logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 6 Untuk yang kedua kalinya dia mengatakan time will tell you

Waktu berlalu begitu cepat, hanya dengan hitungan detik dia memberi tahuku rahasia kecilnya. Namun, lagi-lagi aku harus meninggalkannya. Tenang aku hanya meninggalkanya untuk sementara bukan setiap waktu, karena kau tahu sendiri aku tidak akan mampu sehari saja tanpa mahluk sepertinya.
"Andi saya kembali ke kelas dulu ya." Dia hanya menganggukan kepalanya, dan terdiam. Kini kepalanya menunduk ke bawah melamun seperti orang yang mempunyai banyak beban.
Aku melangkah menghilang dari depan matanya dan memasuki kelasku setelah aku lewati koridor panjang bermeter-meter. Tanpa satu orang pun tahu aku sering berdua dengan Andi dan ngobrol hangat dengannya.
"Ana hari ini kamu tidak usah mengikuti pelajaran saya ya," ujar Bu Vivin yang cantik dan sexy idola para anak laki-laki, menghentikan langkahku. Aku terdiam mengingat dengan pasti apakah aku telah membuat kesalahan? Ah, tidak mungkin, pikirku.
"Tapi kenapa, Bu?" tanyaku agak sedikit takut karena yang ada dalam pikiranku ini adalah sebuah hukuman.
"Kamu ke perpus saja dan tolong kamu buatkan saya dokumen untuk presentasi pukul 13.00 nanti," ujar bu Vivin yang membuatku tersenyum legah.
"Baik, Bu."
"Ini bahan presentasinya dan ini uang buat jajan kamu." Bu Vivin memberiku sebuah berkas dan uang jajan untukku.
"Wah, terimakasih, Bu," ujarku saat menerima uang tersebut.
"Ya."  Bu Vivin melangkah pergi dari hadapanku, dan aku pun segera berjalan menuju perpustakaan. Aku hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk meyelesaikan pekerjaan ini. Setelah aku selesai mengerjakan aku mulai menulis melanjutkan karyaku. Aku menulis semua isi hatiku dan harapan kecil seandainya Andi bisa hidup bersamaku selamanya.
Aku mengetik kata demi kata yang ada dalam benak yang dibumbui bayangan Andi.
Aku mencintaimu. Namun, tak punya daya untuk memilikimu, aku hanya ingin melihat kamu bahagia bersama salah satu dari mereka yang mengantri untuk kamu singgahi, meskipun aku akan merasakan pedih yang tiada habisnya. Aku mencintaimu lebih dari sejuta kali sehari. Namun, aku sadar aku tidak akan pantas untukmu. Rinduku hanya untukmu. Kamu langitku yang menjadi bagian terindah dalam hidupku. Kamu segalaku akan aku berikan seluruh duniaku hanya untukmu.
Aku berhenti mengetik kata karena aku sudah mendengar bel berbunyi tanda pulang sekolah. Andaikan Andi tahu semua cerita yang aku tulis adalah segenggam rasa yang tidak pernah terlepaskan dari genggamanku.
Aku berjalan menuju kelas yang berada di samping kelasnya Andi, dan kebetulan aku lewati.
"Ada yang tahu Andi dimana?" tanya pak Max kepada teman sekelasnya yang membuat langkahku terhenti.
Aku melihat semua temannya diam tanda tidak ada yang tahu keberadaannya.
"Tolong beritahu kepadanya jangan pernah seenaknya meninggalkan pelajaran saya, meskipun dia siswa terpintar sekali pun!" Dengan tegas pak Max berkata, lalu meninggalkan kelasnya.
Aku melanjutkan langkahku untuk menemui Bu Vivin yang sedang menungguku sendirian di kelasku.
"Maaf, Bu nunggu lama ya?" ujarku untuk menyapanya dan memberikan flashdisk berisi dokumen yang ia inginkan.
"Nggak kok baru saja semua temanmu keluar kelas. Terimakasih kamu selalu membantu saya," balas bu Vivin yang tersenyum.
"Sama-sama, Bu." Bu Vivin masih tersenyum lalu melangkah pergi.
Aku yang masih terdiam, memikirkan keberadaan Andi yang bolos pelajaran. Aku mengambil tasku sekalian aku membawa tasnya Andi yang ada di dalam kelasnya.
Aku menaiki tangga menuju rooftop, dengan harapan mahluk yang nyaris sempurna itu berada di sana.
Ternyata tebakanku benar dia masih melamun di sana.
"Kenapa kamu bolos?" tanyaku yang memudarkan lamunanya.
"Saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan nanti," ujar Andi yang kini tersenyum menyambut kehadiranku.
"Boleh saya tahu?"
" Time will tell you," ujar Andi yang selalu berhasil membuatku penasaran. Namun, karena rasa penasaranku itulah yang membuatku selalu jatuh cinta dengannya.
"Baiklah saya akan menunggu dan ini tasnya seluruh siswa sudah dari tadi pulang," ujarku ketika memberikan tas miliknya.
"Terimakasih, Ana kamu memang yang terbaik." Aku hanya tersenyum mendengar apa yang ia katakan.
"Mari kita pulang," ajak Andi yang kini tersenyum lebar di hadapanku.
"Kamu saja tempat tinggalku dekat, masih di area sekolah."
"Mau saya antarkan?"
"Tidak perlu."
"Kalau begitu ayo kita turun bersama."
"Baiklah saya setuju." Aku melangkah mengikutinya dari belakang. Namun, tanpa kutahu langkahnya terhenti hingga membuatku menabrak tulang punggungnya, dia berbalik menatapku, mengangkat kedua alisnya sebagai tanda agar aku berjalan di sampingnya.
"Kemarilah jangan seperti bodyguard saya yang menjaga saya dari belakang," ucapnya. Aku menurutinya untuk berjalan di sebelahnya, menuruni satu persatu anak tangga. Meski hanya terlihat, seperti bayangannya. Aku bahagia selalu bisa menghabiskan waktu bersamanya. Mencuri waktu di tengah padatnya jam sekolah.
"Kita berpisah sampai di sini," ujarku yang membuat dia mengusap kepalaku.
"Tenang besok kita masih bisa bertemu. Tolong jangan rindu ya. Saya takut merasakan hal yang sama," ucapnya. Dia tersenyum lebar untukku lalu ia pergi dari hadapanku begitu pun aku.
Andi maafkan saya yang selalu merindukanmu dalam setiap detikku, karena mengingatmu saja aku sudah merasa bahagia. Aku akan selalu mencintaimu hingga akhir zaman meskipun, kaudan ragamu tidak akan pernah bisa menjadi milikku. Namun, kupersembahkan seluruh hatiku hanya untukmu. Tidak hanya hatiku tetapi,  juga seluruh sisa hidupku. Orang terbodoh di dunia ini adalah aku. Mengapa? Karena aku selalu mengharapkan sesuatu yang sudah pasti bukan untukku menjadi bagian dalam hidupku, tapi tak mengapa karena bahagiaku adalah bahagianya. Percayalah ketika kamu benar-benar mencintai seseorang, kamu bisa bahagia melihat orang itu bahagia karena titik tertinggi saat mencintai adalah mengiklaskan. Sebenarnya rumus cinta itu simpel cukup dengan satu kata yaitu, 'Bahagia' dan kunci kenyamanan juga mudah yaitu, 'Percaya'. Percaya bahwa aku akan selalu bahagia jika Andi bahagia, dan aku akan sedih jika Andi sedih. Hidupku hanya untuk Andi hingga akhir hayatku.

Bình Luận Sách (378)

  • avatar
    ManRahman

    Adbid djsbf sjsb

    7h

      0
  • avatar
    linom

    yatim

    8h

      0
  • avatar
    zulfadhliemuhammad

    jalan cerita yang samgat baik , tersusun mudah difahami dan sangat menyeronokkan

    9h

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất