logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 3 Orang ketiga

Hari ke 03:
Orang ketiga.
Sikap ferdi semakin menjadi, sepertinya niat ferdi untuk meninggalkan rena bukan lah bualan semata, menurutnya dari pada mempunyai istri yang berpenyakitan lebih baik mencari wanita lain lagi, dan pilihan nya saat ini adalah jeni yang merupakan sekretaris nya sendiri, selain cantik dan pintar ferdi juga sudah lama mengenal jeni, karena itu lah ferdi memilih untuk menjalin hubungan bersama jeni.
Di pagi hari ferdi menelpon jeni, dengan cepat jeni pun menjawab telepon dari ferdi tersebut.
"Halo mas,"
"Halo jen, kamu sudah bangun?"
"Iya aku baru bangun, ada apa mas?"
"Nggak, aku ingin berangkat ke kantor bareng kamu,"
"Ya boleh,"
"Ok kalau begitu aku jemput kamu ya,"
"Iya, kalau begitu aku juga mau siap-siap,"
"Ok sampai nanti,"
"Iya mas," Jeni pun tersenyum senang.
"Sepertinya mas ferdi mulai memiliki perasaan padaku, dengan begitu jalan untuk mendapatkan hati mas ferdi semakin terbuka lebar untukku," Gumam nya dalam hati.
Sementara itu ferdi tampak sudah bersiap untuk berangkat
"Mas, sarapan nya sudah siap," Ucap rena dengan lembut, walau pun hatinya sering kali di sakiti namun rena tetap saja melayani ferdi dengan sepenuh hati.
"Aku sarapan di luar saja, kamu antar bulan ke sekolah aku sedang buru-buru,"
"Memang nya ada apa mas? Kok buru-buru begitu?"
"Tidak usah banyak tanya, pengen tau saja kamu,"
"Ya Allah mas, kok jawab nya begitu?"
"Ah sudahlah," Lalu ferdi pun beranjak pergi.
"Bu, ayah kenapa?" Tanya bulan
"Tidak kenapa-kenapa sayang, mungkin ayah mu sedang banyak urusan,"
"Oh begitu,"
"Iya, ayo berangkat nanti kesiangan," Dan rena pun mengantar bulan ke sekolah.
****
Jeni tampak nya sudah menunggu ferdi di pinggir jalan, lalu beberapa saat kemudian ferdi pun datang dan dia pun turun dari mobil menghampiri jeni.
"Hai jen, sudah lama menunggu?" Tanya ferdi
"Nggak ko mas baru saja,"
"Oh, ya sudah ayo," Ferdi pun membukakan pintu mobil untuk jeni dan setelah itu mereka pun pergi.
Di perjalanan ferdi sering kali melirik jeni
"Mas kenapa kok melirik aku begitu?" Tanya jeni karena penasaran
"Ah nggak, hanya saja kamu terlihat sangat cantik hari ini,"
"Mmmm masa sih mas?" Jeni tersipu malu
"Iya beneran,"
"Mmmm oh iya mas, aku bawa makanan untuk kamu, nanti di makan ya!"
"Wah kebetulan aku belum sarapan tadi,"
"Loh kok nggak sarapan dulu mas, apa gara-gara aku kamu jadi nggak sempat sarapan?"
"Nggak, bukan gara-gara kamu kok, aku tidak berselera makan di rumah,"
"Oh begitu, kalau begitu mulai sekarang aku akan memasak buat kamu mas,"
"Benarkah, apa tidak merepotkan?"
"Tidak kok mas,"
"Terimakasih ya, kamu memang wanita idaman,"
"Iya mas," Jeni pun tersenyum, dia benar-benar sudah dapat merebut hatinya ferdi, tinggal beberapa langkah lagi maka hasrat jeni untuk mendapatkan ferdi pun akan tercapai.
****
Setelah mengantar bulan ke sekolah, kini rena sudah kembali lagi ke rumah, pikiran dan hati rena saat ini sedang sangat lah kacau, rena merasa hidupnya tidak lagi berarti, di tambah sikap ferdi yang semakin dingin seakan sudah tidak peduli lagi pada dirinya, yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah pasrah.
Beberapa saat kemudian dewi pun datang mengunjungi rena
"Hai ren,"
"Hai wi,"
"Gimana ren, kamu sudah bilang sama ferdi?"
"Sudah wi,"
"Terus tanggapan ferdi gimana? Apa dia setuju kamu menjalani operasi?"
Rena menundukan kepala dan terlihat sedih,
"Ren, kok malah sedih begitu?"
"Mas ferdi tidak setuju aku menjalani operasi wi,"
"Apa? Kamu serius ren?"
"Iya wi, menurut mas ferdi jika operasi nya tidak berhasil, hanya akan buang-buang duit saja,"
"Ferdi bilang begitu?"
"Iya wi,"
"Ferdi memang tidak punya perasaan, demi kesembuhan istri sendiri masih saja perhitungan," Dewi tampak sangat emosi
"Sudahlah wi, lagi pula aku sudah pasrah kok,"
"Nggak ren, kamu tidak boleh pasrah begitu saja, orang seperti dia harus di kasih pelajaran, tidak ada rasa pedulinya sama sekali sama istri,"
"Sudah lah wi, mungkin ini sudah
nasibku,"
"Kamu yang sabar ya ren!"
"Iya wi,"
****
Hubungan ferdi bersama jeni tampak semakin dekat, terlihat ferdi memberikan sebuah kotak pada jeni.
"Apa ini mas?" Tanya jeni
"Itu hadiah untuk kamu,"
"Ini apa isinya mas?"
"Kamu buka saja!"
"Aku buka ya," Jeni pun terkejut ternyata isi dari kotak tersebut adalah sebuah kalung mahal
"Ini beneran buat aku mas?"
"Iya, aku sengaja belikan kalung itu untuk kamu,"
"Wah cantik sekali kalungnya mas,"
"Bagus lah kalau kamu suka, sini biar aku pasangkan," Ferdi pun memasangkan kalung tersebut
"Cocok tidak mas?"
"Mmmm sangat cocok, kamu terlihat semakin cantik,"
"Mmmm ngomong-ngomong kok mas ferdi belikan aku kalung? kalung ini pasti harganya sangat mahal?"
"Karena bagiku kamu adalah wanita yang istimewa,"
"Benarkah?"
"Iya, aku serius,"
"Terimakasih ya mas," Jeni sangat senang dan lalu dia pun memeluk ferdi.
Di malam hari ferdi mengantar jeni pulang, setelah sampai jeni pun mengajak ferdi untuk masuk dulu ke apartementnya.
"Mas ayo masuk dulu,"
"Mmmm boleh," Dan lalu mereka pun masuk.
"Kamu tinggal sendirian di sini?"
"Iya mas, kamu mau minum apa mas?"
"Apa saja,"
Jeni pun memberikan segelas minuman
"Mas, aku mau mandi dulu ya, gak apa-apa kan?"
"Oh iya silahkan,"
Beberapa saat kemudian jeni pun keluar dari kamar, mata ferdi tidak berkedip saat melihat jeni yang mengenakan piyama dress dan terlihat sangat sexy, lalu jeni menghampiri ferdi dan menarik tangan ferdi menuju ke kamar, setelah berada di dalam kamar, secara perlahan jeni melepaskan pakaian ferdi dan setelah itu adegan mesrapun terjadi.
Rena yang sedang menunggu ferdi di rumah tampak sangat gelisah, hatinya merasa tidak enak, lalu rena pun mencoba untuk menghubungi ferdi, namun ferdi yang tengah asik bersama jeni, menghiraukan telepon dari rena.
"Mas ferdi kok belum pulang? telepon ku juga gak di jawab, perasaan ku jadi gak enak, mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa," Gumam rena dalam hati.

Bình Luận Sách (139)

  • avatar
    MarbunRani

    mau kelanjutan nya dong

    5d

      0
  • avatar
    MashaMaritsha

    Sangat keren dan tidak membosankan

    6d

      0
  • avatar
    KullbetWahyu

    baguss. sanggar

    17d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất