logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Rama's Birthday

"Ya elah kemana sih ni bocah, kelupaan apa gimana," gumam Stela.
Stela merasa gelisah mengetahui Nadin yang masih lembur di kantornya. Kue yang di kirimkan Nadin telah tertata rapi di meja rias Stela. Baginya bukan kue yang terpenting, namun kehadiran sahabatnya di acara spesial kekasihnya. Apalah arti persahabatan mereka bertiga jika melewatkan hari spesial masing-masing.
Berkali-kali Rama menghubungi Stela yang terkunci di kamarnya. Stela sengaja menguncinya agar tidak mengacaukan kejutan yang di siapkan Stela dan Nadin.
Kini waktu telah menunjukkan pukul 21.35, Nadin belum terlihat sama sekali keberadaannya. Stela semakin khawatir saat mendengar suara bergemuruh dari luar jendelanya. Hujan akan segera turun dan ia takut Nadin kenapa-kenapa di luar sana. Terlebih ponselnya tidak bisa di hubungi sejak tadi.
Sementara itu di kantor Nadin telah bersiap untuk menuju ke kosan Stela.
"Nay, mau aku anterin ke kosan?" tanya Bram menawarkan.
"Mm boleh deh, pasti tuh anak dah nungguin," jawab Nadin.
Mereka pun bergegas menuju parkiran. Segera Bram memacu motor sportnya menuju kosan Stela. Tak butuh waktu lama bagi Bram untuk sampai di depan kosan Stela.
"Eh berenti berenti!" ucap Nadin tiba-tiba.
"Kenapa Nay, ngagetin aja," jawab Bram mengerem motornya tepat di depan gerbang kosan.
Tatapan Nadin menangkap seorang lelaki yang tengah diam di pinggir jalan di dekat kosan Stela. Motor KLX berwarna hijau yang tak asing baginya. Namun ketika Nadin menoleh kembali ke tempat lelaki itu menepi, seketika sosok itu pergi menjauh memacu motornya.
"Nay, ada apaan sih?" tanya Bram pada Nadin yang masih menatap lelaki itu.
"Eh, enggak kok, mm... makasih ya, mau mampir nggak?" ucap Nadin menawarkan.
"Ah langsung pulang aja, lagian kan ini party kalian, salam aja buat semuanya ya," jawab Bram.
Setelah berpamitan Bram pun kembali memacu motornya. Nadin sekali lagi memastikan keberadaan seseorang yang tak asing itu. Namun tetap tak ia temukan kembali. Nadin pun segera masuk ke dalam kosan dengan terburu-buru.
"Cokkkk!"
Nadin menerobos masuk ke dalam kamar Stela tanpa aba-aba.
"Ya Allah lu itu kemana aja sih, gue udah panik banget nyariin," ucap Stela yang tengah sibuk mendekor kamarnya.
"Sorry tiba-tiba di suruh lembur," ujar Nadin.
Dengan sisa waktu yang ada mereka segera mendekorasi kamar Stela menjadi mini party mereka untuk merayakan ulang tahun Rama. Sekitar pukul 23.30 semua telah siap di posisinya. Nadin dan Stela terbarin di atas kasur sembari menatap langit-langit yang kini telah penuh dengan hiasan foto kebersamaan mereka.
"Cok, nggak kerasa kita bareng udah empat tahun ya," ucap Stela membuka obrolan.
"Iya, gue berharap lu cepet beresin skripsi cok, jangan kebanyakan ngegame terus," ucap Nadin.
"Iya iya ntar kalo udah mood juga di kerjain," jawabnya.
Ditengah obrolan santai itu Stela teringat akan pesan dari instagramnya tadi sore.
POV Stela
"Astaga ini notif ganggu banget orang lagi ngepush juga," gumam Stela yang tengah asik bermain game.
"Stel, udah dimana?"
Sebuah pesan yang masuk di akun instagramnya yang ternyata itu adalah pesan dari Gilang. Seketika Stela merasa aneh, pasalnya ia sama sekali tidak memiliki janji atau pun berkomunikasi dengan Gilang sebelumnya. Stela pun tak membalas pesan Gilang tersebut. Ia berpikir bahwa Gilang salah mengirim pesan.
|
|
|
|
"Heh, cok,"
Nadin tiba-tiba membuyarkan lamunannya. Terlihat Nadin yang tengan sibuk mempersiapkan kue ulang tahun Rama di atas meja Stela.
"Ini udah jam dua belas kurang sepuluh menit, buruan panggil," pinta Nadin.
"Oh iya bentar lupa naro kunci kamar dia," jawab Stela.
Sejak dua jam yang lalu Stela memang sengaja mengunci Rama di dalam kamar kosannya. Tujuannya tak lain untuk membuatnya tetap berada di kamarnya tanpa mengganggu proses dekorasi kejutan yang ia siapkan dengan Nadin.
Setelah mendapatkan kunci kamar Gilang, ia pun segera menuju kamar Gilang untuk membukanya.
Cekrek...
"Astagah!"
Stela terkejut melihat Rama yang telah berdiri tepat sesaat ia membuka pintu kamarnya. Rama dengan tatapan tajam menatap sinis ke arah Stela. Sudah di pastikan jika Rama akan marah besar karena Stela telah menguncinya di dalam kamar.
"Emmm, sebelum kamu marah-marah mendingan ikut aku sebentar ya," ajak Stela setengah ketakutan.
Di gandengnya Rama menuju ke kamar. Di sana telah bersiap Nadin yang tengah menunggu mereka.
"Ttaaarraaaa.... Happy birthday to you..."
Sorak sorai Nadin dan Stela memenuhi kamar Stela. Lampu warna-warni kini menghiasi seluruh isi kamarnya. Nadin yang memegang kue pun menghampiri Rama yang masih tersenyum menahan amarah yang sebelumnya ingin ia ledakkan.
"Tiup dong tiup," ujar Nadin.
"Make a wish dulu ayang," ujar Stela.
"Semoga persahabatan kita langgeng terus,"
"Aminnn," jawab Nadin dan Stela.
"Semoga Nadin cepet dapet jodoh,"
"Aminnn," teriak Stela.
"Yang paling besar do'anya semoga Stela ceper selesein skripsinya,"
"Amiiinnn," teriak Nadin.
Fiiuuhhh
"Yyeeaayy, selamat ulang tahun ayang aku," ucap Stela di akhiri dengan kecupan di pipi Rama.
"Selamat menua sahabat gue," ucap Nadin dengan cipika cipiki ala mereka.
"Thank you banget ya, kirain kalian lupa sama aku, makasih juga buat musuhin seminggu ini," ujar Rama.
"Ahahahaha," sontak tawa pun pecah di antara mereka bertiga.
"Ceremony nya kan udah, berarti sekarang waktunyaaaa..." ujar Stela.
"Party time!" seru mereka bersamaan.
Mereka pun segera menyalakan musik dan tak lupa lampu warna warni kini telah menyala bak tempat diskotik. Ketiga sahabat itu pun berjoget seiring dengan lagu yang mereka putar.
Sementara itu Gilang yang sedari sore berada di depan kosan Nadin hanya mampu melihat keseruan mereka dari gerbang kosan. Terlihat dari jendela yang memantulakan siluet mereka, tengah asik berpesta. Gilang pun menyimpulkan senyum di ujung bibirnya. Di sisi lain ia sangat rindu dengan mereka. Terlebih dahulu mereka melakukan hal yang serupa jika ada salah satu dari mereka yang tengah berbahagia. Nmun kini keadaan telah berubah. Gilang tak mempunyai hak untuk kembali lagi bahkan sekedar berkomunikasi.
Terbukti dengan Stela yang tak meresponnya sama sekali.
"Eh mas, nyari siapa?" tanya pak satpam yang menghampiri Gilang.
"Oh enggak pak, nggak nyari siapa-siapa," jawab Gilang yang bersiap pergi.
|
|
|
|
Keesokan paginya Nadin, Stela dan Rama terbangun dari tidur mereka. Rama yang terbangun lebih dahulu terkejut saat mendapati ia dan Nadin ternyata tertidur di lantai dengan karpet bulu. Segera ia membangunkan Nadin dan Stela yang tidur di atas kasurnya sendiri.
"Bangun! bangun! Udah siang woy bangun," teriak Rama.
"Mmhhh, apaan sih Ram, gue masih ngantuk banget nih," jawab Nadin.
"Heh ulet keket, bangun bangun," teriak Rama di telinga Stela.
"Ottoke oppa," jawab Stela mengigau.
Karena sangat sulit di bangunkan akhirnya Rama membiarkan kedua sahabat itu tertidur dengan posisi mereka masing-masing. Rama teringat dengan hadiah yang ia terima dari Stela dan Nadin semalam yang belum sempat ia buka karena sibuk bernyanyi hingga dini hari.
"Jadi penasaran ngado apaan sih mereka," gumam Rama memegang kadonya.
Saat Rama membuka kado dari Stela ia tersenyum malu karena isi kado tersebut ialah celana kolor berwarna biru dengan gambar kartun doraemon.
"Emang nggak salah sih macarin kamu Stel," batin Rama.
Diliriknya Stela yang masih tertidur dalam keadaan kepala yang hampir menyentuh lantai. Dilanjutkannya membuka kado dari Nadin sahabatnya. Kado itu tak terbungkus kertas kado seperti pada umumnya. Hanya terbungkus kardus sedang.
Saat Rama membukanya, ia sedikit heran karena itu adalah hadiah yang paling aneh yang pernah Rama terima dari Nadin.
"Hah, lilin? Disuruh hardcore kali yak gue," gumamnya.
Disaat Rama akan meletakannya di meja, ia tak sengaja menemukan sebuah note dari dalam kardus tersebut.
"Lah pake surat segala nih bocah," batinnya.
"Remember the smell when you're alone," tulis pesan tersebut.
"Lah nih anak ngigo apa gimana dah," Rama semakin heran.
Namun sebelum keheranannya bertambah, ditemukanlah pengirim note di belakang kertas tersebut. "Mustof" inisial yang tak asing bagi Rama. Sudah di pastikan itu adalah Mustofa teman SMA Nadin dan Stela. Rama pun semakin tertawa geli mengetahui Nadin salah memberinya hadiah.
Siang menjelang akhirnya Rama kembali ke kamar Stela membawa makanannya. Jika dengan cara berteriak tak dapat membangunkan mereka, kini Rama makai jurus jitunya yaitu menggunakan makanan favorit mereka.
"Mmmhhh bau apa inih enak banget," gumam Stela dengan mata terpejamnya.
"Hmmm mi goreng telor pake nasi yah," timpal Nadin yang kini telah terduduk mencari sumber baunya.
Rama mengerjai mereka dengan mendekatkan mi gorengnya ke arah Nadin dan Stela. Saat mereka menemukan sumber bau itu seketika kepala mereka beradu.
Jedug...
"Aww!" pekik Nadin dan Stela bersamaan.
"Hahahahaha," tawa Rama pecah melihat tingkah sahabat dan kekasihnya itu.
"Ih nggak lucu becandanya," protes Stela.
"Lagian kalian tidur kek latihan mati aja, susah dibangunan,"
"Bangunin," protes Stela. Rama hanya menyeringai.
Stela dan Nadin mendekat ke arah Rama yang tengah asyik menikmati mi gorengnya. Nampak mereka menelan ludah ketika Rama perlahan menyeruput mie nya.
"Mau?" ucap Rama menawarkan.
Mereka pun hanya mengangguk bersamaan.
"Tuh di atas kulkas," tunjuk Rama.
Dan benar saja Rama telah membuatkan dua piring mi goreng dengan telor ceplok diatasnya. Tanpa berlama-lama mereka melahap rakus mi goreng itu.
"Sering-sering yak kek gini," ucap Nadin dengan mi yang penuh di mulutnya.
"Iya, sering-sering juga kasih lilin aroma terapinya yak Nay, mayan gue jual lagi tuh sekerdus," jawabnya.
"Uuhhuukkk.... uuhhuukkk...," Nadin tersedak mendengar ucapan Rama. Stela dengan sigap menberinya minum.
"Hah, lilin apaan?" tanya Nadin.
"Itu lilin dari babang Mustof, beuh wanginya bikin klepek-klepek Nay, mana ada ucapannya so sweet banget," ledek Rama.
Wajah Nadin seketika berubah menjadi merah. Ia tak kuasa menahan malu saat ia ternyata salah memberikan kado padanya.
"Aww cie cieee," goda Stela mencubit lengan Nadin.
Bersambung...

Bình Luận Sách (135)

  • avatar
    BooBae

    Semangat lanjutkannya ya, aku mo baca dulu 😍😍😍

    01/05/2022

      0
  • avatar
    CsesmiAnggun

    lanjut min part 3 nya di tunggu

    25/06

      0
  • avatar
    RositaDinda

    pliss mana lgi lanjutannya

    06/03

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất