logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

07. Ajari Assyifa sihir!

Assyifa pingsan sehari penuh, mungkin karena tubuhnya kelelahan serta mentalnya yang naik turun seperti rollercoaster. Hikari setia duduk sambil merajut syal untuk saudarinya, sedangkan Marcel masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dua saudara kembar yang memiliki umur enampuluh tahun berbeda, dia pusing memikirkan apa yang terjadi.
"Calvin buatkan teh untuk kak Marcel..." Suruh Hikari pada cucunya.
"Hikari, apa orang tua Calvin tidak ada? Dari kemarin aku tidak melihat mereka." Tanya Marcel. Hikari menaruh syalnya, "Ibunya Calvin meninggal sementara anakku dia bekerja sebagai masinis kereta dan pulang sebulan sekali." Jelas Hikari, Marcel mengangguk paham walau agak shock Hikari berkata dia memiliki anak, yah dia saja memiliki cucu.
"Suamimu?" Tanya Marcel lagi, "Meninggal." Jawab Hikari.
Marcel menyenderkan punggungnya pada kursi tempatnya duduk, kamar ini membuatnya berada diabad pertengahan dimana masih belum benar-benar ada teknologi seperti handphone.
Bosan menunggu, akhirnya Marcel berbaring dan menutup matanya menikmati semilir angin pagi dari jendela, sejuk disini.
"Apa yang terjadi selama aku mengilang... Kak Marcel?" Tanya Hikari. "Semua orang sedih termasuk Assyifa, dia sempat dirawat dirumah sakit jiwa karena kamu tidak pernah kembali." Kata Marcel.
Hatinya mencelos, dia merasa bersalah karena tidak kembali karena takut akan ada pembunuhan lagi, dia sudah dengar berita kematian ibunya dari Marcel, Hikari sangat sedih karena itu ditambah dia juga penyebab Assyifa mengalami gangguan mental.
"Maaf saya tidak kembali lagi, semuanya sudah terlanjur... Aku bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kalau aku sudah jadi nenek-nenek begini." Kata Hikari.
"Pfft– Kalau begitu apa ada sihir yang mengembalikan umur seseorang?" Tanya Marcel.
Hikari mematung sebentar lalu mengangguk, "Ada, tapi saya mendengar bahwa yang memiliki sihir waktu adalah raja iblis. Dia berbahaya dan susah dikalahkan oleh orang seperti kita."
"Lalu bagaimana caramu mengalahkan raja iblis sebelumnya?" Tanya Marcel.
Hikari mengayungkan tangannya, mengeluarkan beberapa elemen seperti api dan angin, menunjukan kekuatan sihirnya pada Marcel. Takjub melihat sihir langsung seperti itu, dia kembali duduk dengan tegak saat melihat itu.
"Ini aku dapatkan dari memakan buah kristal di gunung Azalea." Katanya. "Disana ada buah yang tumbuh lima puluh tahun sekali, kamu akan mendapat pasokan sihir yang besar jika memakannya." Lanjutnya lagi.
Marcel berdiri, "Kalau begitu ayo kesana dan makan buahnya lagi." Kata Marcel.
"Telat, sudah lewat. Waktu aku datang sisa lima tahun lagi sebelum buahnya muncul, sementara sekarang umurku tujuh puluh lima tahun itu berarti buah terakhir muncul lima tahun lalu pula." Kata Hikari.
Brak! Pintu terbuka, "Kakek Marcel! Ini tehnya!" Kata Calvin.
"Aku masih delapan belas tahun bodoh." Kata Marcel sembari menempeleng kepala Calvin. "Tapi nenek memanggil mu 'kakak' itu berart umurmu lebih tua dari nenek!" Kata Calvin dengan sumringah.
Marcel mengacak rambutnya, dia mah mengiyakan tapi sekarang Hikari berumur tujuhpuluh lima tahun, lalu bagaimana dengannya? Masa dia mengaku berumur tujuhpuluh delapan tahun. Dia tidak setua itu, bahkan belum menikah walaupun yang dicintainya beda agama.
"Hah terserah deh..."
"Uhh... A-ayah..."
Hikari, Marcel dan Calvin menoleh kearah suara yang berasal dari si putri tidur, Assyifa. Dia terbangun akhirnya dari ketidaksadarannya dan menatap orang-orang disekitarnya, matanya berhenti pada Hikari yang sudah menua, dia kembali shock melihat saudarinya sudah menjadi nenek-nenek.
"Hikari?!" Histerisnya, badannya kembali lemas melihat Hikari.
Hikari memeluk saudarinya erat, dia menangis sambil meminta maaf. "Maafkan aku, Assyifa. Aku takut untuk kembali lagi." Katanya.
Assyifa yang masih lemas tidak bisa menangis lagi, air matanya sudah habis menangis dihari meninggalnya sang ibu. Calvin yang melihatnya jadi percaya neneknya memiliki saudari kembar yang enampuluh tahun lebih muda darinya.
"Sulit dipercaya nenek punya saudari yang sangat muda seperti Assyifa, dia penyihir waktu ya?" Tanya Calvin. Marcel kembali menempeleng kepala Calvin, "Sudah kubilang kami tidak punya sihir" Katanya.
Neneknya menggeleng, "Nenek juga awalnya tidak punya sihir, Avin. Sama seperti mereka berdua, tapi akrena buah kristal nenek jadi bisa memiliki sihir.", "Oh kalau begitu aku yakin Assyifa ini datang untuk mengalahkan raja iblis Joy!!" Seru Calvin.
"Avin, kecilkan suaramu." Kata Hikari.
"Raja iblis Joy?" Tanya Assyifa. Hikari menghela nafas, dia duduk dikursi lagi, "Raja iblis ada banyak tersebar didunia ini, aku mengalahkan satu dari tujuh raja iblis disini. Dan Joy adalah nama salah satu dari mereka, meski namanya berarti kebahagiaan, dia membawa rasa takut ketempat yang dia kunjungi." Jelas Hikari.
"Tunggu, kepalaku makin pusing mendengarnya Hikari. Lebih baik kita pulang ya, ayah dan kakek pasti terpukul dengan hilangnya kita berdua." Pinta Assyifa. Hikari menggeleng, "Tidakkah disini lebih enak Assyifa? Ada sihir seperti yang kamu mau, ada banyak hal menarik didunia ini dan pastinya tidak ada ayah yang marah sampai memukul orang." Kata Hikari dia melirik Marcel yang wajahnya babak belur.
Sedih mendengar pernyataan begitu dari mulut sang adik, dia mengelus kepala adiknya, benar dia juga sebenarnya takut pada sang ayah tapi mau bagaimanapun dia tetap ayah bagi si kembar.
"Hikari... Ayo pulang, ayah benar-benar merasa terpukul kehilangan seluruh keluarganya..." Kata Assyifa.
Hikari menatap sang cucu, "Tidak apa nenek! Aku yakin nenek ingin jadi muda lagi! Pulang saja, dan kembali pada keluargamu didunia lain!" Kata Calvin, anak ini benar-benar berpikir positif.
Hikari menggenggam tangan saudarinya, "Assyifa, disini aku punya tanggung jawab. Aku tidak mungkin meninggalkannya jadi bisakah kita kembali lagi jika aku pulang nanti?" Tanyanya.
Marcel tersenyum mndengarnya, "Tentu saja, setelah aku menganalisis semalaman satu hari didunia sama dengan empat tahun disini, kita bisa bolak balik ke sini tiap empat tahun sekali."
"Oh benarkah? Kak Marcel pinter banget ya." Puji Assyifa.
Pujian itu membuat Marcel merasa malu-malu babi, Calvin meledeknya, "Ada kakek-kakek yang sedang dimabuk cinta." Katanya, dia hampir kena pukulan dari Marcel karena memanggilnya kakek-kakek.
"Anak sialan, sini kamu!"
Hikari menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua laki-laki sepantaran itu, yah didunia ini cucu Hikari sudah berumur duapuluh tahun, lebih tua dari Marcel sendiri. "Kalau begitu apa kita harus meminta bantuan dari raja iblis Joy itu?" Tanya Assyifa.
"Tidak Assyifa, kamu harus mengalahkannya terlebih dahulu baru bisa mendapatkan jantung sihir miliknya." Kata Hikari, dia mengambil sesuatu yang berada didalam Laci dan menunjukan sebuah jantung dengan baru kristal berbentuk belah ketupat ditengahnya.
Telunjuk Hikari menunjuk baru kristal belah ketupa berwarna biru itu, "Ini adalah jantung sihir milik raja iblis yang kukalahkan enampuluh tiga tahun yang lalu." Katanya.
"Wow, ini benar-benar jantung." Gumam Assyifa.
"Ya, kamu bisa memakan batu sihir ini untuk mendapatkan kekuatan." Hikari mencopot batu itu dan diberikannya pada saudarinya, "Jadikan ini kalungmu, sihir dikristal ini besar jantungmu bisa meledak kalau memakannya atau menelannya."
"Memang siapa yang mau makan batu kristal ini?" Tanya Assyifa, "Banyak, tapi seratus persen dari mereka mati dengan jantung meledak." Jawab Hikari.
Merinding mendengar itu, Assyifa bahkan jadi kehilangan minat memegang batu kristal yang diberikan padanya, dunia baru ini mengerikan bahkan jauh lebih mengerikan dari dunia asalnya. Dia harus membawa kembali Hikari ke dunia asalnya.
Tekadnya untuk mengalahkan raja iblis Joy si pengendali waktu jadi membara, walaupun dia sendiri tidak bisa menggunakan sihir.
"Tolong ajari aku menggunakan sihir, Hikari." Pinte Assyifa.
"Ya, aku akan mengajarkanmu."

Bình Luận Sách (27)

  • avatar
    AdharaRevani

    bagus sekali aplikasi ini sangat menguntungkan

    29/05

      0
  • avatar
    IrwansyahSalsabila

    cerita bagus dan menarik

    19/03

      0
  • avatar
    Cikal baihaqiGalih

    bagus

    13/03

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất