logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 2 Suzi Mengingat Masa Lalu

Suzi berjalan ke pantai karena mengingat kekasihnya yang telah meninggalkannya selama 3 tahun, air mata membasahi pipinya tanpa berhenti.
"Sudah tiga tahun berlalu, aku masih saja merindukan mu, kali ini aku ingin ke Los angeles untuk bekerja di sana, mungkin dalam waktu dekat aku tidak bisa pulang ke sini, Wilber walau jodoh kita telah berakhir tapi selamanya kau ada di hati ku,"batin Suzi yang melihat ke arah lautan besar itu.
Villa keluarga Pan.
Wallace pulang ke rumahnya atas permintaan Ayahnya, Mike Pan. di siang itu ayahnya bersama Julia dan Wallace berkumpul di ruang keluarga.
Julia yang di panggil sebagai Bibi Julia adalah ibu tiri Wallce yang di nikahi oleh Mike dia saat ibunya Wallace baru meninggal tidak lama.
Hubungan Wallace tidak baik di karenakan niat Julia yang selalu ingin berusaha merebut harta kekayaan keluarga Pan.
"Wallace, beberapa hari ini apa yang kamu sibukkan sehingga tidak pulang ke rumah?" tanya Mike yang sedang duduk bersama di ruang keluarganya.
"Sibuk dengan urusan bisnis," jawab
Wallace dengan bersifat cuek.
"Sesibuk apa sehingga kau harus tinggal di luar?"
"Bukankah sudah biasa aku tidur di villa pribadi ku? kenapa harus di permasalahkan?" tanya Wallace dengan bersikap dingin.
"Wallace, Papa hanya ingin kamu ingat sini adalah keluarga mu."
"Margaku Pan, ini sudah cukup membuat ku ingat!" balas Wallace dengan dingin.
"Baiklah, kita tidak perlu membahas tentang itu lagi" jawab Mike.
"Mike, jangan marah! putramu sudah dewasa jadi tidak mungkin kau selalu mengikatnya di rumah," ujar Julia dengan tatapan sinis ke arah Wallace.
"Tidak perlu berbasa-basi! ada apa menyuruh ku pulang?" tanya Wallace.
”Wallace, Bibi berharap kamu segera menikahi Li Na, dia adalah gadis baik dan kalian sudah lama bersama seharusnya sudah tiba saatnya bahas masalah pernikahan kalian" sebut Julia dengan senyum
"Aku tidak pernah mengatakan ingin menikah," jawab Wallace dengan cuek.
"Kalian sudah lama bersama, pihak wanita adalah keluarga yang baik, ada benarnya kata bibimu kalian harus menikah," lanjut Mike.
"Kalian telah memaksa ku bertunangan dengannya dan sekarang ingin aku menikahinya, bukankah ini agak berlebihan jika kalian ingin mengatur kehidupanku," kata Wallace dengan raut wajah tidak senang.
"Mereka adalah keluarga terpandang, tidak salah jika kalian menikah, kan?" tanya Mike mulai kesal.
"Kalau kalian ingin memaksa ku jangan salahkan aku tidak hadir di hari pernikahan itu," jawab Wallace dengan tatapan serius.
"Kenapa kau tidak bisa mengerti? pernikahan bisnis itu sudah biasa, dulu saat Papa menikah dengan Mama mu itu juga karena bisnis," kata Mike meninggikan nadanya.
"Dan Mamaku harus menikah dengan seorang pria yang tidak memiliki hati nurani dan berselingkuh di belakangnya, dan setelah dia meninggal suaminya langsung menikah dengan wanita lain" jawab Wallace mulai kesal.
"Wallace Pan, apa kau tahu apa yang kau katakan?" bentak Mike dengan bangkit dari tempat duduknya.
"Apa aku ada salah bicara? pernikahan demi bisnis pada akhirnya akan menimbulkan luka di hati, itu yang mamaku rasakan, menikah denganmu dengan hatinya yang tulus dan apa yang kamu berikan padanya? kebahagiaan atau penderitaan? yang kamu berikan padanya adalah perselingkuhan" bentak Wallace yang menghampiri Mike.
"Kau?"
"Kenapa? apa kehabisan kata? bersama wanita ini dan melukai mamaku, apa kamu masih berharap aku akan berdamai dengan mu?" sebut Wallace dengan kesal.
"Mike, jangan ribut dengan Wallace! ini memang salahku, aku telah melukai kakak Lei!" ujar Julia yang berpura-pura menangis.
"Julia, jangan menangis ini bukan salahmu, jangan mendengarkan kata anak ini" bujuk Mike sambil mengusap air mata buaya wanita itu.
"Begini saja, kalian ingin aku menikah wanita itu? baik aku lakukan! " kata Wallace yang kembali duduk di sofa.
"Apa kau serius?" tanya Mike.
"Benar, aku serius! aku akan menikahinya, setelah aku bosan aku bebas membawa wanita man pun pulang ke rumah, dan dia ataupun kalian tidak berhak menyalahkan ku atau melarang ku!" jawab Wallace dengan sengaja.
"Wallace...," bentak Mike dengan emosi.
"Aku hanya mengikuti cara mu, menikah demi bisnis keluarga, dan kemudian berselingkuh bukankah ini semua aku pelajari dari mu?" jelas Wallace dengan sengaja dan senyum.
"Sudahlah! jika kau ingin menantu pilihan kalian senasib dengan mama ku maka lakukan saja pernikahannya, wanita itu adalah pilihan Bibi Julia tentu saja aku tidak akan mengabaikannya dan akan melayaninya dengan baik" kata Wallace dengan sengaja dan meninggalkan villa itu.
"Anak ini hanya buat ku kesal," ketus Mike yang emosi.
"Mike, jangan marah lagi! ini salahku, aku tidak pantas memaksanya aku bukan mama kandungnya," kata Julia dengan berpura-pura menangis.
"Julia, kau melakukannya hanya demi kebaikannya, jadi bukan salah mu," bujuk Mike yang memeluk Julia.
"Dasar bocah tidak tahu diri, sampai sekarang masih tidak ingin menikah dan sengaja menentang ku, bahkan pria tua ini juga tidak bisa memaksanya" batin Julia.
"Tuan Pan,kita mau kemana?" tanya David yang sedang mengendarai mobilnya.
"Ke Villa!" jawab Wallace dengan memejamkan mata.
"Baik" jawab David.
Keesokan harinya..
Wallace dan David berangkat ke swedia untuk urusan kerja, King Star Group membangun proyek besar di kota itu yang di jalani oleh Wallace.
Setelah tiba di kota swedia Wallace langsung memantau para pekerja di sana bersama David.
Setelah beberapa jam kemudian.
"David, aku ingin berjalan sebentar" kata Wallace.
"Baik Tuan Pan," jawab David dengan menurut.
Wallace berjalan dengan santai sambil menikmati pemandangan di kota itu.
Di sisi lain Suzi yang berada di sekitaran sana sambil berjalan mengingat masa lalunya, di saat Wilber masih hidup mereka pernah berkencan di tempat itu, tempat itu adalah sebuah kenangan yang tidak bisa di lupakan bagi Suzi.
"Aku hanya ingin melihat mu untuk sekali lagi, tapi ini sudah tidak mungkin," gumam Suzi sambil melihat pemandangan sana.
"Aku memilih ke los angeles karena ingin memulakan hidup baru, aku tidak bisa melupakan mu di sini sangat banyak kenangan kita. Wilber, kita bersama hanya setengah tahun tapi kenangan mu adalah selamanya bagi ku" batin Suzi.
Di saat Suzi melihat ke sekitaran sana dia melihat seorang pria yang berpenampilan rapi dan wajahnya yang familiar baginya, di saat itu posisi Suzi tidak jauh dari pria itu, dia melihat dari sisi kiri pria itu tersebut.
Suzi yang melihat pria itu dengan tatapan yang penuh kesedihan sehingga mengeluarkan air matanya.
Pria itu yang tidak lain adalah Wallace Pan yang sedang berdiri melihat pemandangan sana dan tanpa dia sadari seorang gadis yang sedang melihat ke arahnya dengan perasaan kesedihan yang mendalam

Bình Luận Sách (168)

  • avatar
    KIZKA DEKA RAMADANIJAZZ

    yaa

    22/08

      0
  • avatar
    WijayaSusi

    bagus

    22/08

      0
  • avatar
    Eem Mbrott

    bagusdss

    19/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất