logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

2. Be ignored

"Omo!!" kaget Ke empat putri keluarga park. " Appa, Eomma " Teriak Alika, Alice, Caroline, sambil berlari memeluk kedua orang tua mereka. orang yang ada di ruang keluarga dan berteriak adalah kepala keluarga, keluarga park yaitu Abrar park, iya baru pulang dari perjalanan bisnis bersama istrinya, yaitu Sandra kim.
BUKK!
Tidak menunggu lebih lama lagi pelukan dari ke tiga putri park ini berlarian dan memeluk Eomma mereka, untung saja sandra park Eomma mereka ini dengan sigap menahan tubuhnya kalau tidak, bisa di pasti mereka akan jatuh bersamaan.
“Eoh! apakah kalian tidak bisa pelan-pelan?, kalau Eomma tidak sigap bisa-bisa kita jatuh bersama". kata Sandra dengan sedikit kesal.

Melihat ketiga putrinya memeluk Sandra tentu saja membuat Abrar merasa iri, kenapa hanya Sandra yang dipeluk?, padahalkan Abrar juga ingin dipeluk oleh ketiga anaknya. karna merasa ketiga anak ya ini lama sekali tidak mau melepas pelukan sandra Abrar mulai lah angkat bicara.
"Apa kalian tidak merindukan Appa?". Tanya Abrar dengan muka yang memelas, tapi sayangnya seperti hanya angin lewat ketiga anaknya bahkan seakan-akan tidak mendengar ucapan Appa mereka, Tapi untunglah Sandra mendengar dan melihat wajah suaminya yang kesal, akibat tidak dipedulikan oleh ketiga anaknya.
"Bisa lepaskan pelukannya sekarang?, nafas Eomma mulai sesak". Tanya Sandra dengan sedikit kekehan.
" Eomma, kau selalu merusak suasana, kami merindukan mu Eomma". ujar Anak kedua keluarga park, sambil melepaskan pelukan pada Sandra, yang diikuti oleh Ke dua adik kembarnya.
" Mianhae, tapi eomma kasihan melihat Appa kalian dia ingin dipeluk juga oleh kalian". jawab Sandra dengan menatap Abrar yang kesal.
" Eoh!, Mianhae Appa, kami juga merindukan mu". ujar kedua kembar dengan bersamaan, dan langsung memeluk Appa mereka, diikuti oleh Caroline. Disaat yang bersamaan Sandra melirik sekilas ke arah anak sulungnya yag berdiri disamping sandra, tapi tidak terlalu dekat, Alesya tersenyum saat Eomma nya melirik, tapi Sandra dengan cepat mengalihkan pandangnya.
"Appa membawa oleh-oleh kan?". tanya ketiga serempak. Sandra yang mendengar anaknya menanyakan oleh-oleh hanya dapat tersenyum kencil.
"eoh! tentu Appa bawakan untuk putri appa ini". jawab Alber dengan senyuman. mendengar itu ke tiga putrinya sangat tampak senang.
"kalau begitu apakah kami boleh mengambilnya?, pasti ada di garasi mobil Appa kan?". tanya Caroline dengan menggoda appa nya. pasalnya Caroline tau bahwa biasanya oleh-oleh akan diantar ke kamar mereka masing-masing, mendengar pertanyaan anak ke duanya sandra dengan cepat menjawab.
" Ani! oleh-olehnya akan diantar ke kamar kalian masing-masing seperti biasa". jawab sandra park dengan muka datar. melihat muka datar Sandra saat menjawab, membuat ketiga anaknya bingung bukan karna jawabannya tapi muka datar sandra lah yang membuat mereka bertanya- tanya di pikiran ke tiga putri park ini, karna tidak mau ambil pusing mereka beranggapan bahwa Eomma mereka sedang lelah karna baru pulang dan hanya menganggukkan kepala.
"Kalau begitu Appa dan Eomma ingin bersih-bersih terlebih dahulu setelah itu mari kita makan siang bersama". ujar Abrar dengan senyuman di bibirnya.
" Ne appa". jawab mereka serempak, termasuk putri sulung. Mendengar putri Sulungnya ikut menjawab, membuat Sandra menatap Alesya dengan tatapan yang tajam, tapi itu hanya dilihat oleh Alesya, Alesya yang melihat tatapan tajam dari Eomma nya segera mengalihkan pandangnya, jujur saja pandangan Sandra sangat mengerikan, sementara ketiga adiknya menatap antusia saat beberapa maid mulai berjalan menuju kamar ketiga anak park untuk mengantar oleh-oleh.
"kajja yeobo!". ucap Sandra menghentikan tatapn tajamnya, hingga menatap sang suami dengan wajah lelah nya. sang suami yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala, seraya mwngikuti sandra menuju kamar mereka, di lantai 3.

********
"eoh! eomma memang the best saat membeli oleh-oleh". Gumam Caroline sambil melihat semua oleh-oleh di kamar nya. sama halny dengan dua kembaran itu juga di kamar mereka untuk melihat-lihat oleh-oleh nya, lain halnya dengan Alesya, Alesya sedang di dapur untuk membantu maid menyiapkan makan siang mereka, walaupun maid dirumah banyak, tapi sudah menjadi rutinitas Alesya untuk membantu maid menyiapkan makan, toh Alesya juga tidak mempunyai kegiatan sekarang.
Tidak terasa waktu berjalan, sudah waktu untuk makan siang, makan siang pun sudah siap semua, Alesya menuju lantai 3 untuk memanggil ketiga adiknya untuk makan siang, sementara kedua orang tuanya dipanggil oleh maid. Tidak menunggu waktu lama sekarang semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan.
selama makan hanya terdengar dentingan sendok, tidak ada percakapan antara keluarga Park ini, mereka menikmati makan siang mereka, suara Kepala keluarga park memecahkan keheningan dimeja makan.
"Apa kalian suka hadiah yang kami bawakan?" tanya Abrar kepada anak-anaknya, lebih tepatnya ketiga anaknya.
"Ne appa kami suka." jawab bersamaan ketiga putri keluarga park, kecuali Alesya.
"bagus lah kalau kalian suka". kata Sandra dengan senyum di bibirnya.
******
"Appa, eomma kita nonton Film bergenre horor saja ya, ujar Alice putri bungsu Park.
"Ani! kau pasti tidak bisa tidur nanti, dan aku yang repot, karna harus menemani mu". jawab Alika kembaran Alika. mendengar balesan Alika, membuat Alice mengerucutkan bibirnya, Alice akui setelah menonton film hantu Alice biasanya memang tidak bisa tidur, tapi mau bagaiman pun Alice tetap ingin menonton genre horor.
"baik-baik lah, kita nonton Film horor saja". ujar sang appa dengan cepat, sambil melirik ke dua anaknya, pasalnya kalau tidak bisa-bisa acara menonton mereka tidak jadi, di karenakan bisa terjadi perdebatan antara dua anak kembarnya ini, yang mana satu pun tidak ada yang mau mengalah.
Alice menjulurkan lidahnya ke arah Alika kembaran nya, lebih tepatnyan kak kembarnya, sebab Alika lahir 3 menit lebih cepat dari Alice.
"Ani appa, Alika tidak setuju, nanti Alice akan menganggu tidur Alika, hanya untuk menemaninya yang tidak bisa tidur karna terbayang-bayang hantu di dalam film horor itu". ujar Alika dengan wajah ketidak setujuan.
"bagaimana kita menonton film bergenre komedi romantis?, lagi pula itu genre film yang Alesya eonnie suka". kata Caroline sambil memberi senyuman. mendengar nama Alesya membuat Sandra emosi, tapi cepat- cepat Sandra meredam emosinya, sebelum diketahui oleh 3 anaknya.
"Ani! bagaimana kita menonton genre horor saja?". jawab Sandra dengan yakin. saat melihat sekilas raut wajah Alika yang kesal, sandra dengan cepat meyakinkan Alika.
"nanti Alice akan eomma temani sampai tidur agar tidak merepotkan Alika". ujar Sandra meyakinkan. mendengar ucapan Sandra hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Alika. Tidak menunggu waktu lama Alice dengan antusia memutar film horor yang hendak mereka tonton.
tanpa terasa Film berdurasi 1 jam sudah selesai, walaupun selama menonton sering terdengar jeritan, lebih tepatnya jeritan terkejut saat hantu muncul dengan tiba-tiba.
"Alesya temui appa diruang kerja appa sekarang". ujar abrar dengan muka datar.

Bình Luận Sách (60)

  • avatar
    Aidil wahadaAidil wahada

    wow bagus Kak buat cerita taennie

    29d

      0
  • avatar
    WULANDARIJULLIA

    bagus

    13/08

      0
  • avatar
    MuclisohEuis

    trimakasih

    12/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất