logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 6 PERASAAN YANG TERPENDAM

“Baru pulang, Cha?.” Tiba-tiba Rahman sudah berdiri di depan pintu. Rahman menunggunya di garasi rumah. Lalu membantu Icha membuka pintu garasi.
Icha kaget, sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan Rahman. Ada rasa rindu bercampur dengan kekesalan yang menggunung. Namun dia tidak punya keberanian untuk memberikan satupun pertanyaan pada Rahman.
“Kalau Kak Rahman saja tidak ingin Icha tahu, maka Icha akan pura-pura tidak tahu apapun.” Begitu fikir Icha. Dia masih sangat berharap Rahman jujur padanya. Icha terlalu kesal mengetahui pernikahan Rahman dari orang lain. Icha pun merasa bahwa keluarganya sudah mengetahuinya, hanya saja mereka sengaja tidak memberi tahunya.
“Iya, Kak. Aku masuk dulu, Kak.” Ucap Icha menyelonong masuk melewati Rahman begitu saja.
Icha tidak ingin Rahman khawatir melihat wajahnya yang sembab karena terlalu banyak menangis setiap malam.
“Kamu enggak makan?” Tanya Rahman khawatir. Lama tidak bertemu, Rahman melihat Icha semakin kurus.
“Udah tadi pas mau pulang.” Jawab Icha berbohong. Dia bahkan tidak punya selera makan sama sekali sejak kepergian Rahman secara tiba-tiba apalagi setelah tahu Rahman akan segera menikah, Icha lupa kapan terakhir kali dia makan dengan benar.
“Cha, aku pindah kerja dekat rumahku. Mungkin pekan depan aku sudah tidak tinggal disini lagi.” Ucap Rahman lirih, seolah dia tidak ingin Icha mendengarnya.
Icha hanya mengangguk lalu tetap berjalan menuju kamarnya.
Rahman sangat ingin Icha menghalangi kepergiannya. Mungkin dia akan berubah fikiran jika Icha menginginkannya. Tapi dia tahu, Icha hanya menganggapnya kakak seperti Arga.
Sedangkan Icha merasa sadar diri, calon istri Rahman jauh lebih baik darinya, dia tidak punya alasan menghalangi kepergian Rahman.
Selama ini Rahman begitu baik pada Icha. Rahman menjadi orang yang selalu menjadi solusi di setiap masalah yang Icha hadapi. Tidak pernah sekalipun Icha bersikap baik pada Rahman. Selama ini hanya rentetan tuntutan Icha pada Rahman yang senantiasa menyayanginya.
Mungkin dengan merelakan kebahagian Rahman adalah cara terbaik Icha untuk membalas semua kebaikan Rahman selama ini padanya.
Sesampainya di kamar, Icha kembali melakukan aktifitas seperti biasanya. Menangis berkepanjangan hingga malam mencekam dan dia akan tertidur karena kelelahan.
Beberapa kali Icha bertengkar dengan perasaannya sendiri. Dia menjadi teringat dengan kata-kata Henny yang sudah terlebih dahulu menyadari perasaan Icha pada Rahman bukan perasaan seorang adik dan kakaknya.
Icha yang dulu sangat yakin perasaannya pada Rahman hanya kekaguman seorang adik yang mempunyai kakak terbaik seperti Rahman sekarang merasakan sakit yang luar biasa kerena takut kehilangan Rahman.
Namun setelah mengetahui Rahman akan pergi, hatinya terasa sangat sakit. Tapi dia berusaha menyembunyikannya dari siapapun termasuk keluarganya.
Benar kata Henny, Icha menyadari ketika Rahman sudah tidak berada di sisinya lagi. Penyesalan demi penyesalan mengakar kuat dalam hatinya. Seandainya dia lebih awal menyadari perasaannya pada Rahman, mungkin dia tidak akan kehilangan Rahman. Mungkin saat ini Rahman menjadi calon suaminya bukan calon suami wanita lain.
Anisa menjadi lebih sering menemui Icha. Dia sangat bersyukur akan menjadi keluarga Icha, perempuan yang sangat Anisa kagumi di kampus itu.
Menurut Anisa, Icha merupakan wanita yang menyenangkan, ramah, ceria, tidak membeda-bedakan teman. Dia bahkan bisa tertawa renyah dengan petugas kebersihan kampus.
Anisa tidak pernah berhenti menceritakan kebaikan-kebaikan kakaknya saat bersama Icha.
Kebaikan Ira, kesahalihannya, kelemah lembutannya, atitudenya yang sangat luar biasa yang akan segera menikah tanpa ada proses pacaran sekali pun, yang merupakan impian para jomlo berkualitas saat ini, menjadi trending topic Anisa dengan Icha saat mereka bersama.
Icha menanggapi cerita Anisa dengan pura-pura baik-baik saja, seolah dia bahagia dengan kabar berita itu. Icha berusaha menutupi luka hatinya dalam-dalam. Dia terlalu malu mengakui pada dunia tentang cinta sepihaknya yang gagal.
Icha sebenarnya kesal dengan dirinya sendiri. Semakin Anisa menceritakan kebaikan Ira, Icha semakin merasa sangat buruk. Wajar apabila Rahman memilih Ira dari pada dirinya. Perempuan yang bahkan masih tampak arogan meskipun sudah beberapa tahun ini menggunakan hijab, dibandingkan dengan perempuan lemah lembut dengan attitude yang baik sejak lahir.
Secara agama aja, Icha merasa kalah jauh. Dia bahkan sekolah dari SD hingga perguruan tinggi negeri. Tidak ada asupan agama yang lebih dari pelajaran agama yang menjadi pelajaran wajibnya, lalu dibandingkan dengan lulusan pondok dari SMP hingga S2. Icha merasa kalah telak.
Wajar bagi Icha bila Rahman mendapatkan yang terbaik. Makanya Icha berusaha menggunakan nalarnya untuk memerintahkan hati merelakan Rahman. Supaya hatinya tidak menghalang-halangi Rahman menemukan kebahagiaannya.
“Kak, Kakak harus bahagia ya. Dia wanita terbaik buat Kak Rahman. High quality juga. Aku rela karena Kak Rahman dapat yang sekufu. Lelaki sholeh bersama wanita sholehah.” Ucap Icha menahan getir di hatinya saat dia ada kesempatan ngobrol dengan Rahman..
“Dari mana kamu kenal dia?” Tanya Rahman
“Adiknya satu kampus sama aku. Dia sering menceritakan kebaikan kakaknya. Makanya Kak Rahman harus mendapatkan wanita yang baik itu. Limited edition kalau perempuan seperti itu. mumpung ada yang mau sama Kakak. Kapan lagi ada orang sesempurna itu mau sama Kakak?” Ucap Icha sambil berusaha menyumbulkan senyum menggoda Rahman. Meski sebenarnya dia menyembunyikan rasa sakit hatinya yang bagai teriris-iris tipis namun terus menerus, tapi demi kebahagiaan Rahman, dia akan rela.
Icha menyadari, mungkin kebahagiaan yang dia janjikan bila Rahman bersamanya tidak akan sebanding dengan kebahagiaan yang akan diberikan wanita yang bernama Ira itu. Bukan karena Icha ingin menyerah, tapi karena dia menyadari kekurangannya yang sangat banyak dibanding dengan siapapun.
Luka bingkai hati ini
Ketika cintamu tlah terbagi
Haruskah ku hidup sepi sendiri
Tanpamu ada di sisiku
Mungkin takdir hidup ini
Terluka hanya karena cinta
Ternyata ketulusan hati ini
Tak cukup untuk dapat bersama
Pergilah.. pergilah pujaan hati
Bawalah rindu ini sampai mati
Biarlah ku tetap menyayangimu
Walaupun kau bukan untukku
Aku tempuh segala cara
Tuk sembuhkan rasa kecewa
Belajar tuk berhenti mencintaimu
Namun kini tak berarti
Ajariku caramu lupakanku
Agar ku tetap kuat tanpa pelukanmu
Agar ku senantiasa ku dapat jalani hidup tanpa cintamu
Ajari aku rahasiamu
Dulu ku kira katamu sungguh
Kan kita pelihara rasa cinta hingga akhir masa
Belajar tuk menjaga dan saling percaya
Namun kini tak berarti
Lagu milik Paramita Rusadi yang berjudul Kau Bukan Untukku dan lagu milik Tangga dengan judul Ajari Aku Rahasiamu itu terus saja diputar Icha secara bergantian melalui play list di telepon genggamnya diiringi air matanya yang terus saja mengalir tanpa henti. Dia tak lagi peduli dengan wajahnya yang tampak sembab, lalu keesokan harinya dia berusaha menutupinya dengan masker.

Bình Luận Sách (177)

  • avatar
    KERTASKEMBANG

    Aspal di pegunungan memang penuh dg lika liku. Namun, setelah tiba di pantai, kita akan dibuat takjub olehnya. Begitupun dengan cinta, yg penuh dg anu anuan 🤣🤣 semangat Kak Othor kesayangan 😘😘

    11/06/2022

      1
  • avatar
    Husainiezharith

    eitdiyits

    26d

      0
  • avatar
    AgfrinaEunike

    mantap

    13/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất