logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

bab 4

" duh udah rapi jaket nya william terus wangi, aku masukkin dalam paper bag deh biar terlihat cantik".
Indah membawa jaket william tapi dia bingung harus antar kemana, kapan dia bisa bertemu william lagi, tapi indah coba mendatangi tempat disekitar ketika rendi menabrak mobil william.
Indah pergi kesana dengan menaiki bus, ia memasuki gang sempit dan bertanya kesana kemari mencari rumah william tapi tak ada yang mengenal nya.
Langkah indah terhenti di sebuah warung, indah duduk sembari membeli air minum, pemilik warung yang begitu asing melihat indah terheran.
" Neng orang mana ya ? Kayak bukan orang sini ".
" Eh iya buk, aku lagi cari rumah teman ku".
" Siapa temen nya neng ?"
" Namanya william, orang yang ganteng, putih, badan nya tinggi".
" William ? William ? Siapa ya, nggak ada nama nya william neng disini".
" Masa ibu nggak tahu, dia itu masih muda buk".
" Kalau disini yang bujangan cuman sih gerald neng, tuh rumah nya di pojok yang halaman nya luas".
" Gerald ? Dia tampang nya kayak mana ya buk ? "
" Pendek sih, cakep, terus matanya agak sipit ".
" Tapi ini gang satu-satunya di sini kan buk, nggak ada lain kan yg bisa di lewati ? ".
" Ini cuman satu gang neng, paling ujung rumah sih gerald".
" Ya udah buk makasih ya, berapa minuman nya ? "
Indah sembari mengeluarkan uang untuk membayar minuman, lalu memasukkan sisa minuman kedalam tas nya
" 5000 neng"
" Makasih buk ".
" Sama-sama neng ".
Indah melanjutkan perjalanan nya sampai kerumah paling ujung, kebetulan di gang ini rumah nya tidak terlalu banyak, langkah indah terhenti melihat rumah gerald, terlihat sepi, indah mencoba membuka pagar rumah gerald, lalu memasuki halaman rumah nya.
Tok,,, tok,,, tok,,
" Permisi,,"
Indah mencoba mengetuk pintu rumah gerald, tapi tak ada satu orang pun keluar.
"Haduh ada orang nggak sih ? Mana panas lagi".
Cuaca saat itu cukup terik,dahi indah berkeringat, melihat jam di tangan pukul 11:30 siang.
" Haduh bentar lagi mau kerja, ini william nggak ketemu-ketemu".
" Cari siapa dek ?"
Terdengar suara dari belakang pintu rumah gerald, lalu wanita itu membuka pintu.
" Saya indah buk, mau cari william ada nggak ? "
" William ? Siapa ya ? "
" Oh nggak ada yang namanya william ya buk disini ? "
" Nggak ada dek, adanya gerald".
" Gerald ? ".
" Ger,,, ger,, gerald" wanita itu memanggil gerald.
" Tunggu bentar ya dek, nanti ibu bangunkan".
" Apa ma? Suara gerald terdengar di balik pintu kamar nya".
Seketika gerald membuka kamar nya, ibu gerald berdiri didepan kamar nya.
" Ger ada orang tuh di depan, dia lagi cari orang namanya william, kamu kenal nggak ger ?".
" William ? "
" Iya, , ger".
" William mana ma ?"
" mama juga nggak tahu udah kamu temuin dulu tuh orang nya didepan ".
Gerald menemui indah, gerald kaget melihat indah yang sudah tidak asing lagi, begitu pun indah yang tanpa kedip melihat gerald.
" Kamu ?"
" Eh kamu kan yang tempo hari di hotel , ngapain kesini ?"
" Aku kesini bukan cari kamu, aku kesini cari william, mau balikin ni jaket nya".
" Ini bukan rumah william, william nggak ada disini".
" Terus dimana william ? Kamu kan temen nya ?".
" Emang aku emak nya? Tahu dia ada dimana ? "
" Terus dimana dia tinggal ?"
" Mana aku tahu, tanya aja tuh di google,mungkin dia tahu".
" Nyebelin banget sih jadi orang, kamu kan temennya"
" Terusss ? "
" Idih nyebelin banget sih alien "
" Ya udah aku titip jaket ini, kasihin kedia, makasih bilangin".
" Ya,, nanti aku kasihin kedia".
" By the way, tuh kepala habis di cium tiang listrik ya ? Masih di bungkus perban ".
" Apaan sih, ini bekas aku latihan tinju"
" Ya ditinju tiang listrik, nggak usah bohong, bukan nya kamu yang kemarin kecelakaan nabrak tiang listrik".
" Sok tahu banget ni cewek".
" Ya udah-ya udah aku pergi dulu ya, jangan lupa nih jaket di kasihin sama william"
" Udah-udah pergi sana, nyebelin banget sih jadi orang".
Indah pergi dari rumah gerald sambil tertawa cekikian, membuat gerald tambah kesal.
" Ger, cewek tadi nggak disuruh masuk ? Tanya ibu gerald".
" Nggak perlu ma ? Orang nya udah pergi".
"Kamu kenal ger ? "
" Nggak, tukang sales keliling".
"Sales keliling ?"
" Orang tadi dia cari namanya william"
" Salah orang ma, william itu ada di inggris sana".
" Apaan sih ger, terus kamu usir pulang dianya ?"
" Dia sendiri yang mau pulang ma".
*********
" Selamat datang kembali " ujar bimo
" Berisik loh" jawab william.
" Udah selesai hunting nya, kirain nggak pulang lagi, udah bisa mandiri di luar sana nyatanya ?".
" Eh diem ya" jawab william sambil menarik kerah baju bimo. Terlihat william seperti ingin marah.
" Santai wil, kakak mu ini kan nanya baik-baik kok jawab nya ketus".
" Kakak ? Panggilan terlalu bagus, harus nya napi ,nara pidana"
" Diam kamu wil !!!"
" Apa mau marah ? Emang benerkan mantan narapidana".
" Diam aku bilang wil"
" Apa-apaan nih ribut saja, william kamu udah pulang". jawab bibi neni
" Iya bi, aku kesini sesuai permintaan bibi, untuk mengurus toko bibi".
" Ya udah kamu istirahat dulu ya, terus makan jangan ribut terus sama bimo"
" Wajar bi, hidup tak akan tenang karena ada penggangu"
William memasuki kamarnya, lalu menghempaskan tas punggung nya ke lantai, william terlihat emosi gara-gara bimo.
" Harusnya kuhabisi saja dia"
William terlihat geram dengan sikap bimo.
" Penggangu, kenapa dia harus kesini"
Terlihat william tejatuh kelantai menyandarkan punggung ke tembok kamar nya.
Flashback
" Kakak mau kemana ? Kak aku takut".
Anak kecil usia 8 tahun menarik tangan kakanya, namun kakak nya menepis nya.
" Udah nggak usah takut, kamu harus urus hidup mu sendiri".
" Tapi kak aku sama kakak aja ya ? Aku ikut kemana pun kakak pergi".
" Udah kamu jangan ganggu aku"
" Kak bimo ? Jangan tinggalin aku dan kak intan, kasihan kak intan sakit".
" Dengar ya william, kamu harus urus hidup kamu sendiri, aku harus pergi dan masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan, lagi pula kamu bisa tinggal dirumah bibi neni".
"Kak, kak intan bagaimana ? "
" Udah nggak usah urus  dia, masukin aja di rumah sakit jiwa, nggak ada untung nya ngurusin orang gila".
" Kak, kak intan juga adik kakak, jangan masukin kak intan kerumah sakit jiwa".
" Kamu tahu kan wil, mama papa udah nggak ada, toko kita bangkrut, terus makan apa kita ? Terus ngurusin intan uang dari mana ?"
" Toko bangkrut gara-gara kakak kan ? Judi kakak yang tidak bisa sembuh.
" Udah diam, tahu apa kamu ? Sekolah aja belum tamat, udah pinter ngurusin hidup orang"
" Kak aku mohon jangan tinggalin kami sendirian"
william menangis melihat bimo yang meninggalkan william dan intan, lalu menaiki mobil sedan hitam karena di jemput seseorang.
Beberapa hari setelah kepergian bimo, william mengamen kesana kemari mencari uang untuk makan.
William tahu bahwa kakak nya sakit,
Ia berusaha mencari keberadaan rumah bibi neni di jakarta.
Tapi william sama sekali tidak tahu dimana bibi neni tinggal.
Air mata terus jatuh, william sadar sakit kakak nya tambah parah, ia berniat membawa kakak nya kerumah sakit, tapi dia tidak punya uang.
" Kak, kakak yang sabar ya ? Nanti william belikan obat, william cari uang dulu ya kak,kakak istirahat dulu dirumah ya".
"Kamu mau kemana wil ? Kakak takut sendirian"
" Kaka tidur aja, nanti bentar lagi aku pulang, kakak jangan nggak dimakan ya makanan nya"
William pergi dari rumah, william mengamen untuk mencari uang, ketika william pergi bimo datang kerumah dengan beberapa orang memasuki rumah nya.
" Gimana ? Bagus kan rumah nya"
Ujar bimo
"Bagus bim. Bapak suka "
" 5 milyar ?"
" Mahal bener bim ?"
" Iya bagaimana ya ? Ini kan rumah nya mewah, terus lokasinya strategis, cocok untuk bapak yang mau buka usaha ?"
" Oke deh . Setuju".
Mendengar bisik-bisik di ruang tengah intan bangun dari tidurnya, lalu melihat siapa yang datang.
Namun bimo melihat intan membuka pintu kamar nya.
" Eh kamu ngapain disini ?"
" Itu siapa bim ? " Ujar pak teguh, selaku pembeli rumah
" Bukan siapa-siapa pak ?"
" Loh bim kok ada orang disini, katanya mau dijual rumah ini"
" Dijual lah pak, ini wanita nanti urusan aku".
" Ya udah bim, cek nya besok ya, aku mau bilang istri ku dulu".
Ketika pak teguh pulang,bimo membawa intan ketempat yang jauh lalu membuang nya dijalan.
Ketika william pulang dari mengamen ia terkejut melihat bimo dirumah.
" Kak bimo ? Kakak udah pulang"
" Eh wil, kamu mulai sekarang nggak usah tinggal disini lagi, rumah aku jual"
" Apa,,, ? Terus aku mau tinggal dimana ? "
" Kamu tinggal dirumah bibi neni, nanti kamu naik bis kejakarta kamu turun di terminal nanti bibi neni jemput kamu".
" Terus kak intan bagaimana ? "
" Dia udah pergi duluan".
" Pergi ? Dia sakit kak, nggak mungkin dia pergi".
" Dia udah aku buang ".
" Kakak buang kak intan ?"
" Dia nggak ada guna ? Nyusahin bibi neni disana".
" Kakak jahat sekali sama kak intan".
William menangis sesegukan, mendengar intan dibuang oleh bimo.
Sampai sekarang william tak tahu keberadaan kakak perempuan nya itu .
Tok,,,tok,,,tok,,,
" Wil ? William ?"
Lamunan william pecah seketiika bibi neni memanggil william.
" Ada apa bi ? Ada gerald diluar ?"
" Gerald ? Ngapain sih anak ini baru ketemu juga udah datang lagi aja".
William membukakan pintu kamarnya.
" Mau apa ? Udah malem juga masih aja kelayapan".
" Ah loh wil, kayak anak cewek aja main nya di kamar terus, lagi ngapain sih wil ? Lama-lama bertelor juga dikamar terus,
Ini titipan buat loh wil ?"
Ujar gerald sembari memberikan paper bag ke william
Gerald masuk kekamar william dengan langsung berbaring di atas ranjang nya.
" Ger, loh kasih aku kado ? Apaan sih ini"
" Itu titipan cewek resek tempo hari di hotel".
William membuka paper bag, lalu melihat jaket milik nya.
" Ini dari indah ya ? Kok bisa loh yang bawa sih ?"
" Panjang ceritanya, tadi dia mungkin cari rumah loh wil, mungkin dia berpikir rumah loh wil di gang tempat rumah aku, ya ketemu sama aku, ya dia nitip itu".
" Oh, " jawab william
" Dia yang kemarin ketemu loh kan wil ? "
" Iya,  waktu itu aku anter dia pulang, indah namanya"
" Wuih, udah tahu nama nih, udah tahu rumah lagi".
" Hanya kebetulan aja" ujar william.
" Kalau lebih boleh lah ?"
" Lebih apa ni ? Jangan pikir yang aneg-aneh"
" Kalau nggak mau buat aku aja deh, lumayan" 
" Kapan tobat sih ger, gonta ganti pacar terus"
" Aku lihatin kayaknya indah ada rasa deh sama kamu wil ?"
" Rasa ayam atau rasa sapi".
" Rasa hati wil".
" Udah ger, nggak usah mikir aneh-aneh".
" Tapi kalian ketemu terus sih, pertanda jodoh lah".
" Husss ngawur"
" Ya udah nggak marah kan wil, aku deketin indah itu"
" Silahkan, kita juga nggak kenal"
" Yakin bro"
"Yakin"
" Entar kemakan omongan sendiri loh"
" Ngacok, nggak lah".
******
Pagi itu bimo sarapan dengan bibi neni, terlihat william keluar kamar dengan wajah muram nya.
" Wil, ayo sarapan ?" Ujar bibi neni
" Nggak usah bi, aku nggak laper".
" Kamu mau kemana ? "Tanya bibi neni
" Aku mau ke toko bi, mau lihat keadaan disana, bagaimana setelah aku tinggal, bagaimana si napi ini mengurusnya".
" Eh wil, semua baik-baik saja kok".
Ujar bimo.
" Baik-baik saja, itu kan kata anda buktinya apa ?"
" Wil, kakak ini juga ngerti bisnis kakak juga sekolah bisnis kok ?"
" Dimana sekolah bisnis nya ? Di penjara ? Bisnis apa ? Bisnis narkotika".
" Diam kamu brengsek " jawab bimo.
" Apaaa, apaaa mau marah".
" Berhenti wiliam , bimo, ngak malu apa kalian bertengkar terus, kalian adik kakak ".
" Najis! Adik kakak sama dia, mana ada adik di buang kakak nya, sampai sekarang kak intan dimana ?"
" Sudah wil,  berhenti ribut nya, kamu berangkat aja ke toko".
" Ingat ya brengsek, selama kak intan belum ketemu, kamu tetap akan berurusan dengan aku".
William keluar rumah menaiki mobil nya, dia terlihat emosi,menyetir mobil dengan kencang.
Sampai di toko, wiliam terkejut melihat karyawan toko yang belum siap untuk berjualan, beberapa barang banyak stok nya habis,
Sebagian karyawan berhenti karena gaji yang belum terbayar.
" Kenapa kalian semua pada santai-santai, bukan nya kalian siap-siap untuk kerja"
Ujar william pada karyawan nya.
Tapi karyawan nya hanya diam tak bersuara.
" Kenapa lantai nya kotor ? Kenapa barang-barang stok nya sedikit ? Apakah kalian tidak mengorder ulang ?"
Tapi karyawan tetap saja diam, mereka tak bersuara satupun.
"Kenapa kalian diam ? Apakah kalian tak ada mulut ?"
" Dian , eko, lisa ? " william memanggil karyawan nya
" Maaf pak william, kami hanya menunggu keputusan dari pak bimo, kapan barang akan di order kembali".
Ujar eko selaku leader toko.
" Kenapa harus menunggu keputusan bimo, kalau barang stok nya menipis apa yang mau kita jual ?"
" Pak bimo bilang, kalau stok terlalu over bisa-bisa boros keuangan". Jawab eko.
" Apa saja aturan yang di ubah oleh bimo ?"
" Beberapa karyawan di berhentikan, karena pemasukan tidak sesuai pengeluaran, terus kami harus kerja 3 shift sampai tengah malam, karyawan harus datang lebih awal, gaji kami juga di potong untuk sumbangan pembangunan cabang toko".
" Apaaaa ????" William wajah nya terlihat shock.
" Beberapa cleaning service diberhentikan, pekerjaan kami menjadi lebih banyak, kami juga mengurus barang dan juga merangkup menjadi cleaning service pak" jawab dian.
" Kalau kami melawan kami akan di berhentikan tanpa dibayar" ujar lisa.
" Kalian denger ya ? Tidak ada aturan seperti itu, semua aturan kembali seperti semula, jam kerja normal, tidak ada sumbangan untuk membangun cabang toko, barang tetap di order seperti biasa, dan karyawan yg berhenti tolong di kabari untuk bekerja kembali, ingat pak bimo itu bukan siapa-siapa, walau dia kakak saya tapi dia tidak berwenang untuk itu". Jawab william
" Baik pak kami mengerti". Jawab seluruh karyawan.
*************
Siang itu selfi dan indah berangkat kerja berbarengan seperti biasa dua sahabat ini naik bus, mereka kerja shift siang, tampak selfi melihat indah yang tampilan nya berbeda.
" Ya ampun ndah, menor bener tu bibir, tumben sih dandan mu cetar banget ?"
" Sesuai sama mood aku sih sel, lagi berbunga, jadi dandanan ku cetar".
" Kenapa ? Mau ngedate sama rendi ya ?"
" Idih, rendi lagi, rendi lagi, rendi lagi, udah lama juga sih nggak lihat dia, biasanya rutin buat ganggu aku".
" Tuh kan rindu, udah mulai ada rasa ya ndah ?"
" rasa mau muntah sel, aku geli kalau deket dia".
" Terus sama siapa ? Jangan bilang william ?"
" Emang william sel, kenapa ?"
" What ??? William. Kamu suka sama dia ? "
" Hmmm" indah tersenyum kecut".
" Jangan deh ndah, nanti kamu patah hati , dia mungkin sudah punya pacar".
" Kenapa sih sel, bukan ngedukung sahabat, malahan di jatuhin mental aku ".
" terserah sih ndah".
" Semoga dia datang ke mall lagi hari ini, kan lumayan jadi semangat".
Raut wajah indah bersinar, indah bekerja seperti biasa namun harapan
Kandas william tak datang di hari itu,
Bahkan di hari esok pun tak datang.
Sampai beberapa hari pun william tak kunjung datang.
" Indah ? "
Terdengar suara menyapa indah tak lain dan tak bukan adalah salah satu supervisor nya.
" Eh pak ridwan ada apa pak ?"
" Ini partner kamu yang baru nih ?"
Terlihat pak ridwan membawa karyawan beauty advisor baru.
" Oh ya pak, hallo mbak ? Saya indah nada puspita bisa di panggil indah".
"Hallo, saya aulia intan permata panggil saja aulia".
" Tuh udah ada partner kan jadi jangan merengek lagi".
" Siap pak, semangat kerja nya".
" Harus semangat, kerja lebih dari target ya". Pak ridwan tersenyum lebar.
" beres pak, asal bonus nya 2 kali lipat"
" Bonus aja ndah pikiran mu, ya udah kerja sana, ajarin nanti aulia nya".
" Siap pak".
" Aku panggil mbak aja ya" indah terlihat canggung dengan aulia
" Iya nggak apa-apa, santai saja indah dengan saya".
" Udah pernah kerja jadi beauty advisor ?"tanya indah penasaran
" Belum , aku baru pindah dari bandung untuk kerja di jakarta".
" Jauh juga mbak, kenapa pindah ?"
" Karena ingin mandiri, orang tua ku sudah meninggal aku tinggal sendiri".
" Nggak punya adik atau kakak ?"
" Adik ? "
Aulia terlihat melamun seperti mengingat sesuatu, namun indah mengagetkannya.
" Mbak ? Kok diem sih ?"
" Adik ya ?nggak, nggak ada" jawab aulia.
Indah menaikkan alis nya sebelah, indah yakin kayak ada sesuatu yang sedang di pikirkan aulia.
" Beb ? Sayang " satu panggilan  mengejutkan indah.
" Ngapain kesini kutu kupret".
Indah kaget rendi datang menghampiri indah.
" Kangen lah" jawab rendi.
" Kangen ? Najis !"
" Eh pergi sana ren, malu-malu in aja"
Indah tampak kebingungan melihat rendi.
" Pulang ini aku jemput ya? "
" Nggak usah, nggak usah ".
Indah yang mengecil kan suaranya karena malu, melihat rendi yang suara nya begitu besar.
" Pujaan hati datang ndah" sambung selfi, yang menghampiri counter kosmetik indah.
" Ini siapa ndah ?" Tanya aulia
"Bukan siapa-siapa mbak". Jawab indah
Indah terlihat malu dengan ucapan rendi menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.
" Pergi ren, jangan buat malu, pergi ren, pergi aku bilang".
Ketika indah membuka telapak tangan nya, di hadapan indah berua bah jadi pemandangan yang berbeda.
Tak ada lagi rendi, namun berubah jadi pemandangan berbeda.
William melintas membawa beberapa paper bag.
" William ?"
Indah mengejar william tak memperdulikan konsumen belanja, aulia melihat indah berlari tampak heran.
" Indah, mau kemana ? Aku masih bingung nih ?"
" Ndah, indah mau kemana ? Selfi menjerit melihat indah berlari"
" Gimana dong ini mbak, aku kan belum ngerti".ujar aulia
" Tunggu sini ya mbak, nanti aku kejar indah"
Di dekat eskalator william mencari baju, indah mendekati william mencoba mengagetkan kan nya.
" Hai ?"
William menoleh kesumber suara, tampa wajah wiliam kebingungan Melihat indah sudah berada di dekat nya.
Seperti biasa william malas untuk menjawab omongan indah.
" Hai, william ?" Indah terus menyapa william.
" Lagi kerja kan ? Kenapa kesini?" Jawab wiliam ketus.
" Hmmm, aku cuman mau nanya aja, jaket nya makasih ya".
William hanya memanggutkan kepala nya saja tanpa bersuara sedikitpun.
William sibuk memilih baju tanpa memperdulikan indah.
" Ya udah, aku kerja dulu ya" ujar indah.
Indah berbalik badan dan mulai melangkahkan kakinya.
Kini indah tak memperdulikan william, terserah deh mau di bales juga nggak bodo deh dalam hati indah  sedikit dongkol.
Kegilaan yang hakiki setiap bertemu william seluruh pikiran indah berubah kendali.
Perasaan yang tak menentu.
Tak lama indah melangkahkan kaki, selfi mengejutkan indah
" Ndah ngapain kesini, kita kan kerja nanti di cari pak ridwan loh".
Selfi melihat william yang keluar counter baju, membuat selfi sadar bahwa indah mengejar william.
" Tunggu sini ya ndah".
Selfi mengejar william, berjalan sedikit lebih cepat.
" Woi, cowok tengil".
William yang menoleh kebelakang langsung sadar bahwa yang di panggil cowok tengil itu dia.
" Kamu manggil aku ?" William menjawab
" Iya, kamu tuh jadi cowok sombong banget sih, temen aku dari tadi nungguin kamu".
" Temen kamu siapa ?"
" Tuh! " Sambil menunjuk indah yang berdiri jauh
" Peduli apa aku sama dia ?"
" Disapa dong,hallo, hai, gitu aja di ajarin"
" Terus ? Salah aku "
" Dasar cowok resek" jawab selfi ketus.
William membalikan badan nya, lalu william melangkahkan kaki nya, lalu selfi berteriak.
" Dia tu suka sama kamu" teriak selfi.
William mendengar omongan selfi tiba-tiba menghentikan langkah nya.
Selfi melihat itu terlihat kaku,namun william melanjutkan langkah nya kembali.
Dalam hati selfi berkata mati nih aku, kalau indah tau aku ngomong kayak gini, bisa-bisa aku nggak berteman lagi sama dia.
*********

Bình Luận Sách (47)

  • avatar
    AuliaFebby

    seru banget bang.

    21/08

      0
  • avatar
    DamanikTanjung

    bagusss

    24/07

      0
  • avatar
    ImutAnggraeni

    seruuu

    09/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất