logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

BAB 1 PENYELIDIKAN

BUMI MANUSIA, 10 NOVEMBER 2018.
"sebuah tragedi besar telah terjadi, salah satu laboraturium biologi shilostart tadi malam terbakar hangus tak bersisa, naasnya para peneliti yang masih terjebak di dalam lab saat kejadian tidak dapat tertolong para petugas tidak dapat masuk kedalam laboratorium yang sempit dan penuh kobaran api, si jago merah yang mengamuk baru dapat di tenangkan saat dinihari setalah 12 jam berkobar. menurut laporan sementara reporter yang saat ini berada di lokasi kejadian korban meninggal sebanyak 13 jiwa yang merupakan ilmuan muda dalam masa training".
suara tv di ruang tamu apartemen pemuda berusia sekitar 30 tahun mengema memenuhi seisi ruangan apartemennya. pemuda itu termangu kala ia menyaksikan siaran langsung berita di salah satu stasiun tv nasional, sesaat kemudian ia bangun dari temapat duduknya, Pemuda itu nampak bolak-balik, uring uringan mengitari satu tempat ketempat yang lainnya tepat di depan tv nya.
“Apa yang ku lakukan ? benarkah aku akan melakukan itu ? aaahhh ini menyebalkan !! “
sesaat kemudian ia menggambil remote yang ada di meja dan mematikan tv led nya.
laki-laki itu nampak gelisah, entah apa yang merasuki pikirannya hingga kalut bak perahu yang hampir tenggelam. Padangan Laki-laki itu gelap, sempit dan sesak di dadanya tak kala anak-anak kecil bermain berlarian di lantai bawah apartemennya.
“apa yang di lakukan anak-anak di luar ? “heiii… berhentilah berisik bocah! kepalaku rasanya ingin pecah, tidak bisakah kalian memahami orang dewasa !!. cih, dasar anak-anak”
"aarrrggg, apa yang harus aku lakukan sakarang" pekik pemuda itu lagi,
“tidak bisakah kalian memahami orang dewasa ? eehh, lucu sekali “
“ sangat menjijikan !!”
angin bertuap kencang menerbangkan debu-debu halus di permukaan tanah kering. Derup langkah kaki dua pemuda berpakaian serba hitam elegan berpadu dengan boot yang selaras dengan pakaian mereka. dua pemuda tersebut sebelumnya berada di atas balkon gedung tertinggi di kota jinaga, mereka berada di sana kurang lebih 3 jam mengamati tingkah laku pemuda yang berada di seberang gedung tepat mereka berdiri.
Salah satu pemuda itu bertubuh tinggi lagi gaga perkasa dengan busur lengkap membersamai antek-anteknya bertengger di pundak bidang pemuda itu ia bernama reffan glomari. Sedangkan pemuda di sebelahnya memegang seutas buku hitam klasik di sertai pena hitam bercorak bunga alamanda warna kuning keemasan menjuntai di atas buku tersebut bernama jail chapager
tok-tok-tok ..
Suara ketuk pintu terdengar dari kejauhan, seorang perempuan cukup muda keluar dari bilik kecil, sejujurnya tempat itu cukup bagus untuk tolak ukur manusia biasa, apartemen elit dengan banyak pintu dan ruangan kecil yang kompleks cukup mengesankan bagi sebagian orang.
Perempuan muda tersebut menyambut sesosok laki-laki Cukup udzur mungkin seusia dengan kakek-kakek dalam anime Dragonball yang memakai tongkat dan tempurung di belakangnya, perempuan muda itu menyambut laki-laki tersebut layaknya istri yang menyambut suaminya pulang.
“bukankah mereka belum menikah ?” Tanya Reff, salah satu Pemuda yang mengenakan peralatan panahan lengkap di pundaknya
“mereka terlihat seperti ternak, pantas saja mereka selalu berkembang biak dengan cepat”
“oho.. kau kejam sekali jail, kau harus sedikit menghormati yang lebih mulia dari mu, tuan arogan !”
Reff sedikit melirik nakal pada teman sesama utusanya yang terlihat pedas saat mengomentari sesuatu.
“Mulia katamu?, cuihhh, mereka hanya memiliki sifat lengkap tak lebih dari mahluk lemah yang menengadahkan tanggannya ke atas langit. kau bilang mulia? “
“yaaa.. setidaknya para malaikat mengakui mereka, sejujurnya aku sedikit iri pada mereka, memiliki kehidupan yang baik dan bebas melakukan sesuatu yang mereka sukai. Bukankah itu menyenangkan”
Reff tertawa kecil sembari memegangi hidungnya dengan jari telunjuk ”walaupun kadang mereka sedikit membosankan” kini telunjuk itu beralih mengorek-orek telinganya.
"aku sama sekali tidak tertarik " ujar jail dingin kepada reff.
"ahaaaa... jangan sampai kau berubah fikiran nanti " ujar reff.
jail tidak menanggapi perkataan raff, ia tetap mengamati tingkah laku penghuni apartemen itu dengan buku dan pena yang terus bekerja di tangannya.
reff yang tak di gubris kemudian memcahkan suasana yang sedikit cangung karna gurauannya tidak mendapat respon yang cukup baik lawan bicaranya.
“ naaahhh jail apakah kau menemukan alasan yang tepat di lingkaran nanti ?” ujarnya.
“tentu !, lebih dari sekedar cukup.” senyum mencurigakan tercuat di wajah sangar milik Jail terukir jelas adanya kelicikan-kelicikan yang ia tulis dalam bukunya.
"ahh, rasanya lelah sekali" ujar reff
Reff mengangkat kedua tangannya keatas melakukan peregangan kecil. “baiklah sekarang waktunya kita pulang, aku sangat lelah mengamati tingkah manusia ini selama 12 tahun “
12 tahun di dunia manusia bagi seorang jin bukanlah waktu yang panjang jika di bandingkan dengan dunia paraka yakni dunia mahluk yang tidak bisa di lihat oleh manusia. Jail dan Reff merupakan salah satu kelompok pengamatan yang di tugaskan jendral paraka dari golongan jin. Ada beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang yang dikirim kebumi guna memperkuat argumen kaum mereka masing-masing di lingkaran (sidang tinggi paraka). Atas izin jendral tertinggi paraka setiap mahluk bebas memilih 2-3 orang utusan untuk mencari data penguat yang akan di bahas dalam sidang lanjutan paraka.
manusia dan segala kericuannya adalah sesuatu yang sangat tabuh tapi benar-benar jadi bahan perbincangan banyak parikan, lingkaran akan menjadi ajang sejarah bagi semua mahluk ciptaannNYA, semua yang akan terjadi pada manusia di putusan dalam beberapa hari kedepan setelah keputusan lingkaran.

Bình Luận Sách (77)

  • avatar
    Agus Pratama

    bagus novel ini

    11/07

      0
  • avatar
    SEJATIPLS PANDAWA LIMA

    menarik

    01/07

      0
  • avatar
    PeraltaVincent Kyle

    pls robux

    30/04

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất