logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 6 Balas Dendam

Beberapa saat aku dan Kak Aldin berpelukan, membuat rasa nyaman semakin sempurna. Aku jadi kepikiran, bagaimana kalau kami menjadi pacar beneran?
Hust, no! No! No!
Icha, sadar diri!
Bagaimanapun baiknya, kak Aldin malam ini, dia adalah Kang nyinyir sejak pertama kali bertemu. Sempat membuat kepercayaan diri turun drastis di bawah harga rata-rata, sekaligus hati berantakan. Demi apa akhir-akhir ini aku memikirkan dia sampai halu pacaran!
Untung deru mobil yang semakin mendekat menyelamatkan aku dari perasaan aneh berkepanjangan. Reflek Kak Aldin melepas pelukan, secepat kilat membuka gulungan kertas putih yang dia bawa tadi, sehingga terkesan sedang menjelaskan lukisan kepadaku. Untung juga tidak ketahuan.
"Bang!"
Seorang gadis cantik dengan dress selutut warna pink dan tas brended, serta rambut diwarnai kecoklatan berhias pita merah, berteriak antusias begitu menutup pintu mobil.
Kak Aldin menoleh, membiarkan gadis itu setengah berlari menghampiri dan memeluknya. Kurang asem, mesra-mesraan depan rumah orang. Awas aja.
"Maaf, ya, Bang, aku telat ke sini," ucap gadis itu manja, sambil menggamit lengan kiri kak Aldin.
"Nggak apa-apa, Sayang. Ini juga belum lama sampai," balas Kak Aldin lembut. "Oh, iya, kenalin. Ini Icha, adiknya aku.
Icha, ini Dea yang tadi aku bilang." Kak Aldin dengan antusias memperkenalkan aku dan pacarnya.
Aku dan gadis yang terus nempel Kak Aldin itu pun salaman. Mencoba tersenyum seramah mungkin agar tidak ketahuan patah hati mendadak. Nyesek sama panggilan 'sayang' nya itu tadi. Aku yakin sebenarnya Dea juga merasakan hal yang sama, cemburu tiba-tiba disuruh kenalan sama seseorang yang dipanggil adik. Namun, berusaha menahan.
"Nadea. Panggil Dea aja, Kak."
"Icha."
Nadea, nama yang cantik. Sesuai dengan penampilan orangnya yang feminim. Benar-benar bisa dibanggakan sebagai pacar seorang penulis terkenal.
"Oh, iya, kita langsung pulang atau ..." Kalimat Kak Aldin sengaja menggantung. Mungkin memberi kesempatan Nadea menentukan pilihan.
"Iya, pulang aja," tukas Dea cepat. "Kak Icha, kami pamit, ya. Soalnya udah ngantuk!"
Aku mengangguk dan berusaha tersenyum ramah. Sekalipun suasana hati kembali canggung karena Nadea hadir tiba-tiba, tetap kupaksakan mengantar sepasang pacar ini sampai mobil yang diparkir. Tuan rumah harus profesional, tidak baik menunjukkan perasaan baper di depan musuhnya.
"Hati-hati, Dea. Kak Aldin makasih banyak!" ucapku setelah mereka masuk mobil.
"Iya, sama-sama. Kami pamit pulang, Cha!" Kak Aldin mengulang ucapan Nadea, sebagai perwakilan.
Kalau tadi yang mengemudikan mobil adalah Nadea, sekarang gadis itu duduk manis di sebelah kursi kemudi sambil menggenggam jaket Kak Aldin. Uft, mendadak jiwa jailku ingin menunjukkan eksistensi.
Coba ah!
"Kak, tunggu!"
Mobil yang berjalan sedikit itu seketika berhenti, tetap dalam keadaan mesin menyala.
"Apalagi, Cha?" Kak Aldin yang sepertinya gusar, menoleh juga.
"Aku mau ngomong sama Dea, bukan Kakak!" ujarku
"Aku? Kenapa, Kak?" Dea yang heran seketika menunjuk dirinya sendiri.
Aku lantas melangkah, dan berdiri tepat di sebelah Nadea yang membuka kaca mobil. "Dea, maafin aku, ya. Tadi pulang dianterin Kak Aldin. Aku nggak minta, kok. Pacar kamu aja yang maksa!"
"Apa kamu bilang? Saya salah?"
Tanpa dikomando, Kak Aldin langsung menyahut. Hendak turun dari mobil, tapi buru-buru dicegah Nadea.
"Abang, apaan, sih? Malu-maluin tahu!"
"Iya, tapi--"
"Kak Icha ngajak bicara aku, bukan Abang!" sentak Nadea.
Yess, berhasil!
Aku masih berdiri di tempat semula, menyaksikan perdebatan dua orang kekasih yang tadi sempat nempel seperti perangko. Ingin tertawa merayakan kemenangan, tapi buru-buru aku memasang ekspresi serius saat Nadea mengalihkan pandangan kepadaku lagi.
Rupanya gadis feminim itu sudah bisa menenangkan pacarnya. Ups!
"Maaf, Kak. Udah ribut depan kamu," kata Nadea dengan ekspresi tidak enak. "Aku nggak apa-apa, Abang udah sering cerita tentang kamu. Katanya, Kak Icha tu adiknya Abang yang paling baik sekaligus nyebelin. Penyanyi juga.
Terus, tadi itu aku datang ke festival band untuk buktiin. Bener, Kak Icha emang penyanyi yang lagi viral! Wah, aku beruntung banget!" lanjutnya panjang lebar diakhiri pujian.
Loh, kok, Nadea nggak sakit hati atau ngamuk-ngamuk, sih! Benar-benar tidak sesuai ekspektasi.
Aku mengangguk sebagai ucapan terima kasih. Selanjutnya, aku langsung menggunakan trik kedua,. Yaitu melontarkan ledekan yang kutujukan kepada Kak Aldin.
"Kak Aldin, kok, tega banget, ya, jalan sama pacar cantik cuma pakai mobil butut kayak gini! kasihan Dea!" Sengaja kukedip-kedipkan mata seperti yang Kak Aldin lakukan saat mencibirku. "Pelukis terkenal nggak lucu kali misal mobilnya mogok di tengah jalan, terus pacarnya diajak ngedorpng!"
Seketika laki-laki yang memakai jaket abu-abu itu turun dari mobil, rahangnya mengeras menatapku. Tidak dia pedulikan Nadea yang kalang kabut melerai kami.
"Icha, kamu!"
"Apa, Kak!"
Kak Aldin sudah bersiap mengejarku, tapi Nadea buru-buru merangkulnya. "Abang, udah!"
"Dea, tolong lepasin saya. Gadis sombong itu harus diberi pelajaran!"
E'em, sok dewasa amat bilang aku sombong! Aku melihatnya dengan tawa kemenangan. Puas banget bisa balas dendam.
"Abang! Yang duluan ledekin Icha siapa, Abang kan?" sentak Nadea berusaha mengingatkan Kak Aldin bahwa awal mula kesalahan ini adalah dia. "Jadi, Abang harus terima dibales!"
Duhh, pacar yang baik dan pengertian.
Kak Aldin masih menatapku penuh dendam, tapi dia tidak bisa menolak untuk kembali ke mobil.
"Sana, pulang!" teriakku begitu mobil kembali melaju pelan.
Nadea terbahak menyaksikan kami. Sudah mirip Tom and Jerry yang tidak berhasil kejar-kejaran, kan, ya.
"Awas kamu, Cha!" ancam Kak Aldin sebelum mobil meninggalkan halaman rumahku.
"Abang, udah. Cepetan antar aku pulang!" teriak Nadea.
Kak Aldin menurut, mobil silver itu pun akhirnya lenyap dari pandanganku. Aha, aku menang. Sambil berjalan ke pintu, kunyanyikan lagu-lagu sekenanya. Malam ini tidurku pasti nyenyak dan bermimpi sangat indah.
Selamat menahan emosi, pacar orang. Emangnya aku dulu biasa aja gitu Kakak ledek penyanyi bucin?

Bình Luận Sách (665)

  • avatar
    ZᴇʀᴏKɪɴɢ

    nice app

    1d

      0
  • avatar
    RayraChrisyra

    lucuu bingitt

    2d

      0
  • avatar
    Lilis Liss

    baukk

    12d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất