logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

5. Ruang Kematian

Saat pingsan tadi Leony tidaklah berakting, ia sungguh-sungguh hilang kesadaran akibat menjatuhkan diri dari pohon. Ini di luar rencananya. Gadis itu tak mengira akan pingsan karena jatuh dari ketinggian. Begitu sadar ia mendapati tubuhnya sudah berpindah tempat.
"Apa aku mati dibunuh dan masuk surga?" gumam Leony setelah menilik keadaan sekitar.
Jika dibandingkan dengan kediamannya di istana, ruangan yang ditempatinya sekarang jelas lebih bagus. Bahkan ia sampai menyipit karena merasa silau. Orang kaya mana yang meletakkan berlian di seluruh tembok ruangan?
"Ah, ternyata kau sudah bangun."
Suara pintu yang terbuka menarik perhatian Leony, ia langsung bangkit dari tempat tidur untuk melihat siapa yang membuka pintu. Ketika melihat Abel berjalan mendekat dirinya pun tahu sebuah fakta. Ternyata orang kaya tadi adalah kaisar itu.
"Tadi malam kau pingsan karena jatuh dari pohon," ucap Abel karena gadis di depannya diam saja. "Bagaimana keadaanmu? Apa luka di lehermu masih terasa sakit?"
Leony refleks menyentuh lehernya, tak terasa bekas luka di sana, padahal harusnya ada garis tipis akibat goresan pedang Abel. Seketika ia bingung dan menduga kejadian semalam mungkin hanya khayalannya semata.
"Aku telah menyembuhkan lukamu menggunakan sihir sehingga tak ada bekas apa pun. Hanya saja aku khawatir kalau kau masih merasa sakit," jelas Abel menjawab kebingungan Leony.
Memang betul gadis itu sudah tak bingung lagi, tapi ia kembali bertanya-tanya karena Abel terlihat lebih jinak. Ekspresi pria itu tak keras lagi seperti hari biasa. Usai berpikir lama otaknya pun memberi sebuah kesimpulan.
Pasti Abel sudah jatuh ke tangannya. Kaisar gila itu benar-benar pria tolol yang akan luluh hanya karena merasa dicintai. Memikirkannya saja sanggup membuat Leony geli, ia tak habis pikir dengan tokoh utama dalam ceritanya.
'Bagaimana bisa aku membuat karakter seperti Abel? Dia terlalu bodoh untuk ukuran seorang kaisar yang katanya kejam.'
Itulah isi pemikiran Leony saat ini. Ia heran karena pernah membuat cerita tak jelas lima tahun lalu. Sialnya gadis itu malah masuk ke cerita karangannya sendiri.
"Kenapa kau diam saja? Apa lukanya masih sakit sampai kau tidak bisa bicara?" tanya Abel lagi.
Sedangkan Leony yang baru sadar telah hanyut dalam lamunan segera menggeleng. "Tadi saya sedang bersyukur karena masih selamat. Saya pikir sudah mati," jawabnya pura-pura takut.
"Kau masih hidup, belum mati."
"Saya tahu, karena itu saya bersyukur. Terima kasih sudah menyelamatkan nyawa saya. Padahal saya tak pantas untuk hidup."
"Jangan bicara begitu. Mulai hari ini aku berjanji tidak akan membunuhmu."
Leony menunjukkan ekspresi polos seolah tak tahu apa pun, padahal hatinya bersorak girang. "A-apa maksud Yang Mulia? Anda tak perlu bersumpah seperti tadi. Tolong tarik kembali sumpahnya, saya merasa tidak pantas."
"Aku sadar telah keterlaluan karena menuduhmu sebagai mata-mata. Ternyata kau memang orang biasa, aku sudah menyuruh seseorang untuk menyelidikimu. Maafkan aku," tutur Abel merasa lidahnya kelu, ini kali pertama ia meminta maaf dengan tulus pada orang lain.
"Anda tak perlu minta maaf. Saya tahu sebenarnya Anda orang baik, Anda seperti itu karena peduli pada kerajaan."
Mendengar itu Abel pun menunjukkan ekspresi terharu. Sebelumnya ia tak pernah mendapat pengertian lebih dari ini. Dirinya benar-benar dibodohi oleh perkataan manis Leony.
"Kerajaan ini bisa berkembang karena kerja keras Anda. Saya tidak percaya kerajaan yang biasa saja akan menjadi kekaisaran dalam waktu sebentar," lanjut Leony memuji.
Ia tahu betul jika Abel senang disanjung. Selama menjabat sebagai kaisar pria itu jarang diberi penghargaan atas usahanya, hingga pujian sekecil apa pun akan sangat berpengaruh.
Pasti Albert tak menduga bila dirinya bisa dipercaya karena pernah memuji sang kaisar. Di cerita asli dia sudah dekat dengan Abel saat masih jadi pangeran. Albert adalah anak dari keluarga bangsawan yang setia pada kerajaan, karena melihat kehebatan Abel dia pun sering melontarkan pujian.
Hal tersebutlah yang menjadi alasan kenapa Abel mengangkat Albert sebagai tangan kanan. Leony memanfaatkan fakta ini untuk mendekati kaisar, supaya hidupnya aman sentosa. Setelah benar-benar selamat ia akan kabur dari kerajaan.
Orang waras mana pun tak mungkin ingin tinggal di istana yang kejam ini. Begitu masuk Leony langsung mendapat perlakuan buruk dari pelayan. Kemudian di sisi lain ia juga masih belum yakin jika Abel tak akan membunuhnya.
"Aku tidak menganggap itu hal besar. Jangan sebut kerajaan ini sebagai kekaisaran. Anggap saja Arselik adalah kerajaan biasa," ucap Abel setelah diam beberapa saat untuk mengendalikan rasa senang di hatinya.
Leony pun kembali bersandiwara. "Kenapa begitu? Anda kan sudah bekerja keras untuk memenangkan banyak perang."
"S-sebenarnya aku tak terlalu bekerja keras. Itu hanya kebetulan saja sampai Arselik bisa menang."
"Benarkah? Saya pikir Anda hebat karena mampu menyusun strategi perang yang bagus."
"Tidak juga. Selama ini aku selalu dibantu orang lain. Kemampuanku tidak hebat sampai harus dipuji."
Bohong. Abel sedang berbohong. Untuk memenangkan perang ia sampai tidak tidur beberapa hari. Strategi yang dibuatnya pun bukan asal-asalan, dirinya selalu melakukan riset agar strategi tersebut berhasil. Hasilnya sampai sekarang Arselik tak pernah kalah dalam perang.
Kemenangan yang mencengangkan ini membuat kerajaan lain mengibarkan bendera damai. Namun, Abel tak menerima persahabatan dari kerajaan mana pun. Kaisar itu lebih memilih untuk melakukan perang agar daerah kekuasannya bertambah luas.
"Saya pernah dengar jika strategi yang Anda buat selalu berbeda dari kerajaan lain. Itulah alasan kenapa mereka kesulitan untuk bergerak. Anda memang sangat pintar, tidak, Anda adalah seorang genius!" puji Leony habis-habisan.
Dan seperti yang diinginkannya, Abel langsung merona malu. "A-aku belajar strategi perang dari buku. Berkat pengalaman kaisar terdahulu aku jadi belajar banyak hal."
Leony hendak mengeluarkan semua pujian yang telah muncul di otaknya. Namun, ketukan pintu membuat mulut gadis itu kembali terkatup.
"Ini saya Albert, Yang Mulia. Duke Marlon telah datang untuk membahas strategi perang."
Perkataan tersebut membuat Abel membuang napas kasar. Jika sudah berhubungan dengan masalah perang ia tak bisa menghindar. Dengan demikian kaisar itu harus mengucapkan salam perpisahan pada Leony.
"Maaf aku harus pergi sekarang. Kalau kau ingin kembali ke istanamu minta tolong saja pada pelayan, sekarang kau ada di istanaku dan pasti belum hafal jalan keluar," ujar Abel langsung pergi tanpa menunggu balasan.
Sementara Leony yang ditinggal sendirian melompat girang. Ia tertawa selama beberapa menit saking bahagianya. "Dasar kaisar bodoh! Mulai hari ini kau akan jadi budakku, haha."
Kata budak itu terlalu berlebihan untuk menggambarkan situasi sekarang, di mana perasaan Abel masih belum jelas. Akan tetapi, Leony tidak peduli dengan hal tersebut karena dirinya telanjur bersemangat.
"Setelah punya kesempatan untuk kabur aku akan pergi dari istana sialan ini," hardik Leony ketika membuka pintu untuk keluar dari ruangan.
Ternyata ucapan Abel memang benar, ia tak tahu jalan untuk kembali pulang ke istananya. Sehingga mau tak mau Leony harus meminta bantuan orang lain. Dengan senyum palsu ia menyapa seorang pelayan di sana.
"Aku minta maaf karena telah mengganggu waktumu, tapi aku kesulitan mencari jalan pulang. Bisakah kau membantuku?"
Pelayan yang diajak bicara tadi mengangkat sebelah alisnya. "Siapa kau? Aku baru melihatmu di istana kaisar."
"Oh, pasti kau belum tahu. Aku adalah Ilona Ballencia, istri kaisar saat ini," jawab Leony masih mempertahankan senyum palsunya.
"Maaf tadi saya tidak sopan," sahut si pelayan membungkuk sejenak, "kalau begitu mari saya antar Anda ke istana ratu."
Sikap tersebut membuat Leony agak terkejut. Ketika tinggal di istana ratu ia sering mendapat perlakuan kurang baik dari para pelayan. Namun, pelayan di istana kaisar terlihat tahu sopan santun dan itu sangat melegakan.
Hanya saja perasaan lega tersebut tidak bertahan lama karena Leony sadar ada yang salah. Ia bisa merasakan aura aneh ketika dibawa ke tempat asing oleh si pelayan. Jelas sekali dirinya baru ditipu, ternyata pelayan tadi berniat jahat padanya.
"Saya dengar jika Yang Mulia Kaisar tak peduli pada Anda. Orang-orang di istana bilang boleh menindas istri kaisar sepuasnya. Karena itu menderitalah di tempat ini, Ratu."
Leony tak sempat mengelak ketika tubuhnya didorong oleh pelayan. Tanpa bisa dicegah ia tersungkur dan memasuki tempat aneh. Langit yang tadinya cerah kini berubah gelap, tak hanya itu istana kaisar pun mendadak hilang.
"Tempat macam apa ini?" gumam Leony seraya berdiri dari tanah.
Ia tak ingat pernah menciptakan tempat seperti ini dalam ceritanya. Selama beberapa menit gadis itu berjalan menyusuri sekitar, tapi yang ditemukan hanya kekosongan serta kegelapan. Di saat merasa putus asa tiba-tiba ingatan masa lampaunya muncul.
Sekarang Leony ingat. Dulu ia pernah membuat latar aneh di cerita karangannya, itu adalah tempat berbahaya di istana kaisar yang disebut ruang kematian. Abel menciptakan tempat tersebut sebagai perangkap untuk penyusup.
Apa pun atau siapa pun tak akan selamat begitu masuk ke dalamnya. Tidak ada cara untuk kembali dari ruang kematian, hanya Abel yang tahu cara agar bisa selamat dari ruang kematian.
Detik ini juga Leony menyesal karena tidak menulis tentang ruang kematian secara rinci. Andai ia menulis cara untuk keluar dari sana mungkin sekarang dirinya tidak akan belingsatan. Kini gadis itu bergerak ke sana kemari sambil menggigit jempol gelisah.
"Argh, dasar pelayan sialan! Akan kubunuh kau setelah keluar dari sini."
Meskipun berteriak seperti itu sebetulnya Leony tidak yakin bisa kembali dari ruang kematian. Sekarang Abel pasti sibuk mengurus tentang strategi perang dan tak akan memikirkannya. Dengan kata lain, mustahil ia bisa selamat.

Bình Luận Sách (111)

  • avatar
    Najwaaa

    bagus

    1d

      0
  • avatar
    Dek Septa

    cerita istimewa dan bagus

    4d

      0
  • avatar
    MaulanaRohan

    apk ini bagus

    22/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất