Dandelion, Wish, and Wind Brothers

“Nii-san?”

Dandelion, Wish, and Wind Kau Tidak Lagi Sendirian

“Ohayou, Izumi-kun.”

Dandelion, Wish, and Wind Email Dari Mr. Sharon

Izumi menggeleng pelan mengusir rasa kantuk yang tiba-tiba menyergapnya. Pemuda itu mengucek matanya

Dandelion, Wish, and Wind Kupikir Kita Cukup Dekat Kemarin

Seperti biasa jam sekolah berakhir tepat pukul empat sore. Izumi memasukkan bukunya kembali ke dalam

Dandelion, Wish, and Wind Bertemu Teman Lama

Hari berganti dan Izumi kembali disibukkan dengan kegiatan sekolahnya. Sejenak pemuda itu melupakan

Dandelion, Wish, and Wind Dilema

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang ketika Izumi tiba di rumah setelah menonton pertanding

Dandelion, Wish, and Wind Petaka di Sore Hari

Dandelion, Wish, and Wind Pengagum Rahasia

Dandelion, Wish, and Wind Apa Kau Pernah Berpikir Menjadi Seorang Pianis?

Dandelion, Wish, and Wind Potongan Puzzle

Dandelion, Wish, and Wind Sepucuk Surat Merah Jambu

Dandelion, Wish, and Wind S'mores

Dandelion, Wish, and Wind I Am Selfish, I Know

Dandelion, Wish, and Wind The Hidden Truth