logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

bab 6

"Dia tertawa. " batin Lucas heran. Seumur hidup belum pernah melihat seorang Duke Jacobus tertawa begitu senangnya, tanpa beban."lagi pula, aku tak tau apa yang dipikirkan Duke sialan itu. Jangan jangan dia sudah gila kebanyakan dipukul oleh Damian. "pikir Lucas.
Beberapa hari kemudian, sejak kembali dari toko tekstil. Melody selalu duduk menunggu kabar yang akan dibawa pedagang informasi.
" Sampai sekarang belum ada kabar dari mereka. Padahal jelas jelas mereka adalah pedagang informasi yang handal, seharusnya sudah ada kabar, karena gampang saja bagi mereka mencari informasi. Apa aku sudah bertindak sembrono dengan mendatangi rumah informasi mereka. Hingga membuat suasana hati mereka tidak senang, tidak, kalau aku tidak mengambil langkah duluan, mereka tidak akan mendekat. Ini adalah pilihan terbaik yang sudah ku ambil. "batin Melody. "kalau saja aku bisa bekerja sama dengan Duke Jacobus, maka rencana balas dendam ku akan bisa cepat dilaksanakan dengan lebih mudah dan bisa berjalan lancar. "pikirnya.
"Nona, ada kiriman untuk anda. " kata Susi yang datang tergopoh gopoh.
"Apa kiriman dari toko tekstil. " Melody langsung bangkit.
"Ternyata beliau selalu memikirkan hal itu. " batin Ani.
"Bukan nona. Ini kiriman mawar putih beserta bibitnya. " kata Susi sambil membawa kotak berisi bunga mawar putih. Dan sekantong bibit bunga mawar.
"Benih mawar putih, seperti biasanya. Ada bunganya juga. " Melody menerima kiriman itu.
"Sepertinya tuan Damian baik baik saja. Setiap hari ulang tahun pernikahan kedua orang tua anda, beliau selalu mengirim bunga mawar putih, itu artinya beliau baik baik saja. " kata Ani. Kalau diingat ingat, ulang tahun pernikahan kedua orang tua Melody sebentar lagi.
"Syukurlah.Tapi.. tahun ini akan menjadi tahu terakhir aku menerima mawar putih dari Damian. " pikir Melody.
Kalau begini terus, bisa saja Melody tidak akan bertemu dengan kakaknya dan mati. Balas dendam memang penting, tapi alangkah baiknya kalau Melody memastikan dulu maksud dari orang orang yang disayanginya sekarang ini.
"Kenapa nona jadi serius begitu ya. " pikir Ani dan Susi sambil beradu pandang.
"Ani, aku harus mencari kakakku. Apa kau tau dari mana benih ini dikirim. " tanya Melody pada Ani.
"Toko bunga yang bisa merawat bunga mawar tetap mekar di cuaca seperti ini, hanya satu tempat. " jawab Ani.
"Kalau begitu, ayo kita pergi ke sana sekarang juga. " ajak Melody penuh semangat. Ia meletakkan bunga mawar putih di meja.
"Sekarang nona jadi lebih aktif dan bersemangat. " kata Ani.
"Baguslah,selama ini aku selalu khawatir padanya, kita harus membuat yang terbaik untuk membantu nona.Agar nona selalu bersemangat. " sahut Susi.
"Iya." Ani mengangguk setuju. Keduanya tersenyum puas. Lalu mengikuti Melody.
Mereka pergi ke toko bunga yang tidak terlalu jauh dari kota.
"Ya ampun, bukannya anda pelayan di kediaman Garden. " sapa ramah pemilik toko bunga. Ia tersenyum ramah melihat Ani yang datang dengan Melody.
"Sepertinya saat ini kamu tau siapa yang mengirim bunga ke kediaman Garden. Bisakah kau menghubungi siapa yang sudah membayar tagihannya. " tanya Ani.
"Tentu saja.Pelayan dari toko tekstil yang membayarnya berkali kali. Apa perlu saya gambarkan petanya agar kalian tidak kesasar. " kata pemilik toko bunga sambil tertawa.
Melody dan Ani terkejut saat pemilik toko bunga itu menyebut bahwa pelayan toko tekstillah yang membayar tagihan kiriman bunga mawar itu.
"Kalau begitu, toko tekstil, berarti ruang informasi. Tapi kenapa mereka. " batin Melody.
"Tahun ini, pelayan bernama Betty yang datang kemari, dia bilang pemuda bernama Lucas yang sering ke sini sedang ada urusan. " kata pemilik toko bunga.
"Benarkah." tanya Melody. "urusan apa."
"Katanya ia pergi ke tempat pelelangan benda sihir. " jawab pemilik toko bunga.
"Nona, tempat pelelangan benda sihir itu ada di sekitar sini. " ujar Ani. Melody mengangguk. Ani sudah tau, pasti nona nya ingin ke sana. Lalu keduanya pun pergi ke tempat pelelangan benda sihir itu.
Di sana sangat banyak orang. Benua ini, sangat mempercayai mitos dewa dewi. Sihir dan monster sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Tetapi yang disebut sihir di dunia ini adalah ilmu pengetahuan. Makin jenius seseorang, makin kuat sihirnya. Artian yang sama pada benda sihir. Bisa diartikan, benda yang bisa digerakkan dengan listrik.
Karena Melody punya ingatan di kehidupan sebelumnya, jadi hal ini bukanlah apa apa. Tapi Melody di sini merasa kagum pada orang orang yang melihat laser pointer sebagai benda sihir yang hebat.
Lucas ada di mana ya. "batin Melody. Ia memandang sekeliling, orang orang yang tadi ramai mulai duduk di kursi satu per satu.
" Apa yang nona cari. "batin Ani.
" Tempat pelelangan benda sihir ini kan hanya bisa dimasuki oleh bangsawan dan orang tertentu. Lucas kan orang biasa. Apa yang sudah terjadi. "batin Melody. Ia mengedarkan pandangan. Dan matanya tertuju pada sosok lelaki yang duduk menghadap podium. " bukannya dia lelaki di toko tekstil itu. "ia memandang Lucas. Lalu berjalan mendekati Lucas yang duduk di deretan kursi depan.
" Hah, Putri Garden. "seru Lucas terkejut. Melody berdiri di sampingnya.
" Maaf kalau anda terganggu, hahaha. "kata Melody tertawa.
" Ada urusan apa anda ke tempat ini. "tanya Lucas.
" Aduh, kalian ini, bisa fokus tidak sih sama pelelangan. "seru seorang bangsawan.Menegur Lucas dan Melody, keduanya langsung meminta maaf.
" Ada apa. "Duke Jacobus datang dengan jubah hitamnya. "putri Garden. " ia menyapa Melody.
" Lucas. "sapa Melody.
" BARANG YANG AKAN DILELANG KALI INI ADALAH PEDANG DEWI. "Seru moderator.
" Nanti kita bicara setelah acara lelang berakhir. "Duke Jacobus pada Melody.
" Ya. "jawab Melody singkat. "ah rupanya kedua orang ini datang untuk membeli pedang itu. " batinnya. Melody duduk di sebelah Lucas. Ani menunggu di sudah bersama para dayang dan beberapa pelayan yang mendampingi majikan mereka masing-masing.
Benar benar menegangkan. Tempat pelelangan benda sihir. Banyak orang antusias memiliki benda sihir.
"KITA MULAI PELELANGAN PEDANG DEWI. " teriak moderator. Semua diam."DIMULAI DENGAN HARGA SERATUS KEPPA. "
"Dua ratusratus ribu. "
"Tiga ratus ribu. "
"Lima ratus ribu. "
"Satu juta."
"Dua juta. "
"Tiga juta. "
"Gila!!!?. Dia menawar tiga juta keppa untuk pedang itu. " seru seorang bangsawan.
"Itu count Anton kan, dia tergila gila pada benda sihir. Kali ini sepertinya ia juga akan memenangkan pedang dewi itu. " ujar seorang Lady yang ikut hadir dip pelelangan.
"Enam juta. " seru Duke Jacobus.Orang orang terkejut.Begitupun dengan count Anton.
"Tujuh juta. " teriak Count Anton.
"Delapan puluh juta. " teriak Duke Jacobus. Tak ada yang bersuara lagi.
"Wah, delapan puluh juta, adakah yang berani menawar lagi. " seru moderator. "delapan puluh juta pertama... delapan puluh juta kedua... delapan puluh juta ketiga. " ia lalu mengetuk palu tiga kali. Pedang dewi itu terjual dengan harga delapan puluh juta.
"Luar biasa. " batin Melody.
"Ya Tuhan, mahal sekali. " Ani langsung pusing mendengar harga pedang itu. Sementara Lucas nampak mengomel pada Duke Jacobus.
"Bukan delapan juta, tapi delapan puluh juta, kalau kau hanya ingin menyombongkan diri, lebih baik kau berikan padaku saja. " omel Lucas kesal. Ia kembali duduk di sebelah Melody. "bagaimana dengan putri, bagaimana kalau anda mencoba menawar satu barang. "
"Ah saya masih malu. " ujar Melody. Ani melotot pada Lucas.
"NAH INI ADALAH BARANG TERAKHIR. " seru moderator. Seseorang datang mengangkat meja kecil yang tertutup kain putih.
"Kebetulan itu barang terakhir. " ujar Duke Jacobus.
"Benda sihir ini ditemukan di pesisir pantai Kenje. Ditemukan ada pada lukisan Bangsawan Teguh, dua ratuh tahun yang lalu. "
Kain putih dibuka. Melody terbelalak kaget melihat benda itu.

Bình Luận Sách (256)

  • avatar
    Afika dewiAinur

    seru sekali

    9d

      0
  • avatar
    Katrina korwaKatrina korwa

    keren

    30/06

      0
  • avatar
    Wan Hasanah

    bagus banget

    31/05

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất