logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Perjuangan Cinta

Perjuangan Cinta

Rikha mastika


Chương 1 Dia telah bebas

*****
"Sayangku ... bunda pulang …!"
Gadis kecil itu berlari dan tertawa riang menghampiri ibunya. Rania berjongkok membentangkan tangan menangkap putri kesayangannya.
Haappp
"Ahhh, sayang mama, kangen ya?" Rania menciumi wajah gadis kecilnya gemas, ia mendaratkan kecupan di pipi kiri dan kakan.
"Maafkan mama ya, mama tidak bisa menemani kamu bermain," ucapnya seraya membelai rambut putrinya. Gadis kecil itu mengoceh entah apa. Sangat mungil, begitu lucu dan cantik. Kulitnya putih seperti ibunya. Matanya bulat, hidungnya pesek, pipi tembem ada lesung pipi bila tersenyum, sangat menggemaskan.
Rania bangkit seraya menggendong gadis kecil itu dan menghampiri mamanya. Wanita paruh baya itu menyambut kedatangannya di depan pintu. Clara, putri kecilnya bertepuk tangan melonjak kegirangan di gendongan. Rania
tersenyum, melihat kebahagiaan di wajah putrinya. Ia akan pastikan putrinya tidak akan kekurangan satu apapun walau tanpa kehadiran sang ayah di sisinya.
Dahlia mendekap Rania dengan rasa haru. Ia bangga dengan perjuangan putri ini. Selain membiayai kebutuhan keluarga dan menyekolahkan adik-adiknya hingga kuliah. Rania juga harus merawat putri kecilnya dan memberikan kasih sayang yang cukup.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini, Ra?" tanya Lia lembut dengan nada keibuan.
"Seperti biasa, Ma."
"Kamu lelah, Sayang. Jika ada waktu luang beristirahatlah. Jangan terlalu lelah, kesehatanmu sangat penting. Ada anak yang harus kamu jaga."
"Iya, Ma. Ra pasti ingat pesan Mama." Rania memberikan senyuman terbaik, memberi ketenangan untuk mamanya.
"Oya, Ma. Ra dapat tawaran pekerjaan di sebuah Cafe. Jadwalnya Sabtu dan Minggu malam. Sebagai pekerja paruh waktu. Tapi sepertinya Ra hanya mau ambil yang hari Sabtu aja."
"Apa kamu bisa sayang? pekerjaanmu di kantor sudah sangat berat."
"Bisa Ma ... cuma seminggu sekali aja kok, hari Minggunya Ra masih bisa istirahat. Dan itu waktu untuk menemani gadis kecil kesayanganku ini," ucapnya sambil mencium pipi putrinya gemas.
"Ya sudah kalau gitu ... tapi kamu harus janji sama mama, jika kamu tidak sanggup kamu harus berhenti. Jangan memaksakan diri ya sayang."
"Iya Ma ...." Rania mengecup pipi mamanya.
"Mama bersyukur mempunyai putri seperti kamu."
"Rania juga bersyukur, Mama adalah Mama Rania. Mama yang penyayang dan perhatian. Mama tempat aku berlindung, tempatku mencurahkan segalanya. Mama yang selalu membuatku kuat. Rania sayang Mama, banyak, banyak sekali ... sebanyak ini!" Rania memutar sebelah tangannya membentuk lingkaran.
"Ooww ... anak kesayangan mama."
Mereka saling merangkul, Kiran yang berada di gendongannya menggeliat di tengah mereka. Gadis kecil itu mengoceh seperti mengatakan sesuatu. Rania dan Dahlia tertawa gemas dan mencubit pipi tembem milik Clara. Untuk sekarang ini, Clara adalah kekuatan terbesar Rania saat menghadapi kenyataan hidup.
Dahlia, wanita paruh baya itu sebenarnya sangat merasa kasihan dengan putri satu-satunya. Walaupun Dahlia selalu melihat senyuman di wajah Rania. Namun, ia mengerti bahwa putrinya itu sangat tersiksa. Tapi selalu terlihat tetap tegar. Rania adalah anak yang baik, selalu peduli dengan orang disekitarnya. Sangat menyayangi keluarga dan bisa menempatkan dirinya. Dahlia hanya bisa memberi dukungan, apapun keputusan yang Rania ambil untuk kebahagiaannya.
Disisi lain, dari dalam sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari rumah Rania. Seorang pria sedang melihat pemandangan bahagia. Ia terus memperhatikan hingga kedua wanita dan gadis kecil itu masuk ke dalam rumah. Ia melihat dengan rasa haru.
Dialah sosok pria tampan yang jarang sekali memperlihatkan senyuman. Pria hebat yang selalu bersikap dingin. Ini pertama kali baginya kembali melihat Rania setelah sekian lama. Ia hanya bisa melihat dari kejauhan. Merasa tidak berhak untuk menghampiri. Sebenarnya ia Ingin berlari dan segera memeluk Rania. Melepaskan rasa yang selama ini ia pendam.
Pria itu seperti pengecut yang bersembunyi di dalam mobilnya. Wajahnya terlihat lelah, matanya memerah, tangannya mengepal. Sekuat tenaga ia menahan gejolak di hatinya. Penyesalannya masih tersisa. Sangat ingin melangkah maju. Namun, begitu takut menghadapi kemungkinan buruk nantinya.
Bayangan masa lalu kembali terlintas di benaknya. Tentang kenangan indah yang sulit dilupakan selama ini. Hidupnya selalu dibayangi akan kenangan itu. Ia seperti terperangkap di dalamnya. Kata-kata maaf terus terucap dalam hatinya. Ia ingin segera maju untuk segera melindungi Rania. Saat ini ia hanya perlu bersabar, sebentar lagi waktunya akan tiba.
_____
Di sebuah ruangan kantor sebuah perusahaan.
"Rian, lihatlah ini."
Sebuah komputer tablet di arahkan ke hadapan Rian oleh asisten kepercayaannya. Matanya melirik sekilas lalu melihat foto di layar tablet itu. Rian yang sedari tadi sibuk dengan pekerjaannya tertarik untuk melihat. Ia mengulurkan tangan meminta tablet itu. Setelah menggeser dua foto di layar itu bolak balik sebanyak tiga kali, lalu kembali diserahkan pada asistennya. Terlihat senyum tipis di sudut bibir pria itu.
"Apa yang akan kamu lakukan?" Dion, sang asisten kepercayaan memulai pembicaraan.
"Kapan foto itu diambil?" tanyanya datar menopang punggung tangannya ke dagu.
"Tadi siang, Jeff kebetulan berada di sana dan mengambil beberapa foto."
"Jadi, dia telah bebas? Apakah sudah ada keputusan?"
"Dari informasi yang Jeff dapat, hari ini adalah hari putusan terakhir. Dan bisa dipastikan bahwa hakim menyetujui segala tuntutan."
Rian tersenyum tipis, akhirnya waktu ini datang juga. Harapannya sebentar lagi akan terwujud. Rasa percaya dirinya mulai bangkit.
"Minta seseorang untuk mengawasi. Laporkan setiap kegiatannya sesegera mungkin. Cukup pastikan ia baik-baik saja." Titah Rian dengan sikap dingin, ia menegakkan tubuhnya.
"Baiklah, saya keluar dulu." Dion pun keluar meninggalkan ruangan itu. Ia mengerti apa yang harus ia kerjakan.
Dion sebenarnya adalah asisten juga
sahabat Rian semenjak kuliah, ia sangat mengerti dengan jelas bagaimana sepak terjang Rian selama ini. Cara kerjanya terkesan santai namun terstruktur dengan rapi. Tidak pernah gegabah mengambil keputusan yang membuat Rian berhasil menjadikan perusahaan ini semakin berkembang.
Semenjak menjalin pertemanan dengan Rian, Dion telah menjadi tempat curhat sang 'Big Bos' yang setia. Hingga akhirnya ia dipercaya menjadi asisten yang membantu segala pekerjaan di kantor hingga urusan pribadi.
'Big entertainment' adalah sebuah agensi hiburan. Sekarang perusahaan ini telah menjadi lima agensi terbesar di Indonesia. Pencapaian ini semua berkat kerja keras Rian dan berkat campur tangan Dion yang pintar mengatur segalanya. Rian resmi diangkat sebagai CEO perusahaan ini tiga tahun yang lalu oleh ayahnya.
Setelah Dion keluar dari ruangan, Rian membuka laci meja kerjanya. Mengambil selembar foto yang terselip di dalam sebuah buku. Lalu menelepon sekretarisnya yang berada di luar.
"Bawakan pigura ukuran 4R segera." Panggilan itu ditutup tanpa banyak kata.
Lima belas menit kemudian si sekretaris membawakan permintaannya. Ia memasangkan foto yang tadi diambil dari buku ke dalam pigura itu. Kemudian meletakkan foto itu di meja menghadap padanya. Supaya ia bisa melihat foto itu ketika sedang bekerja.
Rian tersenyum melihat foto di hadapannya. Mengenang saat ia menyimpan momen itu dalam sebuah foto. Setelah sekian lama foto itu akhirnya bisa dipajang. Kali ini ia bisa melihat sepuas hatinya. Sebentar lagi sosok yang ada di foto tersebut akan ada di hadapannya.
Pikiran Rian mulai menjelajah ke masa lalu. Masa dimana kenangan manisnya di mulai ketika masih duduk di bangku SMA. Dari awal pertemuan hingga akhirnya ia kehilangan kontak dengan sahabat baiknya. Delapan tahun sudah Rian menyimpan kisah hidup yang telah merubahnya. Kekecewaan dan penyesalan kembali menyelimuti hatinya.
*****

Bình Luận Sách (263)

  • avatar
    Dye Issabilla

    sngt baik

    22/07

      0
  • avatar
    MoeJESSICA JESSY ANAK JISEM

    bagus

    31/10

      0
  • avatar
    SavitriNanik

    bagus sekali ceritanya🥰

    15/10

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất