logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

bab 2

Tak mudah bagi william seatap dengan kakak nya, bahkan satu langit yang sama pun rasa hati nya tak terima. ia berpikir kakak nya kembali akan menyusahkan bibi nya.
Benar saja pikiran buruk william tentang kakak nya bimo hanya ingin menumpang hidup, ia bekerja di toko furniture bibi neni layak nya boss, mengatur, mengubah, memerintah karyawan dengan seenak hatinya.
William begitu sangat geram dengan tingkah kakak nya itu, william pun mogok kerja, mogok makan, mogok bicara, alasan nya karena tidak mau melihat wajah bimo. Ia terus mengurung diri di kamar. Hanya saja bibi neni sangat sayang dengan william, sampai pada saat seketika william pergi dari rumah.
" Mau kemana wil pagi-pagi gini ? "
" Mau pergi ".
" Keman sih ? "
" Kenapa pergi udah bisa hidup sendiri "
Tiba-tiba obrolan bibi neni dan william di potong oleh bimo, yang berpakaian rapi lalu duduk di meja makan.
" Ngapain kamu nyambung aja, sadar sedikit jadi orang, kamu aja belum bisa hidup sendiri"
" Wil, kalau kamu pergi karena kakak ya kakak ngerti tapi jangan tinggalin bibi neni "
" Bi nanti aku kembali, aku pergi nggak lama kok bi , tolong hati-hati dengan pria brengsek ini".
Bibi neni membekali william makanan, william sibuk memasukan pakaian ke koper, lalu pergi dengan mobil nya yang baru saja di perbaiki.
******
Pagi itu Beberapa langganan ketoprak sudah baris di pinggir jalan, makanan pagi hari yang mengenyangkan buat indah, saat sebelum berangkat kerja indah menyempatkan membeli ketoprak di depan gang rumah nya.
Antrean ketoprak favorit nya di padati pembeli, hujan semalaman membuat indah harus bersusah payah melangkah, di karena kan gang dirumah indah sempit, air tergenang bekas hujan dan beberapa jalan yang  berlobang.
" Bang ketoprak 2 bungkus ya"
" Eh neng indah, mau pergi kerja ya, cantik bener ".
" Iya bang , belum sarapan laper nih"
" Dua bungkus ini untuk neng indah sendiri, banyak juga nih makan nya"
" Nggak bang, buat teman satunya".
Saat itu rendi naik motor melihat indah sedang membeli ketoprak, membuat rendi memutarkan kembali motornya, lalu berhenti di depan gerobak tukang ketoprak itu.
Pemandangan buruk lagi-lagi buat mata indah, rasa sesal indah untuk membeli ketoprak pagi ini, kini indah tak bisa lari dari rendi, karena dia harus menunggu antrian ketoprak yang lama. Jika lari pun ia tak sanggup karena sama sekali ia belum makan.
" Ayanggg,,,,"
" Pala kamu peyang,, ayanggg, ayanggg, "
" Beli ketoprak ya ayang ? "
" Nggak beli bakso"
" Bakso ? Emang ada ?"
" Udah tau nanya lagi ".
Indah yang terlihat jutek sembari membawa buku nya, melihat jam sudah 07.30 pagi, bisa telat jika pesenan ketoprak nya belum selesai, bus pun belum ada yang lewat.
" Bang cepetan dong, telat nih "
" Iya ya nih lagi di bungkus, nih 20 ribu neng".
" Nih bang, dari tadi apa, telat nih".
Rendi pun melihat indah yang kebingungan mencari bus lewat, rendi memanfaatkan kesempatan ini
Untuk mengantar indah.
" Aku antar ya ? "
" Nggak sudi! "
" Terus mau telat ? "
" Bodo"!
" Ya udah kalau tidak mau".
Rendi pun bergegas meninggalkan indah, tapi sepertinya indah membuat pengecualian, indah pun mau di antar rendi, di karenakan akan telat, indah pun pergi dengan rendi.
Rendi pun kegirangan, terpancar kebahagiaan, senyum semeringah nya, membuat rendi berpikiran jelek, ia berniat membawa motor dengan ngebut sehingga motor bisa di rem dengan mendadak.
"PLAKKK" !!!!
Motor rendi menabrak mobil orang yang terpakir di jalan. Membuat indah jatuh ke aspal.
" Dasar kutu kupret, kamu mau buat aku mati konyol ya"
"Maaf sayang,, nggak sengaja".
" Ngebut banget bawa motor, sengaja ya ? Biar aku bisa peluk-peluk kamu ya".
Mobil yang di tabrak rendi membuat bagian mobil lecet dan plat mobil pun lepas. Namun pemilik mobil keluar dari gang sempit dan berjalan menuju indah dan rendi.
" Punya mata nggak sih , ini mobil parkir di tabrak" .
" Maaf bang, kebablasan bang,,"
Indah yang meringih kesakitan karena kakinya lecet, duduk dipinggir trotoar, melihat jam sudah lewat dari pukul delapan.
" Ganti nggak,, kalau nggak aku telpon polisi nih".
" Duh, bang jangan,, ayang beb bantuin dong"
" Ogah"! Aku udah telat kerja.
" Nanti dulu , kamu yang kemarin di hotel kan ? "
Indah memandang balik wajah lelaki itu, sambil menepuk dahi nya lalu menyebutkan namanya.
" William "
" Kalian lihat mobil aku rusak, dan aku mau pergi ke luar kota, mikir nggK sih kalian ? Saya tunggu 1x24 jam untuk kalian pertanggung jawabkan perbuatan ini".
" Kok aku juga sih yang kena ?"
Malang nasib indah harus ikut kebengkel memperbaiki mobil william, beberapa bagian lecet, dan plat mobil lepas.
" Ganti tuh ren, mobil orang "
Indah terus mengolok rendi, menyudutkan nya, hingga rendi menelpon mamanya untuk minta uang. William harus menunda kepergiaan nya karena mobil nya sedang di perbaiki.
" Kamu tau kan gara-gara kamu aku telat dan nggak kerja".
" Maaf ya sayang,,"
" Sayang, sayang, pala loh peyang"
William duduk di bengkel sambil menikmati minuman nya, ia melihat rendi dan indah bertengkar, william hanya menontoni mereka.
" Bang mobil nya udah selesai nih".
William langsung berpindah alih melihat keadaan mobil nya, lalu menghampiri indah dan rendi.
" Udah selesai drama nya ? Tuh di tungguin abang-abang bengkel "
Rendi mencoba menelpon mamanya tapi tak diangkat, lalu rendi mengeluarkan ATM nya, membayar dengan gaji terakhirnya.
Rendi lega saldo nya mencukupi untuk membayar tagihan perbaikan mobil.
William yang berdiri di samping indah memperhatikan nya, tanpa sekatapun indah berkata, hanya mematung dan terlihat sedih.
Biasanya kehadiran william membuat mood nya happy.
" Pacar kamu unik juga ya ?"
Indah yang mendengar perkataan william menoleh ke wajah william, pandangan indah tajam, seperti harimau menerkam mangsa.
" Bukan!"
" Bukan ? Pacar sendiri lupa"
" Dia bukan pacar ku"
" Kasihan banget tuh cowok nggak di akuin"
Indah tambah kesal dengan ulah william, setiap bertemu selalu berkata memalukan. Indah berniat menimpluk william dengan sepatunya.
"Bugh"!!!!
Lemparan indah mendarat di kepala william, william melihat sepatu indah , mengambilnya lalu melemparkan nya di tong sampah.
Indah yang melihat nya lalu mengejar william, pikiran indah tak karuan, dipikir indah william akan marah, atau membalas nya, ternyata sepatunya di lempar ke tong sampah.
" Williammmmmmm,,,,,,,,,"
Indah menjerit sekencang-kencang nya.
Namun kali ini william berubah pikiran, ia memungut sepatu indah lalu membawa nya masuk kedalam mobil. Lalu William mengendarai mobilnya.
Indah yang melihat itu berusaha mengejar william, sepatu kerja nya di bawa oleh william pergi.
Namun william tak berhenti sama sekali, indah berjalan pincang dengan memakai satu sepatu, belum kering lukanya akibat jatuh dari motor, kini dia harus pulang dengan nyeker.
Indah berjalan di trotoar, sambil menunggu bus lewat, tapi di persimpangan william memperhatikan indah yang tak kunjung pulang karena tak ada bus yang lewat satu pun.
Rasa kasihan terlintas di pikiran william, disaat hujan turun deras nya, indah hanya duduk di halte bus sendirian. Tanpa sepatu dan luka memar di kakinya masih membekas.
Ketoprak yang dibelinya tadi pagi kini terlihat hancur. Indah sama sekali tak makan, membuat tubuh nya lemas.
" Tinn..tin..tin.."
Klakson mobil william berbunyi di depan halte bus, tapi indah tak memandang sama sekali william, ia hanya merunduk sedih.
William melemparkan sepatu indah dari dalam mobil.
" Bugh"!!!!
" Sepatu kamu tuh "
Indah memandang william dari dalam halte, seperti bahagia melihat indah menderita.
" Hayo masuk, nanti aku anter pulang"
Indah hanya diam tanpa suara, kini giliran indah yang diam.
" Yuk pulang, mau sampek kapan nungguin bus di situ, udah sore"
" Mau nggak ?"
" Ya udah-ya udah aku minta maaf ya"
Lalu william keluar dengan membawa payung menghampiri indah.
*******

Bình Luận Sách (47)

  • avatar
    AuliaFebby

    seru banget bang.

    21/08

      0
  • avatar
    DamanikTanjung

    bagusss

    24/07

      0
  • avatar
    ImutAnggraeni

    seruuu

    09/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất