gua gak punya pacar sekalian." Zack bergidik ngeri membayangkan wajah Shera. Bahkan dia sama sekali tidak tertarik dengan wanita seperti itu.
Melihat ekspresi lucu Zack, gadis itu hanya tertawa cekikikan.
"Eh–tapi tunggu!” Zack menyela, dia menatap Flo dengan datar, “satu bulan lebih lu di sini dan enggak ngabarin gua. Bener-bener sepupu durhaka!" kesal Zack.
"Sorry, bukannya gitu Zack. Aku males ke rumah. Om sama Tante lagi gak ada. Yang ada aku jadi Babu kamu entar!" ucap Flo asal. Dia hafal sekali sifat menyebalkan sepupunya ini. Pura-pura bersikap manis, padahal punya maksud tertentu.
"Ck, gua gak separah itu kali. Tapi lu emang benar-benar harus dihukum sih!" ujar Zack dengan senyum misterius. Kalau sudah seperti ini, pasti dia memiliki rencana licik.
"Iya, iya. Udah, apaan?" Flo mendengus kesal, dia pasrah menerima hukuman dari sepupunya itu.
"Cuciin baju gua dong! Bibi di rumah lagi pulang kampung. Jadi baju kotor numpuk!" Zack tertawa cengengesan, menunjukkan wajah menggemaskan agar Flo mau luluh padanya.
"Sompret! Tuh kan bener. Pasti aku jadi Babu kamu. Gak mau!" ketus gadis itu, dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ck, ayolah Flo. Kali ini aja!” Zack memohon, sungguh dia sangat malas kalau sudah berurusan dengan pakaian kotornya, padahal itu punya dia sendiri.
“Oke deh ini bukan hukuman. Tapi gua minta tolong," Pinta Zack dengan wajah yang memelas. Dia yakin, jika dengan ekspresi seperti ini pasti Flo tidak akan bisa menolaknya.
"Sama aja!" ketus Flo berusaha untuk mengalihkan pandangan dari pria itu.
"Ayolah. Plis. Lu gak kasihan sama gua?" Zack memasang wajah memohonnya.
"Iya-iya. Udah ah! Jijik lihat puppy eyes gitu. Kayak kodok kejepit tau gak!" ujar Flo masih kesal dan ucapannya itu membuat Zack tertawa.
"Hahaha. Makasih baby.” Dia mengusap pucuk kepala Flo, “ emang lu pernah lihat kodok ke-jepit?" sambungnya lagi.
"Pernah. Nih di depan." Flo menunjuk Zack dengan dagunya.
"Wajah setampan ini lu bilang mirip kodok?" protes pria itu yang tidak terima. Hei, di luar sana banyak gadis-gadis yang mengantri untuk menjadi kekasihnya.
"Bukan mirip. Tapi emang kodok!" ketus Flo, namun jawabannya itu malah membuat Zack tertawa.
"Hahaha. Lu emang gak berubah ya." Zack menarik hidung Flo dan masih melanjutkan tawanya.
"Eh tapi tunggu. Tunanganmu dimana? Kenalin ke gua sekarang!" Zack memicingkan matanya, dan itu membuat Flo mendadak panik juga gugup.
Sial! apa yang harus dia lakukan sekarang? menjawabnya dengan jujur? Hah! Rasanya itu sangat tidak mungkin.
"Kapan mau kenalin?" lanjut Zack dan kemudian melepaskan tangannya dari hidung Flo. Kali ini dia berbicara dengan sangat serius.
"Mmm nanti bakal aku kenalin kok!" jawab Flo yang berusaha menyembunyikan kegugupannya.
"Dia orangnya yang baik?" tanya Zack dengan tatapan menyelidik dan itu semakin membuat Flo panik.
"Mm-iya dia baik kok. Baik banget!" gugup Flo diiringai tawa kecil dari bibirnya.
Dia tidak ingin menceritakan sikap Axel yang sebenarnya. Jika sampai Zack tahu pasti dia tidak tinggal diam. Bukan hanyamengadu pada keluarga, tapi dia juga pasti akan menghajar Axel. Flo tidak ingin hal itu terjadi dan keluarganya khawatir.
"Maaf lama menunggu." Perbincangan mereka terhenti, saat seorang waiters datang mengantarkan makanan pesanan tadi.
"Gak apa-apa Mbak. Makasih ya," balas Flo yang langsung menyahut.
"Untung makanannya cepat datang. Kalau nggak Zack pasti bertanya yang aneh-aneh," bisik Flo dalam hatinya. Dan benar saja, itu mengalihkan fokus Zack pada makanan yang dihidangkan dihadapan mereka.
Kemudian keduanya makan bersama. Sesekali saling mencoba makanan yang mereka pesan masing masing.
Zack dan Flo sangat dekat. Meskipun hanya sepupu mereka terlihat seperti adik dan abang kandung. Atau bahkan kadang seperti sepasang kekasih.
Banyak orang yang mengatakan mereka cocok jika berpasangan dan mereka hanya membalas perkataan itu dengan tawa yang menggelegar.
Meskipun terkadang mereka sering beradu mulut dan saling ketus. Tapi Zack sangat menyayangi Flora. Dia tidak akan membiarkan Flo di sakiti oleh siapapun.
* * *

Bình Luận Sách (99)

  • avatar
    HutabaratElisawati

    Trimkh,msih ada penulis novel yg mengajak pembcanya utk belajar utk bisa mengampuni masa lalu dan menerima kekurangan org laintanpa kesan mengajari atau panatik dlm suatu agama tertentu,membacanya seperti melihat alur cerita nyata bkn seperti novel2 yg lain yg mengutamakan hayalan tingkat tinggi yg kadang keluar dr fakta kehidupan

    18/01/2022

      0
  • avatar
    Jaku.Reza

    Mantap

    1d

      0
  • avatar
    Adamezza

    bagus

    22/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất