logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Part 3 Suami Tidak Mengaku Selingkuh

Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam dalam pesawat, akhirnya Nayra telah sampai di Indonesia dan lebih tepatnya di daerah kepulauan Bangka kota Sungailiat. Nayra memilih menaiiki taksi yang berkeliaran disekitar bandara.
“Pak, tolong antarkan aku di jalan mawar indah,” ucap Nayra pada supir mobil yang mengangguk dan membantu Nayra untuk mengisi tas koper ke dalam bagasi.
Nayra melangkah masuk kedalam mobil dan ia sekilas melihat jam sudah menunjukkan 5 sore.
“Capeknya aku hari ini, setelah duduk didalam pesawat beberapa jam dari pagi tadi. Untung saja pesawatnya terbang cepat jadi aku akan pergi menuju rumah Messi.” kata Nayra dalam hati.
Nayra mengambil dompet dari dalam tasnya untuk mengeluarkan uang ongkos naik mobil taksi. Tapi, gerakan jari tangannya terhenti disaat ia melihat foto seorang anak laki-laki kecil yang sedang tersenyum manis.
“Rico, anak mama. Mama kangen kamu, nak. Bersabarlah, mama akan mengambil kamu dari wanita pelakor itu.” lirih Nayra menatap sendu menuju foto anak semata wayangnya.
Tidak terasa mobil taksi yang ditumpangi Nayra berhenti tepat didepan rumah minimalis bersubsidi. Ada rasa sakit tapi tak berdarah saat mobil mewah milik suaminya itu terparkir rapi digarasi rumahnya.
“Berhenti pak, ini rumahnya dan tunggu sebentar aku ingin menelpon suamiku,” ucap Nayra.
“Baik Nona.” jawab Supir mobil taksi mengikuti perintah penumpangnya.
“Aku harus memastikan kejujuran Kak Kenzo dulu karena kesetiaan dimulai dari kejujuran.” kata Nayra dalam hati. Ia memantapkan hatinya dulu agar tidak berpikir negatif dulu. Mengingat, tubuhnya terasa lelah dan takkan Nayra biarkan hatinya ikutan lelah.
Nayra membuang nafas kasar dan ia mencari ponsel yang berada di dalam tasnya untuk menelpon suaminya itu. Sambungan panggilan masuk tapi tidak diangkat, Nayra mencoba sekali lagi tapi tetap tidak diangkat dan terakhir kalinya, jika tidak diangkat juga maka ia akan menviralkan perbuatan mesum suaminya bersama teman pengkhianatnya itu. Nayra bukanlah istri yang bodoh, jika ia tersakiti maka bersiaplah orang-orang yang menyakitinya pun harus sakit.
Rupanya sambungan panggilan ketiganya diangkat oleh suaminya dan Nayra menetralkan deru nafasnya yang terasa sesak akan emosi yang mulai meledak-ledak itu dibuatnya suaranya selembut sutra saat berbicara dengan suaminya.
Nayra : “Assalamualaikum Kak, kenapa telpon dariku tidak diangkat, sms ku gak dibalas, apa sesibuk itukah kakak tidak memperdulikan aku sebagai istri kakak.”
Kenzo : “Wa’alaikum salam dek, iya dek, maafin kakak yang sibuk banyak kerjaan perusahaan dengan klien untuk kerjasama sampai lupa lihatin ponsel.”
Mendengar perkataan suaminya membuat Nayra ingin merutuki Kak Kenzo yang berani macam-macam.
Nayra : “Oh sibuk, jadi, kakak sekarang sedang dimana?”
Kenzo : “Biasalah, kakak masih dikantor dek.”
Kecewa bercampur kesal itulah perasaan Nayra mendengar perkataan suaminya itu lagi dan lagi.
“Ingat Nayra, kamu tidak boleh ceroboh dan tetaplah tenang untuk membuat suamimu menyesal sesuai saran teman baikmu.” Nayra terus mengingatkan dirinya agar tetap terlihat baik-baik saja.
Nayra : “Lalu, kalau sekarang masih sibuk?”
Kenzo : “Masih dek, buktinya kakak masih dikantor dan pulang lembur,”
Nayra : “Huft… Padahal aku sudah pulang dan minta dijemput.”
Setelah Nayra mengatakan itu ia mendengar ada suara kerasak-kerusuk dari sambungan ponselnya. Untung saja, mobil taksi yang ditumpanginya terparkir diujung rumah Kelli jadi tidak terlihat jelas.
Kenzo : “Beneran kamu sudah pulang dari LN? Kamu sudah wisuda S2? Kamu dimana? Biar aku jemput?”
Nayra : “Tidak usah kak, aku bisa naik mobil taksi saja. Kakak kan sibuk dan terlalu sibuknya mengabaikan istri yang menelpon dan tidak tahu istrinya sudah wisuda.”
Kenzo : “Dek, janganlah bicara yang terus menyindir kakak. Kakak capek disakiti oleh sikap adek yang tidak mempercayai kakak yang sibuk bekerja.”
Nayra tersenyum miring mendengar drama suaminya yang pandai membolak-balikkan fakta. Coba saja dirinya lebih agresif sedikit saja dari dulu maka ia tidak akan diperbodohkan seperti ini. Meskipun dirinya sudah menyandang istri dan ibu dari anaknya tapi Nayra bukanlah istri yang bodoh. Jika dibandingkan dengan teman tak tahu terima kasih yang tidak tamat lulus SMA karena penah hamil diluar nikah dan tidak dinikahi itu. Tidak ada levelnya dengan Nayra si wanita cantik, baik hati dan pintar dengan lulusan S2 luar negeri.
Memang benar jika namanya pelakor, mau dia seburuk apapun kualitas dirinya tapi kalau pandai merayu hati para lelaki pasti pelakor semakin ke depan dan wanita baik-baik cukup ditaruh dibelakang.
Lamanya Nayra terdiam dengan berbagai rayuan manja dari Kak Kenzo melalui sambungan panggilan masuk dari ponselnya. Membuat Nayra menatap kedua bola mata malas mendengarnya.
Nayra : “Sudah dramanya?”
Kenzo : “Dek, kakak tidak sedang berdrama. Kakak sedang serius untuk membahas kepercayaan dan kesetian.”
Nayra : “Yakin kakak mengaku pria setia? Gak ada niatan gitu mau selingkuhin aku yang jauh dari kakak dan berjuang mengambil gelar S2 di luar negeri untuk menjadi istri yang berbakti pada suaminya.”
Kenzo : “Apa maksudmu dek? Kenapa menuduh kakak seperti itu?”
Nayra : “Aku gak nuduh kok aku cuma berdrama saja, hahaha… Bagus tidak dramaku kalau aku melamar jadi artis pasti banyak fans kan?”
Kenzo : “Ya ampun dek, kakak kirain adek tidak percaya sama kakak. Kakak capek-capek kerja untuk adek dan anak kita.”
“Cih, ngaku setia dan capek kerja tapi kenyataannya apa? Kakak sedang selingkuh dengan teman baikku sendiri. Lantas, apa bisa aku mempercayai kakak seperti dulu,” ucap Nayra dalam hati, ia masih menahan dirinya agar tidak mudah terpancing emosi dan berujung rumah tangga bubar.
Seketika Nayra memiliki ide cemerlang untuk memancing suaminya agar mengaku dengan sendirinya.
Nayra : “Iya aku tahu itu. Awas ya bermain api dibelakangku, aku potong sosis kakak biar gak bisa punya dedek!”
Kenzo : “Kakak gak seperti itu kok.”
Nayra : “Kakak janji ya?”
Kenzo : “Iya kakak janji. Kamu dimana dek? Kakak mau jemput.”
Baru saja, Nayra ingin berbicara. Ia menatap suaminya keluar dari rumah dengan pakaian yang acak-acakkan ditambah lagi Messi yang berjalan dibelakangnya dengan sama halnya berpakaian yang berantakan.”
Seketika hatinya merasa kembali hancur lebur melihatnya, kedua bola matanya memanas untuk melihat adegan kejam ini.
“Kenapa dunia sekejam ini membuat pernikahanku dikhianati oleh suamiku dengan berselingkuh dengan teman dekatku sendiri? Apa salahku Tuhan? Kenapa sesakit ini dikhianati oleh suami yang tulus aku cintaiku.” kata Nayra dalam hati. Nayra masih mendengar suara suaminya yang memanggil namanya untuk menanyakan keberadaan dirinya melalui sambungan panggilan masuk dari ponselnya.
Tanpa Nayra sadari, ia langsung menutup sambungan masuk secara sepihak dan menahan rasa sakit hati lagi. Dikala suaminya berciuman dengan Messi didepan umum. Tangan Nayra terasa bergetar untuk memasukkan ponsel didalam tasnya dan lidahnya terasa keluh untuk berbicara apapun.
“Tunggu, aku tidak boleh menjadi istri bodoh. Aku harus mengambil bukti dulu.” Nayra menahan air mata yang hampir lolos membasahi wajah cantiknya dan dibuka kembali tas selempangnya untuk mengambil ponselnya.
Dibukanya layar kunci ponselnya dan diklik aplikasi kamera untuk mengambil foto adegan mesra suaminya dengan teman baik sekaligus pelakor itu. Untunglah, ponsel Nayra ini baru ia ganti dengan model spesifikasi ponsel tercanggih dengan harga gak main-main. Mau mengambil jarak gambar jauh pun hasilnya terlihat terang dan tajam. Nayra mengambil sesuka hatinya, bisa terhitung sekitar 12 foto dengan gaya berbeda hingga video singkat pun diambilnya dengan posisi menahan hati yang tersakiti.
Setelah dirasa cukup mengambil dokumentasi sebagai bukti perselingkuhan suaminya itu Nayra yang sedari tadi tidak tahan melihat mereka kurang ajar itu.
“Jalan pak, ternyata suami saya tidak ada disini. Tolong antarkan saya di jalan pemrinda saja. Nanti saya bayar ongkos tiga kali lipat,” ucap Nayra dan Supir mobil langsung mengangguk cepat untuk melajukan kecepatan mobilnya agar dapat meninggalkan area perumahan minimalis itu. Saat laju mobil melewati rumah Kelli, saat itu juga Nayra menatap suaminya sedang asyik berciuman dengan teman baiknya sendiri. Bayangkan, kamu yang menaruh kepercayaan sepenuhnya dan berusaha menjadi istri yang berbakti pada suaminya. Tapi, semua perjuanganmu itu dibalas pengkhinatan dan pendusta. Sakit yang luar biasa yang terus menjalar dihati Nayra. Ia tidak bisa lagi membendung air mata yang berusaha membobol keluar dari kedua bola matanya kini berhasil membasahi wajah cantiknya.

Bình Luận Sách (28)

  • avatar
    2022Wanda

    bagus banget

    18/05

      1
  • avatar
    FarabiFarel

    terima kasih

    11/04

      1
  • avatar
    Snow Yati

    Nice

    06/01

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất