logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

bab 5

Huhhhh. Ani menghela nafas berat. Di benua ini, uang lima ratus ribu keppa sudah termasuk besar. Gaji pekerja kasar seperti buruh, tukang bangunan, dan pelayan berkisar tiga ratus sampai tiga ratus lima puluh ribu keppa. Hanya orang orang kaya dan para bangsawan saja yang mampu menggaji banyak pelayan dan penjaga.
Tapi di sini, di tempat ini, status dan gelar tidak berlaku. Bila anda punya uang, informasi yang anda inginkan akan anda dapatkan. Tetapi dibutuhkan kata sandi khusus untuk bisa merubah toko tekstil itu menjadi ruang informasi. Dan kata sandi paling rahasia di antara yang lain itu adalah "tolong siapkan teh yang manis dan kental" seperti yang diucapkan Melody tadi.
"Lima ratus ribu itu terlalu banyak nona. Lagi pula persediaan uang kita tidak banyak lagi. Viscount Oplet dan para pengikut menggunakannya untuk berfoya-foya. " bisik Ani.
"Walaupun begitu, asal aku bisa terhubung dengan empat sekawan itu, bayaran lima ratus ribu keppa bukanlah mahal,aku tidak mungkin datang tanpa persiapan apa pun ke tempat seperti ini. " batin Melody. "saya dengar dari pelayan saya, anda tidak tau keberadaan empat pria, itu tidak benarkan, kalian hanya berpura-pura tidak tau, karena informasi harus dibayar uang dengan harga yang besar. Pasti kalian lebih tau tentang Lucas, lebih dari siapapun. "kata Melody.
" Bagaimana ia tau. "batin lelaki itu. "anda terlalu berlebihan menilai kami, Lady. " ujarnya. Membuat Melody tersenyum, dan lelaki itu heran.
"Mana mungkin seorang pegawainya tidak mengetahui keberadaan boss nya. " kata Melody.
"Bagaimana anda... " tanya lelaki itu. "sebenarnya sampai sejauh mana wanita ini mengetahuinya
" batinnya.
"Sedikit lagi. " batin Melody sambil tersenyum. "tidaklah penting bagaimana cara saya mengetahuinya. " ujarnya tenang.
"Tentu saja penting. " seorang lelaki berwajah sangat tampan menuruni anak tangga. Ia memakai mantel hitam yang berkualitas tinggi. Matanya yang biru seperti kedalaman laut Pasifik. Ia berdiri di depan ketiga orang yang berhadapan dengan Melody. Wajah dua pelayan berseri melihat lelaki yang baru datang itu. Berbeda dengan si manajer. Wajahnya bertekuk lima, nampak kesal dan marah.
"Siapa dia. " batin Melody.
"Ya Tuhan ku, siapa lelaki ini, tampan sekali. " batin Ani.
"Saya juga tau kalau saya tampan. " katanya sambil tersenyum. Si manajer mencebik kesal.
"Mulai lagi bajing*n ini, tebar pesona kesemua wanita. " batinnya.
"Biar pun begitu, anda harus menjawabnya, bagaimana anda bisa tau. " tanya lelaki tampan itu sambil menatap Melody.
"Kata sandi itu berbeda tergantung standar internalnya. Dan bukankah standarnya adalah harta kekayaan. Meski kekuasaan juga bisa dijabarkan sebagai nilai kekayaan."kata Melody. " saya bisa membayar harganya. Kalau orang orang di tempat ini ,pasti tau siapa saya kan. "
"Hmmm, lumayan juga. " batin lelaki tampan itu.
"Jelas kami tau. Kau adalah pewaris dari keluarga Garden. Gardenia Melody. " batin si manajer. "maka dari itu, untuk apa seorang putri harus datang ke ruang informasi ini, apa yang perlu disayangkan. " pikirnya. "kami bisa saja memberikan informasi yang salah, apa anda tidak khawatir. "tanyanya pada Melody.
"Ah, ternyata mereka sedang mengorek tentang diriku. " batin Melody. "bagi para pedagang informasi, kepercayaan adalah nyawa. Kalian semuakan pedagang informasi terbaik. Saya mempercayai kalian. " katanya tanpa keraguan.
"Dia tidak merasa takut, meski pun melihat kami berkeliaran di gang yang gelap, benar benar wanita yang aneh. " batin Betty sambil menatap Melody.
"Jadi, tolong terima permintaan saya. " kata Melody.
"Kalau begitu, mari kita dengar alasannya, kenapa anda ingin tau keberadaan mereka. " tanya lelaki tampan itu. Semua mata memandang Melody. Menunggu gadis bangsawan nan cantik itu bicara.
"Aku tidak bisa mengatakan kalau aku butuh kekuatan mereka untuk balas dendam. Aku harus memikirkan sesuatu. " batin Melody cepat. "oh iya. " pikirnya dengan wajah cerah. "karena saya jatuh cinta pada Duke Jacobus. " ujarnya cepat. Suasana tiba-tiba hening. Namun pecah oleh tawa keras dua lelaki itu.
Huahahaha, huahahaha
"Anda menertawakan perasaan seorang wanita. Sungguh anda tidak berperasaan. " kata Melody. "kenapa mereka tertawa ya. " pikir Melody heran.
"Hm, hm, karena anda jatuh hati pada Duke Jacobus, jadi anda ingin membeli informasi tentang dia dan kenalannya. " tanya lelaki tampan itu.
"Iya, benar. " jawab Melody sambil mengangguk.
"Baiklah, kami akan memastikan tujuan dari Duke Jacobus, dan kami akan memberitahukannya kepada Anda. " kata lelaki itu sambil tersenyum manis.
"Dan tentang tuan Lucas. " tanya Melody. Ia menatap keduanya lelaki itu bergantian. "apa anda Lucas. " tanyanya pada lelaki tampan itu. Hampir saja si manajer pingsan karena terkejut.
"Saya akan mengabari anda. " kata lelaki itu sambil tersenyum.
"Kita berhasil. " pekik Melody sambil memegang tangan Ani. Keduanya tampak senang.
Senja telah turun, jalan kota mulai sepi. Melody sudah dari tadi meninggalkan toko tekstil itu. Sementara di lantai dua. Dua lelaki sedang berbincang. Si manajer nampak mengintip jalanan lewat kaca jendela.
"Apa yang kau pikirkan. " tanya si manajer.
"Apanya." tanya lelaki satunya.
"Apa yang kau pikirkan, hingga harus berpura-pura menjadi diriku. Duke Jacobus." tanya si manajer. Rupanya ia adalah Lucas yang asli. Sementara lelaki tampan berambut emas itu adalah Duke Arsen Jacobus Sendayu.
"Tapi bukankah kalian bekerja terlalu santai. " kata Arsen. "kenapa ia bisa tau toko tekstil ini adalah ruang informasi. "
"Itu... kami benar benar tidak memberitahu indentitas kami. Para pelanggan setia tidak pernah tau siapa kami. Atas dasar aoa wanita itu bisa tau. " ujar Lucas.
"LUCAS." Duke Jacobus menarap Lucas. Lucas tau Arsen tak senang dibantah.
"Maafkan bos, aku akan segera mencari tau sejauh mana wanita itu mengetahuinya. " kata Lucas sambil menunduk.
"Bagus." kata Arsen Jacobus. Melody. untuk sekarang Arsen tidak bisa sembarangan memberinya informasi, sekarang biarlah, Melody tetap mengira Arsen adalah Lucas. Meskipun nanti ia akan tau sendiri bila tampil dipergaulan para sosialita. Tapi bagaimana Melody bisa tau tentang ruang informasi. Arsen tak habis pikir.
"Ngomong ngomong, sepertinya kondisi wanita itu sudah semakin sehat. Sepertinya ia tak tau kalau kau yang menyelamatkan dirinya dari ambang kematian. " kata Lucas. "kau sampai rela menceburkan diri ke sungai,tanpa berpikir panjang,demi menyelamatkan seorang perempuan. Apa kau tau aku sangat terkejut. "ujarnya." apa lagi kalau memikirkan kamu sudah susah payah diam diam mencari dokter untuknya.... huhhh si brengsek itu harus membayar untuk ini. "omelnya.
"Aju tidak menerimanya, karena itu adalah hutang yang harus ku bayar. " ujar Arsen Jacobus.
"Apa maksudmu. " tanya Lucas heran.
Arsen hanya tersenyum, lalu tertawa geli. Membuat Lucas makin keheranan dibuatnya.

Bình Luận Sách (256)

  • avatar
    Afika dewiAinur

    seru sekali

    9d

      0
  • avatar
    Katrina korwaKatrina korwa

    keren

    30/06

      0
  • avatar
    Wan Hasanah

    bagus banget

    31/05

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất