logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Part 7

Agas terbangun dari tidurnya yg nyenyak sebab sinar matahari begitu terik hingga menembus jendela kamarnya, Saat ia berjalan menuju kamar mandi langkahnya terhenti karena kaget. "Hah!!! kok, proposalnya udaj jadi?"ucap Agas pada dirinya sendiri.
Diperjalanan saat Agas mengantar Ara pulang ia terus memikir proposal itu. Ara tampak asik bernyanyi mendengar musik yang ia dengar.
“Ra, kamu yah yang ngerjain tugas proposal dari ayah?”tanya Agas sambil menyetir.
“bukan aku.”jawab Ara lalu melanjutkan nyanyiannya.
“Ara aku serius.”ucap Agas mengecilkan volume musiknya.
“ia.. aku yang ngerjain maaf yah.”ucap Ara tersenyum lalu menekan kembali tombol pengeras volume.
“makasih yah..”ucap Agas merangkul Ara.
“ihhh.. kamu apa-apaan sih kan lagi nyetir.”ucap Ara merasa tak nyaman lalu menghindar dari rangkulan Agas.
Sesampai dirumah Agas turun dari mobil ia mengantar Ara sampai kedalam rumah, seperti biasa Sintia telah pergi lebih awal untuk bekerja.
“kalau gitu aku pamit dulu yah.”ucap Agas.
“iya.. hati-hati di jalan.”ucap Ara tersenyum manis, sebelum meninggalkan Ara Agas mencium kening Ara lalu pergi.
Langkah Agas terhenti mendengar teriakan Ara memanggil namanya. “Agas..”ucap Ara, Agas berbalik kearah Ara lalu tersenyum.
“kita pisah ajah yah.”ucap Ara menahan air matanya, Agas terdiam mendengar ucapan Ara seketika tubuhnya seperti patung diam tak berkutik.
Ara masuk dan meninggalkan Agas saat Ara telah pergi, Agas sangat pukul tanpa meminta penjelasaan kepasa Ara ia masuk ke dalam mobil karena mengingat waktu yang sangat mepet Agas pergi untuk bekerja sepajang perjalanan menuju kantor Agas terus memikirkan perkataan Ara itu.
Bagaimana pun setiap perpisahan pasti menyedihkan Ara menangis sejadi-jadinya dikamar hatinya begitu hancur, orang yang begitu ia percaya ternyata dia adalah orang yang paling pandai menyembunyikan kebohongan.
***
Agas terus memikirkan perkataan Ara hingga tak menyadari Karissa ada di dekatnya. “Agas... coba kamu liat bagusan yang mana?”tanya Karissa memperlihatkan sebuah gambar tas namun Agas tak merespon pertanyaan Karissa.
“Agas… Agass…”teriakan Karissa membuat Agas terkejut.
“kamu lagi mikirin apa sih?”tanya Karissa heran.
"senjak kapan loh disini?"tanya balik Agas heran.
"ya apapun Agas, loh ngga denger gue masuk?"tanya Karissa
"Nggak!!"jawab Agas
 
"lo mikirin apa sih?"tanya Bella
“ngga.. gue ngga mikirin apa-apa.”ucap Agas mengelak.
“kamu pasti lagi mikirin cewe kamu itu kan.”ucap Karissa kesal.
“Saa… gue bisa bersikap professional masalah gue sama Ara ya itu masalah di luar, ngga perlu dibawa-bawa sampe ke kantor karena kita itu disini kerja ngga main-main.”ucap Agas dengan tegas.
“sorry yah.. seharusnya gue ngga ngomong kayak gitu.” Karisa mengelus elus pundak Agas seketika Agas melihatnya dengan tatapan marah.
“Sa’ gue duluan yah.”ucap Agas lalu pergi meninggalkan Karissa.
“sering-sering ajah loh bertengkar kalau perlu sampe putus."ucap Karissa dalam hati.
***
Tempat terfavorit Bella dan Aldo adalah kantin sehari tanpa bertemu tante Nana rasanya hampa, “tante Nana.. biasa.”ucap Aldo mengedipkan satu matanya kepada ibu kantin.
“oke.. siapp..”jawab tante Nana memberi jempol pada Aldo.
Mereka duduk menunggu pesanannya datang Bella terlihat mulai gelisah karena sampai sekarang Ara belum juga datang.
“Gentong..”ucap Bella namun Aldo asik menikmati roti buatan tante Nana hingga tak merespon Bella.
“Gentoongggg…..”ucap Bella teriak
“Aduuuu… Bellaaa.. bisa ngga sih loh kalau manggil gue itu dengan nada lembut jangan kek lagi dapat uang kaget kan kuping gue sakit dengernya, heran gue heboh banget.”ucap Aldo ngegas, Bella mengatur nafas terlebih dahulu sebelum bicara.
“Aldo putra Al mahendra.”ucap Bella dengan nada lembut.
“nah gitukan enak di dengarnya!! Bagus, pertahankan.”jawab Aldo menepuk pundak Bella.
“Gue dari tadi udah ngomong lembut tapi lohnya ajah yang budekk..”ucap Bella teriak ditelingga Aldo.
“Bellaaa...”jawab Aldo teriak menutup kedua telinganya.
***
Saat jam kuliah akan di mulai Ara belum juga datang Bella terus mencari-cari Ara ia berusaha menelfon Ara namun hpnya tidak aktif dosen pun sudah datang namun Ara belum juga datang.
Aldo yang tengah asik mendengarkan musik tiba-tiba terkejur " Bella kening loh kenapa.“ucap Aldo khawatir.
"ngga kenapa-kenapa kok."jawab Bella menyangkal.
"tapi itu memar Bella." saat Aldo hendak menyentuk luka itu, Bella langsung menutupi wajahnya dengan buku.
"yakin loh ngga kenapa-kenapa?"tanya Aldo lagi.
"iyaa.. gue ngga papa."
Enam menit kemudian...
"Selamat siang semua.."ucap sapaan dosen.
"siang.. Pakk.."
"Bella, kok gue ngga ngeliat si muka pucat, dia sakit yah?”tanya Aldo berbisik.
“gue juga ngga tau dia kemana.”jawab Bella.
tiba-tiba Ara masuk secara diam-diam saat dosennya sedang menjelaskan. “Ra.. loh dari mana ajah?”tanya Bella.
“gue habis dari perpus.”jawab Ara sambil mengeluarkan bukunya.
***
Saat semua mata kuliah telah selesai Ara tak banyak bicara ia langsung keluar dari kelas Bella dan Aldo mengikutinya.
“Ra.. loh kenapa sih?”tanya Bella.
“Aduuhh Arana... ngga usah aneh-aneh deh muka lu udah pucat jadi ngga usah ngambek-ngambek kek gitu.”ucap Aldo
“gue ngga kenapa-kenapa dan gue juga ngga marah. tapi, gue ada urusan jadi gue tinggal dulu yah byeee..”jawab Ara melambaikan tangan lalu pergi, Bella merasa ada sesuatu yang sedang Ara sembunyikan.
“udahlah Bell mungkin Ara bener lagi sibuk, udah ah ayoo..”ucap Aldo menarik tangan Bella agar pergi bersamanya.
Sesampainya diparkiran Agas menunggu Ara, Ara baru menyadari saat Agas memanggil namanya. "Araa.."ucap teriak Agas melambaikan tangan dari kejauhan.
“kenapa dia ada disini sih.”ucap Ara dalam hati lalu pergi menghindari Agas, melihat Ara pergi Agas mengejarnya.
“Ra.. tunggu dulu.”ucap Agas menahan Ara
“apalagi sih Ga.. gue sibuk ada bimbingan jadi ngga ada waktu.”ucap Ara mengalihkan pandangannya.
“kita harus bicara, ayo masuk mobil.”ucap Agas memaksa.
“aku ngga bisa Agass..”jawab Ara.
"Bentar doang Ra.." Agas menarik tangan Ara.
“lepasanin dia.”ucap Ardan melepas tangan Ara yang digengam Agas.
“loh siapa?”tanya Agas ngegas.
Ara takut jika Ardan akan membuat pengakuan aneh di depan Agas “santai.. gue cuman menjalankan amanah.”jawab Ardan
“amanah siapa yang loh jalankan?”tanya Agas penuh emosi.
Ardan yang tak suka basa-basi itu langsung menarik tangan Ara, namun Agas  menahan langkah Ardan.
“loh mau bawa cewe gue kemana.”ucap Agas dengan luapan emosi, Ardan masih tetap diam dan terlihat santai sementara Ara ketakutan dan berlindung dibelakang Ardan.
“sekarang gue minta loh lepasin cewe gua.”ucap Agas menunjuk Ara.
“santai broo.. gue ngga bakal ngapa-ngapain cewe loh.”ucap Ardan mulai emosi.
mendengar itu Agas hanya terdiam dengan wajah yang begitu emosi, Ardan melanjutkan ucapannya.  “gue bisa ngerbut dia dari loh, karena loh ngga pantes buat dia.”ucap Ardan di telinga Agas dengan tatapan sinis lalu pergi bersama Ara.
“woyyy… urusan kita belum selesai.”ucap teriak Agas penuh emosi, Ara terus berjalan mengikuti langkah Ardan tanpa menengok kebelakang.
***
"ngapain loh liatin gue." Ara terdiam
"udahh sana masuk, bu Anita nungguin loh dari tadi."
Ardan mendorong Ara dan membukakan pintu ruangan itu. "dasar manusia aneh."
"guee bisa dengerr.." ucap Ara membuat Ardan terkejut.
"udah sana masuk."jawab Ardan matanya melotot
Saat selesai bimbingan Ara tak menyangka jika Ardan masih menunggunya.
"loh udah selesai?"tanya Ardan sambil membaca buku.
"udah.." Ardan berdiri lalu berjalan "cabut yuk."
Ara tak beranjak dari tempatnya, saat Ardan menoleh kebelakang ternyata Ara terdiam kebingungan Ardan kembali berjalan menuju Ara lalu merangkulnya, karena Ardan sangat tinggi dibandingkan Ara. Ia harus mendongak keatas untuk melihat wajah Ardan, menyadari Ara trus melihatnya Ardan tak ambil pusing dan trus merangkulnya sambil berjalan.
“loh itu sebenarnya siapa sih, setiap kali gue ada masalah loh selalu datang jadi pelindung buat gue.”ucap Ara dalam hati sambil menatap Ardan.
Saat menyadari Ara trus melihatnya ia hanya tersenyum tipis tanpa melihat Ara. “gue ngga akan pernah biarin siapa pun nyakitin loh.”ucap Ardan dalam hati.

Bình Luận Sách (169)

  • avatar
    CuttiestTisya

    good

    29d

      0
  • avatar
    Riaedi Yocher

    bagusssss bangetttt

    16/08

      0
  • avatar
    Alika Nayla

    Bagusss bngitzz

    04/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất