logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

my past love

my past love

Aishiteru


bab 1 bujuk kan berkencan.

Matahari sudah mulai meninggi menyinari bumi, suasana pagi begitu cerah memberikan semangat untuk orang-orang yang mulai ingin beraktivitas.
Namun ada seorang gadis yang masih terlelap di kamar berwarna pink, dia enggan berpisah dengan selimutnya, hingga sebuah teriakan mengusik indra pendengar gadis itu.
"LISA LO KERJA GAK?" pekikan seseorang meneriakkan namanya dari luar sana.
Gadis itu pun akhirnya terbangun, karena mendengar teriakan dari sahabatnya, dia langsung melirik jam di atas nakas, sudah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh.
Lisa terlojak. "Astaghfirullah, gue kesiangan." Dia langsung berlari ke kamar mandi seperti orang kesetanan.
Lisa tidak sempat mandi karena sudah telat, dia hanya mencuci mukanya, dan menggosok gigi saja, dengan cepat dia mengganti pakaian, kemudian mengoleskan sedikit bedak, tak lupa menggunakan parfum yang agak banyak. Agar tidak ketahuan kalau dia tidak mandi.
Setelah siap, dia pun langsung menemui sahabatnya yang sudah menunggu di halaman.
"Kenapa gak bangunin gue dari tadi sih?" protes Lisa pada sahabatnya, karena telat membangunkan.
Sambil menaiki motor, dia tidak henti-hentinya mengoceh.
"Gue dah teriak-teriak dari tadi kali, lo aja yang susah di bangunin, sampe suara gue abis nih," cibir nya yang juga ikut mengomel.
"Maaf deh, gue semalaman habis buat perencanaan proyek baru, hingga subuh, jadi baru tidur jam lima pagi, wajar dong kalo gue kesiangan." Lisa menjelaskan.
"Bodo amat, gue gak mau denger lagi. Gue paling sebesel kalo lo ngurusin kerjaan mulu, kapan lo mikirin hidup lo sih Lis?" sindir Kanza, berhasil membuat hati Lisa tertegun.
"Belum saatnya." ucap Lisa, sambil menoyor kepala sahabatnya.
Lisa memikirkan ucapan Kanza yang begitu menohok hati, sesungguhnya dia pun ingin bisa terlepas dari bayang-bayang masalalu dan membuka lembaran baru.
Namun trauma itu tak mampu dia hilangkan, setiap kali dia berusaha dekat dengan seseorang.
Hanya dengan bekerja, Lisa bisa sedikit melupakan semuanya.
"Aduh sakit LISA! kalo gue amnesia gimana?" Kanza berteriak, dan mulai berakting.
"Dah yuk berangkat, gak usah drama pagi-pagi." Kanza pun langsung menghentikan aktingnya, karena takut terlambat.
Dia segera menyalahkan mesin dan menarik gas, motor melaju dengan kecepatan sedang, karena jalan begitu padat di pagi hari.
"Gue laper nih, nanti ke kantin dulu ya, lo juga pasti belum makan dari semalam kan?" tebak Kanza yang selalu tepat, "jangan kebiasaan, kalo sibuk kerja sampai lupa makan, padahal dah tahu punya maag." ucapnya sambil tetap fokus mengendarai.
Kanza sahabat yang paling perhatian dan selalu saja mengingatkan nya setiap kali dia lupa makan.
Hanya butuh sepuluh menit berkendara, mereka sudah sampai di gedung Aditama Group, sebuah perusahaan ternama, tempat mereka bekerja.
Karena masih ada waktu mereka berdua menuju kantin, Lisa dan Kanza mencari meja kosong, pagi ini suasana kantin sangat ramai, untungnya mereka melihat Vina yang sedang sendirian tengah menikmati sarapan.
Mereka berdua langsung menghampiri teman satu divisinya itu. "Vie gue boleh gabung?" tanya Lisa.
Vina yang tengah menyuap nasi goreng terhenti, dan mendongakkan wajah nya untuk melihat siapa yang memanggil.
Saat melihat Lisa dan Kanza, dia langsung mempersilahkan kedua temannya itu duduk.
"Lisa! kebetulan banget, ada yang mau gue tanyain, duduk sini, kalian belum sarapan juga?" tanyanya, selepas mereka berdua duduk.
"Iya, tuh gara-gara si Lisa kesiangan, jadi gue belom sempet sarapan." Kanza menyerobot bicara, mengadukan keluhannya pada Vina,
Tapi Lisa tidak menanggapi ocehan sahabatnya, dia malah fokus membuka laptop.
Kanza sibuk memesankan nasi goreng dan teh hangat, untuk mereka berdua sarapan pagi ini.
"Duh gue gemes banget deh liat lo Lis? segitu cintanya ya sama kerjaan, gak di mana-mana yang lu urusin kerjaan terus, kapan lo punya pacar kalo kaya gini?" Kanza mengomel sambil menutup kembali laptop yang ada di hadapan Lisa.
Lisa hanya diam, dia terpaksa patuh kalau tidak sahabatnya itu pasti semakin mengoceh, dan bersamaan dengan itu pesanan mereka pun datang.
Di tengah-tengah menyantap makanan Vina mengingatkan Lisa akan janjinya.
"Oh iya Lis! gue cuma mau pastiin, kalo Lo jadi kan kencan sama temen cowok gue sore ini? Lo dah janji gak boleh ingkar. Dia pengen banget kenal sama lo," minta Vina, yang sangat ingin melihat perubahan pada temannya itu.
"Gue belom tahu Vie, gue masih ragu buka hati buat cowok."
"Ayo dong Lis, sekali aja temuin dia, gue jamin lo pasti suka deh, dia tuh dah ganteng, baik, punya kerjaan bagus, gak akan ngecewain lo," bujuk Vina, yang begitu berharap temannya itu memiliki pacar.
"Coba dulu aja, kan gak ada salahnya, emang lo malu di bilang jomblo pecinta kerja? " ucap Kanza menimpali.
"His, iya-iya, Gue mau, udah puas?" dengan terpaksa Lisa pun mau mengikuti permintaan kedua sahabatnya.
"Gitu dong, yuk kita masuk dah waktunya nih." Vina sangat senang, lalu dia mengajak kedua sahabatnya kembali bekerja.
Mereka bertiga kembali melakukan aktivitas seperti biasa, menyelesaikan tugas-tugas nya di kantor, hingga waktu terasa cepat berlalu.
****
Hari mulai senja, waktu pulang pun tiba.
"LISA!" teriak Vina dari jauh.
"Hem." Lisa hanya bergumam tanpa menoleh, sambil membereskan semua peralatan nya.
"Lo dah siap kan? " tanya Vina memastikan.
"Iya bawel banget sih, nih gue mau berangkat." Baru dua langkah Lisa ingin pergi, tapi tangannya kembali di tarik.
"Tunggu, lo mau pergi kencan sama temen cowok gue kaya gini?" tanyanya, melihat penampilan Lisa yang sedikit berantakan.
Lisa gadis cantik alami walaupun tanpa makeup, dia tidak suka mengurusi penampilan, sederhana dan apa adanya.
"Iya, emangnya kenapa?" Lisa memandangi dirinya dari atas hingga bawah.
"Aduh Lisa, gimana lo mau dapet cowok kalo kaya gini?" ucap Vina yang tidak suka melihat penampilan Lisa.
"Emang ada yang salah sama penampilan gue?" ucap Lisa polos.
"Salah banget, cewek klo mau kencan pasti dandan Lisaaa!" Vina gemes sendiri, dia membantu mendandani sahabatnya, dari merapihkan rambut, dan memakaikan liptint, hingga menyapukan sedikit bedak ke wajahnya.
Kini Lisa sudah sangat cantik, walau sebenarnya tanpa makeup pun dia sudah cantik alami, tapi dengan sedikit polesan dari Vina semakin membuatnya nampak beda.
Vina langsung menyuruh nya segera pergi ke kafe kenanga, untuk berkencan dengan sahabat pacarnya, yang begitu ingin mengenal Lisa setelah melihat fotonya di ponsel Vina.
Lisa duduk di salah satu meja, untuk menunggu seseorang yang belum dia kenal, sambil di temani segelas jus alpukat.
Hampir lima belas menit Dia di sana, tapi laki-laki itu belum juga datang.
Lisa sudah kesal menunggu, baru saja dia membalikkan tubuhnya ingin segera pergi, tapi tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
"Elisa!"
*****
Happy reading

Bình Luận Sách (165)

  • avatar
    Sri WaniPrinja

    Suka Dangan ceritanya. lanjut kak ceritanya... jangan digantung endingnya kak.

    14d

      0
  • avatar
    RJT

    kakak

    01/08

      0
  • avatar
    harnumici

    cerita ny sangat bagus

    27/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất