logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

7

Ponselnya Emily berdering, dan layar gawainya menunjukan nama sang adik. Dia, kemudian segera menekan tombol berwarna hijau tersebut.
" Assalamualaikum Metha ada apa ? "
" KAK, HANA MENGOMPOL ! "
" Astagfirullah, jangan berteriak seperti itu, Kakak hampir saja menjatuhkan ponsel tahu. Kalau, Hana mengompol, mengapa kamu tidak mengganti popoknya? Ya Ampun Metha ! "
Terdengar kekehan di sebrang sana, sedangkan Emily hanya menggelengkan kepalanya. Meskipun, Metha tidak melihatnya, akan tetapi, reaksi spontan tersebut mencuri perhatian pria yang berada di sebelahnya.
" Ya ampun, sungguh pemandangan yang langka. Gadis itu, mirip dengannya. Aih, apakah aku sudah tidak waras. Padahal, hanya bertemu sekali. Tapi, wajahnya selalu terbayang dalam pikiranku ! " batin Erlangga.
" Ya sudah, Kakak akan pulang secepatnya. Jadi, kamu tunggu sebentar ! "
Sang adik di sebrang sana menyetujui perkataannya, dia kemudian memutuskan sambungan ponselnya. Lift berhenti tepat di lantai satu, begitu pintu terbuka, Emily segera berlari untuk mempersingkat waktu, agar Metha tidak terlalu lama menunggu. Erlangga dibuat melotot, saat Emily berlari, wanita itu hanya menatapnya sekilas. Dari sana Erlangga sadar, gadis yang selama ini dicarinya ada tepat di depan matanya sendiri. Dia pun berlari, berniat mengejar sang gadis.
" Eh Nona, Tunggu ! "
Sayang sekali, Begitu dia sampai lobby, Emily sudah tidak terlihat lagi.
" Tuan, ada yang bisa saya bantu ? " Tanya seorang security.
" Apakah anda melihat seorang wanita berjilbab pink? "
" Ah pengantar kue, barusan dia berlari begitu kencang, mungkin ada keperluan mendesak. Dan, tadi saya melihatnya berjalan menuju tempat parkir "
Erlangga mengangguk, dan mengucapkan terima kasih. Begitu dia keluar pintu, Emily sudah berada di atas motornya, melaju meninggalkan gedung ini. Erlangga menghela napasnya.
" Sungguh, aku kira dia hanya mirip dengan Emily. Begitu dia menoleh, dan memandang ku sekilas aku baru sadar ternyata, dia memang Emily yang ku cari. Aih, Si*l ! "
Pria itu kembali ke ke dalam dan menghampiri resepsionis.
" Bagaimana Pak, ada yang bisa saya bantu ? " sapa petugas cantik tersebut.
" Ah iya, bolehkah saya meminta bantuan anda . Wanita pengantar kue yang memakai jilbab pink tadi, dia pergi ke mana ? "
" Mohon maaf Pak, itu privasi pelanggan kita tidak boleh memberitahukan kepada orang lain ! "
" Saya tahu, tapi dia adalah mantan istri saya, dia pergi membawa anak kami. Karena, Ibu tiri saya memperlakukan dia dengan tidak baik. Selama ini, saya sedang mencarinya. Apakah anda tidak kasihan pada pria malang ini ! "
Erlangga mengeluarkan air matanya, dia memang pandai berakting, membuat resepsionis cantik tersebut tidak tega dengannya. Sehingga, dia memberitahukan Erlangga, pelanggan yang baru saja memesan kue .
" Terimakasih banyak, ini untuk kalian berdua ! "
Erlangga, memberikan tip untuk kedua resepsionis cantik tersebut, ada setitik raut kebahagiaan dalam wajah keduanya. Tidak lupa, keduanya mengucapkan terimakasih dan mendoakan Erlangga agar bisa kembali rukun dengan istrinya, padahal mereka tidak tahu yang sebenarnya terjadi, dan berhasil dikelabui oleh pria berparas tampan tersebut.
Di lantai 7 ini, Erlangga, mencari ibu hajat, yaitu ibu Murni dan setelah, berdiskusi dengan sang suami keduanya menemui Erlangga.
" Ada apa ya ? Apakah kita saling kenal ? "
Erlangga menggeleng,
" Lalu, mengapa kamu ingin menemui kami berdua ? "
" Bu, Pak. Langsung intinya saja ya, saya ingin anda sekalian memberikan alamat gadis pengantar kue, yang bernama Emily ! "
Pasangan paruh baya tersebut saling berpandangan, mereka sama-sama mengangkat bahunya, heran mendengarkan perkataan dari pria muda rupawan di depannya.
" Tunggu, maksud anda adalah gadis berjilbab pink barusan ! " ujar Bu. Murni.
" Yang punya anak adopsi cantik itu ? " celetuk Sugiharto.
Erlangga mengangguk,
" Benar sekali, dia adalah wanita yang sedang merawat anak saya. Jadi, tolonglah berikan alamat rumah atau toko kuenya ! "
Keduanya, menatap lekat wajah pria tampan tersebut.
" Bagus Erlangga, hari ini kamu sudah membohongi beberapa orang. Hanya demi mendapatkan alamat gadis itu ! " batin Erlangga.
Pria tampan tersebut menunjukan wajah melasnya, berbeda sekali dengan biasannya. Dimana, dia selalu memasang wajah datar dan tegas, saat bekerja. Kini, justru memelas seperti itu, jadi terkesan polos, dan menggemaskan.
" Benarkah itu anak anda ? Lantas bagaimana dengan ibunya, bukankah kalian sudah menikah kenapa kalian tega membuang anak itu? "
Erlangga menatap keduanya, dia memulai kebohongannya kembali.
" Saat itu, istri saya sedang mengandung buah cinta kami. Akan tetapi, dia kemudian menemukan pria lain dan meninggalkan saya seorang diri. Dia menyembunyikan kebenarannya, selain kabur dari saya dia juga kabur dari selingkuhannya karena malu mengandung anak kami. Akhirnya, setelah melahirkan, dia kemudian kembali dengan selingkuhannya yang bodoh itu, karena pria itu cinta mati padanya .Jadi, dia memanfaatkan hubungan tersebut dengan berbagai alasan . Dan, akhirnya keduanya merajut kembali hubungan mereka. Untungnya, bawahan saya menemukan bukti bahwa Nona Emily, menemukan bayi saya dan kini di adopsinya. Saya sudah berjanji, akan memberikan keluarga yang lengkap untuk anak saya. Maka, setelah menemukan anak itu dan dirawat dengan baik oleh Nona Emily. Saya sudah memutuskan untuk menjadikannya sebagai istri, dan ibu anak saya ! "
Pasangan paruh baya tersebut menatapnya iba, kemudian mereka memberikan nomor ponsel Emily dan juga nama toko kue nya. Untuk alamat rumah, mereka menyarankan agar Erlangga menanyakannya sendiri, agar lebih enak dan sopan.
" Bagus Erlangga, kau benar-benar pandai berakting ! " batin Erlangga.
" Kalau begitu, kami pamit dulu, acara resepsi akan dimulai sebentar lagi! "
" Baik Bu, terimakasih ! "
" Iya, sama-sama Nak. Semoga berhasil ! "
Erlangga mengamini ucapan dari ibu Murni, selangkah lagi dia bisa mendapatkan Emily. Walaupun, gadis itu sudah mempunyai anak adopsi. Toh, nantinya dia akan mempunyai anak bersama Emily, dan itu asli anak kandung nya. Yah begitulah jika seseorang sedang jatuh cinta, dia tidak akan memikirkan konsekuensi nya. Padahal. bisa saja dia akan ditolak oleh Emily.
" Yuhuuuuu, aku mendapatkannya ! " teriak Erlangga.
Dia tanpa sadar berteriak, sembari menciumi kertas berisi alamat toko kue Emily beserta nomor ponselnya tersebut. Di saat yang bersamaan seorang wanita paruh baya yang lengkap dengan dandanan ala undangan pernikahan tersebut hendak pergi ke resepsi dia begitu terkejut dengan teriakan Erlangga .
" Dasar wong gendeng ! "
Mendengar suara orang yang mengumpatinya, Erlangga kemudian kembali memasang wajah datar nya dan memasukan kertas berisi alamat toko kue Emily ke sakunya.
" Ya ampun, sungguh memalukan ! " batin Erlangga.
Bersambung...
^ a_yen94 ^

Bình Luận Sách (145)

  • avatar
    RAMADANTI ISMAILCHELSEA

    wah bagus bangat ceritanya saya kasih bintang 5

    22d

      0
  • avatar
    Diah

    bagus banget novelnya

    26d

      0
  • avatar
    NgabiuFEBRIANTI

    ceritanya bgus bngt, aku suka 😍🥰

    22/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất