logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

KAKAKKU BANYAK ANAK

KAKAKKU BANYAK ANAK

Wie Dew Wie


Bab 1 (Awal mula anak kesatu)

Pov Atun
Aku yang baru menikah dengan suamiku Rahman, yang pernikahanku baru beberapa hari ini. Harus di gegerkan dengan kelahiran kakakku Misya. Ya, tentunya kami semua panik. Karna akan kedatangan cucu pertama di keluarga Mahendra ini.
Kita semua panik, tapi suaminya mbak Misya nampak tenang aja, malah bisa bisanya dia tidur dengan tenangnya. Kami semua di buat jengkel oleh tingkah suaminya mbak Misya yang bernama mas Bram ini.
"Man, ayo antarkan mbakmu ini ke bidan terdekat dulu" ujar Bapak mertuaku.
"Ngak ke rumah sakit ternama aja langsung yah," jawab bang Rahman mengusulkan.
"Tapi biaya rumah sakit siapa yang tanggung Man, suaminya aja begitu, kerja ngak becus" ujar Bapak mertua yang membuat mbak Misya meneteskan air mata. Katanya sejak dulu, mbak Misya tidak dapet restu dari Keluarga Mahendra ini apabila menikah dengan mas Bram itu.
"Aku yang tanggung Pak, Ngak apa apa kan sayang" ujarnya mas Rahman meminta persetujuanku.
Aku hanya mengangguk, tetapi mbak Misya malah berkata.
"Kita ke bidan aja, Yang biayanya murah ngak apa kok" ujarnya yang dengan nada menahan sakit juga air matanya jatuh juga.
"Tapi mbak..." jawab bang Rahman yang merasa ke beratan.
"Ngak apa, Man" ujar Misya.
"Ya sudah Man, antar Mbakmu ini ke bidan aja. Ayah ngak mau ikut, Bikin malu saja" ujar Bapak mertua yang masih terlihat kecewa sama anak perempuannya.
"Ya sudah Mbak ayo hati hati" Ujar bang Rahman ke pada mbak Misya.
"Mas aku ikut ya" ujarku yang masih ingin ikut melihat mbak Misya hanya sendiri.
"Iya dek, bantu mbak Misya untuk berjalan" ujar bang Rahman yang sambil menyiapkan mobilnya.
Aku memapah mbak Misya dengan hati hati. Terlihat sekali wajahnya menahan sakit. Apa sesakit itu ya pas mau lahiran. Kok aku jadi takut sendiri. Hiiiiissss kenapa malah ngebayagin sih orang hamil aja belum.
Di sepanjang perjalan. Kontraksi demi Kontraksi mbak Misya di lalui dengan aku yang panik. Kadang sesekali bang Rahman malah terkekeh malihat kepanikanku ini. Yang bisa di lihat dari kaca sepion.
Duh emang dasar resek bang Rahman ini. Setengah jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di bidan terdekat.
"Assalamualaikum" ucap salam suamiku itu.
"Eh iya masuk masuk" jawab bu bidan itu yang namanya Bu Wiwit.
"Itu Bu, kakak saya katanya dah mau lahiran" ujar suamiku yang berterus terang.
"Oooo iya, mari mbak berbaring di sini," ujar Bu Wiwit itu yang mempersilahkan mbak Misya untuk berbaring.
"Dek tolong temenin Mbak ya" pinta mbak Misya kepadaku.
Aku hanya menggangguk, juga di sisinya.
"Tolong celananya di buka Mbak, Akan aku cek sudah buka berapa" ujar Bu Wiwit.
Mbak Misya pun membuka celananya itu sendiri. Lalu menyerahkan ke padaku.
"Tahan ya cuma sakit dikit" ujar Bu Wiwit, yang membuat aku ngilu di buatnya.
Terlihat jelas dari wajahnya Mbak Misya bahwa menahan sakit.
"Baru buka 5 ya, tidurnya miring ke kiri ya biar pembukaan bisa cepat" ujar bu Wiwit lagi.
Aku menemani mbak Misya, yang kadang terjadi kontraksi itu. Aku saat melihatnya di buat tak tega. Seharusnya momen kayak begini yang nemenin adalah suami. Ini malah suaminya enak enakan tidur.
Bang Rahman pun menyusul masuk ke ruangan.
"Dek, laper ngak" ujarnya.
"Hehe iya mas" jawabku sambil nyengir.
"Mbak Misya mau nitip apa mbak" tanyanya suamiku.
"Ngak usah dek, cuman mbak lupa tadi bawa baju ganti sama perlengkapan bayinya juga belum ada" ujarnya yang sambil merintikkan air mata itu.
"Ya sudah mbak tenan saja, Dek jagain mbak Misya ya, Mas mau cari makanan sama perlengkapan bahinya" ujar suamiku yang sambil berjalan keluar ruangan bersalin ini.
Aku hanya menggangguk, juga menatap kepergiannya.
"Maafin mbk ya dek, malah jadi ngepotin begini hikkkks"
"Iya mbak ngak papa, Yang penting Mbak juga Babynya selamat. Yang kuat ya Mbak" jawabku menyemangatinya.
Perasaan cemas, juga khawatir menjadi satu. Semoga saja Mbak Misya juga dengan Babynya bisa lahir dengam selamat juga sehat.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Next ?

Bình Luận Sách (70)

  • avatar
    Stiya rahmadaniWati

    sangat baguss

    3d

      0
  • avatar
    RamadaniErna

    sangat bagus dan bikin nagih buat baca

    6d

      0
  • avatar
    BetinaRusa

    bagus

    20d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất