logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Yes,As You Wish

Yes,As You Wish

Hayako Misa


Chapter 1

Prologue
"Michelle,tak baik ke hutan malam begini" tegur Mrs.Chatty. Michelle keras kepala pergi ke hutan hanya dengan berbekal lampu kecil.
"Bunga ini hanya Ada di malam hari nyonya,aku harus mencari nya sekarang" jelas Michelle bersemangat.
"Bunga apa yang kau cari?"
"Bunga pluming purple, bisa menyembuhkan luka bakar. Aku belum memiliki nya. Katanya, bunga itu cuman Ada di malam hari Dan paginya, mereka masuk lagi ke dalam tanah" jelas Michelle lagi.
"Aneh,aku tak pernah mendengarnya. Kau ini ada-ada saja. Sudahlah, tak usah pergi. Siapa tau infonya salah" ujar nyonya chatty khawatir. Tetapi, tak Ada yang bisa mengehentikan Michelle.
Ya, dia Michelle Finn berasal dari keluarga Finn yang terkenal dengan keajaiban tangannya meracik ramuan manjur di kerajaan Silver.
Peracik ramuan tradisional yang terkenal di wilayahnya,ia terkenal ramah. Ia adalah gadis yatim piatu,ia punya bibi tetapi tak peduli dengannya. Meskipun ramah,namun ia selalu berpegang teguh dengan pendiriannya.
Nyonya chatty menyerah,ia tak bisa membujuk gadis itu . Ia hanya bisa menasehati agar Michelle berhati-hati.
Di hutan yang amat gelap,gadis pemberani itu menelusuri beberapa bunga. "Ah,syukurlah." Jeritnya saat melihat segerombolan bunga berwarna ungu yang bercahaya,memang aneh tapi apa yang tak mungkin di kota ini.
Bukh!
Michelle tersandung sesuatu hingga ia tersungkur di tanah,baju yang ia kenakan sampai kotor terkena tanah basah.
"Tunggu,apa itu?" Gumamnya,ia meraih lampu yang agak redup lalu mendekatkan ke arah sesuatu yang membuatnya terjatuh.
"Huh?astaga mayat" jeritnya ketakutan.
Pria tampan berwajah pucat terbaring lemah,ia membuka matanya, terkejut melihat wanita didepannya.
Melihat pria itu masih hidup,gadis baik itu duduk di samping pria malang itu.
"Oh tuan,kau tak apa-apa?" Tanya nya hati-hati.
Sepertinya tak apa-apa ,tak ada luka di tubuhnya.
Pria itu menggeleng,"tolong aku" lirihnya dengan suara serak.
Baru kali ini Michelle mendengarkan suara pria itu,asing.
Anehnya,pria ini berpakaian mewah dan bergaya kebarat-baratan. Darimana asalnya pria asing ini?jangan-jangan buronan lagi.
"Iya aku akan menolongmu" jawab Michelle.
"Aduh, aku harus bergegas memetik bunga ini" pikirnya.
"Aku harus memetik bunga ini terlebih dahulu" ujarnya lalu memetik beberapa tangkai bunga Dan memasukkan ke dalam keranjang bunga yang ia bawa.
Ia lalu menggopoh pria itu menuju gubuk tua warisan ayah ibu nya.
"Maaf ya tuan, saya ini miskin" jelasnya.
Ia membaringkan pria itu di tempat tidur lalu memberinya segelas air putih.
"Tidak, aku tak mau itu" ujarnya.
Michelle menaikkan sebelah Alisnya, kenapa? Pikirnya. Tetapi ia menuruti pria itu, diletakannya gelas di meja kecil dekat kasur.
"Pria ini tampan sekali" ujarnya dalam hati.
"Siapa namamu tuan?"
"Jean Ruppet"
"Ohh,saya Michelle"
"Bisakah aku minta bantuanmu?"
Michelle mengangguk.
"Aku..aku tak punya tempat tinggal,bolehkah aku tinggal di tempatmu?" Tanyanya.
Michelle mengangguk lagi tanpa pikir panjang .
"Terima kasih" ujar pria yang bernama jean itu.
Michelle tak tau, pria itu adalah vampir.
••••••••••••••••••••
"Terimakasih nona Michelle" ujar marry sambil tersenyum kesenangan. "Sama-sama, luka ini kau dapat dari mana sih?" Ujar Michelle sambil mengolesi tumbukan campuran obat yang ia satukan dari bunga pluming purple.
"Aku hanya kurang hati-hati saat menyiapkan perapian untuk nyonya Jessica" jawab nya sambil menundukkan kepala. Michelle menatap gadis itu sejenak "semangatlah,kau harus lebih hati-hati. Kau tau kan? Aku bersusah payah mencari campuran ini sampai menemukan pria pucat yang tampan" jelas Michelle sambil terus mengolesi obat yang dibuatnya.
"Pria pucat yang tampan?" Marry menaikkan sebelah alisnya. Michelle memang sangat terbuka dengan siapapun, hal itu membuatnya mudah bergaul dengan orang sekitar.
"Hm,kau tidak melihatnya ya? Dia dari tadi disitu memperhatikan kita" ujar Michelle santai sambil menunjuk Jean yang duduk tak jauh dari mereka. "Astaga,dia tampan sekali. Darimana datangnya?" Bisik marry. "Aku tak tau,dia tersesat. Tapi aku bersedia mengizinkan pria itu tinggal disini"
"Apa? Whoaa, jangan-jangan.."
Michelle menutup mulut marry.
"Jangan berpikiran macam-macam. Cepat pulang, kau kan belum memberi makan peliharaan nyonya Jessica" ujar Michelle, marry pun segera pulang.
Belum lama Marry keluar, nyonya chatty mengetuk pintu rumah Michelle dengan keranjang berisi roti hangat yang asapnya masih mengepul, kelihatannya baru keluar dari oven.
"Ini untuk sarapanmu, ngomong-ngomong kau pulang dengan selamat kan?" Ujar nya, wajah keriputnya itu mengerut menatap wajah Michelle. "Tak apa bi, aku baik-baik saja. Whoa roti kismis buatan bibi pasti enak. " ujarnya. Ia lalu menceritakan Jean, wanita tua itu semakin khawatir, tak biasanya Michelle membawa pria kerumahnya. Tetapi ia tak bisa mencegah gadis keras kepala itu, ia lagi-lagi menasehati nya saja.
"Tuan kan belum makan, makanlah roti ini. Rotinya sangat enak, buatan tetangga saya, dia pembuat kue terkenal" jelas Michelle. Jean menatap nya dengan wajah kesal. "Maaf ya tuan,aku hanya punya roti." Ujar Michelle lagi. "Bisakah Nona tidak memanggil ku tuan? Namaku Jean, kurasa kita seumuran" ujarnya dengan smirk nya.
"Baiklah Jean" ujar Michelle, ia tersenyum.
"Tak perlu bicara formal" ujar Jean lagi, ia berdiri dari tempat duduknya. Wajahnya terlihat pucat.
"Umurmu berapa?"
"23" jawab Michelle.
"Aku 24,sepertinya kita serasi"
"Maksudmu apa?" Michelle tersenyum canggung. "Sepertinya sekarang kau harus tau." Jelas Jean, wajahnya yang pucat memang menakutkan. " kau harus makan ,sepertinya kau sakit" ujar Michelle, ia meletakkan telapak tangannya di jidat Jean. "Tidak panas, sepertinya dia kedinginan ." Pikirnya dalam hati.
"Hm,sepertinya kau butuh obat ." Ujar Michelle berjalan ke arah rak yang berjejer botol-botol kecil ramuan buatannya. "Ini gratis untukmu" gumamnya.
"Michelle" panggil Jean,wajahnya berubah menjadi liar. Pria itu memeluk Michelle dari belakang. "Kenapa aroma mu manis sekali huh?" Bisiknya membuat Michelle merinding. "Apa yang kau lakukan?" Serunya sambil menghindar. "Makanlah roti itu jika kau lapar,aku ada janji dengan ratu untuk mengobati putrinya yang demam" Michelle bergegas mengambil tas nya lalu membuka pintu "berbaringlah setelah minum obatnya" serunya.
Jean tersenyum licik.
Michelle's POV
Sial,mengapa aku sampai memungut pria berwajah pucat itu? Dia memang tampan tapi berani sekali memelukku seperti itu.
Aku bergegas menuju istana yang tak jauh dari rumah ku. Aku adalah tabib pribadi putri mahkota kerajaan,putri Reina. Dia adalah putri dari Ratu Anastasya Dan Raja Ralph. Aku memilih tinggal di rumah ku sendiri dibanding istana meskipun aku bekerja di istana,karena aku perlu mengurusi orang-orang sakit lainnya.
"Nona Michelle,saya akan mengantar anda" ujar kepala dayang, Saleem. Ia membungkukkan badannya lalu mengantarku ke kamar sang putri. Gadis berusia 20 tahun itu terbaring lemah di ranjangnya, Ratu Anastasya menemani di sampingnya. "Yang mulia ratu" ujarku lalu membungkukkan badan,beliau tersenyum mengangguk mempersilakan ku memberikan penawar untuk putri kesayangannya.
"Kak" lirih Reina.
"Aku sudah meracikkan obat spesial untukmu" ujarku sambil memberikan sebotol kecil ramuan yang baru saja kubuat malam tadi. "terimakasih" ujarnya sambil tersenyum senang. "Tak ada obat yang manjur selain racikan dari tangan keturunan keluarga Finn. Kau beruntung bisa mewarisinya" ujar Ratu Anastasya tersenyum bijak.
"Terimakasih yang mulia" jawabku.
Setelah semua tugas ku selesai,aku menyempatkan diri ke kebun tanaman obatku di belakang istana. Kebun yang amat luas di belakang istana disediakan untukku. aku menemukan spesies baru, pluming purple. Aku belum tau cara mencari benih bunga itu. Kuperhatikan satu-persatu tanaman obat yang sudah kukembangkan sejak dua tahun yang lalu, semua berkembang dengan baik. Aku tersenyum puas melihat mereka tumbuh dengan sehat,mereka bagaikan teman-temanku.
Aku harus pulang sekarang,aku penasaran apa yang dilakukan pria itu dirumah ku.

Bình Luận Sách (92)

  • avatar
    YayaLsnsi

    gila alur ceritanya keren banget👍👍 bikin baper+sedih sihh pokonya kudu baca sampe akhir soal pasti banyak kejutan setiap chapter nya 👍👍 untuk Mimin semangat nulis ceritanya,,Anu nunggu karya-karya Mimin yang lainnya ✨💛

    10/01/2022

      4
  • avatar
    MelCyzxly

    bagus

    16d

      0
  • avatar
    SariSania

    burhan

    20d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất