logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chapter 10: Suami

Jake masuk ke dalam rumah Mike dan dia melihat Mike yang sibuk menyeduh kopi di meja makan. Pria itu melihat kedatangannya, tetapi pandangannya tampak tak acuh dan langsung mengalihkan perhatian pada kopi yang berada di atas meja. Rasanya Jake ingin mengumpat karena pria itu menghilang begitu saja lima menit sebelum rapat dimulai. Dia harus kerepotan saat menghandel semua sendirian selama Mike tidak bersamanya.
“Apa kau tahu, kita nyaris saja kehilangan salah satu partner terbaik dalam pembangunan hotel impianmu,” kata jake dengan suara menahan marah. Mike menatapnya malas.
“Lalu?” tanyanya dengan nada enteng.
Jake dapat merasakan rahangnya yang nyaris jatuh menyentuh lantai mendengar bagaimana reaksi Mike saat ini.
“Lalu? Apa kau tidak sadar, kita bisa kehilangan jutaan dolar jika kehilangan mereka?! Bukankah kau bilang sendiri bahwa mereka berpotensi untuk memberikan keuntungan dalam pembangunan hotel ini, dan kau bahkan sudah mengeluarkan banyak uang hanya untuk menginvestasikan sebagian saham MikeHill Corporate demi membangun Best Asian Hotel hanya demi coba-coba di bisnis yang baru?! Apa yang kau pikirkan? Bagaimana jika ....” Jake menghentikan ucapannya saat mendengar suara teriakan yang berasal dari lantai dua.
Mike segera berdiri dan berlari meninggalkan meja makan, melihat cepatnya gerakan Mike, Jake yakin sesuatu yang buruk sedang terjadi, atau setidaknya begitulah yang ia pikirkan. karena Mike bukan tipe manusia yang langsung bergerak saat mendengar suara teriakan, apa lagi itu suara teriakan wanita.
Jake mengikuti Mike yang menaiki tangga dengan langkah lebar, dia bahkan kesulitan menyeimbangkan kecepatan lari Mike yang bagaikan kilat. Mereka berhenti tepat di depan pintu kamar yang Jake yakini adalah calon kamar Diana, tetapi mengapa Mike harus berhenti di sana.
“Mike, apakah Diana ....” Belum sempat dia melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba Mike menerjang masuk, dan dari luar Jake dapat melihat tubuh seorang wanita yang berbaring di atas lantai sembari terisak.
Dia hanya memperhatikan dari luar dan Jake menatap Mike dengan heran saat pria itu memindahkan tubuh wanita yang Jake yakini adalah Diana naik ke atas tempat tidur. Gadis itu terisak dan tampak menahan sakit.
“Kakiku sakit, ini sakit sekali,” tangisnya dengan air mata yang turun tampa henti membasahi wajah. Mike memperhatikan luka di kaki Diana dan dia membukanya untuk memeriksa apakah jahitannya terbuka, tetapi ternyata tidak, hanya sedikit berdarah, namun tidak banyak.
“Apa yang hendak kau lakukan sehingga kau bisa sampai berbaring di lantai?” tanya Mike dengan nada marah.
Diana merengut mendapat hardikan itu. “Aku ingin ke toilet,” jawabnya sembari menghapus air matanya yang mulai mereda.
Mike menghela napas dan menggendong Diana kembali memasuki kamar mandi, lalu mendudukkan wanita itu di atas closed. “Aku akan menunggu di luar,” katanya dan langsung meninggalkan Diana sendirian.
Saat keluar dari kamar mandi dan menutup pintunya, Mike mendapati Jake masih berdiri di ambang pintu sembari menatapnya dengan tatapan menuduh.
“Dia alasanku meninggalkan rapat, dan untuk pertanyaanmu tadi, aku tidak khawatir harus kehilangan mereka, karena uangku sendiri sudah cukup untuk membangun hotel itu, lalu ....” Mike menjeda ucapannya. “Untuk sementara biarkan dia tinggal di sini, setidaknya sampai kakinya sembuh,” katanya sembari berjalan menuju sofa yang berhadapan dengan kasur.
“Sementara? Kenapa kau tidak membiarkannya tetap di sini saja? Lagi pula, kau sudah menyiapkan kamar ini untuknya dan juga kau sudah mulai menyeleksi beberapa wanita yang bisa mengawasinya. Sebenarnya apa tujuanmu Mike?”
Mike menggulung kemeja putihnya hingga ke siku, dia masih belum mengganti bajunya sejak tadi.
“Aku tidak memiliki tujuan apa pun, tadi hanya kebetulan saja Bima menghubungiku bahwa dia pergi dengan seorang pria.”
“Dan kau cemburu?”
“Aku?” tunjuk Mike pada dirinya sembari tertawa begitu keras. “Tidak, aku bahkan tidak memiliki rasa padanya. Dia akan menjadi milikku dan aku tidak ingin ada satu pria pun yang mendekatinya, dan jika kau melihat bagaimana pria itu tadi mencoba menc ....” Mike terdiam saat menyadari suaranya yang berubah menjadi sedikit ....
“Cemburu,” jawab Jake dengan seringai penuh kemenangan karena dia merasa benar.
Mike mendengus kesal. “Aku tidak Jake! Dan wanita itu hanyalah ....”
“Alat balas dendammu?”
Mike melirik Jake dengan tatapan tajam.
“Dan kau memilih target yang salah, aku hanya tidak ingin kau tersakiti karena mainanmu ternyata berduri dan tajam. Dia bisa membuatmu berdarah bahkan mungkin kau tidak akan tahan terus menjadikannya mainan hingga menyesali semua.”
Jake berdiri tegak dari tempatnya tadi bersandar, dan dia melihat Mike lagi dengan tatapan yang cukup untuk membuat Mike mengeraskan rahang dan mengepalkan tangan. Jake berbalik meninggalkan Mike sedangkan Mike sendiri hanya terdiam di atas sofa sambil memikirkan kembali kata-kata sahabatnya.
Diana mendengarkan perdebatan itu. Suara mereka cukup keras untuk didengarnya. Jantungnya berdetak keras ketika mendengarkan semua percakapan Mike dan Jake, tanpa sadar air matanya kembali meleleh. Dia tidak mengira akan menikahi laki-laki yang hanya ingin mempermainkannya, membuatnya semakin bertekad untuk pergi jauh meninggalkan kota itu. Dia harus menghilang dari sana. Persetan tentang kontrak dan hutang-hutang yang tak bisa dia lunasi.
***
Mike membawa Diana kembali ke atas kasur, namun dia merasa heran ketika melihat gadis itu selalu menghindari tatapannya. Dia bahkan tidak repot-repot mengucapkan terima kasih dan langsung berbaring. Mike membiarkan saja dan bergegas keluar, tetapi Diana menarik tangannya. Mike berbalik dan menatap Diana dengan pandangan bertanya.
“Aku ingin pulang, bisakah kau mengantarkanku malam ini?” tanyanya dengan suara pelan.
Mike menimbang-nimbang. Dia tidak rela jika Diana pergi secepat itu, tetapi dia tidak memiliki hak untuk menahan gadis itu sebelum jatuh tempo kontraknya. Saat ini Diana adalah wanita merdeka, dan dia tidak mungkin melanggar isi perjanjian dengan terus-menerus menahan Diana di rumahnya.
Masih beruntung Diana tidak memakinya saat dia mengatakan bahwa dirinya adalah pemilik kontrak, bahkan Diana hanya diam dan tidak protes. Mike tidak tahu alasannya, apakah karena Diana sudah menyetujui kontrak itu atau karena dia lelah akibat luka yang didapatnya dan pergumulannya dengan pria brengsek yang ada di pantai siang itu.
“Baiklah, aku akan menyuruh Bima untuk mengantarmu malam ini, sekarang kau istirahat saja.”
Mike meninggalkan Diana sendiri di kamarnya selagi Mike pergi ke ruang kerja. Dia masih ada pekerjaan karena meninggalkan kantor sejak siang tadi. Diana berbaring di atas kasur sembari menatap langit-langit kamar. Dia tidak tahu perasaan apa yang menanunginya. Rasanya dunia benar-benar kejam mempermainkannya. Dia hanya sebatang kara dengan begitu banyak masalah yang tidak ada penyelesaian.
Dan sisi pengecut dalam dirinya memilihnya untuk melarikan diri. Diana tidak kuat terus-terusan berada di sana selama dikelilingi oleh masalah yang mendatanginya secara bersamaan.
“Suami, eh?” lirihnya diikuti bulir air mata yang jatuh dari sudut matanya.

Bình Luận Sách (810)

  • avatar
    NaonBolu kukus

    iya saya mau nonton

    29d

      0
  • avatar
    NadyaEka

    ceritanya sangat keren🤩

    27/07

      0
  • avatar
    Lusia Valensiana Bone Adi

    aku suka novelah

    14/06

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất