logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 5 Buku diary 2

“Gimana kalau malam ini kita nginap disini aja” Usul Randi
“Besok masih hari Rabu, ntar tunggu Sabtu aja” Gema menimpali, “Yaudah hari sabtu kita kesini yah”
Reno mengangguk setuju
Setelah Randi dan gema pulang, Reno bermaksud turun kedapur badannya pegal karena seharian hanya rebahan dikasur
“Bi!” Didapur sepi, Entah kemana bi imah .
Reno membuka kulkas disana dia mengambil sebotol air meniral. Ketika berbalik Reno terkejut dibelakangnya berdiri bi imah dengan sorot mata yang menatapnya kosong
“Bi imah ngapain disitu?” Reno menengur, Tanpa berkata apa-apa bi imah berjalan masuk kearah pintu belakang. “Aneh banget” Reno bergumam melihat kelakuan aneh bi imah, Terdengar suara berisik dari arah belakang tempat bi imah berjalan tadi, “Itu bi imah ngapain dah dibelakang” Ketika hendak ingin menyusul bi imah tiba-tiba pundaknya ditepuk dari belakang. “Den!” Bi imah menatap Reno bigung
“Bi imah kok disini?”
“Saya barusan dari pasar den” Terang bi imah
“Bi imah bohong nih, Jelas-jelas tadi saya liat bibi jalan kebelakang “
“Ngga den, saya dari pasar “ Sambil memperlihatkan keranjang belanjaan yang berisi sayur
“Den Reno salah liat kali” Lanjutnya , Reno menggaruk tenguknya dia benar-benar nyakin tadi dia melihat bi imah jalan kebelakang,
Setelah menyimpan belanjaannya bi imah kembali mentapa Reno sambil berkata “Den Reno liat sosok yang menyerupai saya mungkin”
“Maksud bibi?”
“Kemarin saya juga ngalamin hal yang sama kayak den Reno, waktu itu saya didapur sedang masak tiba-tiba saya dengar pintu depan ada yang ngetuk “
“terus?” Reno semakin penasaran
“Saya bukain ternyata itu non winda, Saya tanya ngga jawab. Padahal saya jelas-jelas liat itu non winda. Pas kembali kedapur eh non winda lagi duduk dimeja makan” Lanjut bi imah
“Terus bi imah tanya ngga kak winda habis darimana “
“Iya den, tapi kata non winda dia ngga kemana-mana. pokoknya aneh banget deh den. Yaudah saya masak dulu ya den” Bi imah pamit, Reno berjalan keruang keluarga sambil berusaha mencerna cerita bi imah tadi.
Diruang tamu Reno memutuskan untuk menonton tv saja, Tidak berselang lama papanya muncul dari arah pintu lalu ikut duduk disamping Reno, Reno menatap papanya curiga
“Ini papakan?” Sambil menunjuk papanya Reno mentapa seksama wajah papanya yang kebingungan
“Ya iyalah ini papa, aneh banget kamu “ Adi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar pertanyaan aneh Reno
“Ya siapa tau bukan papa”
“Terus siapa kalau bukan papa?”
“Hantu kali” Reno kembali memfokuskan pandangannya kearah tv
“Enak aja papa dikatain hantu, Aneh-aneh aja kamu ini “
Winda muncul dari arah tangga, ia heran melihat papanya jam segini sudah berada dirumah. Akhir-akhir ini memang Adi jarang berada dirumah, Kalaupun pulang pasti itu sudah tengah malam saat Reno dan winda sudah tertidur
“Loh pa tumben pulangnya cepat” Winda berjalan menghampiri Reno dan papanya yang tengah duduk disofa depan tv
“Eh win, kerjaan papa dikantor udah selesai. Papa juga khawatir sama Reno makanya papa pulang cepat” . winda hanya manggut-manggut mendengar papanya,
“Pa, Aku mau nanya sesuatu deh sama papa” sembari ikut duduk disofa depan tv winda memandang papanya serius
“mau nanya apa?”
“Mama pernah ngga cerita hal-hal aneh kepapa tentang oma?” , Reno ikut memandang kakaknya aneh
“Hal aneh apa maksud kamu”
“Yah ngga tau, kan aku nanya sama papa”
“Mama biasa cerita kepapa tentang oma, tapi ngga ada hal yang aneh” Terang papanya
“Kirain hehe” Winda tersenyum gugup ketika ditatap aneh oleh papanya
“Cuma mau tau aja” lanjutnya
Oma mereka meninggal satu tahun yang lalu, Dan setau Reno dan winda mama mereka seperti tidak terlalu dekat dengan sang omah, Winda Fikir papanya mungkin menyembunyikan sesuatu jelas-jelas buku diary yang dia temukan dikamar papanya, Tidak mungkin kan papa tidak pernah membaca isi buku itu
“Yasudah papa kekamar dulu”
Setelah papanya berlalu, Reno mendekati kakaknya
“Kak”
“Apa?”
“Emang kenapa sama oma?” Tanya Reno penasaran
“Kamu nyadar ngga sih, Kalau selama ini mama kelihatan ngehindarin kita dari omah” Tanya winda setengah berbisik
“Biasa aja”
“Masih sih kamu ngga ngeh. Setiap omah datang kerumah, Mama bakalan suruh aku buat keluar main sama teman-teman, Sampai waktu aku mutusin buat kuliah di luar kota mama sempat berpesan kalau aku ngga boleh biarin omah tau alamat apartemen aku” Winda berfikir sebentar
“Tunggu, Yang dibatasin buat ketemu sama omah itu cuma aku” Lanjutnya
“Kakak benar, Aku ingat setiap omah datang pasti selalu nanyain kakak. Dulu aku Fikir itu wajar kan kakak cucu omah! mungkin Oma kangen sama kakak, Tapi kalau diingat-ingat lagi omah itu aneh banget” Terang Reno
“Maksud kamu?”
“Iya, Waktu itu aku ngga sengaja dengar omah sama mama lagi ngomongin kakak, Aku dengar omah bilang sebentar lagi kakak 17 tahun, Aku Fikir omah mau ngasih kejutan sama kakak”
“Terus apa lagi yang kamu dengar” Cecar winda
“Katanya cuma kakak yang bisa gantiin mama, Tapi aku liat waktu itu mama cuma menggelengkan kepalanya”
Winda semakin nyakin ada yang ngga beres disini.
__
Winda mencerna kembali apa yang tadi Siang diceritakan oleh Reno, Jadi dia memutuskan untuk melanjutkan membaca buku diary milik mamanya yang sempat tertunda tadi. Sembari menghela napas jarinya membuka perlahan buku diary itu kemudian membuka halaman yang belum sempat ia baca
“Jakarta, 8 September 1987
Aku resmi menjadi salah satu dari mereka, aku semakin tidak tenang! Aku sekarang tau tempat apa ini. Yang aku tidak habis Fikir kenapa mama mengajakku masuk perkumpulan ini padahal dia sendiri tau ini perkumpulan yang menyesatkan”
Winda kembali membukan lembar berikutnya
“Jakarta, 3 Okteber 1987
Aku baru bisa menulis, Sebulan terakhir ini mama menyuruhku fokus mengikuti setiap kegiatan perkumpulannya. Disana aneh, Mereka melakukan hal-hal yang tidak wajar! Semakin hari aku semakin takut, Rasanya ingin lari tapi aku tau itu pasti akan sia-sia saja”
“Jakarta 13 Okteber 1987
Aku dikenalkan oleh temanku seorang pria, Namanya Adi. Dia tampan dan sangat baik. Awal berkenalan dia tidak banyak bicara tapi ketika dia mengeluarkan suaranya jantungku terasa berdebar begitu kencang. Ini bukan perasaaan takut seperti aku dekat dengan mama, Tapi ini adalah perasaan nyaman”
Winda tersenyum membaca cerita mamanya,
“ Jakarta, 20 Oktober 1987
Adi begitu manis, Hari ini dia mengirimi aku bunga entah darimana dia tau bunga kesukaanku. Mama sempat memarahiku katanya aku tidak boleh dekat-dekat dengan Adi, Tapi aku tidak pernah mau mendengarkannya, Katanya aku hanya boleh dekat dengan pria yang ada diperkumpulan. Persetan dengan perkumpulan itu!! Aku hanya ingin bersama Adi”
Winda semakin penasaran dengan perkumpulan yang selalu mamanya tulis didalam diarynya, Perkumpulan jenis apa ini sehingga mamanya begitu membenci perkumpulan itu. Winda mengalihkan pandangannya kearah jam yang melingkar diperngelangan tangannya, Sudah pukul 22:00 Malam , Dia berniat untuk membasuh mukanya. Berjalanlah ia menuju kamar mandi yang ada dikamarnya
Disana winda memandangi pantulan wajahnya dicermin, ketika hendak membasuh mukanya, Seperti ada sekelebat angin yang berhembus mengenai belakang lehernya
Winda mencoba tenang dan melanjutkan membasuh mukanya
“Kamu selanjutnya” Terdengar seseorang berteriak di telinganya, Refleks winda memutar badannya. Dia terkejut tentu saja
“Windaaaa” suara itu lirih,
“Windaaa” Sekali lagi winda mendengar dengan jelas seseorang memanggil namanya. Winda menutup kedua telinganya
“Kamu siapa?” Winda berteriak
“Keluarr kamu”
“Hi hi hi “ Sosok itu tertawa mendengar teriakan winda , “Kamu selanjutnya” suara lirih itu kembali terdengar berulang-ulang dengan kata yang sama “kamu selanjutnya. kamu selanjutnya. kamu selanjutnya” suara itu terus terdengar, semakin cepat dan semakin cepat
“DIAM!!” Winda berteriak histeris sambil menutup kedua telinganya.
suara itu tiba-tiba menghilang, Winda berusaha mengatur deru nafasnya. Badannya lemas, keringat membasahi wajahnya, dia ketakutan setengah mati
“mama hiks…” dia menangis tersedu-sedu
“aku takut ma”

Bình Luận Sách (247)

  • avatar
    RosdianaDian

    bagus

    06/08

      1
  • avatar
    HudaSofwan

    bagis

    14/07

      0
  • avatar
    MaulanaRachmad

    I like this

    23/06

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất