logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

bab 3

"Anda bilang kesulitan. Jadi biar, saya saja yang mengerjakannya. Saya selalu berharap bibi bahagia. " kata Melody sambil tersenyum ramah.
Mira Oplet menggeram penuh emosi.
"Ayo Rosalia. " teriaknya pada sang anak yang kebingungan. Mereka meninggal kamar Melody. Suara sepatu yang sengaja dihentakkan terdengar keras menuruni anak tangga. Semua yang mendengar pasti setuju kalau yang sedang berjalan itu sedang marah besar.
"Berani beraninya ia melawan perkataan dariku. " geram Mira Oplet. "Melody."
"Nona, anda baik baik saja. " Susi menghampiri Melody.
"Tentu saja. Aku kan sudah mendapat anugerah dari Tuhan. " jawab Melody. Ia meraih lensa kontak di atas meja. Lalu membuangnya ke tempat sampah. Susi terbelalak heran. "tanpa ku tahu alasannya, aku selalu menutupi mata merahku sesuai keinginan ibu. " batin Melody.
"Nona." Ani dan Susi terkejut. Melody hanya tersenyum pada keduanya.
"Mulai sekarang, aku tidak akan hidup seperti ini lagi.Sekarang aku tidak akan patuh kepada siapapun." batin Melody. Ia melihat ke luar jendela. Nampak Mira Oplet dan Rosalia Oplet berjalan pulang dengan tergesa-gesa. Wajah keduanya tidak menunjukkan kesenangan sedikit pun.
Seperti yang sudah mereka lakukan dengan kejam. Melody akan balas dendam lebih kejam dari siapapun.
Beberapa hari kemudian, di rumah besar keluarga Garden. Rosalia Oplet masuk. Ia melihat Melody sedang berdiri menghadap jendela.
Belakangan ini Melody sangat aneh. Dia mengatakan tidak bisa memberikan surat rekomendasi Amber pada Rosalia, dan Melody juga melepaskan lensa kontaknya. Dia juga menolak permintaan Rosalia. Membuat gadis itu pusing dan heran. Biasanya Melody mudah dikendalikan. Sejak sadar dari tenggelam tempo hari. Semuanya berubah. Kepribadian, gaya, tutur kata, semuanya berubah. Rosalia tak habis pikir. Apa Melody kerasukan sesuatu. Jin atau hantu misalnya. Tapi itu tak mungkin. Mana ada hantu, semua hanya cerita bohong. Anak kecil saja yang bisa ditakut takuti soal hantu. Atau Melody sedang merencanakan sesuatu. Tapi apa, dan bagaimana. Gadis yatim piatu itu hanya bangsawan bodoh. Toh selama ini Melody mudah sekali dimanfaatkan. Sekarang,seperti ada sosok lain di balik wajah bodohnya yang sok polos itu. Rosalia bergumul dengan pikirannya.
"Ah." pekik girang Melody. Mata gadis itu berbinar menatap ke luar jendela. "dia datang. "
Nampak Julius Ardrik berdiri sambil membawa buket bunga mawar yang indah. Ia berdiri kaku di depan Melody yang menyambutnya.
"Putri, saya dengar kondisi tubuh anda membaik. " kata Julius Ardrik sambil menatap Melody. Ia menyerahkan bunga yang ia bawa.
"Terimakasih sudah datang , tuan Julius Ardrik. " kata Melody ramah. "hmmm.Masih saja membawa bunga mawar. Sepertinya ia dipaksa lagi oleh Nyonya Ardrik. " batin Melody. "pasti anda kerepotan karena selalu membawakan bunga. " katanya pada Julius Ardrik.
"Bunga itu tidak lebih cantik dari Putri." ucap Julius Ardrik canggung. Melody tersenyum. Ia sudah tau, kalau lelaki itu sangat bosan padanya. Dari awal Julius Ardrik tidak menyukai Melody. Julius Ardrik selalu bilang, kalau Melody sangat membosankan dan tak mengerti caranya menyenangkan lelaki. Mungkin karena itulah Julius Ardrik bisa terjebak rayuan Rosalia Oplet.
"Loh, apa warna asli mataku itu merah. " tanya Julius Ardrik.
Jelas saja dia tak tau, karena tak pernah peduli dan tidak tertarik sama sekali apapun tentang Melody. Dasar jahat. Batin Melody.
"Anda siapa. "tanya Julius Ardrik menatap gadis berambut merah dan pita kuning.
" Saya Rosalia Oplet, dari keluarga Oplet. "Rosalia Oplet memberi hormat ala gadis bsngsawan. Yaitu membungkukkan sedikit badan dan kedua tangan mengangkat sedikit gaun.
" Ah benar. Katanya Melody punya adik sepupu kan. "seru Julius Ardrik.
"Benar.Selama ini saya selalu penasaran, anda itu orangnya seperti apa. " kata Rosalia Oplet dengan mata bersinar kagum. "karena Melody orang yang sangat berharga untuk saya. " ujarnya. "dia orang yang sangat tampan, Melody. "
Melody tersentak. Senyum itu. Senyum Rosalia pada Julius Ardrik. Rupanya sudah sejak lama , dari awal, itu bukan karena cinta seperti yang dikoar koarkan Rosalia Oplet, saat ia mengatakan perselingkuhan mereka, tapi itu adalah keinginan untuk merebut semua milik Melody. Apapun itu, kedudukan, harta, gelar bangsawan dan juga suami yang dimiliki Melody.
"MELODY."suara Rosalia Oplet terngiang di telinga Melody. "kamu yang tidak lebih baik darimu. Terlahir sebagai putri yang mewarisi kekayaan dikeluarga Marquess. Kau merupakan cobaan sekaligus hadiah Tuhan untukku. Karena ia memberiku kesempatan untuk memiliki apa yang kau miliki. " ujar Rosalia waktu itu. Tersenyum dengan wajah polosnya.
Melody mendekati Julius Ardrik lalu menyentuh bahu lelaki itu. Julius Ardrik yang kaget menatap wajah Melody
"Ada debu. " kata Melody sambil tersenyum. "Rosalia pun setuju anda memang sangat tampan dan keren. "
"Ternyata Melody begitu cantik dan penuh saya tarik begini. " batin Julius Ardrik.
Sebelumnya, Melody memang gadis naif dan bodoh. Tapi, Senandung Melody Cinta adalah gadis cerdas dan pandai bergaul. Diusia muda ia sudah menjadi tim pemasaran di perusahaan besar di Singapura. Sekarang, Melody memiliki ingatan dari dua orang. Rosalia Oplet, seberapa pun genitnya kamu, kamu hanyalah seorang gadis yang baru berusia dua puluh tahun.
Kalau Melody sudah menjadi musuh Ratu Anna, dan keluarga Ardrik, Melody tak bisa memulai balas dendamnya. Melody harus mengincar posisi di sisi Julius Ardrik. Karena itu, demi dendamnya, Melody tidak akan membiarkan semua berjalan seperti keinginan Rosalia Oplet.
"Saya jadi gelisah dan tak percaya diri. Karena anda terlalu tampan dan keren. Wanita yang cantik dan bijaksana pasti ada banyak. Entah apa saya layak berada di sisi tuan Julius Ardrik. " kata Melody dengan pelan. "melihat Rosalia Oplet saja, jelas dia lebih baik dan punya daya tarik. Iya kan. "
"Apa yang kau bicarakan Melody. Kau adalah wanita yang sangat cantik. Dan kau juga begitu mempesona. " ujar Julius Ardrik. "kau lebih punya daya tarik. "
"Tuan, saya tidak bermaksud mendengar hal itu. " kata Melody sambil tertawa genit.
"Aku ingin tau lebih banyak tentang Putri. Oya apa Putri bersedia memperlihatkan taman pada saya. Taman yang kita lihat berdua pasti lebih indah. " kata Julius Ardrik.
"Kenapa Melody yang bodoh itu bisa jadi genit. " batin Rosalia.Ia menatap Melody dengan keheranan bercampur rasa kesal.
"Oh, bagaimana ya. Saya masih ada urusan hari ini. " kata Melody pura-pura menyesal. "Rosalia." Panggilnya pada Rosalia yang sejak tadi hanya jadi obat nyamuk. "kau ada waktu. Tolong gantikan aku menemani tuan Julius Ardrik untuk melihat taman. "
"Apa kamu tidak bisa menundanya. Aku kan sudah datang kemari. " kata Julius Ardrik dengan wajah kecewa.
"Dia akan membiarkan saja tunangannya berduaan dengan aku. " batin Rosalia Oplet girang. "bagus deh, ternyata ia masih saja tolol, ternyata aku sudah salah duga. " pikirnya. Lalu menghampiri Julius Ardrik.
Keduanya lalu pergi sambil sesekali menebar tawa. Lebih tepatnya, Rosalia Oplet yang mencoba menarik perhatian dari Julius Ardrik. Melody memperhatikan keduanya. Tak ada rasa sedih apa lagi menyesal melihat mereka. Di kehidupan yang lalu, sudah cukup ia menyaksikan sandiwara mereka. Hingga Melody harus mati di tangan sang suami.
"Nona, apa tidak apa apa. " Susi mendatangi Melody. "bagaimana kalau nanti mereka saling jatuh cinta. " tanyanya dengan nada khawatir.
"Sekarang tidak akan terjadi hal seperti itu. Kau tenang saja. " kata Melody sambil matanya menatap kepergian Julius Ardrik dan Rosalia Oplet.

Bình Luận Sách (256)

  • avatar
    Afika dewiAinur

    seru sekali

    9d

      0
  • avatar
    Katrina korwaKatrina korwa

    keren

    30/06

      0
  • avatar
    Wan Hasanah

    bagus banget

    31/05

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất