logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 2 Pasti Bisa

Dalam suasana kelas yang begitu tenang, dan tampak begitu nyaman. Mereka semua belajar dengan penuh konsentrasi, mendengarkan penjelasan dari Bu Maya, yang kebetulan hari ini mengajar bahasa Inggris untuk menggantikan, Mr. Leo yang tidak hadir.
Kevin juga tampak sangat fokus mendengarkan penjelasan dari Bu Maya. Lain halnya dengan Chika, karena sekarang pikirannya sedang tidak tenang. Jantungnya berdetak-detak begitu kencang, bahkan serasa akan copot. Sambil memandang wajah Kevin yang begitu serius, dan membuat tingkat ketampanannya naik 2 kali lipat dari wajah aslinya, membuat Chika seakan benar-benar gila.
'Ya Tuhan, jantung Chika kenapa ya? apa Chika sakit jantung? Please Tuhan, jangan ambil nyawa Chika sekarang, ya ... karena Chika masih pengen lihat wajah Kevin.' batin gadis itu.
Lalu Chika pun kembali menatap ke arah Kevin, tentu saja dengan senyuman yang tidak jelas. Sambil bertopang dagu dengan mata berbinar penuh imajinasi.
"Lu ngapain lihatin gua begitu?" ketus Kevin.
Dan seketika Chika langsung menurunkan tangannya sendiri dan duduk di posisi semula.
Sinis Kevin melirik ke arah Chika. "Jangan macem-macem," lirinya mengancam.
Chika langsung menggelengkan kepalanya. "Iya, Chika gak macem-macem kok!"
Sepanjang pelajaran itu, mereka tak saling bicara. Namun Chika diam-diam mencuri pandang ke arah Kevin. Tapi saat Kevin mulai menyadarinya, dia kembali berpura-pura tak melihatnya.
***
Tring ....
Terdengar bel istirahat, dan mereka semua berlarian keluar kelas. Lain halnya dengan Kevin, dia menunggu sampai yang lain keluar dulu, karena dia paling malas berdesak-desakkan.
Melihat Kevin yang masih santai di dalam kelas, tentu saja Chika juga tidak mau buru-buru keluar. Padahal, biasanya dia yang paling pertama lari ke kantin untuk mencari tempat serta memborong makanan kantin. Tapi khusus hari ini, tiba-tiba rasa lapar dan nafsu makannya mendadak hilang.
"Kevin, kamu gak ke kantin?" tanya Chika.
Dan Kevin menengok sesaat ke arah Chika, tapi dia tak berbicara apa pun, hanya tatapan datar.
'Astaga' dalam hati Chika.
Lalu Kevin pergi begitu saja.
"Ya ampun, Kevin jutek banget sih sama Chika, memangnya Chika salah apa?"
Dan tak lama Cindy pun datang menghampiri Chika.
"Chika, kok tumben sih, kamu gak ke kantin?"
"Iya, soalnya tadi Chika ...."
"Chika, kenapa? Chika, ada masalah? Cerita dong sama Cindy."
"Chika tadi lagi nemenin Kevin ngobrol." Jawab gadis bertubuh tambun itu
"Kevin, si anak baru itu?"
"Iya, siapa lagi!"
"Emangnya dia mau, ngobrol sama, Chika?"
Chika menggelengkan kepalanya. "Enggak sih, Chika dicuekin hehe, Kevin orangnya dingin."
"Duh, kasihan Chika, yang sabar ya, Chika."
"Iya, Cindy."
"Sini peluk," Cindy pun memeluk Chika.
Chika dan Cindy adalah best Friends forever. Mereka sudah tidak bisa terpisahkan sejak dalam kandungan, walaupun mereka terlahir dari dua ibu yang berbeda, tapi mereka seperti memiliki telepati, satu sama lain. Mungkin karena sejak bayi mereka sudah sering bertemu lantaran rumah mereka yang bersebelahan. Cindy dan Chika ibarat sebuah angka 10, Cindy bagian angka satunya, dan Chika bagian angka nolnya. Mereka saling melengkapi.
"Eh, Cindy, rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama itu seperti apa, ya?"
"Emm, gimana ya?" Cindy menggaruk-garuk kepala, "Cindy kan jomblo, Chika! Belum pernah pacaran!"
"Oh, iya, lupa hehe," Chika tertawa meledek.
"Ah Chika, mah sengaja ya ngeledekin Cindy!?"
"Ah, Cindy jangan ngambek dong, pokoknya Chika doain biar Cindy bisa nemuin cinta pertama Cindy, kaya Chika sekarang,"
"Wah, emang Chika udah pacaran sama Kevin,"
"Emm, belum sih, tapi lagi OTW, kok,"
"Chika yakin, kalau Chika bakalan dapetin Kevin?" tanya Cindy.
"Ya, ya-yakin ... lah," jawab Chika ragu-ragu.
"Jangan ragu-ragu dong, Chika, harus semangat,"
"Iy-iya semangat dong, Chika mah! Semangat 45 pokoknya, selama ini, 'kan gak ada di kamus Chika yang namanya kata menyerah, tapi ...."
"Tapi apa?"
"Tapi, Cindy bantuin Chika ya, hehehe,"
"SIAP!" Cindy langsung formasi hormat, "buat Chika apa sih yang enggak!" jawab Cindy penuh yakin.
"Wah, thanks my best friends," Kembali Chika dan Cindy berpelukan ala Teletubbies.
Sementara itu di kantin, tampak Kevin sedang duduk sendirian sambil menyantap semangkuk bakso. Lalu datanglah Naysila si bintang sekolah menghampirinya.
"Hei, Kevin, sendirian aja?" sapa Naysila.
Kevin meliriknya sesaat, "Kelihatannya gimana? Gue sendiri, 'kan?" tanya balik Kevin.
"Iya, hehe." Naysila garuk-garuk kepala.
"Terus kenapa nanya?" ketus Kevin.
"Ya, basa-basilah, Kevin," Naysila mengulurkan tangannya, "kenalin, Aku Naysila, panggil aku Sila," ucapnya sambil tersenyum manis penuh percaya diri.
Kevin melihat ke arah Naysila sesaat, lalu dia kembali menyantap baksonya lagi, tanpa menghiraukan tangan Naysila yang sudah tidak sabar untuk dijabatnya.
Seketika Naysila langsung menghela nafas panjang dan memanyunkan bibirnya, karena kesal diabaikan oleh Kevin. Padahal sebelumnya tidak ada lelaki yang mengabaikan dirinya seperti ini. Tapi meski pun begitu dia tidak peduli dengan perlakuan Kevin, dia malah duduk di samping Kevin sambil melihat Kevin yang sedang asyik memakan bakso.
Dan tak lama Chika dan Cindy pun juga menyusul Kevin yang sedang berada di kantin.
"Ih, Kevin ama siapa tuh?" tukas Chika yang mulai merasa khawatir.
"Itu, kayaknya si anak klas sebelah deh dari 11C, kalau gak salah namanya Naysila," sahut Cindy.
"Hah!  Naysila?"
"Iya, Naysila yang  selebgram sekaligus, vloger," jelas Cindy.
"What?! aduh kalah saing dong gue!”
"Tenang, Chika, kamu pasti bisa kok dapetin Kevin, ya walaupun lawanya, Naysila si Cewek Popular itu," ujar Cindy yang mencoba meyakinkan Chika.
"Tapi, apa kamu yakin, kalau Chika bisa dapatin hatinya Kevin?" tanya Chika yang ragu.
"Ya enggak sih," ucap Cindy refleks.
"CINDY!"
"Uppss!" Cindy segera menutup mulutnya yang keceplosan itu.
"Ah, bodo amat mau dia model-lah selebgram-lah, vloger-lah, tukang cukur-lah, pokoknya, Kevin miliknya Chika, dan Chika pasti bisa dapetin hatinya Kevin, yeah!" ucap Chika penuh percaya diri sambil mengepalkan tangan ala pahlawan revolusi.
Tanpa ragu Chika pun berjalan menghampiri Kevin dan Naysila. Dengan penuh yakin Chika duduk di antara mereka berdua.
"Hai, Kevin, aku duduk di sebelah kamu ya," ucap Chika sambil tersenyum manis. Hal itu tentu saja membuat Naysila menjadi sedikit kesal. Dia merasa terganggu dengan kedatangan Chika.
"Eh siapa sih lu?" tanya Naysila.
"Gue, Chika!" jawab Chika.
"Eh, Karung Beras! Lu ngapain sih nyempil di sini? udah kaya upilnya Bejo, aja deh!" ketus Naysila.
"Ye, suka-suka gue dong, emang ini bangku kantin milik Nenek Moyang lu?!" ketus balik Chika. 'lagian mana ada upil segede gue' batin Chika.
"Eh, tapi lu ganggu gue sama Kevin! Lu tahu, 'kan kalau ada dua orang, yang satu laki-laki dan satunya perempuan sedang duduk, berarti yang ketiganya setan, dan elu tu setannya!" hina Naysila.
"Ye, mana ada setan seimut gue! Lu tuh, Nenek Lampir," sahut Chika.
"Eh, enak aja, dasar Kuda Nil! berani lu ya ngatain gue, Nenek Lampir! Ayo sini lawan gue!" Naysila pun langsung berdiri sambil menggulung lengan bajunya.
"Wah, lu nantangin, Sumo, ya?!" tantang balik Chika. Dan suara berisik mereka pun langsung mengundang seluruh perhatian isi kantin.
"Chika! semangat!" teriak Cindy sambil mengepalkan tangan ke atas. Dan dari kubu berseberangan ada teman-teman Naysila yang juga tak mau kalah menyemangati Naysila.
"Sila! semangat ya! Ingat semut sama gajah masih menangan semut, jadi jangan takut ya, jangan lupa baca doa!" teriak Lala sahabat dari Naysila.
TENG! TENG! TENG! TENGG!
1. 2 . 3 ... GO!
Mereka berdua pun memulai aksi jambak-jambakan di kantin sekolah,  dan disaksikan oleh para penghuni kantin lainnya. Terlihat begitu semarak, riuh sorak, dan tepuk tangan yang menyemangati mereka berdua bak sedang mengikuti lomba 17-an.
Bersambung....

Bình Luận Sách (434)

  • avatar
    AntikaPipit

    bagus

    6d

      0
  • avatar
    AlifahPutri

    saya suka

    18/08

      0
  • avatar
    Putri Mayang Sartika

    Ceritanya sangat bagus tentang percintaan para remaja yg membuat kita tuh jadi melayang- layang seakan berada didalam cerita ini.

    12/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất