BAB 48 THE ACCEPT
Pagi itu Rachel terbangun dengan senyuman menghiasi wajahnya teringat semalam dia telah bisa membuka hati untuk Aiden setelah dua tahun dia menyendiri dan menutup hatinya. entah karena Aiden seseorang dari masa lalunya sehingga Rachel lebih mudah menerimanya atau memang sebenarnya selama ini perasaan cintanya masih tersisa untuk Aiden si mantan kekasih yang sangat baik dan mencintainya meskipun dia menikahi perempuan lain karena fitnah perempuan tersebut.
melihat Raja makan dengan lahap disuapi Sinta membuat Rachel semakin menyunggingkan senyum dibibirnya. sesaat kemudian bel berbunyi dan Rachel membukakan pintu karena itu adalah Aiden yang datang membawa kue brownies yang masih mengepul asapnya menandakan kue itu baru saja matang.
" masuk yuk..."ucap Rachel sambil tersenyum membuat Aiden tersipu.
Raja yang melihat kedatangan Aiden pun langsung tersenyum riang ingin minta digendong oleh Aiden,
" habiskan dulu makan kamu ya sayang, nanti om gendong" ucap Aiden sambil mengelus lembut rambut Raja. sementara Rachel memotong kue brownies yang dibawa Aiden didapur.
" mbak Rachel, jadi mas ganteng itu ya cocok sama mbak Rachel orangnya kelihatan baik banget ya mbak, meskipun pak Daniel baik, tapi simbok lebih suka sama mas ganteng" ucap simbok berbisik membuat Rachel tersenyum.
" mereka lelaki baik kok mbok, cuma doakan saya kali ini saya bahagia mbok" jawab Rachel sambil membawa kue brownies ke meja depan tv, sementara simbok membawakan secangkir kopi hitam panas untuk Aiden.
Raja yang selesai makan berada digendongan Aiden dia sangat nyaman berada didekapan Aiden.
Rachel diam diam melihat Aiden lalu tersenyum.
beberapa saat kemudian bell kembali berbunyi dan kali ini Daniel masuk sambil membawa beberapa kantong apel kesukaan Raja dan Rachel.
melihat anaknya digendongan Aiden Daniel langsung mendekati anaknya dan berkata
" Raja,yuk ikut papa yuk sayang" ucap Daniel tapi tangannya ditepis oleh Raja. Membuat Daniel mengurungkan niatnya untuk menggendong anak semata wayangnya itu dan membiarkannya merasa nyaman digendongan Aiden.
" kalau begitu sebentar ya, aku perlu mengirim beberapa email" ucap Rachel pada mereka.
seperti biasa Rachel sangat menyukai bekerja didekat kolam renang pribadinya disana dia mengirim email dan memeriksa beberapa email laporan keuangan hotelnya.
" Rachel, aku harus berbicara hal penting padamu" ucap Daniel.
" ya apa nil?" jawab Rachel sambil menutup laptopnya dan berusaha mendengarkan Daniel dengan serius.
" aku akhir tahun ini akan kembali ke inggris untuk melanjutkan studyku hel,jadi untuk sementara aku tidak bisa menemui Raja, aku mau titip Raja hel" ucap Daniel sambil menatap wajah cantik Rachel yang sedari tadi serius.
" lalu kapan kamu kembali? jaga diri kamu baik baik disana nil, dan jangan khawatirkan Raja dia akan baik baik saja bersamaku" jawab Rachel tersenyum sambil memegang tangan Daniel meyakinkan.
" o ya, aku dengar Aiden masih menyukai kamu hel, tidak ada salahnya untuk memulai dengan Aiden" ucap Daniel yang belum tau kalau Rachel telah menerima pernyataan cinta Aiden. Rachel tersenyum dan pipinya memerah,dia tersipu malu saat mau menjawab.
" aku sudah menerima cinta Aiden, nil... aku minta maaf dengan tulus sama kamu nil karena aku menerima Aiden dihidupku" ucap Rachel.
" kamu tidak seharusnya minta maaf padaku,aku yang berbuat banyak kesalahan padamu hel,kamu berhak bahagia hel, aku sangat mengharapkan kebahagiaan kamu hel" jawab Daniel dengan suara setengah tercekat.
" kamu juga harus bahagia nil, kamu juga harus bertemu dengan perempuan baru agar ada yang merawatmu" Rachel menimpali perkataan Daniel.
" aku akan menghabiskan sisa hidupku untuk membantu banyak orang hel, dan aku akan fokus pada Raja, aku ingin Raja tidak menjadi lelaki seperti aku" jawab Daniel sambil menghela nafas dan berdiri kemudian dia tersenyum dan masuk ke ruang tengah untuk menggendong Raja dan memeluk anaknya itu dengan kasih sayangnya.
melihat hal itu Rachel meneteskan air matanya dan melihat Aiden yang ikut berusaha membuat anaknya tertawa,Daniel dan Aiden terlihat sangat kompak dan menyayangi Raja. membuat Rachel lega banyak orang yang mencintai anaknya.
Aiden yang menengok Rachel yang menangispun langsung berjalan kearah Rachel dan memeluk Rachel tanpa bertanya apa yang terjadi, begitulah Aiden lelaki yang sangat pengertian dan peka kalau perempuan hanya butuh pelukan ketika mereka menangis, tanpa ditanya kenapa ataupun mencari tau penyebab tangisan itu terurai dikedua pipinya.
Rachel kembali masuk dan bermain bersama Raja.
Daniel terus mengamati anaknya yang enggan lepas dari Aiden.
" sepertinya kamu bahagia dengan Aiden nak, semoga kamu bisa menjadi lelaki baik seperti Aiden dan kamu juga harus selalu mencintai mama seperti Aiden dan papa mencintai mama" ucap Daniel didalam hati.
Daniel dan Aiden meninggalkan rumah Rachel dengan perasaan berbeda.
Daniel didalam mobilnya mengingat betapa bahagianya dia hidup bersama Rachel awalnya, bahkan dia teringat masa muda mereka Daniel selalu mengikuti Rachel dan melindungi Rachel, tapi saat Rachel menjadi miliknya dia berbuat kebodohan yang menyakiti Rachel. sebenarnya Daniel merasa sakit hati saat berkata Rachel harus bahagia, dan dia cocok dengan Aiden. karena sejujurnya Daniel tidak pernah bisa berpaling dari Rachel untuk urusan hati dan perasaannya tapi sekarang tujuan pandangan rachel bukan lagi untuknya tapi untuk Aiden. Daniel berusaha mengikhlaskan agar Rachel bahagia bersama Aiden tapi sangat sulit untuknya. sampai Air mata terburai dari kedua mata Daniel dia meminggirkan mobilnya dan menunduk diatas setir mobilnya kemudian menangisi segalanya,segala hal yang tidak mungkin bisa kembali menjadi baik, tangisan Daniel sangat pilu, seakan dia kehilangan setengah belahan jiwanya.
sementara Aiden tersenyum dan dia mulai merencanakan segalanya dan memberitahu kedua orang tuanya kalau dia akan segera melamar seorang wanita yang sangat dikenal mereka, mendengar hal tersebut kedua orang tua Aidenpun terdengar sangat bahagia.
sedangkan Rachel mengelus rambut Raja dan berfikir apakah keputusannya kali ini akan mendatangkan kebahagiaan untuk kebahagiaan untuknya dan anaknya? tapi begitu terfikir Aiden yang sangat pengertian dan menyayangi Raja dan teringat betapa polosnya Aiden diusianya uang sudah sangat dewasa membuat Rachel tersenyum. hatinya dipenuhi dengan bunga bunga cinta yang telah ditebar oleh Aiden malam itu ketika lampu yang mati tiba tiba menyala.
semaian cinta yang dulu sempat kering kini kembali berbunga lebat karena Aiden yang memiliki perasaan cinta tulus untuk Rachel.
Sungguh ironis adanya perbedaan perasaan yang dialami mereka bertiga, Daniel dengan perasaan yang tersayat sementara Aiden dan Rachel yang sedang berbunga bunga.
semoga saja kali ini mereka bertiga tidak ada yang terluka kembali, karena mereka sudah mulai memutuskan jalan yang terbaik untuk hidup mereka.
ikuti terus kelanjutan ceritanya
semoga terhibur