logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Kelicikan Rita 2

SAAT DOA SI MISKIN DI IJABAH
BAB 6
Rupanya Rita tidak amanah, setelah kepergian Bu Sri dia bukannya langsung mengantarkan makanan itu, melainkan memasukkan kembali makanan itu pada tempatnya semula, dan lebih parahnya lagi, dia hanya memberikan bumbu rendang saja dengan beberapa lengkuas, kuah soto ayam saja dengan hanya berisikan taburan daun seledri dan kuah ayam kecap yang hanya berisikan sereh.
"Rasakan ini, enak saja mau makan enak, ini semua aku beli pakai uangku, di fikir gratis, kalau mau makan enak ya beli, dan ini memang pantas untuk orang miskin seperti kalian," umpat Rita pada rantang itu,
Setelah mengganti makanan di dalam rantang, Rita pun bergegas untuk menuju ke rumah Aliyah, baru menjejakkan kakinya keluar dapur, Rita bertemu dengan Mika.
"Mau kemana Kak?" tanya Mika keheranan melihat Kakaknya menenteng rantang.
"Ini mau ku antar ke rumah Aliyah."
"Ngapain Kakak ngasih mereka makanan? Mana pantes mereka makan makanan mewah begitu," protes Mika pada Kakaknya.
"Ssssstttt, sini ikut Kakak," ucap Rita sedikit berbisik sembari menyeret adiknya keluar rumah, karena kebetulan mereka tadi berada didepan kamar ibunya, Rita takut ibunya mendengar obrolan mereka.
"Duh, apaan sih Kak, sakit tau," gerutu Mika.
"Kamu diem dulu makanya, rempong banget deh, coba lihat ini!"
Kemudian Rita membuka rantang itu, dan memperlihatkan isinya pada Mika, dan Mika pun bertambah heran melihat isi rantang tersebut.
"Untuk apa sih Kakak naruh beginian di rantang?"
Plak,,, Rita menggeplak kepala Mika.
"Awww apaan sih Kak, kok malah kepala aku di geplak, sakit nih!"
"Kamu tuh ya, beg* banget jadi orang, dengerin yah, ini tuh mau aku kasih buat Aliyah sama suaminya yang miskin itu!"
"Nah terus apa hubungannya ngasih ini, sama kita yang ngomongnya berbisik?" tanya Mika masih dengan kepolosannya.
"Duh, nih anak, oon nya kebangetan, ya karena, tadi tu Ibu kan mau ngasih daging rendang besar besar, soto dengan suwiran daging ayang yang banyak, di tambah ayam kecapnya juga banyak, terus aku berinisiatif untuk mengantarkan ini ke Aliyah, padahal itu hanya alibiku aja, aku menukar semua isi rantang yang di kasih Ibu dengan yang ini, ya kali aku mau ngasih makanan mewah begitu ke mereka, kan ini semua di beli pake uangku, bisa keenakan nanti mereka apalagi si Amar tuh, hih males banget aku liatnya, jijay." Mika manggut manggut mendengar penjelasan dari Rita.
"Kalau begitu aku juga dukung Kak, biar tau rasa mereka kita kerjain, emang keluarga miskin kayak mereka gak pantes makan makanan mewah, yaudah sana kak anterin itu ke rumah Kak Aliyah."
Akhirnya Rita mengantarkan Rantang yang isinya sudah di ganti itu ke rumah Aliyah.
Tok tok tok, Rita mengetuk pintu rumah Aliyah, Aliyah yang masih berada di belakang tentu saja tidak mendengar ketukan pintu,
Tok tok tok, Rita kembali mengetuk pintunya, hingga akhirnya Rani yang membukakan pintunya lantaran terbangun mendengar suara berisik dari luar.
"Eh, Bude, ada apa Bude?"
"Eh Rani, Bunda mana?" tanya Rita berpura-pura.
"Gak tau Bude, Rani bangun tidur soalnya, biar aku carikan dulu."
"Eh, gak usah Rani, Bude cuma mau antarkan ini aja kok, ni ada makanan sisa acara aqiqahan untuk kalian," ucap Rita sembari menyodorkan rantangnya pada Rani.
"Wah, terimakasih ya Bude, baunya harum banget, pasti enak rasanya," ucap Rani dengan mata berbinar.
"Yaudah Bude pulang dulu ya, jangan lupa di makan ya."
"Iya Bude, terimakasih banyak."
Setelah mengantarkan rantang itu, Rita pun pulang dengan perasaan senang karena berhasil mengerjai keluarga adiknya.
Sesampainya di rumah Pak Darto, Rita sudah di cegat oleh Mika, dan di berondong pertanyaan.
"Gimana Kak, sukses?"
"Sukses dong."
"Terus gimana reaksi Kak Aliyah?"
"Tadi sih yang terima si Rani, si Aliyah gak tau tuh kemana."
"Yaudah di tunggu aja Kak, pasti nanti dia kesini marah-marah, aku hafal betul Kak Aliyah tu gimana orangnya, tapi Kak, apa gak papa kita gituin mereka? Nanti kalau Kak Aliyah mengamuk gimana, sedangkan kemarin bekas di pukul sapu aja masih sakit."
"Kamu tenang aja, kan tinggal bilang itu perintah Ibu, kita mana tau apa yang ibu masukkan ke dalam rantang itu."
"Maksud Lakak, palying victim gitu?" Rita menganggukkam kepalanya.
"Tega bener Kakak sama Kbu, namanya fitnah Ibu dong."
"Alah, sekali aja kok, soalnya Kakak tau Aliyah kalau ngamuk tuh kayak gimana, bisa gaswat kita."
"Ya Kakak aja kali, aku gak ikutan, ini semua kan ide Kakak bukan aku."
"Dasar kamu, Adik gak tau diri, aku begini juga karena membalaskan sakit hati kita karena di permalukan kemarin, udah di bantuin balas sakithati malah mau lepas tangan, tau begini gak ku kasih tau kamu."
"Iya iy maaf, aku cuma takut aja di pukul lagi sama Kak Aliyah."
"Udah, nanti kakak minta bantuan Bapak, Bapak kan sekarang berada di pihak kita, pasti Bapak mau bantu."
Mika hanya menganggukkan kepalanya mendengarkan rencana Rita.
❤❤❤❤❤
Wah, semakin seru nih, gimana reaksi Aliyah saat tahu isi dalam rantangnya ya, apakah akan menghajar Rita dan Mika?
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan sub like komen dan follow ya... terimakasih dan selamat membaca🤗🤗

Bình Luận Sách (1375)

  • avatar
    HenriqueFernando

    nom

    28/05

      0
  • avatar
    Gilar Ramadhan

    keren banget terharu

    30/04

      0
  • avatar
    Arul Setiawan

    goodjobb

    01/02

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất