logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab 4

“Nona Claire selamat datang.”
Claire mengabaikan ucapan itu dan terus melangkah menuju ruangan Whitney. Dia sempat pulang ke rumah dan tidak menemukan ibunya di sana. Tidak ada tempat yang nyaman bagi Whitney kecuali perusahaannya.
Claire mengusir orang-orang yang berada di ruangan itu dengan suara keras. Sikapnya itu biasanya memancing emosi Whitney. Namun, kali ini Whitney tidak merespons tindakannya dan Claire merasa usaha yang dilakukannya hanya sia-sia.
“Ibu tidak terlihat seperti orang sakit,” ucap Claire terus terang.
Whitney melepas kacamatanya. Ada guratan halus di ujung kelopak mata, raut wajah itu terlihat lebih tua dibandingkan usianya.
“Ibu senang kau datang Claire, apa Ken yang mengatakan ibu sakit?” tanya Whitney.
“Aku kemari ada yang ingin aku tanyakan.” Claire menarik napas panjang. “Mengapa ibu mengadopsi Ken?”
“Karena Ken tidak memiliki orang tua. Bukankah kau tidak keberatan dengan dia saat ibu membawanya pulang. Claire kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang Ken? Apa Kau menyukainya?” tanya Whitney dengan tatapan menyelidik.
“Ibu mengadopsi Ken pasti ada alasannya.”
“Claire ibu sudah mengatakannya, orang tua Ken meninggal karena kecelakaan.”
“Ibu berhenti berpura-pura, aku bukan anak kecil lagi. Ken pasti ada hubungannya dengan kematian ayah dan kakak.”
“Claire!” bentak Whitney keras.
“Ibu bereaksi saat aku membahas ayah dan kakak. Hal itu membuktikan yang aku katakan benar.”
“Ken tidak ada hubungannya dengan kematian mereka. Semua salah ibu, kau tidak boleh menyalahkan Ken, dia anak kecil yang tidak tahu apa-apa.” Whitney sedikit melunak.
“Ibu selalu membelanya.”
“Claire, temani ibu makan malam.”
Tadinya Claire berpikir ibunya akan mengajaknya makan di restoran bintang lima. Namun, dia justru berada di restoran pinggiran kota bernuansa kuno. Bangunannya terbuat dari bata dengan pilar-pilar tinggi sebagai penyangga, lampu gantung berada di tengah-tengah ruangan. Alunan musik klasik memenuhi gendang telinga, Claire mengusap sikunya yang dingin. Dia salah memakai kostum, tempat itu lebih cocok sebagai tempat kencan.
“Di sini ibu pertamakalinya bertemu ayahmu, dia bermain biola di tempat ini. Itulah kenapa ibu meminta kalian pindah karena ibu mencintai ayahmu, tapi keputusan ibu justru menyakiti kalian semua, untuk itu ibu minta maaf.” Whitney menyentuh pundak Claire disertai senyum tipis “Saat itu ibu sangat kacau karena seorang laki-laki bernama Ardian Putra dan ibu menyesal telah menyakiti Mario. Kecelakaan itu tidak pernah ibu lupakan seumur hidup ini.”
Claire tidak sepenuhnya menyimak kisah Whiteny, dia menyantap makanannya dalam diam. Rasanya tidak enak, mungkin lidahnya mati rasa karena suasana hatinya sedang buruk.
“Apa kau bertengkar dengan Ken?”
Claire menelan makanannya susah payah saat pertanyaan itu terlontar.
“Ken membuatku kesal,” ucap Claire enggan.
Dering ponsel menginterupsi percakapan mereka, Whitney mengambil ponselnya lalu menempelkan benda itu di telinga. Sepertinya makan malam itu sebentar lagi berakhir. Claire menghabiskan makanannya dalam suapan besar sebelum ibunya mengatakan maaf karena pekerjaan yang tidak bisa di tinggal.
“Claire kau tunggu di sini, Sean sudah berada di jalan. Ibu masih ada urusan di perusahaan, terimakasih untuk makan malamnya.” Whitney mengecup keningnya sebelum berlalu meninggalkan restoran itu.
Makanan di piring ibunya bahkan belum di sentuh. Menjadi pemimpin perusahaan memang tidak mudah dan Claire berusaha mengerti meskipun harus mengalah pada waktu.
Dua puluh menit kemudian Claire melihat Ken memasuki restoran itu dan menghampirinya. ibunya berbohong tentang Sean yang akan menjemputnya. Claire mendesah kesal saat Ken mencoba menarik perhatiannya.
“Claire aku bisa menjelaskan hubunganku dengan Jenny,” ucap Ken lemah disertai batuk pelan.
Claire mengabaikan kalimat itu lalu meneliti wajah Ken yang pucat. Dia cemas melihat kondisi Ken yang menyedihkan dan bersikeras untuk menjemputnya.
“Kau sakit. Sebaiknya ke rumah sakit, alih-alih datang kemari,” ucap Claire.
“Aku tidak apa-apa Claire.”
“Siapa pun dia, tidak ada hubungannya denganku Ken. Kau sendiri yang bilang aku tidak boleh mencintaimu. Lalu untuk apa kau datang dan menjelaskan tentang hubungan kalian?”
“Jenny dan aku teman masa kecil. Hubungan kami tidak seperti yang dia katakan, Jenny hanya menggodamu.”
“Aku tidak tertarik dengan hubungan kalian.” Claire meraih tasnya lalu bangkit dari duduknya. “Kau pulanglah sendiri, aku akan menemui Han dan menjelaskan semuanya.”
Claire berjalan meninggalkan restoran kemudian menghentikan taksi yang kebetulan melintas. Beruntung di tempat terpencil itu Claire bisa menemukan taksi, jika tidak maka dia harus terjebak bersama Ken. Dan Claire tidak menyukai itu, tidak untuk saat ini.
Perjalanan menuju apartemen Han terasa sangat lama. Berulangkali Claire menghapus air matanya. Dia tidak memiliki kekuatan seolah tenaganya terkuras habis setelah percakapan terakhir dengan Ken. Dia berharap Ken menjelaskan tentang perasaannya pada Jenny, tapi semua itu hanya keinginannya semata.
Ken tidak mencintainya.
Claire tersadar dari lamunan saat mobil yang di tumpanginya berhenti di depan gedung apartemen. Dia segera berlalu dari sana dan mengabaikan sopir taksi yang berteriak karena pergi begitu saja tanpa mengambil uang kembalian.
Dan sekarang Claire berdiri di depan unit apartemen Han lalu menekan bel itu dengan ragu. Dia tidak berharap Han menyambut kedatangannya, mengingat kejadian siang tadi. Entah Han menyukainya atau tidak, tetap saja Claire sudah keterlaluan.
“Claire?”
Suara itu menyadarkan Claire dari pikiran buruknya, dia menatap Han gugup, apa yang harus dia jelaskan? Tampaknya Han tidak menyambut kedatangannya terbukti dengan membiarkan Claire berdiri di sana layaknya orang bodoh.
“Aku minta maaf tentang kejadian siang tadi. Aku tidak tahu kau menyukaiku,” ucap Claire.
Han terkejut untuk sesaat. “Kau kemari untuk Ken?”
“Aku datang bukan untuk Ken.”
“Bukan untuknya aku tersanjung.” Han membuka pintu lebih lebar. “Silahkan masuk nona Claire.”
Claire mengamati apartemen Han. Jauh lebih rapi ketimbang apartemen milik ibunya, minimal Claire tidak menemukan tanah liat kering di sudut ruangan. Justru Claire melihat akuarium kecil yang di isi dengan ikan warna-warni.
“Namanya hiu kecil,” bisik Han di telinga Claire.
Claire tertawa. “Hiu kecil bernama Han.”
“Kakakku dan Ken saling mengenal.” Han akhirnya mengatakan rahasia itu pada Claire.
“Apakah sejak awal kau mengenal Ken?” tanya Claire memastikan hubungan Jenny dan Ken tidak sesederhana itu.
“Aku dan Jenny tidak tumbuh bersama, orangtuaku bercerai saat aku masih kecil. Jenny dibesarkan ayah, aku tidak pernah melihatnya sampai Jenny datang di pemakaman ibu. Aku nyaris tidak mengenalnya jika tidak ada orang yang memberitahuku. Saat pemakaman itu Jenny datang bersama Ken.”
Claire kesulitan bernapas, selama ini dia tidak mengetahui rahasia Ken.
Han mendekati Claire, menyentuh pundak gadis itu. “Bagaimana jika kita berdamai dengan masa lalu. Kau tidak sendirian, ada aku yang rela menjadi sandaranmu,” ucap Han tulus. “Terlepas dari perasaanmu untuk Ken, aku tidak bisa ikut campur. Meskipun aku memang menyukaimu.”
***
Menyukai seseorang bukan perkara apakah kau ingin bersamanya atau sekadar membiarkan rasa itu terbelenggu. Claire terlanjur mencintai Ken, cinta yang mengurungnya seperti burung dalam sangkar. Dia belum bisa melepaskan rasa itu, dan takut suatu hari mengambil keputusan yang salah. Termasuk menyukai seseorang selain Ken.
Kalau kenyataannya Ken tidak bisa membalas perasaannya, maka Claire sudah bersiap untuk merelakan. Namun, membuka lembaran bersama orang baru, dia tidak menginginkannya.
Maaf Han.
Seandainya Claire lebih dulu bertemu Han, bisa saja dia mencintai laki-laki itu. Namun, semesta menciptakan ruang untuk Ken datang lebih awal di hidupnya. Takdir yang Claire miliki adalah mencintai Ken.
***

Bình Luận Sách (134)

  • avatar
    Fadilah

    kerenn

    27/05

      0
  • avatar
    Siapa ?Saya

    ceritanya menarik banget

    23/01

      0
  • avatar
    surianieAnne

    👍👍👍

    03/01

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất