logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 7 Lindungi Mereka

Di dalam kamar yang cukup besar dan nyaman, Dee mulai menata barang barangnya dan merapikan yang perlu di rapikan sambil bersenandung.
Sementara di ruang tengah, ketujuh makhluk tampan sedang berdiskusi tentang anak gadis yang kini masuk dalam lingkaran hidup mereka. Entah mengapa, mereka bisa menerima kehadiran gadis tersebut dan melupakan wawancara dimana mereka menyebut tidak akan menerima orang baru lagi di dalam kehidupan mereka. Maksudnya adalah orang yang bisa memiliki ikatan lebih dalam seperti seorang adik.
"Kak, sepertinya perkataanmu Minggu lalu tidak berlaku lagi de," ucap Faa yang membuat mereka memicingkan mata.
"Maksudmu?" tanya Ren masih tidak mengerti.
"Itu loh yang katanya kita tidak akan pernah menerima orang baru lagi karena pasti tidak akan cocok dengan kehidupan kita," ucap Faa lagi sambil mendengus kesal.
"Ohhh hahahahaha, kami hampir lupa akan ucapan tersebut. Tapi benar juga kata kak Faa, apa itu sebuah karma?" Kini Bee yang ikut mengeluarkan pendapat. Mereka hanya diam sambil memikirkan sesuatu masing masing.
(Malam Hari)
Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, yang mana mereka harus beristirahat karena besok akan ada agenda baru. Manajer Kang juga sudah memperingatkan mereka untuk beristirahat lebih cepat agar stamina mereka tetap terjaga ketika melakukan pekerjaan esok hari.
"Eh, gadis manis itu kemana? Kok tidak kelihatan? Theo bertanya dengan wajah murungnya karena handphone nya baru saja nyemplung.
"Mungkin dia sedang istirahat kali," ucap Zee sambil meneguk segelas susu hangat yang di buatkan Al.
Sementara di kamar Dee, dia tengah menyusun schedule untuk acara besok. Menurut informasi dari pusat, kemungkinan besar penyerangan kepada para idola akan terjadi besok. Walaupun itu hanya serangan kecil, namun apabila lengah hal itu bisa menjadi bumerang.
"Huffttt, aku harus bisa melaksanakan tugas itu dengan baik. Apa kata dunia kalau seorang Intel yang terkenal selalu menyelesaikan masalah dengan mulus ini akan gagal esok hari. Itu tidak boleh dan tidak akan terjadi, mau di taro dimana wajah cantik nan sexi ini kalau hal itu sampai terjadi. Tidak--tidak tidak," monolog Dee yang tengah berperang dengan otaknya.
Segala sesuatu telah di persiapkan bahkan antisipasi kecil pun telah di rencanakan nya. Ia tidak mau lengah sedikit pun karena ini adalah hari pertama untuknya.
"Semangat Dee, kamu pasti bisa. Seorang mafia yang baik hati ini akan bermain dengan halus saja. Hehehehe," Dee terkekeh sendiri yang membuat siapa pun bisa bergidik ngeri melihatnya.
(Jumpa Fans)
Di sebuah gedung bernuansa putih keemasan, boyband itu mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk jumpa fans. Bahkan beberapa idola lain juga sedang mengadakan jumpa fans di tempat yang berbeda.
Melihat antusiasme ketujuh ketujuh makhluk tampan tersebut membuat Dee senyum senyum sendiri. Entah mengapa, namun melihat para idola dengan semangat membara membuatnya senyum senyum sendiri
Bahkan fans mereka dari berbagai negara pun mulai berdatangan dan menyambut acara jumpa fans ini dengan antusiasme yang tinggi. Dee sangat salut pada kesetiaam para fans yang rela mengantri hanya untuk bertemu idola mereka. Itupun di tentukan batas waktunya hanya 3 menit satu orang.
"Waaa, jumpa fans kali ini lebih ramai dari yang kemarin kemarin ya. Antusias mereka juga sangat tinggi," Faa yang memulai pembicaraan dan di angguki oleh yang lain. Bersamaan dengan itu, acara jumpa fans pun di buka. Satu per satu nama mulai di panggil dan mereka dengan segala kebahagiaannya berteriak atau pun tertawa karena saking senangnya.
Dee hanya bisa tersenyum di balik masker yang menutupi wajah cantiknya. Belum ada seorang pun Intel di masing masing agensi yang memperlihatkan wajah mereka.
Di tengah ramainya acara jumpa fans tersebut, ada satu titik yang membuat Dee fokus dan juga tertegun.
Dimana Faa menurut berita yang di dengar serta di baca oleh Dee mempunyai fans paling sedikit dan juga haters yang lumayan banyak sedang berbincang dengan seorang fans yang tengah grogi.
"Tidak apa, jangan grogi. Kamu bisa belajar padaku dahulu sebelum menemui idolamu," ucap Faa lalu menggenggam jari mungil fans tersebut.
Mendengar hal itu, si fans pun mulai menitikkan air matanya lalu menatap Faa dengan air mata yang mulai membasahi pipi halusnya.
"Aku adalah fansmu kak dan idolaku adalah dirimu. Aku grogi karena ini pertama kalinya aku berhadapan langsung denganmu yang biasanya hanya melihatmu dari balik layar. Ketampananmu meningkatkan berkali kali lipat ketika di lihat secara langsung walapun di balik layar juga tampan," ucap fans tersebut yang membuat Faa terharu dan ikut menitikkan kristal bening berharganya.
Sebelum waktu yang di tentukan habis, Faa mengeluarkan photocard dirinya dengan tanda tangan langsung darinya lalu di berikan pada si fans karena saking bahagianya. Bahkan teman temannya yang lain juga ikut terharu dengan ketulusan dari fans tersebut. Jadi, mereka juga mengeluarkan photocard masing masing lalu memberikannya pada fans tersebut.
Acara jumpa fans terus berlangsung dengan tertib dan aman sampai pada fans terakhir. Ketika semuanya selesai, para fans di arahkan keluar dari gedung tersebut dan di harapkan kembali ke rumah masing-masing.
Di saat gedung itu telah sepi dan hanya ketujuh idola, sang manajer dan bodyguard yang tersebar di beberapa titik lainnya yang termasuk Dee, tiba tiba dari luar terdengar keributan. Semua pintu di tutup membuat semua yang ada dalam ruangan tersebut terkejut bukan main.
Dorrrr
Dorrrr
Dorrrr
Terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali yang membuat semua bodyguard di dalam ruangan membentuk perisai untuk melindungi para idola. Dee juga yang awalnya duduk dengan tenang sambil menikmati acara jumpa fans tersebut ikut berdiri dan berada paling depan daripada semua bodyguard.
"Kalian semua, lindungi semua kakakku dan jangan sampai ada yang terluka sedikit pun," ucap Dee sambil mengeluarkan pistol dari balik jaket yang di kenakannya. Hal tersebut membuat ketujuh orang yang sudah di anggap kakaknya saling pandang dengan mulut yang telah menganga saking kagetnya. Tatapan mereka sangat sulit di artikan.
Ketika Dee sudah bersiap, matanya yang lihai sedang menangkap salah satu teroris yang tengah bersiap menembak. Namun sebelum hal tersebut berhasil, Dee dengan gerakan halus seperti angin sudah berdiri di hadapannya lalu dorr. Satu tembakan berhasil mengenai dada sebelah kiri yang membuat rekannya panik serta tidak mengira akan terjadi hal ini.
Adegan tembak menembak pun tidak bisa terelakkan lagi, bahkan beberapa bodyguard juga ikut dalam bertarung sementara yang lain melindungi para idola serta sang manajer.
Dorrr
Dorrr
Dee dengan lihai menggunakan senjata seolah sedang menari untuk menghindari peluruh yang melesat ke arahnya.
Dee mengkode para bodyguard untuk mengepung para teroris tersebut sebelum mereka melukai para idola itu.
"Adek---, awas di belakang." Suara El memecah ketegangan yang membuat semua mata tertuju padanya. Tanpa pikir panjang, Dee berbalik lalu memukul telak si musuh dengan tangan kosong.
"Arrggghhh si*lan," teriak musuh yang kini terlempar jauh ke belakang. Hal itu membuat kedua kubuh tercengang akan kekutan yang dimiliki oleh seorang perempuan yang terlihat begitu anggun di mata mereka.
"Hei kalian, cepat lumpuhkan yang sebelah Utara dan Timur. Sisanya biar aku yang urus," ucap Dee yang mendapat anggukan dari para bodyguard lalu dia sendiri terus menembakkan peluru pada musuh. Kedua tangannya kini memegang senjata dan bertarung dengan sangat lihai. Sudah lama dia tidak menggunakan senjata seserius ini setelah misinya dahulu.
"Astaga, aku sangat ketakutan. Sepertinya aku akan pingsan," ucap Theo lalu terduduk dan benar benar pingsan. Mereka pun berteriak heboh termasuk sang manajer. Hal itu membuat fokus Dee dan bodyguard lain terpecah alhasil dirinya terkena peluruh. Untung pelurunya hanya menggores lengan bagian kiri yang artinya itu tidak terlalu masalah baginya.
Setelah insiden itu, para musuh pun menarik diri dan membawa serta rekannya yang terluka. Dee dan yang lain tidak menghiraukan hal itu lagi dan langsung berlari ke arah Theo yang kini tidak sadarkan diri.
"Astaga, apa dia terkena peluru?" tanya Dee yang mendapat gelengan dari yang lain.
"Apa dia ketakutan sampai pingsan seperti ini?" Dee bertanya lagi dan di angguki yang lain.
"Astaga, apa mereka mempunyai riwayat penyakit jantung ya. Mengapa dia bisa pingsan hanya melihat dan mendengar suara tembakan? Aiiisss kenapa mereka selemah ini sih," batin Dee lalu mengeluarkan sebuah pil dan di berikan pada Theo.
Pil tersebut adalah pil untuk menguatkan daya tahan tubuhnya karena pasti dirinya akan lemas ketika bangun nanti. Pil itu dibuatnya sendiri dalam misi penyelamatan dahulu bersama rekan rekannya di perbatasan.
Salah satu bodyguard dengan tubuh yang kekar mengangkat tubuh mungil Theo lalu membawanya ke mobil. Theo adalah member termungil di antara yang lain.
Mereka lalu memutuskan untuk kembali ke asrama dan beristirahat serta membubarkan jumpa fans, maksudnya adalah menundanya sampai keadaan kembali kondusif.

Bình Luận Sách (44)

  • avatar
    Advantur Advan

    aku sudah mmbaca cerita. kisah mereka seru bnget

    07/08

      0
  • avatar
    Suhai Tamin

    saya bagi lima bintang...

    06/07

      0
  • avatar
    BayuBoges

    bagus

    05/06

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất