logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

06. Desa angin

Ramai, satu kata ini mewakili desa yang ada dibalik gua itu. Marcel masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia masih mengira dirinya mengalami halusinasi yang hebat sampai bisa merasakan hal senyata ini.
Berbeda dengan gadis disampingnya, dia sibuk mencari keberadaan Hikari dari balik kerumunan, berharap kalau Hikari ada didalam desa ini. "Kak, ayo cari keberadaan Hikari." Kata Assyifa, matanya penuh harap menatap Marcel.
Sekarang Marcel juga yakin kalau yang meninggal hanyalah ibu si kembar, "Ayo, hati-hati kita gak pakai alas kaki."
Orang-orang banyak yang menatap mereka, dari kakek-kakek sampai pedagang yang lewat dengan gerobak, "Hey kalian berdua! apa kalian dari dalam gua itu?" Tanya seseorang laki-laki berambut putih dengan mata merah, dia menunjuk gua tempat mereka tadi keluar.
"I-iya! Kamu berasal dari gua yang ada disama, apa kalian melihat ada orang yang dari sana sebelumnya?" Tanya Assyifa, orang berambut putih itu berpikir sejenak lalu menggeleng.
"Ah aku tidak melihat orang yang keluar dari gua itu beberapa hari lalu, memangnya ada lagi yang masuk selain kalian?" Tanya si pria putih itu, dia turun dari kudanya dan menatap Assyifa lekat-lekat.
Marcel menjauhkan Assyifa dari si pria asing ini, "Mau apa kamu? Kami hanya bertanya apa kamu melihat atau tidak, jangan dekat-dekat dengannya." Ketus Marcel.
"Haha! Hey hey santai saja kawan! Ayo ikut denganku! Aku pikir puluhan tahun lalu ada orang yang masuk kesini juga, kalian bisa bertanya padanya!" Si pria itu berdehem, "Namaku Calvin Achenar, kalian bisa memanggil ku Calvin." Calvin menjulurkan tangannya, meminta bersalaman.
"Namaku Assyifa, dan yang ini Marcel. Salam kenal Calvin." Baru saja Assyifa ingin bersalaman, Marcel sudah lebih dulu menyela, "Salam kenal, aku Marcel."
Calvin tertawa kecil setelah itu, senyumnya sangat cerah, dia memiliki wajah rupawan bahkan Assyifa sampai terkesima beberapa saat.
Dia mengajak mereka naik keatas gerobaknya yang kosong, "Ayo naik kesini! Biar ku tunjukan tempat yang cocok untuk orang asing seperti kalian." Ajaknya, dia kembali menaiki kuda.
Assyifa dan Marcel bertatapan, "Naik? Kita baru saja bertemu dengannya, dia tidak bisa dipercaya begitu saja." Kata Marcel. "Tapi kita gak tau harus kemana lagi, ini tempat yang asing." Balas Assyifa dengan berbisik.
"Hoy! Ayo naik, aku tidak akan menjual kalian. Kakek ku juga pernah menolong orang dari negeri asing seperti kalian." Kata Calvin, dia tau dua sejoli ini mengalami trust issue terhadap orang baru sepertinya.
"Oke, bawa kami ketempat yang menurutmu cocok untuk kami. Tapi kalau tidak, lehermu akan ku patahkan." Ancam Marcel.
"Huu aku takut sekali" Ledek Calvin.
Mereka berdua naik ke gerobak Calvin, bekas potongan kayu terlihat disana, gerobak ini bekas mengangkat kayu dari hutan pohon pinus. Calvin membawa mereka ke dalam desa, warga desa sangat ramah, mereka tersenyum lebar menyambut kedatangan mereka.
"Selamat datang ke desa kami, Nona dan tuan dari negeri asing!" Seru seorang anak, dia terlihat antusias.
Assyifa melambaikan tangannya ke mereka, "Halo." Sapa nya.
Saat gadis bermata biru itu sibuk menyapa warga desa Marcel melempar Calvin dengan potongan kecil kayu pohon pinus yang dia ambil dari didalam gerobak, "Avin, kenapa semua disini keliatan senang?" Tanya Calvin.
Calvin menatap Marcel dari ujung matanya, senyumnya sangat lebar mendengar pertanyaan dari Marcel, "Beberapa puluh tahun yang lalu ada seseorang yang datang ke desa ini lewat gua itu, entah datang dari mana tapi dia datang dengan dress yang cantik dan wajahnya yang panik. Dia menyelamatkan dunia ini dari raja iblis yang mengamuk, karena itu desa ini menerima siapapun yang berasal dari gua itu. Menurut kami, kalian yang yang datang dari dunia antah berantah ini adalah orang yang hebat." Jelas Calvin.
"Gadis dengan dress... Hikari?" Tanya Marcel, mendengar itu Calvin mengangguk, "Kalian mengenalnya juga ya! Benar-benar menakjubkan, aku yakin kalian hebat seperti beliau!" Seru Calvin.
Assyifa menatap punggung Calvin dengan mata berbinar, "Apa kamu juga kenal Hikari? Aku saudari kembarnya! Tolong pertemukan aku dengannya." Seru Assyifa.
Drag! Kereta berhenti tiba-tiba, Calvin menatap Assyifa tidak percaya, "Kamu saudari kembar nenek Hikari?? Tidak mungkin, dia sudah berumur tujuh puluh lima tahun tau! Sementara kamu keliatan masih sangat muda" Kata Calvin.
Assyifa dan Marcel terkejut, "Tujuhpuluh lima tahun!?" Sentak mereka bersamaan.
"Iya! Jadi gak mungkin kamu saudari kembarnya, aku pikir kamu cucunya sama sepertiku! Karena itu kamu mirip dengannya seperti waktu muda dulu." Kata Calvin.
Mendengar hal mengejutkan itu, Assyifa pingsan karena shock. Marcel dengan sigap menahan tubuh nya agar tidak jatuh terjungkal kebelakang, dia menatap Calvin kesal, "Cepat bawa kami ke Hikari sekarang, kami harus lihat buktinya." Kata Marcel.
Calvin mengangguk, "Kalian buru-buru sekali bertemu dengan nenek." Katanya.
"Ya, cepatlah Avin." Perintah Marcel.
Disepanjang jalan ada banyak orang yang menyambut mereka lagi dan lagi, seakan seperti seseorang spesial, yah tapi kebanyakan dari mereka hanya penasaran dengan orang asing, yang benar-benar menyambut hanya beberapa orang saja.
"Oh iya Marcel, nenek memang pernah bercerita kalau dia memiliki kembar tapi kalau memang benar gadis disana adalah saudari kembarnya, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Nenek berumur tujuhpuluh lima tahun dan gadis itu mungkin hanya belasan tahun." Ujar Calvin panjang.
Bukan hanya Calvin tapi Marcel pun merasa tidak percaya saudari kembar Assyifa sudah menjadi nenek-nenek bahkan sudah punya cucu.
"Ya aku juga tidak percaya kalau Hikari saat ini sudah menjadi seorang nenek-nenek." Sahut Marcel.
"Hahaha, aku gak tahu sebenarnya dunia kalian itu memiliki sihir apa bisa membuat orang menjadi awet muda." Balas Calvin.
"Tidak ada sihir, justru kalian yang memiliki sihir. Lihat saja ada yang menyapu dengan angin seperti itu." Tunjuk Marcel pada seorang perempuan yang menerbangkan debu-debu seperti yang dilakukan pengendali angin.
"Yah memang, disini itu desa angin. Beberapa orang memiliki sihir angin, tapi aku yakin kalian memiliki sihir, sama seperti nenek, iya kan?" Calvin menatap Marcel kembali dari ujung matanya, Marcel mengernyit lalu menggeleng.
"Tidak sama sekali." Jawabnya.
Drag! Kuda berhenti, mereka berada disebuah rumah yang besar dengan eksterior yang klasik seperti ada di Eropa. "Ini rumahku! Ayo masuk, nenek ada didalam!" Ajak Calvin, dia mengikat kudanya di tiang kayu rumahnya.
Marcel menggendong Assyifa yang pingsan karena shock ini, dia masuk kedalam dan membaringkan Assyifa diatas sofa, "Aku akan panggilkan nenek." Kata Calvin.
"NENEK! Ada orang yang keluar dari gua!"
Marcel duduk dengan wajah serius, menunggu orang yang dikatakan sudah meninggal didunia lain ini muncul. Dia mendengar suara tongkat yang berbenturan dengan lantai, seorang nenek turun lewat tangga dibantu oleh Calvin cucunya.
Wajahnya keriput tapi Marcel tau kalau itu benar-benar Hikari, Hikari yang sudah menua disaat mereka kembali bertemu, seharusnya dia masih lima belas tahun sekarang, tapi dia benar-benar menua seakan sudah hilang puluhan tahun.
Dia makin kebingungan dengan dunia ini, dunia dibalik sumur ini sudah gila! Umur Hikari bertambah begitu cepat.
Hikari terkejut melihat kedatangan Marcel, orang yang dulu lumayan dekat dengannya, "Kamu... Kak Marcel...?"
Marcel berdiri, menghampiri Hikari, "Ya, ini aku. Jadi sebenarnya ada apa yang terjadi Hikari? Kenapa kamu tiba-tiba menua dalam waktu lima belas hari..." Marcel bertanya kembali, dia memegang bahu Hikari.
"Lima belas hari? Aku disini sudah enam puluh tahun, Kak..." Hikari berujar matanya tertuju pada Assyifa yang tertidur disofa, tongkatnya jatuh tidak percaya, dia kembali melihat saudarinya yang tidak menua sama sekali.
"Assyifa... Dia tidak menua sama sekali..." Hikari berkata, tidak percaya.
"Ya, hanya kamu yang menua Hikari."

Bình Luận Sách (27)

  • avatar
    AdharaRevani

    bagus sekali aplikasi ini sangat menguntungkan

    29/05

      0
  • avatar
    IrwansyahSalsabila

    cerita bagus dan menarik

    19/03

      0
  • avatar
    Cikal baihaqiGalih

    bagus

    13/03

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất