logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 6 Status Palsu

Sepakat dengan persekutuan mereka keduanya memiliki keinginan masing-masing. Mereka membuat aturan untuk mereka sendiri.
"Aku tidak mau ada kontak fisik," pinta Tita.
"Heh? Mana bisa dibilang pasangan tanpa ada pegangan tangan," sanggah Zaf.
" Ah, benar juga. Maksudku hubungan yang lebih dari pegangan tangan," balas Tita.
"Cium boleh?" tanya Zaf dia tidak mau melakukannya jika sejak awal Tita menolak.
"Ya, tapi biasa saja, sekedarnya," jawab Tita dia merasa perlu melakukannya setidaknya untuk berpura-pura pacaran jika diperlukan.
"Selama kita masih dalam kesepakatan, tidak boleh menjalin hubungan dengan yang lain, itu akan menyebabkan kecurigaan kau paham?" lanjut Zaf ingin memastikan Tita tidak akan berusaha mencari yang lain.
"Tenang saja, hatiku masih beku saat ini," ucap Tita.
"Lalu bagaimana kalau seandainya nanti salah satu dari kita malah beneran jatuh cinta?" tanya Zaf menggoda Tita.
Tita memandang pria tampan di depannya. Bisa saja hal itu terjadi seiring waktu berjalan.
"Menurutmu?" Tita kembali bertanya.
"Entahlah, kita lihat saja nanti," jawab Zaf dia juga tidak munafik, Tita sangat cantik dan bisa jadi waktu bisa mengubah status palsu mereka.
"Yang jelas tidak boleh selingkuh," lanjut Zaf.
"Iya … iya," balas Tita.
Suara ketukan pintu diiringi suara troli makanan rumah sakit, seorang perawat masuk dan menyiapkan makan siang untuk pasien.
"Sekarang keluar dan beli makanan aku tidak mau makanan rumah sakit," bisik Zaf dan Tita hanya menggelengkan kepalanya. Sikap Zaf yang satu ini benar-benar membuatnya gemas.
"Mau apa?" tanya Tita.
"Apa saja selain bubur," jawab Zaf yang memandang makanan lembek yang disiapkan untuknya.
Tita keluar membeli makanan pesanan bosnya. Dan menyuapi nya walaupun dia tahu sebenarnya pria ini bisa makan sendiri. Tapi dia berdalih sedang sakit untuk bersikap kekanakan.
"Apa kau juga seperti ini dengan kekasihmu?" tanya Tita sambil membereskan makan siang bosnya.
"Tentu saja tidak, mau ditaruh dimana mukaku," jawab Zaf yang kembali melihat ponselnya dan terlihat sibuk membalas beberapa pesan. Dia juga melakukan panggilan kepada seseorang yang sepertinya berkaitan dengan pekerjaan.
Dua hari kemudian, Zaf diperbolehkan keluar rumah sakit. Perban di kepalanya juga dilepas meninggalkan luka yang tidak terlalu besar dan hanya diberi plester saja oleh perawat.
"Kembalilah ke rumah, besok pakai pakaian rapi dan kau kerja di kantor sebagai sekretaris ku," perintah Zaf sambil mengulurkan kartu nama yang terdapat alamat kantornya.
"Nomermu?" tanya Zaf sudah siap akan menyimpannya.
Tita memberikan nomor ponselnya lalu Zaf melakukan panggilan tak terjawab dan menyuruh Tita menyimpan nomornya.
"Dengar, dikantor panggil saja Pak, panggilan Zaf hanya ketika berada di luar kantor atau sedang berdua saja," perintah Zaf.
"Atau saat ada mantan kita," tambah Tita.
"Ok," balas singkat Zaf.
Mereka berpisah saat pelayan pribadi Zaf datang dan siap mengantar Tita kembali ke rumahnya.
"Pak Albert ya?" Tita bertanya karena tidak ingin salah memanggil.
"Ya, Nona ada yang bisa saya bantu," jawab pelayan itu sopan.
"Berapa lama Bapak bekerja pada Zaf?" tanya Tita penasaran melihat usia pelayan ini yang tidak muda lagi.
Pria yang berseragam pelayan itu tersenyum lembut, "Sejak Tuan Muda masih kecil, semua Tuan dan Nona muda memiliki pelayan pribadi dan saya pelayan Tuan Zaf," jawab Albert masih fokus menyetir mobil sementara Tita duduk di belakang.
"Kemana Anda saat kecelakaan itu? Bukankah seharusnya Anda yang mengantar Zaf kemanapun dia pergi," tanya Tita yang sejak awal penasaran mengapa Zaf mengemudi sendiri dengan statusnya.
"Hari itu Tuan Muda pergi dengan Nona Celline, dan tentunya saya tidak diperbolehkan ikut," jawab Albert, " diluar dugaan ternyata kepergian mereka berdua berujung pada hubungan mereka yang berakhir, saya rasa Nona Celline yang memutuskan hubungannya karena Tuan Muda masih sangat mencintai Nona Celline," terang Albert.
"Jadi dia patah hati lalu mengemudi ugal-ugalan," gumam Tita.
Gadis itu membuka ponsel pintarnya lalu mengetik di mesin pencari berinisial G dengan nama Celline, dengan cepat wajah gadis bernama Celline menghiasi beranda.
"Cantik sekali," batin Tita melihat foto-foto Celline dan tak sedikit juga foto gadis itu bersama Zaf.
Kenapa semua foto mereka berdua tidak ada yang dekat?
"Pak Albert apa Zaf dan Celline benar-benar pacaran?" Pertanyaan Tita membuat pelayan itu sedikit terdiam. Lalu dia menghela napas panjang seakan apa yang ditanyakan Tita adalah hal yang tabu.
"Tuan Muda mencintai Nona Celline dan itu nyata, tapi sikap Tuan Muda membuat Nona Celline tidak percaya." Albert tiba-tiba meminggirkan mobilnya di sebuah taman dan mengajak Tita untuk berbincang sebentar.
"Nona Tita, Tuan muda tidak seperti lelaki lainnya dia berusaha menjaga dirinya." Albert terlihat ragu mengatakan hal berikutnya sementara Tita masih memandang pria paruh baya itu dengan serius.
"Tuan muda dia memiliki phobia dengan lawan jenis. Dia akan tiba-tiba ketakutan jika disentuh atau bersentuhan dengan lawan jenisnya. Hal itu juga yang menyebabkan kandasnya hubungannya dengan Nona Celline. Dia salah paham mengira Tuan Muda tidak menginginkannya. Ini pertama kalinya Tuan Muda jatuh cinta, dan selalu berusaha melawan rasa takutnya karena menyukai Nona Celline. Saat hubungannya berakhir dia benar-benar terpukul," terang Albert.
"Tapi dia biasa saja denganku," balas Tita.
Pria itu tertawa, "Itulah kenapa Tuan Muda meminta Anda menjadi asistennya. Sangat aneh, dia sendiri juga merasa aneh tidak ketakutan saat bersama Nona Tita," jelas Albert.
"Apa aku tidak dianggap wanita?" gumam Tita dia mengeluarkan ponselnya dan menggunakannya sebagai cermin. "Cantik kok," gumam Tita.
"Iya, Nona Tita cantik, sangat cantik. Jadi saya mohon bantuannya menjaga Tuan Muda," ucap Albert yang membuat Tita salah tingkah.
"Apa maksudnya menjaga Tuan Muda, aku tidak mau selamanya jadi asisten bos gila itu, aku hanya mau uangnya saja sampai bisa membuka butik ku sendiri," batin Tita menolak keras perkataan Albert tapi mulutnya terkunci dan senyuman dipaksakan yang terlihat di wajah Tita.
Mereka tiba di rumah, Albert langsung pamit dan besok akan menjemputnya untuk ke kantor.
Suasana baru, ruang yang baru, tempat yang baru, begitu pula status yang baru.
Tita mendengar ponselnya berdering dan segera mengangkatnya.
"Halo, dengan Tita di sini bisa saya bantu?" jawab Tita spontan.
"Beneran mirip service center ya," suara pria dari seberang sana yang tak lain adalah Zaf.
"Ada apa, Bos? Sudah kangen ya?" goda Tita.
"Sialan, dikasih hati eh ngelunjak," batin Zaf saat mendengar jawaban Tita.
"Hanya mengingatkan, besok jangan telat." Sambungan diputus sepihak sebelum Tita selesai menjawab.
"Idih, nggak di depan mata nggak di telpon ini orang kok gitu banget. Nasib dapat bos begini," gerutu Tita.
Dia mengunci pintu rumahnya dan segera menuju kamar mandi, gerah dan lengket seharian dikerjai bosnya dengan perintah-perintah yang tidak masuk akal.
"Segarnya," ucap Tita setelah mandi.
Sendirian dirumah dia mengenakan baju santai dengan kaos oblong dan celana pendek, toh hanya dirumah saja. Dia mulai menata bajunya di lemari yang ada. Rumah yang diberikan Zaf sudah lengkap dengan perabot jadi tinggal pakai saja dengan nyaman.
Tita berkeliling rumah, di dapur perlengkapan masak dan sebuah kulkas siap digunakan, di dekat kamar mandi luar ada mesin cuci dan sebelahnya tempat jemuran serta alat gosok tersedia. Dia berjalan ke ruang tamu, sebuah TV besar keluaran terbaru terpajang manis dilengkapi dengan mini theater yang siap dimainkan. Tita mencoba TV besar itu yang ternyata terkoneksi dengan WiFi.
"Wuih, keren ada wifinya juga," ucapnya. Segera dia mencoba wifi rumah dengan ponselnya.
"Lumayan irit pulsa," gumamnya tersenyum senang.
"Lia … Lia kalau kau lihat aku sekarang rasa irimu pasti muncul. Kamu benar, hidupku selalu lebih baik darimu, ambil saja itu Tristan karena ada Zaf yang lebih segalanya," ucap Tita menjatuhkan dirinya di sofa empuk depan TV.

Bình Luận Sách (341)

  • avatar
    Nesya Servigia

    sumpahhh baguss bgt wee toppp si

    15/06

      1
  • avatar
    IrnawatiMurni

    alurnya jelas dan ringan

    09/05

      0
  • avatar
    TattooErick

    ceritanya bagus

    25/04

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất