logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

BAB 4 BILIK ISTANA

prang… string !!...
ting …
ting….
suara yang di hasilkan oleh perpaduan 2 benda tajam itu cukup menarik perhatian orang sekitar. beberapa dari mereka berbondong-bondong menuju sumber suara hanya sekedar melihat apa yang terjadi
“kau tidak seburuk yang ku kira, mapi !!”…
“ tentu saja kakak, aku sudah berlatih dengan keras selama kau pergi”
“benarkah ?, tunjukkan pada kakakmu ini hasil latihanmu yang terbaik”
laki-laki itu memutar pedangnya 3600 kesegalah arah membentuk spiral hitam di iringi dengan gerak angin yang memadat di sekitar pedangnya
“soul weapon ! “ cakram spiral ORMASI GIZU !” seketika udara sekitar terasa mencekik.
“aahh akhirnya… aku sudah menunggu lama untuk ini”
tampak seorang anak laki-laki berusia 18 tahun itu tersenyum lalu mengangkat tangan kanannya keatas selaras dengan cahaya matahari.
“ soul weapon ! “ cahaya potensial UV SPACE “
sekelabat cahaya berkumpul di area tangan kanan mapi membentuk tombak panjang yang ujungnya terus menyerap sinar matahari.
“ ruang cahaya ultraviolet , penguncian abadi !!“ teriak sang pemuda 19 tahun tersebut.
Tombak mapi berbentuk panjang lurus berwarna hitam dengan tungkai hijau keemasan, di ujung tombak terdapat 3 cabang seperti ujung ranting dengan 3 daun muda yang runcing. di ujung pertama menarik cahaya matahari masuk kedalam tombak, saat cahaya masuk ujung tombak yang berada di tengah mengolah cahaya putih dari matahari menjadi berwarna kuning terang kemudian di salurkan menuju ujung cabang ke 3 sehingga mengeluarkan cahaya yang lain berwarna biru yang amat terang dan dahsyat.
cahaya yang keluar dari tombak ujung ke3 mapi mengelilingi cakram spiral milik maru sang pemuda ber usia kira-kira 25 tahun yang bertarung dengan mapi.
maru merupakan prajurit elit yang di tugaskan kebumi sebagai tim penyelidikan dari bangsa maguya bersama temanya korus. setelah menyelesaikan laporanya kepada raja baltik ia pun mendapatkan cuti beberapa hari sehingga bisa melatih adik semata wayangnya mapilion.
marulion dan mapilion merupakan keturunan wangsa bangsawan maguya cabang lion, sayangnya di karenakan perang besar paraka pertama bangsa jin dan raja iblis mao berabad-abad yang lalu ayah dan ibu maru harus di hukum oleh jendral tinggi paraka karna penghiatan membantu raja iblis mao menguasai parakan tingkat pertama. keluarga lion di asingkan dari kerajaan maguya dengan membiarkan keturunananya tinggal di ujung perbatasan paling bawah paraka tingkat 2.
maru merupakan pemuda yang pantang menyerah, saat semua penduduk membenci dan mencerca mereka maru dengan tekad yang kuat mengikuti seleksi pembentukan prajurit elit di kerajaan maguya beberapa tahun yang lalu.
cahaya biru tombak mapi membentuk bulatan mengikuti bentuk spiral ormazi gizu milik maru cahaya tersebut lambat laut semakin membesar dan memadat perlahan namun pasti cakram spiral milik maru mulai melepaskan angin yang terkumpul sajak tadi.
trak.. trektraakk “ suara retakan terdengar, cahaya tombak maru mampu menembus tegangan kuat angin yang sangat padat yang di hasilkan putaran spiral milik maru seperti cahaya yang menembus air sungai, semua menjadi terang benerang.
“ eehhh boleh juga kau mapi, tapi jangan senang dulu karna pujian setitik ! kau memiliki segudang kelemahan maapiiii.. “ marulion mengucapkan kata-katanya dengan keras.
“ panah spiral “berubahlah arah angin” !! maru berteriak memberikan isyarat kepada senjata cakram yang ada di tangannya melakukan perubahan.
angin yang terlepas karna pengaruh cahaya biru mapi berubah mengeliligi daerah tempat latihan mereka.
ini membuat penduduk yang menyaksikan merasa merinding dan ngeri.
“hebattt !!” seru salah satu penduduk
“mapi kau bisa, lakukan yang terbaik ” seru gadis yang sedari tadi memeperhatikan mereka berdua latihan.
cakram spiral milik maru berputar sehingga menghasilkan angin
yang sangat kuat, angin itu meruntuhkan banyak daun di sekitarnya dan menerbangkan banyak debu.
“isstt debu sialan, aku tidak bisa melihat apapun” seru mapi
baru saja mapi mengucapkan kata-katanya tiba-tiba wajah mapi tergores tanpa ia sadari.
‘’apa ini ?, darah ? dari mana? “ mapi yang tidak menyadari hal ini merabah-raba tubuhnya mencari sumber darah yang menetes di bajunya.
beberapa detik berlalu ia baru menyadari saat sesosok pria memegang kujur runcing mengarah tepat di lehernya, di belakang pria tersebut cakram berputar mengahasilkan bias cahaya yang cantik.
“aurora? hebat kakak !”
“tentu saja”
“aarrrgggg .. sepertinya aku harus berlatih lebih keras lagi untuk bisa mengalahkanmu kak~ tapi kakak mengakuiku kan kali ini heehheehee” seru mapi sambil memengang pipinya yang berdarah.
maru melepaskan kujurnya manjadi debu-debu kemudian hilang berterbangan di tangannya.
“apa terasa sakit ?” maru mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah sang adik.
“maaf ya, kakak sedikit kelepasan” ia menorehkan senyum tulus di wajahnya sembari memberantaki rambut sang adik.
“ huhhh ini bukan apa-apa, lagi pula aku sudah 18 tahun kakak, tidak bisakah kau memperlakukan aku seperti orang dewasa. merepotkan !”
mapi mengembungkan kedua pipinya dan berjalan menjauhi maru yang sedang tersenyum melihat tingkah adiknya.
bagi maru,sebanyak apapun pertumbuhan mapi ia tetap menjadi adik kecilnya yang manis.
“jangan telat pulang mapi, kakak akan memasakkan makanan yang enak untukmu hari ini” maru berteriak cukup nyaring saat mapi mulai menjauh dari pandanganya.
“padahal aku sudah berlatih cukup keras untuk hari ini, kakak benar benar kejam, kau lihatkan iva, cahayaku mampu meretakkan angin kematian milik kakak”.
“ kau hanya beruntung mapi, ia mengeluarkan angin makuton yang sedikit, jika kakakmu serius sedari awal kau sudah membeku jadi batu sebelum sempat mengeluarkan seol weapon !”
“ yaa itu ada benarnya, tapi ku pikir kakak serius kali ini”
“benarkah ?”
“ lihat, wajahku sampai terluka cukup dalam, kau pikir dia tidak serius ?” mapi meperlihatkan wajahnya yang terluka kapada sahabanya itu”
“ entahlah tapi masih saja terlihat seperti kakakmu mengalah padamu” iva mengucapkan kalimatnya sembari mendekatkan wajahnya tepat di depan mata mapi.
“eeehhh kau terlalu dekat iva , menjauhlah“ mapi yang terkejut seketika reflek mendorong tubuh iva menajuh dari dirinya.
“ lihatt.. wajahmu memerah tau hhahhaa ”. ucap iva dengan menampilkan wajah tanpa dosanya.
mapi yang memperlihatkan gelagat malu-malu mencari alibi untuk menghindari tatapan iva,
“ ahhh aku lupa, kakak sudah menunggu di rumah, ayo iva kita pulang”
“pulang ?, aahh aku benci di rumah.” seru iva.
“apa kau ingin pulang kerumahku ?”
iva terkejut mendengar ucapan mapi
“ hhaahhaa tidak perlu, aku akan pulang kerumah” iva yang terlihat terkejut dengan ucapan mapi segera berdiri dan berjalan menjauh mapi.
“ dahh aku pulang duluan” iva berlari-lari kecil dan melambaikan tanganya dari kejauhan.
Dengan wajah terheran mapi berujar “ ada apa dengannya, apa kakakku semenakutkan itu, yaa kalau di pikir-pikir memang wajahnya sedikit kaku dan menyeramkan”.
iva ratuliu merupakan sahabat satu-satunya mapi yang berasal dari kelurga liu, kelurga cukup terpandang di desa bones paraka bawah tingkat 2, iva tidak perna menjauhi mapi walaupun mapi memiliki seol weapon sejak ia masih bayi. bagi penduduk maguya memiliki soul weapon sedari bayi merupakan kutukan dari sang maha kuasa. penduduk maguya akan memiliki weapon mereka saat orang tua mereka meninggal atau mereka yang sudah memasuki usia senja boleh mewariskan soul weapon/weapon mereka kepada keturunan yang berpotensi membangkitkan kekuatan tersebut.
soul weapon merupakan senjata yang diwarisi dari generasi kegenerasi. selagi generasi tua memiliki senjata weapon para generasi muda tidak dapat mempelajari kekuatan dari senjata tersebut, tapi sayangnya senjata itu tidak semuda itu untuk di perlihatkan. hanya beberapa orang yang mampu membangkitkan weaponya dan mengembangkanya menjadi kekuatan yang dahsyat soul weapon. biasanya penduduk maguya hanya akan membangkitkan kekuatan tanpa senjata, kekuatan itu mirip seperti sihir tanpa tongkat yang kekuatanya tidak sekuat soul weapon yang asli. bisa jadi itu adalah sedikit aliran kekuatan dari soul weapon, bisa di bilang kekutan kebanyakan penduduk maguya adalah bakat alami turun temurun.
sebagai informasi bagi pembaca, seol weapon adalah manifestasi dari senjata yang memiliki kekuatan yang luar biasa dari alam manusia. terdiri dari 4 unsur( air, api, angin dan tanah). di seluruh alam semesta hanya ada 12 jenis seol weapon yang terdaftar dalam buku catatan kehidupan. saat ini soul weapon yang telah di ketahui ada 4 yakni :
seol weapon pertama ORMAGI GIZU mengandung unsur angin dan tanah milik marulion, seol weapon kedua AMOLOGI mengandung unsur tanah dan air pemiliknya adalah raja maguya baltik, seol weapon ke tiga TRIBUANTA mengandung unsur api di miliki oleh panglima utama pasukan buana, Gayan Malta sedangkan soul weapon ke empat sekaligus soul weapon paling unik di miliki mapilion yang mengandung unsur cahaya ‘ TOMBAK UV SPACE’.
berdasarkan catatan kuno soul weapon hanya dapat dimiliki oleh satu orang di setiap angota keluarga yang kelak akan di nobatkan menjadi kepala keluarga. berbeda dengan maru dan mapi, mereka berasal dari keluarga yang sama tetapi masing-masing memiliki soul weapon.
dirumah keluarga lion, seorang laki-laki bertubuh besar sedang bicara pada maru.
“ kelihatanya masalah ini cukup rumit korus”
“ ya, aku tidak menyangka jika raja baltik akan membuat keputusan seperti itu’’
“panglima malta mungkin akan mengerahkan prajurinya melawan raja jika raja terus membantu raja iblis mao.”
“perjanjian raja baltik dan mao harusnya telah berakhir tahun lalu, kenapa kita harus terus menerus menuruti keinginan mao, apa yang sebenarnya terjadi saat kita pergi kebumi’’
“ kudengar, raja iblis mendatangi raja baltik tahun lalu” di balik pintu mapi menimpali percakapan mereka berdua.
“mapi ? sejak kapan kau ada di sini ? “ ucap maru.
“ sejak kalian memulai dengan masalah yang rumit’’..
“ hhhaahhaa jadi kau mendengar semuanya mapi” ucap korus yang menyadari jika percakapanya dengan maru telah di ketahui oleh pihak ketika.
“ tenanglah, aku pandai menyimpan rahasia” ucap mapi yang menyipitkan matanya sebelah mengisyaratkan bahwa mereka harus percaya padanya.
mapi merebahkan tubuhnya di bangku kayu ruang tamu keluarga mereka.
“ku dengar, tuan mao ingin menangkap buronan yang lepas saat perang besar paraka,” mapi melanjutkan ucapanya.
mendengar ucapan itu wajah maru menjadi pucat seketika, tiba-tiba ia teringat saat raja baltik mengusirnya dari istana 17 tahun yang silam.
“ ada apa maru?” ucap korus.
“ tidak, aku hanya terkejut mapi mengetahui informasi seperti ini” timbal maru.
“ itu bukan sesuatu yang rahasia kakak, semua orang tau itu”.
“ apa maksudmu semua orang ? “ ucap korus.
mapi bangun dari bangku kayunya dan mulai terlihat serius, korus dan maru yang melihat tingkah mapi menjadi ikutan serius.
“ saat itu…” ucapan mapi sengaja ia buat dramatis agar terlihat menyakinkan kedua orang yang ada di hadapanya..
“saat itu..” mapi mengulangi ucapanya, kali ini ia menatap mata kedua orang itu dengan tatapan yang menakutkan.
korus dan maru yang penasaran menelan ludahnya dan menjadi tegang.
“capat katakan mapi !” ucap korus.
melihat ekspresi maru dan korus yang sangat penasaran muncullah ide nakal mapi yang ingin memanfaatkan kesempatan ini.
“ 300 keping untuk satu orang, setuju ?” ucap mapi.
“ 300 keping, bukankah itu terlalu mahal’’ ucap maru.
“ baiklah sepertinya itu bukan berita penting” ucap mapi dengan pura-pura terlihat tidak perduli.
“ hheehhh, tidak, tidak.. jika kau memberitahu kami aku akan memberikanmu 400 keping bagaimana ?” pungkas korus.
wajah mapi menjadi semeringa, jika saja pembaca bisa melihat mungkin saat ini mata mapi berbentuk seperi lambang dolar yang bergerak turun dengan cepat seperti animasi kartun.
“ sudahlah korus, paling dia mempermainkan kita” ucap maru kesal.
“ ehh tidak, tidak. kau tidak akan kecewa tuan, aku jamin” mapi menampik ucapan maru yang memojokkannya.
“ baiklah katakan dengan rinci” tegas maru.
“ tahun lalu raja iblis mao mendatangi raja baltik membawa beberapa orang yang menyeramkan, salah satu pengiring raja mao datang kedesa dan menampilkan percakapan antara raja baltik dan raja mao di khalayak ramai”.
“ kenapa , apa tujuannya ?” ucap korus memotong perkataan mapi.
“ diamlah, biarkan aku menyelesaikan perkaataan ku dulu” timbal mapi kesal.
“…………” maru tidak berkomentar saat dua orang di hadapanya itu sedikit mengencangkan urat-urat kepala mereka.
“ Saat itu ku pikir itu bukan hal yang lebih penting dari latihanku, jadi aku hanya mendengar setegah dari percakapan mereka, tidak begitu jelas, raja mao mengungkit isi perjanjian yang mereka lakukan 17 tahun lalu. jika aku tidak salah dengar, raja iblis membantu menyembunyikan fakta tentang penghianat perang besar yang di sembunyikan raja baltik pada saat itu”.
“penghianat ?” sorot mata koros langsung tertuju tajam pada maru.
menyadari tatapan tajam yang di lakukan korus, maru mencoba membuat mapi terus bicara.
“ lalu bagaimana kelanjutanya ?” pungkas maru
“ jika jendral tinggi paraka mengetahui kaum maguya menyembunyikan penghianat maka kaum maguya akan di adili di lingkaran, yaa sebatas itu yang ku tau’’.
“oiyaa kakak, tentang lingkaran, banyak orang membicarakannya baru-baru ini.”
“ itu bukan hal yang penting untuk kau ketahui mapi, biarkan orang dewasa yang menangani masalah itu.” ujar maru.
“ ciihhh, aku tidak akan ikut campur, aku hanya bertanya, kenapa reaksinya begitu menyebalkan” ujar maru pelan.
“nahh korus, sepertinya kita memiliki pekerjaan yang belum kita selesaikan bukan ?”
“ haaaaahhh pekerjaan ? aku rasa tidak… ad-…..
belum selesai korus menyelesaikan kalimat terakhirnya, maru keburu menyeret maru keluar dari rumanya.
“ apa yang kau lakukan maru” ujar korus
“ sssttttt”.. maru mengisyaratkan kepada korus untuk memelankan suaranya.
“ apa maksudnya ini ?” korus yang mencoba berbisisk.
“ diamlah, akan ku jelaskan nanti” ujar maru berbisik
di dalam rumah, mapi yang terlihat masih tercengang dengan apa yang di lakukan oleh dua orang tersebut.
“ tunggu dulu, bayaranku ?,, heii kakak kau melupakan bayaranku” ucap mapi yang mencoba mengejar korus dan maru yang pergi entah kemana.
setelah berjalan beberapa menit maru dan korus telah berada di bawah pohon besar di pinggir desa.
“nah tuan banyak rahasia, sebaiknya kau punya penjelasan yang cukup menarik untuk menjelaskan semua tindakanmu ini” ujar korus.
“ korus, aku tidak ingin melibatkan mapi dalam masalah ini”.
“maksudmu perjanjian raja baltik ?”
maru mengangguk tenda setuju..
“ sudah ku duga kau terlibat”. korus memperlihatkan wajah yang memelas dan lelah
“sssttt, pelankan suaramu” ujar maru.
“ saat perang besar paraka dulu, ibuku menyembunyikanku di rumah seorang manusia bersama mapi sebelum kami di tidurkan berabad-abad yang lalu”.
“manusia ? kaum maguya berhubungan dengan manusia ?”
“aku tau selama berabad-abad kita tidak perna saling berhubungan dengan manusia, tapi jelas dalam ingatan ku saat itu aku melihat ibuku berbicara pada manusia”
“ lalu apa yang terjadi ?”
“ aku tidak tau apapun lagi, setelah itu aku dan mapi meminum sebuah ramuan lalu kami berdua tertidur. dan 17 tahun yang lalu aku di bangkitkan oleh raja mao. “
“ apa ? aku sulit percaya ini, kau ?”
“ aku tau sulit untuk percaya ini semua, saat itu aku mengira raja mao manusia yang kami temui sebelum kami tertidur, tapi aku tersadar saat raja baltik menemuiku dan membawaku ke sini.”
“ aku tidak menyangka ini adalah masalah yang besar, aku sama sekali tidak mengetahui ini korus, apa yang harus ku lakukan,bagaimana cara melindungi mapi dari masalah ini”. Maru terlihat sangat prustasi saat ia menceritakan semua yang ia alami pada korus.
“ aku tidak mengerti apa yang kau bicaarakan, maksudku biarkan aku tidak mengerti, kau adalah temanku, bagaimanapun aku akan mencari cara agar melindungi kalian berdua”
" korus? “
“ aku tau, aku tau, !! jangan menunjukkan wajah menyedihkan seperti itu maru, aahh merepotkan !!”
“ hei korus, apa kau menagis ?” ujar maru..
“ siapa yang menangis, aku hanya terharu. bagaimana mungkin aku berteman dengan orang seperti kalian. menyebalkan” korus membelakangi tubuh maru sembari menyembunyikan wajah yang penuh dengan air mata.
“ aku tidak paham apa yang terjadi, tapi aku tau kami terlibat dalam perjanjian itu”
‘’ tentu saja, sudah terukir jelas di wajahmu !” ujar korus sedikit kesal lalu berjalan perlahan meningalkan maru.
“hei korus kau kesal ?” maru yang mencoba mengejar korus yang berjalan menjauhinya.
“ tentu saja, sudah berapa lama kita berteman, kau bahkan tidak membicarakan hal sepenting ini padaku !” ujar korus yang menghentikan langkahnya.
“ kenapa kau begitu cengeng seperti ini, kau seperti perempuan saja” ujar maru
“ kau yang menyembunyikan calon istrimu dariku, kau tidak percaya padaku ?” korus mencoba memberitahukan maru jika ada yang mencoba mengawasi kegiatan mereka berdua.
“apa maksudmu ?, kau sedang merancau”.
korus kembali menyipitkan matanya kearah semak-semak.
paham akan isyarat korus marupun menganguk tanda mengerti kemudian ikut berakting.
“ aaa..aaku takut kau marah padaku saat aku jujur?, aku tau kau menyukai calon istriku sejak dulu” acting maru mulai memasuki puncaknya sambil terus mendekati semak-semak tersebut.
“ jika kau menyukainya kau tidak perlu bersembunyi seperti itu maru, tunjukkanlah dirimu” ujar korus dengan keras! “ sembali berlahan membuka pedang dari sarungnya.
“ aku akan menunjukkannya korus, persiapkan dirimu segera” ujar maru.
mengerti maksud maru, korus menjaga jarak dan mengambil sapu tangan yang ada di kantung bajunya. ternyata korus mengeluarkan debu makutonya yang beracun, seketika beberapa prajurit yang bersembunyi di balik semak dan pepohonan perlahan menjadi beku.
“ ada sekitar 10 orang rupanya” ujar maru.
“ kau lambat peka, dasar bodoh !” tegas korus kesal.
“kau yang bertingkah aneh ku pikir itu reaksi dari ceritaku”
“ huhh,, mana mungkin seorang korus akan menangis, goblok !” korus pemukul kepala maru dengan jelas.
“ jadi kau sudah menyadarinya saat itu yaa.. hhhaahhaaa, kau yang terbaik jika urusan sensor maru”.
“ aku anggap itu pujian”.
Disisi danau tidak jauh dari tempat korus dan maru berbincang ada sosok yang sedang berlari dengan sangat kencang.
“hhuhh huuhh huuhh ( tersengal sengal ) , ku pikir akan menjadi batu juga seperti para prajurit itu, syukurlah….. “
“kak, ada apa ini, aku sulit mengerti ?” .
Pagi pukul 10.00 di keraton kerajaan maguya Nampak raja baltik yang terlihat terdiam duduk di tahtanya. kemudian ia berdiri menghadap sebuah lukisan wajah seorang laki-laki yang cukup gagah layaknya kesatria ulung.
“ kakak, maafkan aku sepertinya putra-putramu akan mengalami hal yang cukup sulit setelah ini”.

Bình Luận Sách (77)

  • avatar
    Agus Pratama

    bagus novel ini

    11/07

      0
  • avatar
    SEJATIPLS PANDAWA LIMA

    menarik

    01/07

      0
  • avatar
    PeraltaVincent Kyle

    pls robux

    30/04

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất